terbongkar

Laura tanpa permisi langsung masuk ke dalam kamar orang tuanya. Laura benar-benar muak dengan sandiwara Ibu tirinya. Mereka begitu bahagia sedangkan dirinya terasingkan.

"Kamu tidak sopan Laura ketuk pintu dahulu. Apakah kamu tidak punya sopan santun, dasar anak banyak masalah bisanya cuman bikin pusing saja "marah Mawar.

Laura hanya mengangkat bahunya dan menatap Ayahnya "Aku minta uang"

"Minta uang Laura, bukannya Ayah sudah menjatah uang bulanan kalian. Benar ya kata Mama, kamu itu selalu tidak cukup diberi berapapun"

Laura mengeryitkan keningnya "Mana mungkin Tante memberikan aku uang lebih. Lihatlah dompetku kosong "Laura memperlihatkan dompetnya, memang tidak ada uang sedikitpun. Laura mau sekolah untuk apa terlalu lama di rumah yang ada Laura bisa gila.

"Kamu menggunakan uang itu untuk apa saja Laura. Mamah kan sudah mentransfer kamu 15 juta per bulan. Kamu gunakan untuk apa " tanya Mawar dengan kesal.

Laura tertawa mendengar ucapan Mama tirinya itu "Kamu benar-benar lucu Tante, mana mungkin 15 juta perbulan. Sungguh uang yang besar dan mungkin aku bisa merawat diriku. Aku tidak akan sekurus ini, aku juga akan membeli barang-barang bagus. Aku akan perawatan tapi nyatanya apa, aku tetap seperti ini kan"

"Memang aku selalu mengirimkan uang 15 juta perbulan pada kamu Laura. Jangan asal tuduh ya kalau aku tidak memberikan uang padamu. Bahkan kamu selalu meminta lebih, kamu ini jangan ngelunjak sampai minta ke Ayah lagi " Mawar terus membela dirinya.

Laura mengambil ponselnya dan memperlihatkan sebuah pesan dari Ibu tirinya. Untung saja belum dihapus oleh Laura. Ini bisa jadi senjata kan untuk mereka bertengkar.

Isi dalam pesan itu

Jangan pernah minta lagi pada Ayahmu, sudah cukup untukmu uang satu juta satu bulan tidak usah minta lebih. Kamu ini anak yang tidak diinginkan jadi uang segitu cukup untuk kamu. Tidak usah banyak jajan makan saja di rumah.

Pesan berikutnya

Awas saja kalau kamu sampai berbicara pada Ayahmu. Aku tidak akan segan-segan untuk membuang kamu atau bahkan membunuhmu. Pakai uang itu secukupnya. Aku tidak akan memberikan uang lagi padamu Laura.

Laura memperlihatkan pesan-pesan itu pada Ayahnya. Damian marah melihat pesan itu benar-benar sakit istrinya ini "Ini yang kamu bilang membagi rata semua uang yang aku berikan pada anak-anak Mawar" sambil memperlihatkan pesan itu.

Mawar panik dengan semua pesan itu, padahal Mawar sudah bilang pada Laura untuk menghapus semua pesan itu, tapi masih ada. Anak ini benar-benar makin ngelunjak saja tidak ada baik-baiknya.

"Itu pasti editan, pasti dia yang sudah merekayasa semuanya. Aku tidak mungkin memberikan uang satu juta pada Laura. Cukup apa satu bulan satu juta, sedangkan di sekolah makanannya mahal"

"Tante tahu kan makanan di sekolah itu mahal. Bahkan untuk makan nasi goreng saja aku harus mengeluarkan uang 30.000 ribu. Sedangkan tante hanya memberikan aku satu juta. Apakah akan cukup 1 bulan ? Tidak akan Tante, sekarang Tante sadar diri kan. Lalu kenapa memberikan uang satu juta sangat jauh sekali kan dari Anya dan juga Andi"

"Mawar kamu keterlaluan "teriak Ayahnya menggelegar, sampai-sampai Anya yang mau ke ruang makan pun masuk ke dalam kamar bersama Andi tentunya.

"Mas aku bisa jelasin semuanya. Ini tuh cuman salah paham pasti Laura merekayasa semuanya. Laura itu kan licik dia ingin menghancurkan aku. Dari dulu Laura tak menyukai aku Mas "

"Kalau memang salah Tante ga usah berbelit-belit deh. Jujur saja kalau Tante memang sudah korupsi, Tante ini emang bibit-bibit orang yang harus dipenjara. Korupsi itu ga baik lo Tante" Laura makin memanas-manasi pertengkaran ini. Kapan lagi kan melihat mereka seperti ini.

"Diam kamu Laura, jangan membuat suasana makin panas. Kamu ini ya benar-benar" Mawar ingin sekali menampar Laura, tapi dihadapannya ada suaminya. Bisa-bisa makin besar masalahnya.

"Aku tidak membuat suasana makin panas, aku hanya memberitahu yang sebenarnya saja. Aku tidak mau Ayah dengan cuma-cuma memberikan uang pada Tante tapi tidak diberikan padaku. Kalau begitu aku langsung minta saja pada Ayah kan"

"Kamu gunakan untuk apa uang bekal Laura Mawar. Uang les Laura juga. Apakah kamu makan ?"

Makin gugup saja Mawar ditanya itu, tentu saja semua uangnya dimakan olehnya. Tidak ada yang dia berikan pada Laura.

"Lihat kan sekarang Ayah kenapa aku bodoh. Aku tidak pernah diberikan les oleh Tante Mawar. Mau bagaimana aku pintar, bahkan untuk belajar di rumah pun sulit. Aku selalu diminta untuk beberes rumah, mencuci pakaian, menyiram tanaman. Padahal disini sudah ada pegawai, tapi tetap saja aku harus ikut bekerja"

Lagi-lagi Damian menatap istrinya dengan tajam. Damian benar-benar tidak tahu tentang hal itu. Apakah sekejam ini Mawar pada anaknya padahal Nadine Ibunya Laura adalah Kakaknya Mawar.

"Mas aku bisa jelasin, aku lakuin itu agar Laura mandiri "

"Kalau anak kamu kenapa mereka hanya berleha-leha saja. Mereka tidur, main handphone sedangkan aku harus mengerjakan segala hal. Bahkan saat teman-temannya Anya datang Ayah aku yang melayaninya. Aku disini seperti pembantu aku membuatkan mereka makanan. Aku membuatkan mereka minuman, aku melayani mereka" Laura segera mendahului Ayahnya. Akan Laura keluarkan semua kesakitan nya ini.

Sekarang tatapan Damian pergi ke arah Anya. Anya tidak punya keberanian kalau sudah melihat mata Ayahnya yang tajam dan menakutkan itu.

"Jangan dengarkan kata-kata Laura Ayah dia bohong. Mana mungkin aku begitu, aku menyayangi Laura. Selama ini aku selalu menjadi anak baik tak pernah membuat Ayah kecewa tak seperti Laura" Anya tentu saja membela dirinya tak mau sampai Ayahnya membencinya.

Laura hanya memainkan kukunya melihat drama pagi ini yang membuatnya cukup senang. Mereka yang biasanya pagi-pagi bahagia di meja makan sekarang malah adu mulut.

"Laura sudah tidak punya uang, kalau memang kamu benar Ayahku maka segera berikan uangnya padaku. Tidak ada waktu lagi untukku mendengarkan drama hidup keluarga ini. Aku mau sekolah sekarang"

Damian segera mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu, terdengar suara ponsel Laura. Laura mengecek ternyata ayahnya sudah mengirim uang padanya cukup besar 50 juta. Tapi tidak sebanding dengan anak-anak yang lain setiap bulan 15 juta sedangkan dirinya hanya 1 juta.

Tanpa mau mengatakan terima kasih Laura pergi begitu saja dari kamar orang tuanya. Laura pergi ke sekolah diantarkan oleh sopir. Biasanya pergi pakai bus sepertinya sekarang akan berbeda.

Sedangkan di dalam kamar itu masih tegang, Damian begitu marah kepada istrinya dan juga anaknya benar-benar keterlaluan.

Meskipun Damian ringan tangan pada Laura, tapi dia tidak pernah lupa dengan kewajibannya untuk selalu memberikan Laura uang. Untuk memberikan pendidikan yang layak, tapi ternyata selama ini istrinya sudah benar-benar keterlaluan dengan mengambil uang anaknya.

Terpopuler

Comments

Andi Tati Andi Tati

Andi Tati Andi Tati

makanya kalo punya istri tuh untuk kedua kalinya dan punya anak tiri tu mesti selidiki jgn asal percaya aja, terus anak kandung di kasarin...

2025-01-14

0

Desi MA

Desi MA

ah memang laki²payah pelakor aja didengarin...sama anak orang sayang sama anak sendiri begitu kejam.

2025-02-23

0

Wisteria

Wisteria

Bapaknya jg buta yg penting dpt lubang dgn karakter lemah lembut y g masalah 🤦🤦🤦🤦🤦🤦

2024-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Sangat menyakitkan
2 Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3 Pulang
4 bertemu Andi
5 Bertengkar kembali
6 terbongkar
7 Sambutan di sekolah
8 Target
9 Rencana Awal
10 Menyenangkan
11 Apakah benar
12 Pindah rumah
13 Kecewa
14 Bersandiwara
15 Apakah Alma benar-benar teman
16 Kekerasan lagi
17 Tidak boleh
18 Benarkan
19 Makin tidak tahu diri
20 Giliran Anya
21 sedikit menyakiti
22 Jangan serakah
23 Binggung
24 Ketahuan
25 Tidak sanggup
26 Vania berakhir
27 Awal semuanya terjadi
28 Tidak sengaja
29 Menangislah
30 Ditemukan juga.
31 Sedang apa
32 Apakah perempuan itu Alma
33 Terkena jebakan
34 Malu
35 Kembali luluh
36 Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37 Biarkan dia membusuk
38 Laura lagi
39 Untuk seorang anak
40 Untuk berteman lagi tidak
41 Dikeluarkan dari sekolah
42 Beni nakal
43 Di culik
44 Membiarkannya atau menolongnya
45 Menyelamatkan Anya
46 Akhirnya mau juga
47 Andi tertembak
48 Ketakutan
49 Kembali memaafkan
50 Tertangkap juga
51 Dikembalikan
52 Pertengkaran lagi
53 Tidak takut
54 Kemana Laura
55 Masih gelap
56 Permainan apa ini
57 Diserang
58 Menggigil
59 Masuk perangkap
60 Bertiga
61 Pelakunya
62 Meledak dan berakhir
63 Sebuah ancanman
64 Mama
65 Bertemu juga sekarang
66 Keputusan sudah tak bisa dirubah
67 Merusak sampai hancur
68 Sulit untuk memaafkan
69 Kembali ke sekolah setelah menghilang
70 Rayan binggung
71 Kenapa tak di percaya
72 Meminta bantuan
73 Tumbang satu masih ada yang lain
74 Sebuah mimpi aneh
75 Rayan mulai mengancam
76 Almira hidup lagi kah
77 Cerita yang sebenarnya
78 Mengakulah Laura
79 Haidar sudah tahu semuanya
80 Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81 Diajak jalan-jalan juga
82 Andi dan Arkan berpelukan
83 Aku bahagia
84 Tak menyukai Laura
85 Penyusup
86 Kakak yang aneh
87 Habis semuanya, dia ada disini
88 Jangan menjauh, tetaplah bersama
89 Sudah aku bilang
90 Kakak egois
91 Sukanya mengintip terus
92 Piknik
93 Anya selalu saja buat masalah
94 Anya tak bisa pergi
95 Tak ada yang percaya
96 Arkan menolong
97 Masakan pertama
98 Rumah sakit jiwa
99 Akhirnya ketahuan juga
100 Memutus segalanya
101 Masih sulit
102 Akhir segalanya
103 Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sangat menyakitkan
2
Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3
Pulang
4
bertemu Andi
5
Bertengkar kembali
6
terbongkar
7
Sambutan di sekolah
8
Target
9
Rencana Awal
10
Menyenangkan
11
Apakah benar
12
Pindah rumah
13
Kecewa
14
Bersandiwara
15
Apakah Alma benar-benar teman
16
Kekerasan lagi
17
Tidak boleh
18
Benarkan
19
Makin tidak tahu diri
20
Giliran Anya
21
sedikit menyakiti
22
Jangan serakah
23
Binggung
24
Ketahuan
25
Tidak sanggup
26
Vania berakhir
27
Awal semuanya terjadi
28
Tidak sengaja
29
Menangislah
30
Ditemukan juga.
31
Sedang apa
32
Apakah perempuan itu Alma
33
Terkena jebakan
34
Malu
35
Kembali luluh
36
Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37
Biarkan dia membusuk
38
Laura lagi
39
Untuk seorang anak
40
Untuk berteman lagi tidak
41
Dikeluarkan dari sekolah
42
Beni nakal
43
Di culik
44
Membiarkannya atau menolongnya
45
Menyelamatkan Anya
46
Akhirnya mau juga
47
Andi tertembak
48
Ketakutan
49
Kembali memaafkan
50
Tertangkap juga
51
Dikembalikan
52
Pertengkaran lagi
53
Tidak takut
54
Kemana Laura
55
Masih gelap
56
Permainan apa ini
57
Diserang
58
Menggigil
59
Masuk perangkap
60
Bertiga
61
Pelakunya
62
Meledak dan berakhir
63
Sebuah ancanman
64
Mama
65
Bertemu juga sekarang
66
Keputusan sudah tak bisa dirubah
67
Merusak sampai hancur
68
Sulit untuk memaafkan
69
Kembali ke sekolah setelah menghilang
70
Rayan binggung
71
Kenapa tak di percaya
72
Meminta bantuan
73
Tumbang satu masih ada yang lain
74
Sebuah mimpi aneh
75
Rayan mulai mengancam
76
Almira hidup lagi kah
77
Cerita yang sebenarnya
78
Mengakulah Laura
79
Haidar sudah tahu semuanya
80
Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81
Diajak jalan-jalan juga
82
Andi dan Arkan berpelukan
83
Aku bahagia
84
Tak menyukai Laura
85
Penyusup
86
Kakak yang aneh
87
Habis semuanya, dia ada disini
88
Jangan menjauh, tetaplah bersama
89
Sudah aku bilang
90
Kakak egois
91
Sukanya mengintip terus
92
Piknik
93
Anya selalu saja buat masalah
94
Anya tak bisa pergi
95
Tak ada yang percaya
96
Arkan menolong
97
Masakan pertama
98
Rumah sakit jiwa
99
Akhirnya ketahuan juga
100
Memutus segalanya
101
Masih sulit
102
Akhir segalanya
103
Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!