Bertengkar kembali

Pintu kamar Laura dibuka dengan kasar. Laura yang sedang membaca buku tentu saja langsung berdiri dan menatap Ayahnya yang ada di depan pintu. Tanpa banyak bicara Ayahnya langsung menampar Laura. Kali ini Laura tidak bisa menahannya karena ini benar-benar tiba-tiba.

Laura hanya bisa diam dan menatap Ayahnya dengan tajam. Tamparan ini bukan apa-apa untuknya tidak ada rasa sakit sedikitpun untuknya.

"Sekali lagi kamu membuat ulah Laura, Ayah tidak segan-segan untuk membuang kamu "

"Ya sudah buang saja saya. Saya tidak peduli tidak ada di rumah ini. Saya bisa hidup sendiri tanpa anda, tanpa Istri anda, tanpa anak-anak anda saya bisa hidup sendiri"

"Hidup sendiri ? "sambil tertawa terbahak-bahak "Selama ini kamu saya yang beri uang jajan. Saya yang memberikan fasilitas pada kamu. Sekarang kamu bilang mau hidup sendiri. Mau makan apa kamu ini yang ada kamu malah akan mati dijalan"

Laura hanya bisa menghela nafas dan menatap Ayahnya dengan tatapan yang meremehkan.

"Mau taruhan dengan saya Tuan. Saya bisa menghancurkan anda sampai di titik nol kembali"

"Kamu ini hanya anak kecil, mau menghancurkan saya sungguh itu hanya lelucon saja. Siapapun tak akan ada yang bisa menghancurkan saya termasuk kamu " sombong Damian.

"Begitu ya, kalau memang anda seseorang yang mampu lalu kenapa perabotan yang ada di kamar ini sungguh menyakitkan mata. Apakah anda tidak bisa memberikan tempat tidur yang layak. Lalu lemari yang layak, pakaian yang layak pula. Kenapa semuanya begitupun kuno. Sebenarnya saya ini anak anda atau bukan sih "

Ayahnya menatap keseluruhan kamar Laura. Memang selama ini dirinya tidak pernah masuk ke kamar Laura dan semua yang mengurus segalanya adalah istrinya. Baru sekarang dirinya masuk dan melihat semuanya dan benar sepertinya barang-barang ini semuanya tidak layak.

Apakah istrinya benar-benar memberikan semua ini untuk Laura. Padahal Damian sudah memberikan uang yang banyak pada Mawar. Untuk mengurus ketiga anaknya, memberikan uang jajan, pakaian semuanya untuk kebutuhan anak-anaknya. Termasuk juga Laura anak yang selalu membangkang.

"Lihat baik-baik kamar ini, benar-benar tidak layak. Menurut saya anda ini seorang Ayah yang tidak adil. Seharusnya anda bisa menjadi penengah di antara anak-anak anda, harus menyayangi setiap anak anda tanpa harus memilih mana yang harus disayangi, mana yang harus anda siksa setiap hari. Lihat bahkan seharusnya ini tidak ditinggali oleh salah satu anak anda"

"Saya ini anak orang kaya, tapi sepertinya saya terlihat seperti anak orang tidak punya saja" lanjut Laura dengan mengebu-gebu.

"Laura Ayah tidak suka dengan nada bicaramu yang seperti itu"

Damian benar-benar sakit hati dengan setiap kata yang terucap dari mulut putrinya. Tidak memanggil Ayah padanya membuat dadanya sakit. Seperti ada yang berbeda dari Laura, tatapannya begitu tajam padanya.

"Saya harus seperti apa Tuan. Tuan selalu ringan tangan pada saya. Apakah saya harus selalu baik hati padamu. Saya ini bukan ibu peri yang harus mengalah, mengalah dan mengalah. Sikap saya tergantung padamu. Ketika anda saja bisa marah dengan saya, lalu siapa yang saya harus ikuti tentu saja orang tua. Saya akan mengikuti setiap apa yang anda lakukan. Saat Tuan berteriak maka saya juga akan berteriak. Bukankah begitu lebih bagus Tuan "

Damian sudah tak bisa berkata apa-apa lagi. Laura benar-benar membuat dirinya lemah. Setiap kata yang Laura katakan seperti menghantam dadanya. Dahulu Laura tak seperti ini setiap dimarahi, dipukuli selalu memanggilnya Ayah dan tak pernah membantah juga.

"Apakah ada yang ingin anda bicarakan lagi Tuan. Saya benar-benar ingin istirahat dengan kamar yang cukup buruk menurut saya. Coba anda sekali-kali tidur di sini dan rasakan apakah nyaman di sini "

Tidak ada jawaban, Laura yang memang sudah kesal langsung menutup pintu dengan kencang tanpa memperdulikan Ayahnya yang masih mematung.

Damian menyandarkan tubuhnya di pintu, lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Kenapa Damian harus mempercayakan sepenuhnya pada Mawar. Seharusnya Damian mengecek semua kamar anak-anaknya. Apakah mereka nyaman dengan semua fasilitas yang dirinya berikan. Damian harus menanyakan semua ini pada Mawar. Kenapa Laura mendapatkan barang yang seperti ini.

...----------------...

"Ma kenapa barang-barang yang ada di kamar Laura begitu berbeda dengan Anya dan juga Andi. Bukannya aku sudah memberikan uang untuk memberi furniture jika ada yang rusak dan sudah usang. Kenapa kamar anakku begitu tak layak " Damian bertanya dengan baik-baik, tak mau ada pertengkaran didalam rumah tangganya ini.

Mawar yang sedang mengoleskan krim wajah kaget dengan perkataan suaminya "Aku sudah mencoba untuk mengganti semua itu, tapi Laura tidak mau" bohong Mawar.

"Benarkah Laura tidak mau ? Tapi sepertinya Laura tidak nyaman. Kamu jangan membeda-bedakan antara anak kamu dan juga anak aku, mereka itu sama-sama anak-anak kita"

"Iya aku tahu, aku tidak pernah membedakan antara Laura dan juga Anya. Bahkan bekal uang pun Laura lebih banyak kan. Dianya saja terlalu boros "

"Benarkah ?"

"Tentu Laura selalu meminta uang padaku, bahkan sebelum 1 bulan dia selalu minta uang lagi. Kadang aku pusing dengannya, untuk apa Laura meminta uang yang banyak. Makanya aku selalu minta uang lagi padamu, karena ya tingkah laku Laura yang selalu meminta uang berulang-ulang padaku. Padahal Anya dan Andi cukup aku berikan satu bulan 15 juta mereka tidak pernah mengeluh atau meminta lebih lagi, tapi Laura selalu meminta kembali "

Damian sedikit tidak percaya, karena dari penampilan Laura juga terlihat kalau dia tidak seperti Anya yang segalanya selalu baru. Dari pakaian, penampilan juga sangat berbeda.

"Sudahlah Ayah jangan pikirkan terus tentang Laura, lebih baik sekarang kita tidur ya. Aku sangat mengantuk seharian jalan-jalan dengan teman arisan membuat aku sangat lelah sekali. Belum lagi besok aku harus berkumpul kembali dengan mereka untuk membahas liburan "

Damian lagi-lagi hanya bisa menurut pada istrinya. Damian tidak bisa marah pada Mawar dia hanya iya-iya saja tanpa tahu semuanya Mawar menggunakan uang itu untuk apa. Apakah benar Mawar membagi rata pada anak-anaknya semuanya atau semua itu hanya bualan saja.

Damian menatap istrinya yang bisa langsung tertidur. Sedangkan Damian sendiri masih tak bisa, terus mengingat setiap ucapan yang dikatakan oleh Laura.

Wajah Laura begitu mirip dengan mendiang Ibunya tak ada yang berbeda. Cantik, lemah lembut tapi sekarang sikap lemah lembut itu hilang entah pergi kemana. Apakah benar yang ada dirumahnya ini adalah Laura anaknya, tapi apakah ada orang yang mirip 100% seperti itu.

Terpopuler

Comments

Nursanti Ani

Nursanti Ani

banyakan berdebat sm orang bodoh,,,

2024-11-28

0

Andi Tati Andi Tati

Andi Tati Andi Tati

dasar ayah yg goblok, emang gak lihat penampilan anak anaknya.? is..is...is...is

2025-01-14

0

Mus Zuliaka

Mus Zuliaka

jd ayah koq tolol nya maksimal 😂😂

2025-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Sangat menyakitkan
2 Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3 Pulang
4 bertemu Andi
5 Bertengkar kembali
6 terbongkar
7 Sambutan di sekolah
8 Target
9 Rencana Awal
10 Menyenangkan
11 Apakah benar
12 Pindah rumah
13 Kecewa
14 Bersandiwara
15 Apakah Alma benar-benar teman
16 Kekerasan lagi
17 Tidak boleh
18 Benarkan
19 Makin tidak tahu diri
20 Giliran Anya
21 sedikit menyakiti
22 Jangan serakah
23 Binggung
24 Ketahuan
25 Tidak sanggup
26 Vania berakhir
27 Awal semuanya terjadi
28 Tidak sengaja
29 Menangislah
30 Ditemukan juga.
31 Sedang apa
32 Apakah perempuan itu Alma
33 Terkena jebakan
34 Malu
35 Kembali luluh
36 Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37 Biarkan dia membusuk
38 Laura lagi
39 Untuk seorang anak
40 Untuk berteman lagi tidak
41 Dikeluarkan dari sekolah
42 Beni nakal
43 Di culik
44 Membiarkannya atau menolongnya
45 Menyelamatkan Anya
46 Akhirnya mau juga
47 Andi tertembak
48 Ketakutan
49 Kembali memaafkan
50 Tertangkap juga
51 Dikembalikan
52 Pertengkaran lagi
53 Tidak takut
54 Kemana Laura
55 Masih gelap
56 Permainan apa ini
57 Diserang
58 Menggigil
59 Masuk perangkap
60 Bertiga
61 Pelakunya
62 Meledak dan berakhir
63 Sebuah ancanman
64 Mama
65 Bertemu juga sekarang
66 Keputusan sudah tak bisa dirubah
67 Merusak sampai hancur
68 Sulit untuk memaafkan
69 Kembali ke sekolah setelah menghilang
70 Rayan binggung
71 Kenapa tak di percaya
72 Meminta bantuan
73 Tumbang satu masih ada yang lain
74 Sebuah mimpi aneh
75 Rayan mulai mengancam
76 Almira hidup lagi kah
77 Cerita yang sebenarnya
78 Mengakulah Laura
79 Haidar sudah tahu semuanya
80 Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81 Diajak jalan-jalan juga
82 Andi dan Arkan berpelukan
83 Aku bahagia
84 Tak menyukai Laura
85 Penyusup
86 Kakak yang aneh
87 Habis semuanya, dia ada disini
88 Jangan menjauh, tetaplah bersama
89 Sudah aku bilang
90 Kakak egois
91 Sukanya mengintip terus
92 Piknik
93 Anya selalu saja buat masalah
94 Anya tak bisa pergi
95 Tak ada yang percaya
96 Arkan menolong
97 Masakan pertama
98 Rumah sakit jiwa
99 Akhirnya ketahuan juga
100 Memutus segalanya
101 Masih sulit
102 Akhir segalanya
103 Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sangat menyakitkan
2
Kenapa harus terjebak ditubuh ini
3
Pulang
4
bertemu Andi
5
Bertengkar kembali
6
terbongkar
7
Sambutan di sekolah
8
Target
9
Rencana Awal
10
Menyenangkan
11
Apakah benar
12
Pindah rumah
13
Kecewa
14
Bersandiwara
15
Apakah Alma benar-benar teman
16
Kekerasan lagi
17
Tidak boleh
18
Benarkan
19
Makin tidak tahu diri
20
Giliran Anya
21
sedikit menyakiti
22
Jangan serakah
23
Binggung
24
Ketahuan
25
Tidak sanggup
26
Vania berakhir
27
Awal semuanya terjadi
28
Tidak sengaja
29
Menangislah
30
Ditemukan juga.
31
Sedang apa
32
Apakah perempuan itu Alma
33
Terkena jebakan
34
Malu
35
Kembali luluh
36
Membantu apa hanya sekedar kasihan saja
37
Biarkan dia membusuk
38
Laura lagi
39
Untuk seorang anak
40
Untuk berteman lagi tidak
41
Dikeluarkan dari sekolah
42
Beni nakal
43
Di culik
44
Membiarkannya atau menolongnya
45
Menyelamatkan Anya
46
Akhirnya mau juga
47
Andi tertembak
48
Ketakutan
49
Kembali memaafkan
50
Tertangkap juga
51
Dikembalikan
52
Pertengkaran lagi
53
Tidak takut
54
Kemana Laura
55
Masih gelap
56
Permainan apa ini
57
Diserang
58
Menggigil
59
Masuk perangkap
60
Bertiga
61
Pelakunya
62
Meledak dan berakhir
63
Sebuah ancanman
64
Mama
65
Bertemu juga sekarang
66
Keputusan sudah tak bisa dirubah
67
Merusak sampai hancur
68
Sulit untuk memaafkan
69
Kembali ke sekolah setelah menghilang
70
Rayan binggung
71
Kenapa tak di percaya
72
Meminta bantuan
73
Tumbang satu masih ada yang lain
74
Sebuah mimpi aneh
75
Rayan mulai mengancam
76
Almira hidup lagi kah
77
Cerita yang sebenarnya
78
Mengakulah Laura
79
Haidar sudah tahu semuanya
80
Dia bukan Laura Ayah, kita pergi
81
Diajak jalan-jalan juga
82
Andi dan Arkan berpelukan
83
Aku bahagia
84
Tak menyukai Laura
85
Penyusup
86
Kakak yang aneh
87
Habis semuanya, dia ada disini
88
Jangan menjauh, tetaplah bersama
89
Sudah aku bilang
90
Kakak egois
91
Sukanya mengintip terus
92
Piknik
93
Anya selalu saja buat masalah
94
Anya tak bisa pergi
95
Tak ada yang percaya
96
Arkan menolong
97
Masakan pertama
98
Rumah sakit jiwa
99
Akhirnya ketahuan juga
100
Memutus segalanya
101
Masih sulit
102
Akhir segalanya
103
Novel lanjutan dari novel berpindahan kedalam tubuh gadis menyedihkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!