Hasil yang di harapkan

Seminggu sudah sejak Damara datang ke perusahaan, sejak saat itu pula Arion tak lagi datang ke perusahaan dimana Elara bekerja. Jadi, semua pekerjaan di handle oleh asisten Henri. Elara tidak tahu apa alasannya, dia hanya berpikir mungkin Arion sibuk di perusahaan utamanya.

"El, tidak makan siang?" Tanya Henri saat melihat istri dari bosnya itu masih fokus bekerja.

"Duluan saja, aku harus mengambil poin-poin penting dari rapat kemarin. Jika tidak selesai hari ini, pekerjaanmu akan semakin menumpuk." Jawab Elara tanpa melepas pandangannya dari laptopnya.

Henri mengangguk singkat, ia pun berniat untuk pergi makan siang. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendengar notifikasi pesan lewat ponselnya. Penasaran, Henri meraih ponselnya dari dalam saku jasnya dan membawa pesan yang masuk.

"Ehm ... El, bos memintamu untuk makan siang. Jika tidak, akan di kenakan denda." Ujar Henri dengan keningnya yang mengerut dalam.

"Bentar lagi, aku sibuk. Tidak ada istilahnya di pecat karena tidak makan siang." Gerutu Elara yang merasa kesal dengan pria itu.

Henri m3ngg4ruk kepalanya yang tak gatal, ia tidak tahu mengapa bos nya tahu jika Elara tidak keluar untuk makan siang. Sejenak, ia mendongakkan kepalanya dam mencari letak cctv yang ada. Benar saja, ada sebuah cctv yang bentuknya lebih kecil di banding cctv lainnya. Henri yakin, jika bosnya sengaja memasangnya untuk memantau keberadaan Elara lewat ponselnya.

"El, menurut lah. Apa kamu tidak kasihan denganku? Aku lelah di teror seperti ini." Pinta Henri dengan tatapan memelas.

Elara memutar bola matanya malas, ia pun menghentikannya kegiatan dan berlalu pergi untuk makan siang. Melihat Elara yang menurutinya, Henri langsung menghela nafas lega. "Jika dia tidak makan siang, uang gajiku yang akan di potong. Astaga, kenapa aku harus menjadi asisten CEO seperti Tuan Arion." Gumam Henri dengan tatapan frustasi.

Setelah makan siang, Elara kembali melanjutkannya tugasnya. Namun, baru akan mengerjakan tugasnya. Tiba-tiba Damara datang dan berdiri di hadapannya dengan tatapan yang dingin. Melihat kedatangan Damara, Elara menghela nafas pelan.

"Tuan Arion sedang tidak ada di perusahaan ini," ujar Elara.

"Aku tidak ingin bertemu dengan Arion, tapi aku ingin bertemu dengan kamu!" Desis Damara dengan tatapan tajam.

"Saya?" Unjuk Elara pada dirinya sendiri.

"Ada hal yang harus kita bicarakan, kita ke kafe depan kantor." Pinta Damara.

Karena tak ada pilihan lain, Elara pun menurut. Ia mengikuti langkah Damara yang membawanya pergi ke kafe tepat berada di delan kantor. Sejenak, keduanya duduk saling berhadapan. Waiters pun membawakan mereka minuman yang sudah Damara pesan untuk menemani obrolan keduanya.

Elara tak membuka suaranya, sampai tiba-tiba Damara mengeluarkan cek dan menyodorkan pada istri dari putranya itu. "Mama minta tolong dengan sangat padamu, bujuk Arion untuk menceraikanmu. Sebagai seorang ibu, Mama hanya ingin yang terbaik untuk nya. Jujur El, saat itu Mama berusaha untuk menerimamu. Saat Mama sudah mulai menerima kamu sebagai istri Arion, kamu justru mengecewakan mama." Ujar Damara dengan suara yang lemah.

Elara tak menyangka jika Damara kembali menyebut dirinya sebagai Mama. Namun, dirinya heran dengan maksud Damara memberikannya cek dengan nominal yang sangat besar.

"Mama sakit hati melihat Arion di sakiti olehmu, cintanya sangat tulus. Tapi, kamu menyia-nyiakan cintanya. Untuk itu, biarkan dia bahagia. Jangan lagi siksa hatinya, sampai mana lagi kamu akan menyakitinya? Mama sudah menyiapkan calon yang baik untuk Arion dan ibu sambung untuk Ervan. Kamu tahu? Ervan dekat sekali dengan calon ibu sambungnya. Untuk itu, Mama mohon. Tolong bujuk Arion menceraikanmu. Dan ini cek senilai satu miliar untukmu."

D4d4 Elara terasa sesak, seolah ada yang men*sukkan pis.au tepat pada jantungnya. Elara semakin merasa bersalah, ia tak membantah apa yang Damara katakan. Karena, apa yang wanita paruh baya itu katakan benar adanya. Arion berhak bahagia, apalagi dengan wanita yang baik bahkan menerima putranya dengan sangat baik.

"Jika kamu berhasil membujuk Arion menceraikanmu, Mama akan menambahkan lagi sebesar yang kamu minta. Lima miliar, sepuluh? Mama akan berikan, asal kamu bisa berhasil membuat Arion menceraikanmu. Anggap saja, uang ini untuk mu melanjutkan kehidupanmu yang baru." Lanjut Damara.

Elara menggelengkan kepalanya, ia menyerahkan kembali cek itu di hadapan Damara dan meraih tangan wanita paruh baya itu dengan lembut. "Elara akan membujuk Arion untuk berpisah. Maafkan Elara yang tidak bisa jadi istri yang baik untuk putra Mama dan juga tidak bisa menjadi menantu idaman Mama. Benar kata Mama, Arion bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari El. Maka dari itu, tanpa uang ini Elara akan berusaha untuk membuat Arion setuju untuk berpisah."

Entah mengapa, Damara merasa ada sesuatu yang janggal dalam hatinya. Ia kembali mengambil cek itu dan menatap Elara dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Sebelum perpisahan kita, apa boleh El peluk Mama untuk terakhir kalinya?" Pinta Elara dengan mata berkaca-kaca.

Dengan ragu, Damara menganggukkan kepalanya. Ia beranjak berdiri, begitu pun dengan Elara. Kedua wanita berbeda usia itu saling memeluk. Elara menghapus air matanya yang sempat luruh, dan kembali melepaskan pelukan mereka.

"Tolong jaga Ervan dengan baik, Elara gak bisa jadi ibu yang baik untuk nya. Kalau begitu, Elara pamit kembali ke kantor." Elara beranjak pergi, meninggalkan Damara yang terdiam di tempat. Ia bingung dnegan perasaannya sendiri saat ini.

"Kenapa aku malah sedih? Bagus dong, dia mau bercerai tanpa di bayar. Lagian, Dahlia lebih baik darinya. Seharusnya, aku senang dia mau meminta Arion setuju untuk berpisah kan?" Gumam Damara.

.

.

.

Arion menuruni tangga dengan cepat, tadinya dia berniat keluar karena ada urusan yang mendesak. Namun, dirinya di kejutkan dengan kehadiran Dahlia dan juga kedua orang tuanya. Damara yang melihat putranya segera memanggilnya untuk datang ke ruang tamu.

"Arion, Dahlia dan orang tuanya datang untuk makan malam bersama kita!" Seru Damara dengan senang. Kedatangan ayah Dahlia dan ibu sambung wanita itu membuat Damara bahagia tentunya

"Ma, aku ada urusan di luar. Aku harus menemui rekan kerjaku." Tolak Arion.

"Gimana sih kamu, orang cuman sebentar doang. Gak enak sama orang tua Dahlia loh!" Bisik Damara dengan kesal.

Arion memutarnya matanya malas, terpaksa ia mendekati orang tua Dahlia dan menyapanya. Lalu, pria itu mendudukkan dirinya tepat di sebelah sang papa.

"Kapan kamu siap berumah tangga lagi Arion? Putri kami, tampaknya sudah tidak sabar menjadi istrimu" Ujar seorang pria paruh baya seraya merangkul putrinya yang tersenyum malu-malu.

"Arion nih lagi sibuk-sibuknya Emir, maklum dia pegang dua perusahaan sekaligus. Belum lagi kadang dia juga turut bantu perusahaan papanya kan." Seru Damara dengan semangat.

"Kalau menurut Tuan Kyler bagaimana?" Ujar Tuan Emir seraya menatap ke arah suami Damara itu, Kyler Zefrano.

"Tergantung Arion, dia mau menikah lagi atau tidak. Saya tidak bisa memaksanya," ujar Kyler yang mana membuat Damara membulatkan matanya.

"Papa kok ngomongnya gitu sih?!" Desis Damara.

Arion tak memperdulikan kedua orang tuanya dan tamu yang ada, pria itu sibuk dengan ponselnya. Tak lama, ponselnya berdering. Ia segera beranjak berdiri dan berniat akan menjawab panggilan itu.

"Maaf semuanya, aku harus menjawab telepon sebentar." Pamit Arion dan segera menjauh dari sana. Setelah menjauh, Arion langsung menjawab telpon yang tak lain dari temannya, Dokter Ghio.

"Halo, bagaimana hasilnya? Aku tak bisa mengambil hasilnya malam ini, baca kan saja. Aku juga tak bisa menunggu sampai besok." Pinta Arion.

"Hasilnya positif, Dara adalah putri kandungmu."

Degh!

"Dara ... putri kandungku?" Gumam Arion seraya tangannya meremas ponselnya dengan kuat. Tatapan matanya terlihat tajam, air matanya menggenang di pelupuk matanya. Urat-urat lehernya terlihat men0nj0l, ia tak menyangka jika kecurigaan asistennya benar adanya.

"Elara, kenapa kamu merahasiakan ini dariku!" Desis Arion dengan suara yang tertahan.

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

mendengar kenyataan bahwa Dara anak kandungnya semakin Arion tdk mau menceraikan Elara

2024-11-25

0

Ketawang

Ketawang

aq suja kalo gini Arion,gak sia" tuh otak CEO...mskipun ide awalnya dari asistenmu Henri🤭😅

2024-11-12

0

jae roni

jae roni

kecewa boleh,tp udah ada obatnya tu si dara ank kandung mu ternyata/Drool/

2024-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Luka yang tak berdarah
2 Keadaan yang sebenarnya
3 Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4 Om ganteng!
5 Aroma parfum yang tak asing
6 Bekas operasi di perut Elara
7 Kepulangan Elara
8 Bertemu kembali
9 Ego yang saling berperang
10 Om ganteng!
11 Siapa yang harus di salahkan?
12 Pertemuan Dahlia dan Elara
13 Situasi yang tak terduga
14 Kamu masih istriku!
15 Kebencian karena luka
16 Taman kota yang penuh kejutan
17 Tangisan Ervan
18 Cinta Dokter Agam
19 Kehadiran Damara
20 Hasil yang di harapkan
21 PAPA!
22 Dara adalah putri kandungku
23 Turunkan egomu!
24 Hal yang ingin ku dengar
25 Obat apa?
26 Pagi yang beda
27 Patah hati
28 Aku terima kebencian mereka
29 Dia masih istriku!
30 Nenek lampiiil!
31 Nasi goreng pertama Mama
32 Perlawanan Elara
33 Mulai mencari tahu
34 Mama, ayo pulang
35 Perdebatan dua jomblo
36 Alasan kepergianmu
37 Hancurnya hati seorang ibu
38 Kita lalui bersama
39 Hari ibu
40 Album biru
41 Ketakutan Ervan
42 Tugas seorang kakak
43 Cemburunya Arion
44 Aku cemburu!
45 Hiii Abaaaang!
46 Perhatian Mama
47 Sikap manis Arion
48 Aku sangat mencintainya~
49 Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50 Teman baru Dara
51 Terkaman Mora
52 Kumpul keluarga
53 Keluarga impian
54 Gagal lagi, gagal lagi
55 Pencegah kehamilan
56 Hanya masa lalu
57 Rebutan dua bocah
58 Membangun ingatan indah bersamamu~
59 Baju jaring
60 Tenanglah sayang!
61 Damara yang mulai luluh
62 Butik Keiko
63 Di balik kejudesan Damara
64 Perdebatan panas
65 Selalu ada untuk nya ~
66 Kebahagiaan yang di impikan
67 Pemilik mata indah
68 Seharusnya aku tidak bercerita
69 Jaling batagol
70 Pembelaan mama mertua
71 Ikan Koi Kakek
72 Kue untuk Mama
73 EAR, gabungan nama kita
74 Kejailan Remos
75 Mencoba membujuk si kecil
76 Tindakan cepat seorang ayah
77 Dia pasti bahagia bersamaku
78 Keanehan Elara
79 Dua orang patah hati yang saling bertemu
80 Kaos kaki hijau pilihan Mama
81 Dua bocil, dengan kehebohannya
82 Manusia paling bawel!
83 Aku bisa kelepasan denganmu!
84 Jajaaaan!
85 lolos satu?
86 Hamil?
87 Garis dua yang samar
88 Kehamilan Elara
89 Sikap bijak Ervan
90 Hari pertama sekolah
91 Buang aja adeknya, ganti balu!
92 Pasar malam
93 Rujak pedas
94 Aku mencintai mu dan dia
95 Tentang Asisten Henri
96 Gara-gara kecoa
97 Kita nikah yuk!
98 Aku tahu bagaimana Henri
99 Izin sama bumil
100 Aku akan menjemputnya!
101 Efek Hamil muda
102 Keadaan yang memanas
103 Semakin lemah
104 Isi wasiat
105 Pulang bertemu istri~
106 Gak usah mandi!
107 Lampu hijau?
108 Ooo Aliooon!
109 Saran Arion
110 Cepeda balu atau batagol?
111 Persiapan menyambut kelahiran baby
112 Bidadari cantikku
113 Kalau bica dua, kenapa catu?
114 Kotak apa itu?
115 Ael ijoooo!
116 Kupu-kupu hitam
117 Keadaan yang tak terduga
118 Titik terendah Arion
119 Kemungkinan untuk bertahan
120 Berjuanglah sayang~
121 Kejutan yang kamu maksud
122 Kapan programnya Kei?
123 Janji Mama
124 Kemajuan?
125 Mimpi Dara
126 Dalang dari pembebasan Edwin
127 Menjatuhkan Remos
128 Saat yang di tunggu
129 Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130 Kembali kumpul bersama
131 Keinginan Dara
132 Pangelan Dalaaa
133 Bumiil heboh datang!
134 Terima kasih sayang
135 Dramaa tiga anak
136 Terima kasih cinta
137 Pertemuan yang tak di rencanakan
138 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139 Tidak akan lagi melepaskanmu~
140 Tok Tok, lewat bentar
141 Karya baru
142 Bonchap
143 Bonchap
144 Bonchap
145 Bonchap
146 UNDANGAN!
147 Cinta Yang Kamu Pilih~
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Luka yang tak berdarah
2
Keadaan yang sebenarnya
3
Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4
Om ganteng!
5
Aroma parfum yang tak asing
6
Bekas operasi di perut Elara
7
Kepulangan Elara
8
Bertemu kembali
9
Ego yang saling berperang
10
Om ganteng!
11
Siapa yang harus di salahkan?
12
Pertemuan Dahlia dan Elara
13
Situasi yang tak terduga
14
Kamu masih istriku!
15
Kebencian karena luka
16
Taman kota yang penuh kejutan
17
Tangisan Ervan
18
Cinta Dokter Agam
19
Kehadiran Damara
20
Hasil yang di harapkan
21
PAPA!
22
Dara adalah putri kandungku
23
Turunkan egomu!
24
Hal yang ingin ku dengar
25
Obat apa?
26
Pagi yang beda
27
Patah hati
28
Aku terima kebencian mereka
29
Dia masih istriku!
30
Nenek lampiiil!
31
Nasi goreng pertama Mama
32
Perlawanan Elara
33
Mulai mencari tahu
34
Mama, ayo pulang
35
Perdebatan dua jomblo
36
Alasan kepergianmu
37
Hancurnya hati seorang ibu
38
Kita lalui bersama
39
Hari ibu
40
Album biru
41
Ketakutan Ervan
42
Tugas seorang kakak
43
Cemburunya Arion
44
Aku cemburu!
45
Hiii Abaaaang!
46
Perhatian Mama
47
Sikap manis Arion
48
Aku sangat mencintainya~
49
Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50
Teman baru Dara
51
Terkaman Mora
52
Kumpul keluarga
53
Keluarga impian
54
Gagal lagi, gagal lagi
55
Pencegah kehamilan
56
Hanya masa lalu
57
Rebutan dua bocah
58
Membangun ingatan indah bersamamu~
59
Baju jaring
60
Tenanglah sayang!
61
Damara yang mulai luluh
62
Butik Keiko
63
Di balik kejudesan Damara
64
Perdebatan panas
65
Selalu ada untuk nya ~
66
Kebahagiaan yang di impikan
67
Pemilik mata indah
68
Seharusnya aku tidak bercerita
69
Jaling batagol
70
Pembelaan mama mertua
71
Ikan Koi Kakek
72
Kue untuk Mama
73
EAR, gabungan nama kita
74
Kejailan Remos
75
Mencoba membujuk si kecil
76
Tindakan cepat seorang ayah
77
Dia pasti bahagia bersamaku
78
Keanehan Elara
79
Dua orang patah hati yang saling bertemu
80
Kaos kaki hijau pilihan Mama
81
Dua bocil, dengan kehebohannya
82
Manusia paling bawel!
83
Aku bisa kelepasan denganmu!
84
Jajaaaan!
85
lolos satu?
86
Hamil?
87
Garis dua yang samar
88
Kehamilan Elara
89
Sikap bijak Ervan
90
Hari pertama sekolah
91
Buang aja adeknya, ganti balu!
92
Pasar malam
93
Rujak pedas
94
Aku mencintai mu dan dia
95
Tentang Asisten Henri
96
Gara-gara kecoa
97
Kita nikah yuk!
98
Aku tahu bagaimana Henri
99
Izin sama bumil
100
Aku akan menjemputnya!
101
Efek Hamil muda
102
Keadaan yang memanas
103
Semakin lemah
104
Isi wasiat
105
Pulang bertemu istri~
106
Gak usah mandi!
107
Lampu hijau?
108
Ooo Aliooon!
109
Saran Arion
110
Cepeda balu atau batagol?
111
Persiapan menyambut kelahiran baby
112
Bidadari cantikku
113
Kalau bica dua, kenapa catu?
114
Kotak apa itu?
115
Ael ijoooo!
116
Kupu-kupu hitam
117
Keadaan yang tak terduga
118
Titik terendah Arion
119
Kemungkinan untuk bertahan
120
Berjuanglah sayang~
121
Kejutan yang kamu maksud
122
Kapan programnya Kei?
123
Janji Mama
124
Kemajuan?
125
Mimpi Dara
126
Dalang dari pembebasan Edwin
127
Menjatuhkan Remos
128
Saat yang di tunggu
129
Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130
Kembali kumpul bersama
131
Keinginan Dara
132
Pangelan Dalaaa
133
Bumiil heboh datang!
134
Terima kasih sayang
135
Dramaa tiga anak
136
Terima kasih cinta
137
Pertemuan yang tak di rencanakan
138
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139
Tidak akan lagi melepaskanmu~
140
Tok Tok, lewat bentar
141
Karya baru
142
Bonchap
143
Bonchap
144
Bonchap
145
Bonchap
146
UNDANGAN!
147
Cinta Yang Kamu Pilih~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!