Cinta Dokter Agam

"Mama kenapa ci?" Tanya Dara saat melihat Elara yang terbengong saat menyuapinya makan.

"Enggak, enggak papa sayang. Sudah habis? Mau tambah lagi?" Elara tersadar dari lamunannya, ia menatap piring putrinya yang sudah kosong.

"Nda lah, Dala kenyang. Nanti lagi, catu jam lagi makan. Dala mau tidul cekalang." Jawab polos anak itu.

Elara mengangguk, ia meletakkan piring kosong Dara ke dapur dan mengambilkan minum untuk anak itu. Dara masih memperhatikan raut wajah sang mama yang terlihat berbeda sejak mereka kembali dari taman.

"Tadi abangna ganteng ya Mama, tapi kenapa abangnya pelgi." Ujar Dara setelah meminum airnya.

"Mungkin abang ada urusan, ayo tidur siang. Mama temani," ajak Elara dan meraih putrinya dalam gendongannya.

Tok!

Tok!

Pintu rumah Elara di ketuk, membuat wanita itu terpaksa mengurungkan niatnya masuk ke dalam kamar. Karena penasaran siapa yang mengetuk pintu rumahnya, bergegas Elara membukanya tanpa mengintip dulu siapa yang bertamu di rumahnya.

Cklek!

"Dokter Agam?" Kaget Elara saat melihat kehadiran Dokter Agam di depan rumahnya.

"Hai," ujar Dokter Agam dengan tersenyum tipis.

"Om baik cudah cembuh? Kata Mama Om baik lagi cakit jadi nda kecini." Seru Dara dengan senyuman cerianya.

"Maaf yah, Om Dokter lagi sakit kemarin. Nih, sekarang datang bawa mainan untuk Dara." Dokter Agam menunjukkan mainan yang ia bawa. Melihat itu, Dara langsung meminta sang mama untuk menurunkannya dan meraih mainan yang Dokter Agam berikan padanya.

"Om baik kaliii! Telima kacih! Cayang om banyak-banyak!" Dara memeluk mainannya, ia langsung berlari masuk ke dalam rumah tak sabar ingin memainkan mainannya itu

Melihat keantusiasan Dara, Dokter Agam tersenyum manis. Hatinya menghangat saat melihat gadis kecil itu begitu menyukai pemberiannya. Lalu, tatapannya beralih menatap Elara yang kini menatapnya setelah menghela nafas pelan.

"Dok, sebaiknya jangan terlalu sering kesini." Pinta Elara dengan tatapan memohon.

"Kenapa? Apa setelah kembalinya pria itu aku tidak boleh lagi dekat dengan Dara? El, kamu tidak mencintainya kan? Jadi, lepaskan saja. Aku bisa membahagiakanmu dan Dara. Selama empat tahun ini, aku menyayangi Dara seperti anak kandungku sendiri." Ujar Dokter Agam dengan tatapan lekat.

Elara menggelengkan kepalanya, "Dok, terima kasih atas apa yang selama ini kamu lakukan untuk kami. Tapi, aku hanya mengenalmu sebatas teman saja. Tidak lebih, apalagi mengharapkan mu sebagai ayah dari Dara. Putriku, memiliki ayah sendiri." Terang Elara.

"Aku tahu, tapi tak ada salahnya kan kamu memberi ku kesempatan untuk masuk ke dalam kehidupanmu?" Melihat keterdiaman Elara, Dokter Agam memberanikan diri meraih tangan wanita itu dan menatapnya dengan dalam.

"El, lima tahun aku mencintaimu. Selama ini, aku diam karena takut kamu merasa tidak nyaman denganku. Tapi, jika kamu terus diam ... kamu tidak akan tahu apa yang aku rasakan. Please, beri aku satu kesempatan untuk menjadi bagian dalam hidupmu." Lirih Dokter tampan itu.

Elara menarik tangannya, ia merasa tak nyaman dengan sikap Dokter Agam saat ini. "Dok maaf, aku masih istri seseorang. Dokter sangat baik, tampan, bahkan mapan. Dokter bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku. Aku bukan wanita sebaik yang anda pikir," ujar Elara dengan tatapan sendu.

Dokter Agam menggeleng, "Kamu wanita terbaik yang pernah aku temui El. Aku berani mencintaimu karena aku pikir saat itu kamu dan suamimu sudah berpisah. Perasaan cinta ini terlanjur ada, aku tidak bisa menghapusnya."

Elara memejamkan matanya, ia tidak tahu harus menolak dengan cara apa lagi. Dia merasa tak nyaman dengan ungkapan Dokter Agam saat ini. Apalagi, statusnya yang masih menjadi istri Arion.

"Dok ...,"

"Please, berikan aku satu kesempatan. Aku mencintaimu dan juga menyayangi Dara. Kamu tidak perlu meragukan perasaanku padamu " Kekeuh Dokter Agam.

Deru mesin mobil membuat Elara dan Dokter Agam mengalihkan pandangan mereka. Terlihat, Keiko turun dari mobilnya dan menenteng tas belanjaannya. Senyumannya merekah tanpa beban, ia berlari kecil menghampiri Dokter Agam dan juga Elara yang masih berdiri di ambang pintu.

"Wiiih lagi pada ngapain nih? Bagi-bagi sembako? Ikutan dong!" Seru Keiko memecah suasana yang tegang.

"Kemana aja? Aku tungguin dari tadi." Seru Elara, ia merasa lega karena Keiko datang di waktu yang tepat.

"Nungguin? Perasaan ...,"

"Dokter Agam maaf, kita bisa mengobrol lain kali. Keiko datang karena ada hal penting yang ingin dia bahas. Iya kan Kei?" Elara melirik tajam Keiko seolah meminta pertolongan wanita itu.

"Aaaa iya! Kita mau bahas tentang desain baju yang aku buat!" Seru Keiko dengan mata membulat sempurna.

Dokter Agam menghela nafas kasar, ia sebenarnya tahu jika Elara berbohong. Namun, dirinya tidak bisa lagi memaksa wanita itu untuk berbicara padanya. "Kalau begitu, aku pulang dulu. Ingat El, jika kamu setuju ... aku akan membantumu lepas dari pria itu." Dokter Agam beranjak pergi, meninggalkan Elara dan Keiko yang memandang kepergiannya dengan ekspresi berbeda.

"Lepas, lepas apaan? Dari siapa?!" Seru Keiko dengan tatapan penasaran.

"Arion sudah tahu keberadaan Dara, dia datang kesini saat Dokter Agam akan mengajakku makan malam. Keributan terjadi, Dokter Agam mengakui jika Dara adalah putrinya. Arion semakin marah dan justru menuduhku selingkuh." Lirih Elara.

Keiko membulatkan matanya, "Benarkah?! Dokter Agam ... ngapain dia bilang kalau Dara anaknya? Emang dia ngerasa buat? Masih perj4ka ting-ting gitu kok! Di kira cewek hamil cuman kayak tiup lilin apa!" Kesal Keiko.

Elara menggelengkan kepalanya lemas, ia berlalu masuk ke dalam rumahnya. Keiko mengikuti nya, tak lupa ia menutup pintu rumah Elara sebelum menghampiri sahabatnya itu yang mendudukkan diri di sofa ruang tengah.

"Dokter Agam menyatakan perasaannya." Perkataan Elara membuat Keiko memekik keras.

"KAAAAN! KAAAN! APA AKU BILANG! GAK PERCAYA SIH! KAMU TUH UDAH BUAT BAPER DIA!"

Elara merasa selama ini sikap Dokter Agam normal saja, ia dekat dengan Dokter Agam karena merasa keduanya sering bertemu. Elara juga sudah biasa melihat Keiko menjailinya dengan meledeknya bersama Dokter Agam. Tak menyangka, justru ledekan itu menjadi serius.

"Terus kamu terima gak? Kalau kata aku sih terima aja, dapet perj4ka mah jangan di tolak. Masih muda, ganteng lagi!" Seru Keiko dengan semangat.

"Aku masih istri Arion Kei, kami belum berpisah."

"Lah? Kok bisa? Bukannya waktu itu kamu bilang kalau kamu minta pisah sama Arion? Emangnya, dia gak ada gitu rencana buat nikah lagi?" Heran Keiko.

"Rencana nikah lagi mungkin ada, tapi aku gak tahu kenapa Arion tidak mengurus perceraian kami. Aku bingung dengan sikap dia Kei, dia membenciku tapi dia tidak mau melepaskanku." Perkataan Elara membuat Keiko berpikir keras, wanita itu memainkan jari jemarinya di atas paha nya seraya menatap Elara dengan keningnya yang mengerut dalam.

"Menurutku, itu rencana balas dendam Arion."

"Apa? Balas dendam?" Bingung Elara atas pernyataan sahabatnya.

"Yah, balas dendam. Dia sengaja menggantungkan statusmu agar kamu tidak bisa di miliki orang lain. Dia tidak mau melihatmu bahagia bersama yang lain El. Dia bisa menikah lagi, tapi yang dia inginkan hanya kamu."

Degh!

___

Ada tim Elara Dokter Agam gak nih?🤓

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Dokter Agam sama Kak Ri aja kak, tapi kalau Arion berani macam2 aku dukung Dokter agam jadi pembinor..Wkwkwk

Lebih tepatnya CINTA, Arion mungkin ingin balas dendam. tapi cara balas dendamnya dia justru ingin Elara tidak menikah dengan siapa2 kecuali dengan dirinya. Intinya Arion CEMBURU karena salah kesalahpahaman dia bertindak seperti itu, aku salut sama Arion selama lima tahun ini dia masih setia menunggu bertemu dengan istrinya lagi dan benar sekarang semesta mempertemukan mereka kembali.

Selama lima tahun ini, Elara banyak belajar dan berusaha jadi ibu terbaik. Ervan dia marah karena sangaat merindukan ibu kandungnya, Dahlia mau memanjakan seperti apapun tetap didalam hati dan pikirian Ervan hanya ada Elara. Ervan hanya perlu waktu untuk menerima Elara kembali, seiring berjalannya waktu dia bakal tahu mana yang tulus dan mana yang modus..

2024-09-14

37

Yuli Yuli

Yuli Yuli

dsni jg Arion g ada slahnya krna dia skit hati SM elara tp Arion msih mencintainya, biarkan dia brstu kmbali Thor demi anak" lamban Laun pasti hatinya brdua lunak jg, ksian Ervan yg g dpt ksh syg dr mamanya

2024-12-06

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Arion dgn Elara aja kak thor... krn Arion jg setia dan masih mencintai Elara... bukti nya foto pernikahan nya aja masih di pajang di kamar nya... orang lain pun gak ada yg boleh masuk ke kamar nya...

2024-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Luka yang tak berdarah
2 Keadaan yang sebenarnya
3 Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4 Om ganteng!
5 Aroma parfum yang tak asing
6 Bekas operasi di perut Elara
7 Kepulangan Elara
8 Bertemu kembali
9 Ego yang saling berperang
10 Om ganteng!
11 Siapa yang harus di salahkan?
12 Pertemuan Dahlia dan Elara
13 Situasi yang tak terduga
14 Kamu masih istriku!
15 Kebencian karena luka
16 Taman kota yang penuh kejutan
17 Tangisan Ervan
18 Cinta Dokter Agam
19 Kehadiran Damara
20 Hasil yang di harapkan
21 PAPA!
22 Dara adalah putri kandungku
23 Turunkan egomu!
24 Hal yang ingin ku dengar
25 Obat apa?
26 Pagi yang beda
27 Patah hati
28 Aku terima kebencian mereka
29 Dia masih istriku!
30 Nenek lampiiil!
31 Nasi goreng pertama Mama
32 Perlawanan Elara
33 Mulai mencari tahu
34 Mama, ayo pulang
35 Perdebatan dua jomblo
36 Alasan kepergianmu
37 Hancurnya hati seorang ibu
38 Kita lalui bersama
39 Hari ibu
40 Album biru
41 Ketakutan Ervan
42 Tugas seorang kakak
43 Cemburunya Arion
44 Aku cemburu!
45 Hiii Abaaaang!
46 Perhatian Mama
47 Sikap manis Arion
48 Aku sangat mencintainya~
49 Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50 Teman baru Dara
51 Terkaman Mora
52 Kumpul keluarga
53 Keluarga impian
54 Gagal lagi, gagal lagi
55 Pencegah kehamilan
56 Hanya masa lalu
57 Rebutan dua bocah
58 Membangun ingatan indah bersamamu~
59 Baju jaring
60 Tenanglah sayang!
61 Damara yang mulai luluh
62 Butik Keiko
63 Di balik kejudesan Damara
64 Perdebatan panas
65 Selalu ada untuk nya ~
66 Kebahagiaan yang di impikan
67 Pemilik mata indah
68 Seharusnya aku tidak bercerita
69 Jaling batagol
70 Pembelaan mama mertua
71 Ikan Koi Kakek
72 Kue untuk Mama
73 EAR, gabungan nama kita
74 Kejailan Remos
75 Mencoba membujuk si kecil
76 Tindakan cepat seorang ayah
77 Dia pasti bahagia bersamaku
78 Keanehan Elara
79 Dua orang patah hati yang saling bertemu
80 Kaos kaki hijau pilihan Mama
81 Dua bocil, dengan kehebohannya
82 Manusia paling bawel!
83 Aku bisa kelepasan denganmu!
84 Jajaaaan!
85 lolos satu?
86 Hamil?
87 Garis dua yang samar
88 Kehamilan Elara
89 Sikap bijak Ervan
90 Hari pertama sekolah
91 Buang aja adeknya, ganti balu!
92 Pasar malam
93 Rujak pedas
94 Aku mencintai mu dan dia
95 Tentang Asisten Henri
96 Gara-gara kecoa
97 Kita nikah yuk!
98 Aku tahu bagaimana Henri
99 Izin sama bumil
100 Aku akan menjemputnya!
101 Efek Hamil muda
102 Keadaan yang memanas
103 Semakin lemah
104 Isi wasiat
105 Pulang bertemu istri~
106 Gak usah mandi!
107 Lampu hijau?
108 Ooo Aliooon!
109 Saran Arion
110 Cepeda balu atau batagol?
111 Persiapan menyambut kelahiran baby
112 Bidadari cantikku
113 Kalau bica dua, kenapa catu?
114 Kotak apa itu?
115 Ael ijoooo!
116 Kupu-kupu hitam
117 Keadaan yang tak terduga
118 Titik terendah Arion
119 Kemungkinan untuk bertahan
120 Berjuanglah sayang~
121 Kejutan yang kamu maksud
122 Kapan programnya Kei?
123 Janji Mama
124 Kemajuan?
125 Mimpi Dara
126 Dalang dari pembebasan Edwin
127 Menjatuhkan Remos
128 Saat yang di tunggu
129 Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130 Kembali kumpul bersama
131 Keinginan Dara
132 Pangelan Dalaaa
133 Bumiil heboh datang!
134 Terima kasih sayang
135 Dramaa tiga anak
136 Terima kasih cinta
137 Pertemuan yang tak di rencanakan
138 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139 Tidak akan lagi melepaskanmu~
140 Tok Tok, lewat bentar
141 Karya baru
142 Bonchap
143 Bonchap
144 Bonchap
145 Bonchap
146 UNDANGAN!
147 Cinta Yang Kamu Pilih~
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Luka yang tak berdarah
2
Keadaan yang sebenarnya
3
Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4
Om ganteng!
5
Aroma parfum yang tak asing
6
Bekas operasi di perut Elara
7
Kepulangan Elara
8
Bertemu kembali
9
Ego yang saling berperang
10
Om ganteng!
11
Siapa yang harus di salahkan?
12
Pertemuan Dahlia dan Elara
13
Situasi yang tak terduga
14
Kamu masih istriku!
15
Kebencian karena luka
16
Taman kota yang penuh kejutan
17
Tangisan Ervan
18
Cinta Dokter Agam
19
Kehadiran Damara
20
Hasil yang di harapkan
21
PAPA!
22
Dara adalah putri kandungku
23
Turunkan egomu!
24
Hal yang ingin ku dengar
25
Obat apa?
26
Pagi yang beda
27
Patah hati
28
Aku terima kebencian mereka
29
Dia masih istriku!
30
Nenek lampiiil!
31
Nasi goreng pertama Mama
32
Perlawanan Elara
33
Mulai mencari tahu
34
Mama, ayo pulang
35
Perdebatan dua jomblo
36
Alasan kepergianmu
37
Hancurnya hati seorang ibu
38
Kita lalui bersama
39
Hari ibu
40
Album biru
41
Ketakutan Ervan
42
Tugas seorang kakak
43
Cemburunya Arion
44
Aku cemburu!
45
Hiii Abaaaang!
46
Perhatian Mama
47
Sikap manis Arion
48
Aku sangat mencintainya~
49
Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50
Teman baru Dara
51
Terkaman Mora
52
Kumpul keluarga
53
Keluarga impian
54
Gagal lagi, gagal lagi
55
Pencegah kehamilan
56
Hanya masa lalu
57
Rebutan dua bocah
58
Membangun ingatan indah bersamamu~
59
Baju jaring
60
Tenanglah sayang!
61
Damara yang mulai luluh
62
Butik Keiko
63
Di balik kejudesan Damara
64
Perdebatan panas
65
Selalu ada untuk nya ~
66
Kebahagiaan yang di impikan
67
Pemilik mata indah
68
Seharusnya aku tidak bercerita
69
Jaling batagol
70
Pembelaan mama mertua
71
Ikan Koi Kakek
72
Kue untuk Mama
73
EAR, gabungan nama kita
74
Kejailan Remos
75
Mencoba membujuk si kecil
76
Tindakan cepat seorang ayah
77
Dia pasti bahagia bersamaku
78
Keanehan Elara
79
Dua orang patah hati yang saling bertemu
80
Kaos kaki hijau pilihan Mama
81
Dua bocil, dengan kehebohannya
82
Manusia paling bawel!
83
Aku bisa kelepasan denganmu!
84
Jajaaaan!
85
lolos satu?
86
Hamil?
87
Garis dua yang samar
88
Kehamilan Elara
89
Sikap bijak Ervan
90
Hari pertama sekolah
91
Buang aja adeknya, ganti balu!
92
Pasar malam
93
Rujak pedas
94
Aku mencintai mu dan dia
95
Tentang Asisten Henri
96
Gara-gara kecoa
97
Kita nikah yuk!
98
Aku tahu bagaimana Henri
99
Izin sama bumil
100
Aku akan menjemputnya!
101
Efek Hamil muda
102
Keadaan yang memanas
103
Semakin lemah
104
Isi wasiat
105
Pulang bertemu istri~
106
Gak usah mandi!
107
Lampu hijau?
108
Ooo Aliooon!
109
Saran Arion
110
Cepeda balu atau batagol?
111
Persiapan menyambut kelahiran baby
112
Bidadari cantikku
113
Kalau bica dua, kenapa catu?
114
Kotak apa itu?
115
Ael ijoooo!
116
Kupu-kupu hitam
117
Keadaan yang tak terduga
118
Titik terendah Arion
119
Kemungkinan untuk bertahan
120
Berjuanglah sayang~
121
Kejutan yang kamu maksud
122
Kapan programnya Kei?
123
Janji Mama
124
Kemajuan?
125
Mimpi Dara
126
Dalang dari pembebasan Edwin
127
Menjatuhkan Remos
128
Saat yang di tunggu
129
Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130
Kembali kumpul bersama
131
Keinginan Dara
132
Pangelan Dalaaa
133
Bumiil heboh datang!
134
Terima kasih sayang
135
Dramaa tiga anak
136
Terima kasih cinta
137
Pertemuan yang tak di rencanakan
138
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139
Tidak akan lagi melepaskanmu~
140
Tok Tok, lewat bentar
141
Karya baru
142
Bonchap
143
Bonchap
144
Bonchap
145
Bonchap
146
UNDANGAN!
147
Cinta Yang Kamu Pilih~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!