Kamu masih istriku!

"Selingkuhan? Siapa yang kamu maksud?" Tanya Elara dengan tatapan tajam.

"Dia lah, siapa lagi?" Desis Arion seraya menatap tajam ke arah Dokter Agam yang masih diam. Ia lalu menurunkan Dara dari gendongannya. Seketika, gadis kecil itu mendekati sang Mama dan menatap Arion dengan tatapan polosnya.

"Ar, sebaiknya kamu pulang. Kamu membuat keributan di rumah orang, sangat tidak sopan!" Tegur Elara.

"Lebih tidak sopan mana? Antara aku dan dia yang datang ke rumah istri orang huh?" Perkataan Arion membuat Elara mengerutkan keningnya bingung.

"Ar, apa kamu lupa kita sudah berpisah? Tolong, pergi dari rumah ini." Pinta Elara.

"Siapa yang sudah berpisah hah? Apa kamu sudah mendapat akta cerainya? Cari data perpisahan kita di seluruh pengadilan yang ada, kamu tidak akan menemukan di satu tempat pun yang mengeluarkan akta cerai kita!"

Degh!!

Mata Elara membulat sempurna, jantungnya berdegup sangat kencang. Ia tak mengetahui hal itu, dirinya pikir Arion memang sudah menceraikannya. Dokter Agam beralih menatap Elara yang masih diam karena keterkejutannya.

"Tapi Elara sudah tidak mau denganmu," ujar Dokter Agam seraya menatap tajam ke arah Arion.

"Hebat sekali! Kamu seolah sebagai pahlawan untuk istriku disini! Apa kamu tidak malu di jadikan selingkuhan olehnya."

"AR CUKUP!" Teriak Elara yang mana membuat kedua pria itu menatapnya dengan emosi yang menggebu.

Dara ketakutan, melihat itu Henri segera menggendongnya dan membawanya menjauh. "Mama." Rengek Dara dengan mata berkaca-kaca bersiap akan menangis.

"Sebentar yah, main sama Om dulu. Om ada jajan!" Ajak Henri.

Selepas Henri membawa Dara pergi, Elara kembali menatap tajam ke arah Arion yang menatap santai padanya. "Aku yang memutuskan pergi darimu, tidak ada hubungannya dengan Dokter Agam! Dia hanya dokter ku, bukan selingkuhan. Apa kamu mengerti sampai disini?! Kamu memang atasanku, tapi bukan berarti kamu bisa semena-kena padaku!" Sentak Elara.

"APA KAMU BISA JELASKAN TENTANG ANAK ITU HAH?! DIA PUTRIMU DENGAN PRIA INI KAN?!"

Elara menatap Arion dengan tatapan tak percaya, ia tak mengira jika Arion bisa menganggap Dara sebagai anak hasil perselingkuhan. Dokter Agam yang tidak tahu apapun ikut terseret dalam masalahnya. Sejenak, Elara memejamkan matanya. Emosinya tengah membara, membuat jantungnya berdegup kencang tak seperti biasanya.

"Dokter Agam, sebaiknya pulang saja." Ujar Elara yang beralih menatap pria di sebelahnya itu.

"Enggak El, aku akan tetap disini sampai pria ini pergi. Aku khawatir dengan kamu dan Dara," ujar Dokter Agam dengan tatapan tajam.

Arion menyeringai dalam, "Apa aku akan menjadi nyamuk di tengah kalian?" Sindirnya

Elara menghela nafas pelan, "Tujuanmu datang kesini apa? Saat itu, aku sudah memilih berpisah denganmu bukan? Kenapa kamu belum juga mengurus perceraian kita?" Ujar Elara yang berusaha mengontrol emosinya.

Kedua sudut bibir Arion terangkat, alis pria itu menukik tajam. Dengan santainya, ia memasukkan tangan kanannya ke dalam saku celananya.

"Kamu pikir, aku akan melepasmu begitu saja? Enggak El, tidak semudah itu untuk bahagia bersama pria ini setelah berpisah denganku. Aku akan menuntut kalian,"

"AR!" Teriak Elara dengan kesal.

"Apa kamu ada bukti kalau kami berselingkuh hah? Bisanya hanya mengancam, pantas saja Elara tak betah menjadi istrimu. Pria yang hanya berani mengancam wanita hanyalah seorang pria peng3cut!" Sahut Dokter Agan yang sedari tadi diam.

Arion tak terima, dia maju melangkah mendekati dokter Agam dan menarik kerah kemejanya dengan kuat. Elara panik, ia berusaha menarik lengan Arion dari kerah kemeja Dokter Agam. Namun anehnya, Dokter Agam seolah terlihat biasa saja dan justru menatap Arion dengan tatapan yang santai.

"Ceraikan Elara, setelah itu aku akan menikahinya."

BUGH!!

"AARR! BERHENTII!!" Elara menghalangi Arion yang akan memukuli Dokter Agam kembali. Tangan Arion terkepal di depan wajah Elara, hampir saja pukulannya terkena wajah wanita itu. Nafas Arion terdengar memburu, matanya menatap lekat mata istrinya yang menatapnya dengan sorot mata penuh permohonan.

"Pergilah, aku mohon." Pinta Elara dengan mata berkaca-kaca.

Arion menepis tangannya, ia lalu beralih menatap Dokter Agam yang tersenyum penuh kemenangan. Melihat itu, Arion merasa amat kesal.

"Aku tidak ada hubungan apapun dengan Dokter Agam, aku meminta berpisah darimu karena kita tidak bisa bersama. Bukan karena selingkuh darimu, aku tidak pernah melakukan itu." Ujar Elara.

"Anak tadi sebagai jawabannya El! Dia putrimu dengan ...,"

"Denganku, Dara adalah putriku." Sela Dokter Agam yang mana membuat Elara membulatkan matanya.

Arion tertawa hambar, "Elara, aku tak akan pernah membiarkanmu bahagia dengannya. Tidak akan pernah! Aku dan putraku kamu tinggalkan dengan penuh luka, lalu kamu ingin bahagia dengan pria ini? Kamu harus merasakan apa yang aku dan putraku rasakan!" Sentak Arion sebelum berlalu pergi, meninggalkan Elara yang menghela nafas kasar di buatnya.

Tatapan Elara beralih menatap Dokter Agam yang masih memandang kepergian Arion. "Kenapa kamu mengatakan jika Dara adalah putrimu?" Tanya Elara dengan tatapan tajam.

Dokter Agam meraih tangan Elara, ia lalu menggenggam tangan itu dengan lembut. Namun, Elara segera menarik tangannya karena merasa tidak nyaman. Apalagi, Dokter Agam memandangnya dengan tatapan lekat. "Apa kamu mau Dara di ambil olehnya? Aku hanya berusaha menyelamatkanmu dan Dara,"

"Tapi kamu gak berhak ikut campur urusanku! Kamu memang telah berjasa menyembuhkanku Dokter Agam, tapi bukan berarti kamu bisa berkata hal seperti tadi!" Sentak Elara.

Arion yang akan masuk ke mobilnya menghentikan niatnya saat melihat Dara yang berada di gendongan Henri. Senyuman gadis kecil itu sungguh membuatnya ingin ikut tersenyum. Tawanya yang lucu, tatapan mata polosnya yang selalu ia rindukan. Namun, saat dia mengingat Dara bukanlah putrinya, seketika perasaan Arion hancur.

"Berikan putriku." Elara datang dan mengambil Dara. Sebelum masuk ke dalam pagar rumahnya, Elara dan Arion sempat saling bertatapan. Sebelum akhirnya Arion memutuskan pandangannya mereka dan masuk ke dalam mobilnya. Henri menyusul bosnya masuk, ia lalu melajukan mobil bosnya pergi dari sana.

Sementara itu, Elara meminta Dokter Agam untuk pulang. Namun, pria itu tetap kekeuh ingin berada di sana karena ingin mengatakan sesuatu.

"Baiklah, katakan sekarang dan setelah itu pulanglah." Pinta Elara.

"Aku mencintaimu." Perkataan Dokter Agam membuat Elara mengerjapkan matanya.

"Aku mencintaimu, dan aku menyayangi Dara seperti putriku sendiri. Jika kamu tak keberatan, aku akan membantumu lepas dari suamimu itu. Aku akan mencarikan mu pengacara terbaik, aku akan menunggu sampai kamu siap membuka hatimu kembali." Ujar DOkter Agam dengan tatapan serius.

Elara tersenyum hambar, "Dokter Agam, kamu sangat baik. Tapi maaf, aku tidak bisa menerima cintamu. Bukan karena Arion, tapi kamu pantas mendapatkan yang terbaik. Dan itu bukan aku, selamat malam." Elara masuk bersama putrinya, meninggalkan Dokter Agam yang menunduk lesu dengan hatinya yang berdenyut sakit.

"Apa penantianku selama lima tahun ini masih kurang El?"

.

.

.

Mobil Arion terhenti di pelataran kediaman Zefrano, Henri pun melepas sabuk pengamannya dengan gerakan pelan seraya melirik ke arah bosnya yang masih terdiam. Arion tak membuka suaranya selama perjalanan tadi, pria itu justru melamun dengan tatapan lurus ke depan. Bahkan. Sepertinya Arion tak menyadari jika mereka telah sampai di rumah.

"Tuan, sudah sampai." Bisik Henri.

Arion tersadar, ia mengusap kasar wajahnya dan menatap ke sekitar. Benar, mobilnya telah berhenti di pelataran kediaman Zefrano. "Baiklah, terima kasih. Kamu bisa pulang dengan mobilku," ujar Arion dan bergegas turun dari mobil.

Henri tak kembali melajukan mobilnya pergi, pria itu justru berlari keluar dari mobil dan menyusul Arion yang akan masuk ke pintu utama. "Tuan tunggu sebentar!" Seru Henri yang mana membuat Arion reflek menghentikan langkahnya.

Henri mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya, sebuah kertas yang ia lipat dengan rapih. Lalu, ia membuka kertas itu dan menunjukkannya pada bosnya. Arion bingung dengan benda yang Henri tunjukkan padanya.

"Saya sempat mengambil beberapa helai rambut anak tadi. Sebaiknya, anda tes DNA rambut ini. Bisa saja, anak perempuan tadi adalah ... putri anda."

Degh!!

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Piks Henri kamu bakal dapat bonus dua kali lipat, emang didunia ntoon Asisten suka lebih pintar dari majikannya.. Wkwkwk

Dokter Agam mencintai Elara dan menyayangi Putrinya, padahal menunggu waktu lima tahun cukup lama. tapi dia setia menunggu dan Keiko betah sendiri demi bisa membantu kehidupan Ara dan Dara. Agak cocok juga ya mereka🤭

Arion tersulut emosi, dia mengira Ara berselingkuh karena dia juga sangaaat mencintai Ara jadi berpikir seperti itu dan Dokter agam malah memperkeruh keadaan, Semoga Arion segera tahu kalau Dara putrinya. tapi jangan sampai Arion memisahkan dara dengan Ibunya.
karena kalau sampai itu terjadi, Keiko dan dokter Agam akan ikut turun membantu Ara. Tapi kayanya enggak deh justru Arion akan menjerat Ara agar tetap tinggal disampingnya✌😂

2024-09-13

93

fullsunn🌻

fullsunn🌻

gakuatt pengen berkat kasar plis😭

2025-02-12

0

Ilut Masitah

Ilut Masitah

aku bangga pd asisten mu Arion,,,sempat2nya dia mengambil rambut Dara untuk test DNA

2024-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Luka yang tak berdarah
2 Keadaan yang sebenarnya
3 Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4 Om ganteng!
5 Aroma parfum yang tak asing
6 Bekas operasi di perut Elara
7 Kepulangan Elara
8 Bertemu kembali
9 Ego yang saling berperang
10 Om ganteng!
11 Siapa yang harus di salahkan?
12 Pertemuan Dahlia dan Elara
13 Situasi yang tak terduga
14 Kamu masih istriku!
15 Kebencian karena luka
16 Taman kota yang penuh kejutan
17 Tangisan Ervan
18 Cinta Dokter Agam
19 Kehadiran Damara
20 Hasil yang di harapkan
21 PAPA!
22 Dara adalah putri kandungku
23 Turunkan egomu!
24 Hal yang ingin ku dengar
25 Obat apa?
26 Pagi yang beda
27 Patah hati
28 Aku terima kebencian mereka
29 Dia masih istriku!
30 Nenek lampiiil!
31 Nasi goreng pertama Mama
32 Perlawanan Elara
33 Mulai mencari tahu
34 Mama, ayo pulang
35 Perdebatan dua jomblo
36 Alasan kepergianmu
37 Hancurnya hati seorang ibu
38 Kita lalui bersama
39 Hari ibu
40 Album biru
41 Ketakutan Ervan
42 Tugas seorang kakak
43 Cemburunya Arion
44 Aku cemburu!
45 Hiii Abaaaang!
46 Perhatian Mama
47 Sikap manis Arion
48 Aku sangat mencintainya~
49 Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50 Teman baru Dara
51 Terkaman Mora
52 Kumpul keluarga
53 Keluarga impian
54 Gagal lagi, gagal lagi
55 Pencegah kehamilan
56 Hanya masa lalu
57 Rebutan dua bocah
58 Membangun ingatan indah bersamamu~
59 Baju jaring
60 Tenanglah sayang!
61 Damara yang mulai luluh
62 Butik Keiko
63 Di balik kejudesan Damara
64 Perdebatan panas
65 Selalu ada untuk nya ~
66 Kebahagiaan yang di impikan
67 Pemilik mata indah
68 Seharusnya aku tidak bercerita
69 Jaling batagol
70 Pembelaan mama mertua
71 Ikan Koi Kakek
72 Kue untuk Mama
73 EAR, gabungan nama kita
74 Kejailan Remos
75 Mencoba membujuk si kecil
76 Tindakan cepat seorang ayah
77 Dia pasti bahagia bersamaku
78 Keanehan Elara
79 Dua orang patah hati yang saling bertemu
80 Kaos kaki hijau pilihan Mama
81 Dua bocil, dengan kehebohannya
82 Manusia paling bawel!
83 Aku bisa kelepasan denganmu!
84 Jajaaaan!
85 lolos satu?
86 Hamil?
87 Garis dua yang samar
88 Kehamilan Elara
89 Sikap bijak Ervan
90 Hari pertama sekolah
91 Buang aja adeknya, ganti balu!
92 Pasar malam
93 Rujak pedas
94 Aku mencintai mu dan dia
95 Tentang Asisten Henri
96 Gara-gara kecoa
97 Kita nikah yuk!
98 Aku tahu bagaimana Henri
99 Izin sama bumil
100 Aku akan menjemputnya!
101 Efek Hamil muda
102 Keadaan yang memanas
103 Semakin lemah
104 Isi wasiat
105 Pulang bertemu istri~
106 Gak usah mandi!
107 Lampu hijau?
108 Ooo Aliooon!
109 Saran Arion
110 Cepeda balu atau batagol?
111 Persiapan menyambut kelahiran baby
112 Bidadari cantikku
113 Kalau bica dua, kenapa catu?
114 Kotak apa itu?
115 Ael ijoooo!
116 Kupu-kupu hitam
117 Keadaan yang tak terduga
118 Titik terendah Arion
119 Kemungkinan untuk bertahan
120 Berjuanglah sayang~
121 Kejutan yang kamu maksud
122 Kapan programnya Kei?
123 Janji Mama
124 Kemajuan?
125 Mimpi Dara
126 Dalang dari pembebasan Edwin
127 Menjatuhkan Remos
128 Saat yang di tunggu
129 Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130 Kembali kumpul bersama
131 Keinginan Dara
132 Pangelan Dalaaa
133 Bumiil heboh datang!
134 Terima kasih sayang
135 Dramaa tiga anak
136 Terima kasih cinta
137 Pertemuan yang tak di rencanakan
138 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139 Tidak akan lagi melepaskanmu~
140 Tok Tok, lewat bentar
141 Karya baru
142 Bonchap
143 Bonchap
144 Bonchap
145 Bonchap
146 UNDANGAN!
147 Cinta Yang Kamu Pilih~
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Luka yang tak berdarah
2
Keadaan yang sebenarnya
3
Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4
Om ganteng!
5
Aroma parfum yang tak asing
6
Bekas operasi di perut Elara
7
Kepulangan Elara
8
Bertemu kembali
9
Ego yang saling berperang
10
Om ganteng!
11
Siapa yang harus di salahkan?
12
Pertemuan Dahlia dan Elara
13
Situasi yang tak terduga
14
Kamu masih istriku!
15
Kebencian karena luka
16
Taman kota yang penuh kejutan
17
Tangisan Ervan
18
Cinta Dokter Agam
19
Kehadiran Damara
20
Hasil yang di harapkan
21
PAPA!
22
Dara adalah putri kandungku
23
Turunkan egomu!
24
Hal yang ingin ku dengar
25
Obat apa?
26
Pagi yang beda
27
Patah hati
28
Aku terima kebencian mereka
29
Dia masih istriku!
30
Nenek lampiiil!
31
Nasi goreng pertama Mama
32
Perlawanan Elara
33
Mulai mencari tahu
34
Mama, ayo pulang
35
Perdebatan dua jomblo
36
Alasan kepergianmu
37
Hancurnya hati seorang ibu
38
Kita lalui bersama
39
Hari ibu
40
Album biru
41
Ketakutan Ervan
42
Tugas seorang kakak
43
Cemburunya Arion
44
Aku cemburu!
45
Hiii Abaaaang!
46
Perhatian Mama
47
Sikap manis Arion
48
Aku sangat mencintainya~
49
Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50
Teman baru Dara
51
Terkaman Mora
52
Kumpul keluarga
53
Keluarga impian
54
Gagal lagi, gagal lagi
55
Pencegah kehamilan
56
Hanya masa lalu
57
Rebutan dua bocah
58
Membangun ingatan indah bersamamu~
59
Baju jaring
60
Tenanglah sayang!
61
Damara yang mulai luluh
62
Butik Keiko
63
Di balik kejudesan Damara
64
Perdebatan panas
65
Selalu ada untuk nya ~
66
Kebahagiaan yang di impikan
67
Pemilik mata indah
68
Seharusnya aku tidak bercerita
69
Jaling batagol
70
Pembelaan mama mertua
71
Ikan Koi Kakek
72
Kue untuk Mama
73
EAR, gabungan nama kita
74
Kejailan Remos
75
Mencoba membujuk si kecil
76
Tindakan cepat seorang ayah
77
Dia pasti bahagia bersamaku
78
Keanehan Elara
79
Dua orang patah hati yang saling bertemu
80
Kaos kaki hijau pilihan Mama
81
Dua bocil, dengan kehebohannya
82
Manusia paling bawel!
83
Aku bisa kelepasan denganmu!
84
Jajaaaan!
85
lolos satu?
86
Hamil?
87
Garis dua yang samar
88
Kehamilan Elara
89
Sikap bijak Ervan
90
Hari pertama sekolah
91
Buang aja adeknya, ganti balu!
92
Pasar malam
93
Rujak pedas
94
Aku mencintai mu dan dia
95
Tentang Asisten Henri
96
Gara-gara kecoa
97
Kita nikah yuk!
98
Aku tahu bagaimana Henri
99
Izin sama bumil
100
Aku akan menjemputnya!
101
Efek Hamil muda
102
Keadaan yang memanas
103
Semakin lemah
104
Isi wasiat
105
Pulang bertemu istri~
106
Gak usah mandi!
107
Lampu hijau?
108
Ooo Aliooon!
109
Saran Arion
110
Cepeda balu atau batagol?
111
Persiapan menyambut kelahiran baby
112
Bidadari cantikku
113
Kalau bica dua, kenapa catu?
114
Kotak apa itu?
115
Ael ijoooo!
116
Kupu-kupu hitam
117
Keadaan yang tak terduga
118
Titik terendah Arion
119
Kemungkinan untuk bertahan
120
Berjuanglah sayang~
121
Kejutan yang kamu maksud
122
Kapan programnya Kei?
123
Janji Mama
124
Kemajuan?
125
Mimpi Dara
126
Dalang dari pembebasan Edwin
127
Menjatuhkan Remos
128
Saat yang di tunggu
129
Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130
Kembali kumpul bersama
131
Keinginan Dara
132
Pangelan Dalaaa
133
Bumiil heboh datang!
134
Terima kasih sayang
135
Dramaa tiga anak
136
Terima kasih cinta
137
Pertemuan yang tak di rencanakan
138
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139
Tidak akan lagi melepaskanmu~
140
Tok Tok, lewat bentar
141
Karya baru
142
Bonchap
143
Bonchap
144
Bonchap
145
Bonchap
146
UNDANGAN!
147
Cinta Yang Kamu Pilih~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!