Situasi yang tak terduga

Jam makan siang tiba, Elara keluar untuk menjemput putrinya. Ia bahkan melewati Arion yang baru saja keluar dari lift. Keningnya mengerut dalam saat melihat Elara yang berlari terburu-buru ke arah parkiran. Karena penasaran, Arion berjalan menuju resepsionis untuk menanyakannya.

"Apa yang terjadi dengan sekretaris Elara?" Tanya Arion.

"Seperti biasa tuan, Elara pergi untuk menjemput putrinya. Ada yang bisa saya bantu untuk sampaikan pada Elara?" Tanya wanita itu dengan ramah.

Arion menggeleng, ia pun mengucapkan terima kasih dan kembali ke ruangannya. Di sofa, Henri tengah memakan makan siang nya dengan lahap. Seolah, dari kemarin pria itu belum makan. Melihat keberadaan Henri, Arion datang mendekatinya.

"Cepat habiskan makananmu dan bantu aku cari tahu tentang data pribadi Elara yang ada di kantor ini." Titah Arion.

"Baru juga makan." Gerutu Henri.

"Tadi ku bilang kan habiskan, bukan hentikan! apa telingamu bermasalah huh?!" Desis Arion dengan kesal.

"Udahlah, udah gak nafsu. Nanti lanjut lagi, saya carikan dulu." Omel Henri dan berlalu pergi, meninggalkan Arion yang duduk di kursi kebesarannya dan menyandarkan tubuhnya yang lelah.

Sementara itu, Elara menjemput putrinya yang ada di sekolah. Untungnya, ia datang tepat saat Dara pulang dari sekolah. Melihat sang mama, sontak Dara merentangkan tangannya.

"Maaa!!" Seru Dara.

"Hai sayang, Mama jemput tepat waktu kan?" Ujar Elara seraya meraih Dara dalam gendongannya.

"Heum! Kita ke toko loti yah, Dala mau beli loti. Pake uang Dala cendili kok, kemalin Dala di kacih uang cama om ganteng baik." Seru Dara yang menunjukkan uang merah miliknya.

"Besar sekali, kenapa Dara terima? Kalau om nya jahat gimana?" Seru Elara dengan khawatir.

Dara berdecak kecil, ia menatap uang yang kemarin Arion berikan. "Maca olang ganteng nda baik, om nya juga pake mobil kelen. Uangna banyak itu, bukan olang jahat Mama." Protes Dara.

Elara menghela nafas pelan, mungkin saja memang ada pria baik yang memberikan putrinya uang itu. "Tapi Dara sudah bilang terima kasih kan?" Tanya Elara.

"Cudaaaah Mama, bial om gantengna nda kap0k kacih Dala uang melah." Perkataan Dara membuat Elara tertawa. ia pun membawa putrinya masuk ke dalam mobil dan membawanya pergi ke toko kue terdekat. Sesudah membeli kue yang Dara inginkan, Elara pun kembali membawa putrinya ke mobil.

"Mama antar Dara ke butik Aunty Kei yah, nanti sore Mama jemput." Ujar Elara pada putrinya itu.

"Loh, Dala mau ke kant0l Mama loh." Protes Dara dengan tatapan kesal.

"Kapan-kapan yah ke kantor Mama, soalnya sekarang bosnya galak. Dara bisa di omelin sama dia," kata Elara menakuti putrinya itu.

"Maca? Kata onty Kei nda ada yang bica malahin Dala kok." Elara menggelengkan kepalanya pelan, selalu Keiko yang menjadi alasan putrinya itu.

"Nurut yah, sebentar aja kok mama kerjanya." Bujuk Elara tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

"Ya cudah lah, Dala juga udah ada loti." Sahut Dara dan melahap roti yang baru ia buka dari bungkusnya.

Elara tersenyum, ia tahu putrinya pasti mengerti dirinya. Sesampainya di butik Keiko, Elara langsung menitipkan Dara pada sahabatnya itu. Keiko senang saja, kehadiran Dara membuatnya dan pegawainya sedikit terhibur dengan tingkah gadis kecil menggemaskan itu.

"Titip Dara, nanti sore aku jemput dia." Pinta Elara.

"Jemput pas gede juga gak papa, lumayan nih bocil jadi penglaris butik aku." Ujar Keiko dengan senyum mengembang. Yah, entah bagaimana caranya, setiap ada Dara butiknya pasti ramai pelanggan. Belum lagi pelanggan setianya yang datang pasti menanyakan keberadaan Dara.

"Ck, kamu kira dia tuyul apa! Udahlah, aku berangkat dulu." Elara kembali ke mobilnya, meninggalkan Keiko dan Dara yang melambaikan tangan menatap kepergiannya.

"Cudahlah onty, ayo kita makan loti." Ajak Dara dengan senyum mengembang.

.

.

.

Henri memberikan sebuah map pada Arion, melihat itu Arion segera meraihnya dan membukanya. Terlihat, data diri Elara saat melamar pekerjaan. Tenyata, perusahaan masih menyimpannya. Ia melihat dengan pasti status Elara yang di tulis di sana.

"Statusnya menikah dan memiliki satu orang anak." Gumam Arion.

"Kalau Nona Elara menikah lagi, dia butuh merubah data kependudukannya dan juga mendapatkan akta cerai. Tapi, dia belum mendapatkan akta cerai itu." Heran Henri.

Arion hanya diam, sampai tatapan matanya terhenti pada alamat dimana Elara tinggal. Dengan cepat, Arion meraih ponselnya dan mencari alamat itu dari maps. Terlihat, alamat yang Elara tinggali lumayan jauh dari kantor. Membutuhkan waktu tiga puluh menit lamanya untuk sampai ke rumah Elara.

"Malam nanti, aku akan ke rumahnya dan melihat siapa pria yang menjadi selingkuhan Elara." Gumam Arion.

"Kalau sudah tahu, Tuan mau apa?" pertanyaan polos Henri membuat Arion menatapnya sinis.

"Ya menuntutnya lah! Apalagi hah?! Dengan dia menikahi wanita bersuami, bisa di laporkan! Kau ini bagaimana sih?! Gitu aja gak tahu?!" Seru Arion dengan kesal.

Henri menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Di laporkan atas tuduhan rebut istri orang atau mencuri istri orang jadinya?"

Arion merubah raut wajahnya, "Kamu mau di pecat atau aku lempar kamu ke laut?" Mendengar itu, Henri meringis pelan.

Jam pulang pun tiba, Elara kembali membereskan barang-barangnya sebelum meninggalkannya. tatapan matanya tak sengaja menatap ke arah Arion yang baru saja keluar dari ruangannya. Keduanya sempat saling bertatapan sebelum Elara memutuskan pandangan mereka. Melihat itu, Arion berdecak kesal dan mempercepat langkahnya.

"Dasar aneh." Desis Elara dengan kesal.

Malam hari, Elara dan putrinya tengah bersantai di ruang tengah. Dara sedang menonton acara kar.tun kesukaannya, Sementara Elara sibuk menyisir rambut putrinya itu. Saat keduanya asik dengan kesibukan masing-masing, tiba-tiba pintu di ketuk oleh seseorang.

Tok!

Tok!

Tatapan Elara dan Dara teralihkan, keduanya menatap pintu dengan tatapan bingung. "Siapa yah." Gumam Elara.

"Sebentar yah, Mama lihat dulu." Elara beranjak berdiri, ia berjalan menghampiri pintu untuk melihat siapa yang datang.

Cklek!

"Loh, Dokter Agam?" Elara kaget melihat keberadaan Dokter Agam yang berada di depan rumahnya.

"El, kamu belum siap-siap?" Pertanyaan Dokter Agam membuat Elara bingung.

"Siap-siap untuk apa?" Heran Elara.

"Bukankah malam ini aku akan mengajakmu ke suatu tempat?" Elara menepuk keningnya, ia melupakan janji itu.

"Maaf Dokter Agam, aku melupakannya. Atau, besok saja? Kalau bersiap sekarang, pasti memakan waktu." Usul Elara dengan tatapan memelas.

"Aku tidak bisa lagi menunggu besok, sekarang saja tidak apa-apa. Aku akan sabar menunggu," ujar Dokter Agam seraya tersenyum tipis.

Elara akhirnya mengangguk, ia membiarkan Dokter Agam duduk di kursi yang ada di teras rumahnya. Sementara dirinya kembali masuk ke dalam rumah untuk bersiap. Mengetahui Dokter Agam datang, Dara segera keluar menemui pria itu.

"OM BAIK!" Teriak Dara yang mengejutkan Dokter Agam.

"Hai cantik!" Seru Dokter Agam dan meraih Dara dalam gendongannya. Tanpa sungkan, ia m3ng3cup pipi bulat anak itu yang terlihat sangat menggemaskan.

Tiba-tiba sebuah mobil terhenti di depan rumah Elara, melihat itu senyuman dokter Agam luntur. Ia menatap bingung ke arah mobil sedan berwarna hitam itu. Berbeda dengan Dara yang merasa tak asing dengan mobil tersebut. Tak lama, pintu mobil terbuka. Henri turun lebih dulu di susul oleh Arion.

"Benar ini rumahnya?" Tanya Arion dengan tatapan ragu.

"Benar Tuan, alamatnya disini kok." Sahut Henri dengan pandangannya yang tak lepas dari tab miliknya.

Melihat keberadaan Arion, senyuman Dara merekah. "OM GANTEEENG!!" Teriakan Dara menarik perhatian kedua pria itu. Tatapan Arion dan Dokter Agam bertemu.

"Ayo, aku udah siap." Elara muncul dari dalam rumah, ia mengenakan dress hitam yang sangat cantik.

"Mama. itu Om gantengna Dala!" Teriakan Dara membuat Elara mengalihkan pandangannya. Seketika, matanya membulat sempurna saat melihat keberadaan Arion yang berdiri di depan gerbang rumahnya.

"Arion." Kaget Elara. Mendengar nama Arion, seketika Dokter Agam menatap Elara dengan tatapan terkejut. Ia pun kembali menatap Arion yang kini menatap Elara dengan tatapan tajam. Seketika, dunia terasa berhenti berputar saat itu juga.

Arion membuka pintu gerbang yang tak terkunci, lalu ia melangkah maju mendekati ketiga orang yang saat ini tengah menatapnya. Tatapan matanya terlihat sangat tajam, Henri bisa merasakan aura kemarahan dari bos nya itu. Langkah Arion terhenti setibanya ia di hadapan Dokter Agam. Keduanya saling menatap dengan tatapan dingin, seolah berperang dengan tatapan mereka.

Tatapan Arion beralih menatap Dara yang masih menatapnya dengan senyuman mengembang. Sekarang dirinya paham, Dara bukanlah anak Keiko melainkan anak dari Elara. Terbukti, saat ini Dara berada di rumah Elara dan memanggil wanita itu dengan sebutan Mama.

"Jadi disini, kamu dan selingkuhanmu ini tinggal El?"

__

Bentar, satu lagi 😆

Terpopuler

Comments

Vera Wilda

Vera Wilda

😁😁😁😁 saya udah nebak pas arion cari alamat elara dan malam akan datang k rumah nya udah nebak pasti nanti ada dokter agam ….. 😁😁😁😁

2024-12-21

1

Queen Sha

Queen Sha

cemburunya dibungkus dengan rapi/Slight/

2025-02-27

0

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

waduh gmn dong akan terjadi perang dunia k 3 dong

2024-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Luka yang tak berdarah
2 Keadaan yang sebenarnya
3 Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4 Om ganteng!
5 Aroma parfum yang tak asing
6 Bekas operasi di perut Elara
7 Kepulangan Elara
8 Bertemu kembali
9 Ego yang saling berperang
10 Om ganteng!
11 Siapa yang harus di salahkan?
12 Pertemuan Dahlia dan Elara
13 Situasi yang tak terduga
14 Kamu masih istriku!
15 Kebencian karena luka
16 Taman kota yang penuh kejutan
17 Tangisan Ervan
18 Cinta Dokter Agam
19 Kehadiran Damara
20 Hasil yang di harapkan
21 PAPA!
22 Dara adalah putri kandungku
23 Turunkan egomu!
24 Hal yang ingin ku dengar
25 Obat apa?
26 Pagi yang beda
27 Patah hati
28 Aku terima kebencian mereka
29 Dia masih istriku!
30 Nenek lampiiil!
31 Nasi goreng pertama Mama
32 Perlawanan Elara
33 Mulai mencari tahu
34 Mama, ayo pulang
35 Perdebatan dua jomblo
36 Alasan kepergianmu
37 Hancurnya hati seorang ibu
38 Kita lalui bersama
39 Hari ibu
40 Album biru
41 Ketakutan Ervan
42 Tugas seorang kakak
43 Cemburunya Arion
44 Aku cemburu!
45 Hiii Abaaaang!
46 Perhatian Mama
47 Sikap manis Arion
48 Aku sangat mencintainya~
49 Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50 Teman baru Dara
51 Terkaman Mora
52 Kumpul keluarga
53 Keluarga impian
54 Gagal lagi, gagal lagi
55 Pencegah kehamilan
56 Hanya masa lalu
57 Rebutan dua bocah
58 Membangun ingatan indah bersamamu~
59 Baju jaring
60 Tenanglah sayang!
61 Damara yang mulai luluh
62 Butik Keiko
63 Di balik kejudesan Damara
64 Perdebatan panas
65 Selalu ada untuk nya ~
66 Kebahagiaan yang di impikan
67 Pemilik mata indah
68 Seharusnya aku tidak bercerita
69 Jaling batagol
70 Pembelaan mama mertua
71 Ikan Koi Kakek
72 Kue untuk Mama
73 EAR, gabungan nama kita
74 Kejailan Remos
75 Mencoba membujuk si kecil
76 Tindakan cepat seorang ayah
77 Dia pasti bahagia bersamaku
78 Keanehan Elara
79 Dua orang patah hati yang saling bertemu
80 Kaos kaki hijau pilihan Mama
81 Dua bocil, dengan kehebohannya
82 Manusia paling bawel!
83 Aku bisa kelepasan denganmu!
84 Jajaaaan!
85 lolos satu?
86 Hamil?
87 Garis dua yang samar
88 Kehamilan Elara
89 Sikap bijak Ervan
90 Hari pertama sekolah
91 Buang aja adeknya, ganti balu!
92 Pasar malam
93 Rujak pedas
94 Aku mencintai mu dan dia
95 Tentang Asisten Henri
96 Gara-gara kecoa
97 Kita nikah yuk!
98 Aku tahu bagaimana Henri
99 Izin sama bumil
100 Aku akan menjemputnya!
101 Efek Hamil muda
102 Keadaan yang memanas
103 Semakin lemah
104 Isi wasiat
105 Pulang bertemu istri~
106 Gak usah mandi!
107 Lampu hijau?
108 Ooo Aliooon!
109 Saran Arion
110 Cepeda balu atau batagol?
111 Persiapan menyambut kelahiran baby
112 Bidadari cantikku
113 Kalau bica dua, kenapa catu?
114 Kotak apa itu?
115 Ael ijoooo!
116 Kupu-kupu hitam
117 Keadaan yang tak terduga
118 Titik terendah Arion
119 Kemungkinan untuk bertahan
120 Berjuanglah sayang~
121 Kejutan yang kamu maksud
122 Kapan programnya Kei?
123 Janji Mama
124 Kemajuan?
125 Mimpi Dara
126 Dalang dari pembebasan Edwin
127 Menjatuhkan Remos
128 Saat yang di tunggu
129 Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130 Kembali kumpul bersama
131 Keinginan Dara
132 Pangelan Dalaaa
133 Bumiil heboh datang!
134 Terima kasih sayang
135 Dramaa tiga anak
136 Terima kasih cinta
137 Pertemuan yang tak di rencanakan
138 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139 Tidak akan lagi melepaskanmu~
140 Tok Tok, lewat bentar
141 Karya baru
142 Bonchap
143 Bonchap
144 Bonchap
145 Bonchap
146 UNDANGAN!
147 Cinta Yang Kamu Pilih~
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Luka yang tak berdarah
2
Keadaan yang sebenarnya
3
Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4
Om ganteng!
5
Aroma parfum yang tak asing
6
Bekas operasi di perut Elara
7
Kepulangan Elara
8
Bertemu kembali
9
Ego yang saling berperang
10
Om ganteng!
11
Siapa yang harus di salahkan?
12
Pertemuan Dahlia dan Elara
13
Situasi yang tak terduga
14
Kamu masih istriku!
15
Kebencian karena luka
16
Taman kota yang penuh kejutan
17
Tangisan Ervan
18
Cinta Dokter Agam
19
Kehadiran Damara
20
Hasil yang di harapkan
21
PAPA!
22
Dara adalah putri kandungku
23
Turunkan egomu!
24
Hal yang ingin ku dengar
25
Obat apa?
26
Pagi yang beda
27
Patah hati
28
Aku terima kebencian mereka
29
Dia masih istriku!
30
Nenek lampiiil!
31
Nasi goreng pertama Mama
32
Perlawanan Elara
33
Mulai mencari tahu
34
Mama, ayo pulang
35
Perdebatan dua jomblo
36
Alasan kepergianmu
37
Hancurnya hati seorang ibu
38
Kita lalui bersama
39
Hari ibu
40
Album biru
41
Ketakutan Ervan
42
Tugas seorang kakak
43
Cemburunya Arion
44
Aku cemburu!
45
Hiii Abaaaang!
46
Perhatian Mama
47
Sikap manis Arion
48
Aku sangat mencintainya~
49
Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50
Teman baru Dara
51
Terkaman Mora
52
Kumpul keluarga
53
Keluarga impian
54
Gagal lagi, gagal lagi
55
Pencegah kehamilan
56
Hanya masa lalu
57
Rebutan dua bocah
58
Membangun ingatan indah bersamamu~
59
Baju jaring
60
Tenanglah sayang!
61
Damara yang mulai luluh
62
Butik Keiko
63
Di balik kejudesan Damara
64
Perdebatan panas
65
Selalu ada untuk nya ~
66
Kebahagiaan yang di impikan
67
Pemilik mata indah
68
Seharusnya aku tidak bercerita
69
Jaling batagol
70
Pembelaan mama mertua
71
Ikan Koi Kakek
72
Kue untuk Mama
73
EAR, gabungan nama kita
74
Kejailan Remos
75
Mencoba membujuk si kecil
76
Tindakan cepat seorang ayah
77
Dia pasti bahagia bersamaku
78
Keanehan Elara
79
Dua orang patah hati yang saling bertemu
80
Kaos kaki hijau pilihan Mama
81
Dua bocil, dengan kehebohannya
82
Manusia paling bawel!
83
Aku bisa kelepasan denganmu!
84
Jajaaaan!
85
lolos satu?
86
Hamil?
87
Garis dua yang samar
88
Kehamilan Elara
89
Sikap bijak Ervan
90
Hari pertama sekolah
91
Buang aja adeknya, ganti balu!
92
Pasar malam
93
Rujak pedas
94
Aku mencintai mu dan dia
95
Tentang Asisten Henri
96
Gara-gara kecoa
97
Kita nikah yuk!
98
Aku tahu bagaimana Henri
99
Izin sama bumil
100
Aku akan menjemputnya!
101
Efek Hamil muda
102
Keadaan yang memanas
103
Semakin lemah
104
Isi wasiat
105
Pulang bertemu istri~
106
Gak usah mandi!
107
Lampu hijau?
108
Ooo Aliooon!
109
Saran Arion
110
Cepeda balu atau batagol?
111
Persiapan menyambut kelahiran baby
112
Bidadari cantikku
113
Kalau bica dua, kenapa catu?
114
Kotak apa itu?
115
Ael ijoooo!
116
Kupu-kupu hitam
117
Keadaan yang tak terduga
118
Titik terendah Arion
119
Kemungkinan untuk bertahan
120
Berjuanglah sayang~
121
Kejutan yang kamu maksud
122
Kapan programnya Kei?
123
Janji Mama
124
Kemajuan?
125
Mimpi Dara
126
Dalang dari pembebasan Edwin
127
Menjatuhkan Remos
128
Saat yang di tunggu
129
Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130
Kembali kumpul bersama
131
Keinginan Dara
132
Pangelan Dalaaa
133
Bumiil heboh datang!
134
Terima kasih sayang
135
Dramaa tiga anak
136
Terima kasih cinta
137
Pertemuan yang tak di rencanakan
138
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139
Tidak akan lagi melepaskanmu~
140
Tok Tok, lewat bentar
141
Karya baru
142
Bonchap
143
Bonchap
144
Bonchap
145
Bonchap
146
UNDANGAN!
147
Cinta Yang Kamu Pilih~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!