Ego yang saling berperang

Arion melangkah maju, ia sempat berpapasan dengan Elara dan meliriknya sekilas. Keduanya sempat saling beradu tatap dengan jarak yang dekat, untungnya karyawan yang lain tak ada yang menotice mereka. Sampai akhirnya, Arion masuk ke dalam lift dan meninggalkan Elara yang memandang pintu lift yang tertutup.

"El, CEO kita sangat tampan bukan?! Benar tenyata rumornya yang beredar, kalau CEO EAR Company sangat tampan!" Pekik rekan kerja Elara.

"Yah." Sahut Elara dengan tersenyum paksa.

Mereka pun membubarkan kumpulan dan kembali fokus bekerja. Termasuk Elara, ia langsung duduk di kursi kerjanya dan berdiam sejenak untuk memikirkan tentang keadaan sekarang. Bertemu Arion di perusahaan ini, tak pernah Elara pikirkan sebelumnya. EAR Company, kenapa nama perusahaan itu asing di telinganya?

"Setahuku, perusahaan keluarga Zefrano adalah ZF Group. Kenapa jadi EAR Company? Apa Arion membangun perusahaan baru?" Batin Elara.

"El!" Elara terkejut saat teman kerjanya menepuk lengannya.

"Maaf, kenapa?" Tanya Elara dengan raut wajahnya yang masih terlihat kaget.

"Pak manager memanggilmu untuk ke ruangan Ceo." Ujar teman kerjanya itu yang mana membuat Jantung Elara berdegup sangat kencang.

"Terima kasih atas informasinya" Ujar Elara sebelum beranjak pergi menemui managernya yang berada di ruangan Ceo.

Langkah Elara terhenti tepat di depan pintu ruangan CEO. Jantungnya berdegup sangat kencang, tangannya langsung berkeringat karena hatinya yang merasa gelisah. Elara ragu untuk masuk ke dalam dan kembali bertemu dengan Arion.

"Rasanya pengen pulang." Batin Elara dengan perasaan yang kacau.

Cklek!

Pintu ruangan terbuka, terlihat Henri menatapnya dengan tatapan heran. "Kenapa tidak masuk Nona? Apa kamu lupa jika kacanya transparan jika di lihat dari dalam?"

"Eh?!" Elara mengerjapkan matanya, ia mencuri pandang ke dalam dimana keberadaan Arion dan Pak manager berada.

"Masuklah." Pinta Henri dan membukakan pintu untuk Elara.

Dengan ragu, Elara melangkah masuk. Baru saja ia menginjakkan kakinya di ruangan yang sama dengan Arion, mendadak aura di ruangan itu terasa mencekam. Henri masih mempersilahkan Elara untuk mendekati kedua pria yang duduk saling berhadapan itu.

"Elara, duduklah! Saya sudah mempromosikan kamu pada CEO kita dan beliau menerimanya!" Seru Pak manager seraya menepuk kursi yang ada di sebelahnya.

Dengan ragu, Elara mendudukkan dirinya. Ia tak berani menatap ke arah Arion yang memandangnya dengan tatapan lekat. Pak manager melirik ke arah Elara yang diam menunduk, ia pun menyenggol lengan wanita itu agar beralih menatap CEO baru mereka.

"Angkat kepalamu, tidak sopan menunduk." Bisik nya dengan kesal.

Dengan ragu, Elara mengangkat pandangannya. Seketika, saat itu pandangan keduanya kembali bertemu. Namun, Elara bisa melihat sorot tajam dari tatapan pria yang pernah menjadi suaminya. Yah, ia tidak tahu jika Arion belum menceraikannya.

"Kamu bisa keluar, saya perlu bicara berdua dengan calon sekretaris saya." Titah Arion tak dapat di bantah.

Elara mendadak panik, ia menatap managernya seolah ia meminta tolong. Sayangnya, managernya itu mengira jika Arion akan berbicara tentang pekerjaan yang penting pada Elara. Jadi, ia segera beranjak keluar dan meninggalkan dua orang itu. Karena Henri yang masih diam di tempatnya, Arion sempat melirik tajam pada asistennya itu.

"Ehm oke." Gumam Henri dan berlalu pergi, tak ingin mengganggu dua orang yang sudah terpisah lama.

Elara menundukkan kembali kepalanya, ia tak berani menatap Arion yang menatap tajam padanya. Hatinya merasa gelisah, kedua tangannya saling menggenggam untuk menyalurkan rasa gugupnya. Waktu terasa sangat lama di saat seperti ini. Lagi, Elara takut Arion memecatnya.

"Setelah pergi dariku, kehidupanmu semakin baik yah." Ujar Arion yang mana membuat Elara mengangkat pandangannya.

Arion menyeringai halus, "Kenapa? Kamu terkejut kembali bertemu denganku? Pria yang kamu tinggalkan demi selingkuhan mu hm?" Perkataan Arion membuat Elara mengerutkan keningnya dalam.

"Selingkuhan?" Bingung Elara.

Arion berdehem pelan, ia meraih sebuah map dan membukanya pelan. Ia menatap isi map itu dan tak memperdulikan keberadaan Elara di hadapannya yang sedang bingung. "Aku tahu mengapa kamu pergi dariku, karena takut aku tahu jika saat itu kamu sedang berselingkuh kan? Jahat sekali kamu memakai alasan kem4tian ayah untuk menutupi perselingkuhan mu."

"Arion, aku tidak mengerti apa maksudmu. Selingkuh? Aku tidak pernah berselingkuh!" Sentak Elara dengan tatapan tajam.

"Apa kamu lupa jika aku atasanmu huh?! Berani sekali kamu membentak ku! Sudah bosan dengan pekerjaanmu yah?!" Sentak Arion dengan kesal.

"Tuan, anda tahu jika sekarang kita berada di kantor. Bukankah, ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan hal pribadi? Saya selingkuh atau tidak dan dengan siapa, bukan menjadi urusan CEO. Anda tidak bisa memecat saya tanpa alasan." Ujar Elara dengan tatapan dingin.

Arion tak terima, ia beranjak berdiri dan mendekati Elara yang menatap was-was padanya. Tak di sangka, Arion menarik kursi Elara dan meletakkan kedua tangannya di sandaran kursi. Ia seolah tengah mengurung Elara dan menatapnya dengan jarak dekat.

"Siapa pria itu El?" Tanya Arion dengan tatapan lekat.

"Siapa pria itu, bukan urusan anda." Jawab Elara tanpa melepas pandangannya dari Arion.

Dengan kesal, Arion menarik kembali tangannya. Ia meraih map yang ia pegang tadi dan membantingnya di hadapan Elara. "Tanda tangani perjanjian kontrak kerja, mulai besok kamu bekerja menjadi sekretarisku." Titah Arion sebelum kembali duduk di kursinya.

Elara memejamkan matanya, jantungnya berdegup semakin kencang. Tubuhnya lemas ketakutan, tapi ia mencoba untuk tetap tegar agar Arion tak semakin menekannya. Satu hal yang membuat Elara terkejut saat kembali bertemu dengan pria itu. Arion yang dulunya selalu lembut padanya, kini berubah menjadi sosok pria yang berbeda.

Perlahan, Elara membuka map itu dan membaca isinya. Ia merasa tak ada yang aneh dengan isi perjanjian kontrak miliknya, maka dari itu ia langsung menandatanganinya tanpa beban. Arion bersandar di kursi kebesarannya, ia memandang raut wajah serius pada Elara yang sedang fokus menandatangani surat perjanjian itu.

"Lima tahun berlalu, tidak ada yang berbeda darimu." Batin Arion.

"Sudah Tuan." Ujar Elara seraya menyerahkan map yang baru saja dia tanda tangani.

Arion meraihnya, tak sengaja tangannya bersentuhan dengan Elara. Keduanya merasa ada sengatan aneh yang berasal dari sentuhan tangan mereka. Namun, Arion lebih dulu tersadar dan menarik kembali tangannya.

"Apa ada lagi yang harus saya kerjakan?" Tanya Elara.

"Tidak ada." Jawab Arion dengan santai.

"Kalau begitu, saya izin kembali untuk menyelesaikan pekerjaan saya yang tertunda. Permisi,"

Elara beranjak berdiri, ia berbalik dan berjalan menuju pintu tanpa menunggu jawaban Arion. Saat akan meraih gagang pintu, tiba-tiba suara Arion kembali membuat niatnya terhenti.

"Apa kamu tidak ingin tahu kabar Ervan, Elara?"

Degh!!

___

Triple yah kawan😉

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

thour kasihan amat ya liat Arion, biar luluh thour hati Elara., Ervan juga kasihan. Dara apa lg yg blm pernah tau ppnya dgn mulut nya yg lemes 🤭

2024-11-05

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

ibu yg aneh... masa dia bisa melupakan anak nya... bisa aja dia sekali sekali nengok anak nya kan satu kota...

2024-11-03

0

Vera Wilda

Vera Wilda

Gimana mau nanya kabar ervan , dia gak merasa punya anak yg namanya ervan , makanya dia gak peduli ,

2024-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Luka yang tak berdarah
2 Keadaan yang sebenarnya
3 Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4 Om ganteng!
5 Aroma parfum yang tak asing
6 Bekas operasi di perut Elara
7 Kepulangan Elara
8 Bertemu kembali
9 Ego yang saling berperang
10 Om ganteng!
11 Siapa yang harus di salahkan?
12 Pertemuan Dahlia dan Elara
13 Situasi yang tak terduga
14 Kamu masih istriku!
15 Kebencian karena luka
16 Taman kota yang penuh kejutan
17 Tangisan Ervan
18 Cinta Dokter Agam
19 Kehadiran Damara
20 Hasil yang di harapkan
21 PAPA!
22 Dara adalah putri kandungku
23 Turunkan egomu!
24 Hal yang ingin ku dengar
25 Obat apa?
26 Pagi yang beda
27 Patah hati
28 Aku terima kebencian mereka
29 Dia masih istriku!
30 Nenek lampiiil!
31 Nasi goreng pertama Mama
32 Perlawanan Elara
33 Mulai mencari tahu
34 Mama, ayo pulang
35 Perdebatan dua jomblo
36 Alasan kepergianmu
37 Hancurnya hati seorang ibu
38 Kita lalui bersama
39 Hari ibu
40 Album biru
41 Ketakutan Ervan
42 Tugas seorang kakak
43 Cemburunya Arion
44 Aku cemburu!
45 Hiii Abaaaang!
46 Perhatian Mama
47 Sikap manis Arion
48 Aku sangat mencintainya~
49 Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50 Teman baru Dara
51 Terkaman Mora
52 Kumpul keluarga
53 Keluarga impian
54 Gagal lagi, gagal lagi
55 Pencegah kehamilan
56 Hanya masa lalu
57 Rebutan dua bocah
58 Membangun ingatan indah bersamamu~
59 Baju jaring
60 Tenanglah sayang!
61 Damara yang mulai luluh
62 Butik Keiko
63 Di balik kejudesan Damara
64 Perdebatan panas
65 Selalu ada untuk nya ~
66 Kebahagiaan yang di impikan
67 Pemilik mata indah
68 Seharusnya aku tidak bercerita
69 Jaling batagol
70 Pembelaan mama mertua
71 Ikan Koi Kakek
72 Kue untuk Mama
73 EAR, gabungan nama kita
74 Kejailan Remos
75 Mencoba membujuk si kecil
76 Tindakan cepat seorang ayah
77 Dia pasti bahagia bersamaku
78 Keanehan Elara
79 Dua orang patah hati yang saling bertemu
80 Kaos kaki hijau pilihan Mama
81 Dua bocil, dengan kehebohannya
82 Manusia paling bawel!
83 Aku bisa kelepasan denganmu!
84 Jajaaaan!
85 lolos satu?
86 Hamil?
87 Garis dua yang samar
88 Kehamilan Elara
89 Sikap bijak Ervan
90 Hari pertama sekolah
91 Buang aja adeknya, ganti balu!
92 Pasar malam
93 Rujak pedas
94 Aku mencintai mu dan dia
95 Tentang Asisten Henri
96 Gara-gara kecoa
97 Kita nikah yuk!
98 Aku tahu bagaimana Henri
99 Izin sama bumil
100 Aku akan menjemputnya!
101 Efek Hamil muda
102 Keadaan yang memanas
103 Semakin lemah
104 Isi wasiat
105 Pulang bertemu istri~
106 Gak usah mandi!
107 Lampu hijau?
108 Ooo Aliooon!
109 Saran Arion
110 Cepeda balu atau batagol?
111 Persiapan menyambut kelahiran baby
112 Bidadari cantikku
113 Kalau bica dua, kenapa catu?
114 Kotak apa itu?
115 Ael ijoooo!
116 Kupu-kupu hitam
117 Keadaan yang tak terduga
118 Titik terendah Arion
119 Kemungkinan untuk bertahan
120 Berjuanglah sayang~
121 Kejutan yang kamu maksud
122 Kapan programnya Kei?
123 Janji Mama
124 Kemajuan?
125 Mimpi Dara
126 Dalang dari pembebasan Edwin
127 Menjatuhkan Remos
128 Saat yang di tunggu
129 Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130 Kembali kumpul bersama
131 Keinginan Dara
132 Pangelan Dalaaa
133 Bumiil heboh datang!
134 Terima kasih sayang
135 Dramaa tiga anak
136 Terima kasih cinta
137 Pertemuan yang tak di rencanakan
138 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139 Tidak akan lagi melepaskanmu~
140 Tok Tok, lewat bentar
141 Karya baru
142 Bonchap
143 Bonchap
144 Bonchap
145 Bonchap
146 UNDANGAN!
147 Cinta Yang Kamu Pilih~
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Luka yang tak berdarah
2
Keadaan yang sebenarnya
3
Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4
Om ganteng!
5
Aroma parfum yang tak asing
6
Bekas operasi di perut Elara
7
Kepulangan Elara
8
Bertemu kembali
9
Ego yang saling berperang
10
Om ganteng!
11
Siapa yang harus di salahkan?
12
Pertemuan Dahlia dan Elara
13
Situasi yang tak terduga
14
Kamu masih istriku!
15
Kebencian karena luka
16
Taman kota yang penuh kejutan
17
Tangisan Ervan
18
Cinta Dokter Agam
19
Kehadiran Damara
20
Hasil yang di harapkan
21
PAPA!
22
Dara adalah putri kandungku
23
Turunkan egomu!
24
Hal yang ingin ku dengar
25
Obat apa?
26
Pagi yang beda
27
Patah hati
28
Aku terima kebencian mereka
29
Dia masih istriku!
30
Nenek lampiiil!
31
Nasi goreng pertama Mama
32
Perlawanan Elara
33
Mulai mencari tahu
34
Mama, ayo pulang
35
Perdebatan dua jomblo
36
Alasan kepergianmu
37
Hancurnya hati seorang ibu
38
Kita lalui bersama
39
Hari ibu
40
Album biru
41
Ketakutan Ervan
42
Tugas seorang kakak
43
Cemburunya Arion
44
Aku cemburu!
45
Hiii Abaaaang!
46
Perhatian Mama
47
Sikap manis Arion
48
Aku sangat mencintainya~
49
Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50
Teman baru Dara
51
Terkaman Mora
52
Kumpul keluarga
53
Keluarga impian
54
Gagal lagi, gagal lagi
55
Pencegah kehamilan
56
Hanya masa lalu
57
Rebutan dua bocah
58
Membangun ingatan indah bersamamu~
59
Baju jaring
60
Tenanglah sayang!
61
Damara yang mulai luluh
62
Butik Keiko
63
Di balik kejudesan Damara
64
Perdebatan panas
65
Selalu ada untuk nya ~
66
Kebahagiaan yang di impikan
67
Pemilik mata indah
68
Seharusnya aku tidak bercerita
69
Jaling batagol
70
Pembelaan mama mertua
71
Ikan Koi Kakek
72
Kue untuk Mama
73
EAR, gabungan nama kita
74
Kejailan Remos
75
Mencoba membujuk si kecil
76
Tindakan cepat seorang ayah
77
Dia pasti bahagia bersamaku
78
Keanehan Elara
79
Dua orang patah hati yang saling bertemu
80
Kaos kaki hijau pilihan Mama
81
Dua bocil, dengan kehebohannya
82
Manusia paling bawel!
83
Aku bisa kelepasan denganmu!
84
Jajaaaan!
85
lolos satu?
86
Hamil?
87
Garis dua yang samar
88
Kehamilan Elara
89
Sikap bijak Ervan
90
Hari pertama sekolah
91
Buang aja adeknya, ganti balu!
92
Pasar malam
93
Rujak pedas
94
Aku mencintai mu dan dia
95
Tentang Asisten Henri
96
Gara-gara kecoa
97
Kita nikah yuk!
98
Aku tahu bagaimana Henri
99
Izin sama bumil
100
Aku akan menjemputnya!
101
Efek Hamil muda
102
Keadaan yang memanas
103
Semakin lemah
104
Isi wasiat
105
Pulang bertemu istri~
106
Gak usah mandi!
107
Lampu hijau?
108
Ooo Aliooon!
109
Saran Arion
110
Cepeda balu atau batagol?
111
Persiapan menyambut kelahiran baby
112
Bidadari cantikku
113
Kalau bica dua, kenapa catu?
114
Kotak apa itu?
115
Ael ijoooo!
116
Kupu-kupu hitam
117
Keadaan yang tak terduga
118
Titik terendah Arion
119
Kemungkinan untuk bertahan
120
Berjuanglah sayang~
121
Kejutan yang kamu maksud
122
Kapan programnya Kei?
123
Janji Mama
124
Kemajuan?
125
Mimpi Dara
126
Dalang dari pembebasan Edwin
127
Menjatuhkan Remos
128
Saat yang di tunggu
129
Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130
Kembali kumpul bersama
131
Keinginan Dara
132
Pangelan Dalaaa
133
Bumiil heboh datang!
134
Terima kasih sayang
135
Dramaa tiga anak
136
Terima kasih cinta
137
Pertemuan yang tak di rencanakan
138
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139
Tidak akan lagi melepaskanmu~
140
Tok Tok, lewat bentar
141
Karya baru
142
Bonchap
143
Bonchap
144
Bonchap
145
Bonchap
146
UNDANGAN!
147
Cinta Yang Kamu Pilih~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!