Bertemu kembali

Elara izin sehari untuk menenangkan dirinya, ia juga menceritakan pada atasannya lewat telepon. Beruntung, atasannya mengerti dan memberikan izin pada Elara sehari untuk menenangkan diri. Yah, walau hanya sehari setidaknya Elara dapat menggunakannya untuk beristirahat. Entah bagaimana kabar Tuan Edwin, Elara tak memusingkannya.

Hari ini, Elara kembali beraktivitas seperti biasanya. Ia membantu putrinya bersiap memakai seragam sekolahnya. Elara sengaja memasukkan putrinya di salah satu sekolah untuk anak usia 3-4 tahun. Karena, merasa tak tega meninggalkan putrinya sendirian di rumah. Setidaknya, dari pagi sampai siang anak itu ada kegiatan.

"Dala mau loti Mama." Pinta Dara saat Elara memasangkan dasi padanya.

"Roti? Tadi kan sudah makan nasi goreng, besok lagi yah. Nanti kekenyangan, sesak lagi." Tegur Elara.

Dara mengerucutkan bibir sebal, "Kata bu gulu cecak itu kalna acap, nda ada bu gulu bilang kalna makanan. Acap l0kok bikin cecak napas, nda ada bu gulu bilang loti buat cecak. Mama nda ada loti yah di lumah?" Perkataan Dara membuat Elara hampir tersedak lud4hnya sendiri.

Sejujurnya, memang benar. Elara tak menyimpan roti di rumahnya, lebih tepatnya belum membelinya. Namun, ia tak menyangka putrinya akan menebak seperti itu. Dengan salah tingkah, Elara mengg4ruk pelipisnya yang tak gatal.

"Maaf, nanti sore Mama beli yah." Ringis Elara.

Dara melirik kesal, "Cudah Dala duga, kenapa halus tunggu becok kalau bica cekalang ci? Aneh lah Mama ini." Gerutunya dengan bibirnya yang mengerucut kesal.

"Iya, maaf." Elara mengambil sebuah inhaler yang telah ia pasangkan tali yang di simpul. Lalu, Elara mengalungkannya pada leher Dara.

"Ih, nda cuka pake iniii! Nda tantik lagi loooh!" Rengek Dara dengan kesal.

"Pake, nanti kalau tiba-tiba sesak lagi gak pusing carinya. Kalau gak nurut, nanti sore Mama enggak belikan kamu roti." Tegur Elara.

Terpaksa, Dara menyetujuinya. Walau dalam hati, ia terus membicarakan sang Mama yang tak mendukungnya. Setelah selesai bersiap, Elara langsung menggendong Dara turun. Sesampainya di ujung tangga, Ia melihat Keiko yang menunggu mereka di depan pintu seraya berkacak pinggang.

"Lama banget, kayak mau konser aja!" Kesal Keiko.

"Emang! Dala mau koncel cambalado di cekolah kok! Cudahlah Dala dandan tantik gini, jangan buat Dala kecal yah onty!" Sahut Dara seraya mengibas rambut pendeknya.

"Dih, makin narsis aja nih anak." Gumam Keiko dengan tatapan heran.

"Sudahlah, ayo berangkat. Kei, aku menumpang dengan mu yah." Ujar Elara dengan senyuman di bibirnya.

Keiko mengangguk, semalam Elara sudah menceritakan padanya tentang apa yang terjadi. Namun, Elara meminta Keiko diam dan tak membicarakan hal ini pada Dokter Agam. Baginya, masalah malam itu bukan urusan Dokter Agam. Tak ada yang terjadi dengan dirinya, semuanya aman. Hanya saja, sampai sekarang ia tidak tahu siapa yang telah menolongnya.

"Nanti aku turunin kamu di Resto, baru habis itu aku antar Dara kan?" Ujar Keiko.

"Betul! Ayo,"

Keiko memasuki mobilnya, di susul oleh Elara dan juga Dara. Sepanjang jalan, Dara asik bersenandung ria seraya menatap ke arah jalanan. Sementara Keiko, ia fokus menyetir dan sesekali melirik spion tengahnya untuk memantau keadaan Dara yang duduk sendirian di belakang.

"Semakin besar Dara akan mempertanyakan tentang papa nya, apa kamu tidak takut?" Tanya Keiko dan beralih menatap Elara sekilas.

"Takut, aku sudah mengatakan padanya jika dia memiliki Papa bernama Arion. Dia tanya, papa nya dimana. Aku bilang, kerja. AKu belum siap membawanya pada Arion, aku takut dia lebih memilih bersama papa nya di bandingkan bersamaku." Jawab Elara dengan jujur.

"Tujuh tahun menikah, apa kamu tidak pernah mencintai Arion El?" Tanya Keiko sesampainya ia di Resto yang mereka tuju. Mobil Keiko berhenti, tatapan nya beralih menatap Elara yang hanya diam menatap lurus ke depan.

"Oke, saat hadirnya Ervan karena sebuah keterpaksaan. Apa, hadirnya Dara juga iya? Menurutku, bukan. Jangan membohongi dirimu sendiri, sebelum terlambat kamu dan Arion bisa kembali El." Ujar Keiko kembali seraya menatap lekat wajah Elara.

Elara menghembuskan nafasnya kasar, "Aku ambil mobilku dulu." Pamit Elara dan turun dari mobil Keiko. Meninggalkan sahabatnya itu yang menghela nafas kasar.

"Mama kok kelual onty? Mama mau makan di cini? Kok Dala nda di ajak? Dala tadi pagi makannya cedikit loh, catu kali tambah doang. Kok Mama tega onty." Protes Dara dengan tatapan panik.

Keiko menolehkan kepalanya, ia tersenyum pada gadis kecil itu. "Mama cuman ambil mobil sayang, Aunty antar ke sekolah yah? Pulang, Aunty jemput. Kita makan salad buah yang lagi rame!" Mendengar itu, raut wajah Dara berubah cerah.

"Benelan?! Cayang Onty banyak-banyak!" Pekik Dara yang senang dengan ajakan Keiko.

Keiko hanya bisa membuat Dara senang dengan cara sederhana, ia merasa kasihan dengan gadis kecil itu. Menurut Keiko, Elara dan Arion sama-sama memiliki ego yang tinggi. Keduanya di satukan dalam pernikahan, ujian mereka adalah pada ego keduanya. Salah satunya saja yang mengalah demi hati dua anak mereka, pastilah semuanya akan baik-baik saja. Tapi kembali lagi, semuanya hanya bisa di rencanakan dalam otak Keiko.

"Aku berharap, Arion dapat mengerti keadaan Elara begitu pun sebaliknya. Apa mereka tidak kasihan dengan anak semanis ini yang kehilangan cintanya demi meninggikan ego mereka? Aku tahu mental Elara mudah sekali down, tapi dia butuh penguat. Penguatnya adalah Arion, hanya pria itu saja." Batin Keiko seraya memandang lurus kedepan.

.

.

.

Elara sampai di kantornya, ia segera memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam gedung perkantoran. Sejenak, ia menghentikan langkahnya saat melihat para rekan kerjanya yang seolah akan menyambut seseorang. Melihat kedatangan Elara, seorang teman kerjanya yang di kenal dekat dengannya langsung menariknya menjauh.

"Kita berdiri di sini saja El." Ujar wanita itu.

"Ada apa ini? apa ada tamu penting yang akan datang?" Tanga Elara dengan heran.

"Ceo baru kita akan datang hari ini, jadi pak manager meminta kita menyambut beliau." Terang teman kerjanya itu.

Elara membulatkan mulutnya, ia jadi penasaran CEO baru yang sebelumnya managernya sebutkan. Tak lama, mobil berwarna hitam berhenti di depan pintu utama gedung. Dua orang satpam yang berjaga bergegas membukakan pintu untuk ceo baru mereka. Tak lama, turunlah seorang pria tampan dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

Melihat pria yang tak asing di matanya, membuat Elara terkejut. Jantungnya berdegup sangat kencang, wajahnya mendadak pucat. Tatapan matanya tak lepas dari pria yang berkedudukan sebagai ceo baru di perusahaannya.

"Selamat datang Tuan Arion Zefrano." Seru mereka kompak.

Arion tersenyum tipis, tatapan matanya tak sengaja jatuh pada seorang wanita yang berada di barisan belakang. Melihat itu, senyuman Arion luntur. Kedua mata mereka saling pandang, mendadak dunia terasa terhenti berputar saat keduanya saling tatap dengan sorot mata yang berbeda.

"Elara ... tak perlu di cari, dia justru datang dengan sendirinya." Batin Arion dengan seringai di bibirnya.

__

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

bukan Elara yg datang, tapi kmu Arion
karena kamu yg mengambil alih perusahaan itu

2025-01-07

0

Ima Kristina

Ima Kristina

muga masih ada kesempatan untuk Arion dan elera bersatu kembali .... kasihan anak anak

2024-11-03

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Kelihatannya masih panjang jalan untuk menyatukan mereka berdua....🥴🥴🥴

2024-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Luka yang tak berdarah
2 Keadaan yang sebenarnya
3 Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4 Om ganteng!
5 Aroma parfum yang tak asing
6 Bekas operasi di perut Elara
7 Kepulangan Elara
8 Bertemu kembali
9 Ego yang saling berperang
10 Om ganteng!
11 Siapa yang harus di salahkan?
12 Pertemuan Dahlia dan Elara
13 Situasi yang tak terduga
14 Kamu masih istriku!
15 Kebencian karena luka
16 Taman kota yang penuh kejutan
17 Tangisan Ervan
18 Cinta Dokter Agam
19 Kehadiran Damara
20 Hasil yang di harapkan
21 PAPA!
22 Dara adalah putri kandungku
23 Turunkan egomu!
24 Hal yang ingin ku dengar
25 Obat apa?
26 Pagi yang beda
27 Patah hati
28 Aku terima kebencian mereka
29 Dia masih istriku!
30 Nenek lampiiil!
31 Nasi goreng pertama Mama
32 Perlawanan Elara
33 Mulai mencari tahu
34 Mama, ayo pulang
35 Perdebatan dua jomblo
36 Alasan kepergianmu
37 Hancurnya hati seorang ibu
38 Kita lalui bersama
39 Hari ibu
40 Album biru
41 Ketakutan Ervan
42 Tugas seorang kakak
43 Cemburunya Arion
44 Aku cemburu!
45 Hiii Abaaaang!
46 Perhatian Mama
47 Sikap manis Arion
48 Aku sangat mencintainya~
49 Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50 Teman baru Dara
51 Terkaman Mora
52 Kumpul keluarga
53 Keluarga impian
54 Gagal lagi, gagal lagi
55 Pencegah kehamilan
56 Hanya masa lalu
57 Rebutan dua bocah
58 Membangun ingatan indah bersamamu~
59 Baju jaring
60 Tenanglah sayang!
61 Damara yang mulai luluh
62 Butik Keiko
63 Di balik kejudesan Damara
64 Perdebatan panas
65 Selalu ada untuk nya ~
66 Kebahagiaan yang di impikan
67 Pemilik mata indah
68 Seharusnya aku tidak bercerita
69 Jaling batagol
70 Pembelaan mama mertua
71 Ikan Koi Kakek
72 Kue untuk Mama
73 EAR, gabungan nama kita
74 Kejailan Remos
75 Mencoba membujuk si kecil
76 Tindakan cepat seorang ayah
77 Dia pasti bahagia bersamaku
78 Keanehan Elara
79 Dua orang patah hati yang saling bertemu
80 Kaos kaki hijau pilihan Mama
81 Dua bocil, dengan kehebohannya
82 Manusia paling bawel!
83 Aku bisa kelepasan denganmu!
84 Jajaaaan!
85 lolos satu?
86 Hamil?
87 Garis dua yang samar
88 Kehamilan Elara
89 Sikap bijak Ervan
90 Hari pertama sekolah
91 Buang aja adeknya, ganti balu!
92 Pasar malam
93 Rujak pedas
94 Aku mencintai mu dan dia
95 Tentang Asisten Henri
96 Gara-gara kecoa
97 Kita nikah yuk!
98 Aku tahu bagaimana Henri
99 Izin sama bumil
100 Aku akan menjemputnya!
101 Efek Hamil muda
102 Keadaan yang memanas
103 Semakin lemah
104 Isi wasiat
105 Pulang bertemu istri~
106 Gak usah mandi!
107 Lampu hijau?
108 Ooo Aliooon!
109 Saran Arion
110 Cepeda balu atau batagol?
111 Persiapan menyambut kelahiran baby
112 Bidadari cantikku
113 Kalau bica dua, kenapa catu?
114 Kotak apa itu?
115 Ael ijoooo!
116 Kupu-kupu hitam
117 Keadaan yang tak terduga
118 Titik terendah Arion
119 Kemungkinan untuk bertahan
120 Berjuanglah sayang~
121 Kejutan yang kamu maksud
122 Kapan programnya Kei?
123 Janji Mama
124 Kemajuan?
125 Mimpi Dara
126 Dalang dari pembebasan Edwin
127 Menjatuhkan Remos
128 Saat yang di tunggu
129 Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130 Kembali kumpul bersama
131 Keinginan Dara
132 Pangelan Dalaaa
133 Bumiil heboh datang!
134 Terima kasih sayang
135 Dramaa tiga anak
136 Terima kasih cinta
137 Pertemuan yang tak di rencanakan
138 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139 Tidak akan lagi melepaskanmu~
140 Tok Tok, lewat bentar
141 Karya baru
142 Bonchap
143 Bonchap
144 Bonchap
145 Bonchap
146 UNDANGAN!
147 Cinta Yang Kamu Pilih~
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Luka yang tak berdarah
2
Keadaan yang sebenarnya
3
Waktu yang berlalu, luka yang masih ada
4
Om ganteng!
5
Aroma parfum yang tak asing
6
Bekas operasi di perut Elara
7
Kepulangan Elara
8
Bertemu kembali
9
Ego yang saling berperang
10
Om ganteng!
11
Siapa yang harus di salahkan?
12
Pertemuan Dahlia dan Elara
13
Situasi yang tak terduga
14
Kamu masih istriku!
15
Kebencian karena luka
16
Taman kota yang penuh kejutan
17
Tangisan Ervan
18
Cinta Dokter Agam
19
Kehadiran Damara
20
Hasil yang di harapkan
21
PAPA!
22
Dara adalah putri kandungku
23
Turunkan egomu!
24
Hal yang ingin ku dengar
25
Obat apa?
26
Pagi yang beda
27
Patah hati
28
Aku terima kebencian mereka
29
Dia masih istriku!
30
Nenek lampiiil!
31
Nasi goreng pertama Mama
32
Perlawanan Elara
33
Mulai mencari tahu
34
Mama, ayo pulang
35
Perdebatan dua jomblo
36
Alasan kepergianmu
37
Hancurnya hati seorang ibu
38
Kita lalui bersama
39
Hari ibu
40
Album biru
41
Ketakutan Ervan
42
Tugas seorang kakak
43
Cemburunya Arion
44
Aku cemburu!
45
Hiii Abaaaang!
46
Perhatian Mama
47
Sikap manis Arion
48
Aku sangat mencintainya~
49
Tuan dan Nyonya besar Zefrano
50
Teman baru Dara
51
Terkaman Mora
52
Kumpul keluarga
53
Keluarga impian
54
Gagal lagi, gagal lagi
55
Pencegah kehamilan
56
Hanya masa lalu
57
Rebutan dua bocah
58
Membangun ingatan indah bersamamu~
59
Baju jaring
60
Tenanglah sayang!
61
Damara yang mulai luluh
62
Butik Keiko
63
Di balik kejudesan Damara
64
Perdebatan panas
65
Selalu ada untuk nya ~
66
Kebahagiaan yang di impikan
67
Pemilik mata indah
68
Seharusnya aku tidak bercerita
69
Jaling batagol
70
Pembelaan mama mertua
71
Ikan Koi Kakek
72
Kue untuk Mama
73
EAR, gabungan nama kita
74
Kejailan Remos
75
Mencoba membujuk si kecil
76
Tindakan cepat seorang ayah
77
Dia pasti bahagia bersamaku
78
Keanehan Elara
79
Dua orang patah hati yang saling bertemu
80
Kaos kaki hijau pilihan Mama
81
Dua bocil, dengan kehebohannya
82
Manusia paling bawel!
83
Aku bisa kelepasan denganmu!
84
Jajaaaan!
85
lolos satu?
86
Hamil?
87
Garis dua yang samar
88
Kehamilan Elara
89
Sikap bijak Ervan
90
Hari pertama sekolah
91
Buang aja adeknya, ganti balu!
92
Pasar malam
93
Rujak pedas
94
Aku mencintai mu dan dia
95
Tentang Asisten Henri
96
Gara-gara kecoa
97
Kita nikah yuk!
98
Aku tahu bagaimana Henri
99
Izin sama bumil
100
Aku akan menjemputnya!
101
Efek Hamil muda
102
Keadaan yang memanas
103
Semakin lemah
104
Isi wasiat
105
Pulang bertemu istri~
106
Gak usah mandi!
107
Lampu hijau?
108
Ooo Aliooon!
109
Saran Arion
110
Cepeda balu atau batagol?
111
Persiapan menyambut kelahiran baby
112
Bidadari cantikku
113
Kalau bica dua, kenapa catu?
114
Kotak apa itu?
115
Ael ijoooo!
116
Kupu-kupu hitam
117
Keadaan yang tak terduga
118
Titik terendah Arion
119
Kemungkinan untuk bertahan
120
Berjuanglah sayang~
121
Kejutan yang kamu maksud
122
Kapan programnya Kei?
123
Janji Mama
124
Kemajuan?
125
Mimpi Dara
126
Dalang dari pembebasan Edwin
127
Menjatuhkan Remos
128
Saat yang di tunggu
129
Kehilangan mu akan jauh lebih menyakitkan
130
Kembali kumpul bersama
131
Keinginan Dara
132
Pangelan Dalaaa
133
Bumiil heboh datang!
134
Terima kasih sayang
135
Dramaa tiga anak
136
Terima kasih cinta
137
Pertemuan yang tak di rencanakan
138
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
139
Tidak akan lagi melepaskanmu~
140
Tok Tok, lewat bentar
141
Karya baru
142
Bonchap
143
Bonchap
144
Bonchap
145
Bonchap
146
UNDANGAN!
147
Cinta Yang Kamu Pilih~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!