Chapter 11 Perhatian

Setelah Ayyura mandi dan sudah berpakaian gamis lengkap tidak lupa dengan cadar yang selalu ia gunakan. Ahh .. lagi-lagi Aydeen kecewa mendapati sang istri mengenakan cadar saat didalam kamar.

"Kenapa Bang"? tanya Ayyura yang melihat Ekspresi kecewa terpatri diwajah tegasnya Aydeen.

Aydeen menghela nafasnya dia harus benar-benar ekstra sabar menghadapi istrinya ini.

"Hmm .. Tidak apa-apa, Sini"? panggil Aydeen agar menyuruh istrinya mendekat kepadanya.

Ayyura nampak gugup lagi, cukup lama ia berdiri di belakang walk in closet yang ada dikamarnya itu.

"Ay .. sini". panggil Aydeen lembut.

Mau tidak mau Ayyura mendekati Aydeen dan duduk disebelah suaminya. Aydeen menatap lekat mata indah dan sejuk itu, mata yang selalu bisa membuat orang lain merasa nyaman didekat Yura.

"Kita makan dulu ya". ujar Aydeen lagi-lagi dengan sangat lembut. Entah ada apa dengan suaminya ini.

Aydeen mengambilkan nasi dengan beberapa lauk yang telah disiapkan oleh sih mbok untuknya tadi.

"Aaaaa .. Buka mulutmu". Aydeen bermaksud ingin menyuapi Ayyura malam ini. Hatinya seakan luluh dengan ucapan dari kedua orang tuanya kemarin.

Ya benar, Fahri dan Hanna kemarin datang bertamu kerumahnya Aydeen. Mereka ingin melihat keadaan menantunya itu. Namun yang membuat kecewa dan marah Ayyura tidak mereka dapati disana. Fahri dan Hanna benar-benar murka dengan putranya Aydeen.

Banyak petuah dan nasihat yang diberikan kedua orang tuanya untuk Aydeen. Sampai akhirnya dirinya bisa berubah drastis selembut ini kepada Yura.

"Kenapa gak mau makan? gak suka sama lauk yang dimasak sih mbok? atau mau minta dimasakin ulang sesuai makanan yang Kamu suka". ucapnya dengan pandangan yang masih melekat pada Yura.

Yura gugup tidak tahu harus menjawabnya bagaimana "Hmm .. Aku .. Aku ..".

"Ada apa Yura? katakan"? tanya Aydeen lagi.

"Hmm .. Aku belum lapar Bang". dusta Yura akhirnya.

"Makan sedikit aja ya, habis itu minum obat".

"Nanti Yura akan makan sendiri Bang". cicit Yura.

"Hmm .. baiklah Aku tidak akan memaksamu".

"Sekarang lebih baik Kamu istirahat, Aku akan kembali kekamarku dulu untuk melanjutkan pekerjaanku yang belum selesai dikantor tadi".

"Iya Bang .. terimakasih". ucap Yura dengan senyum manis dibalik cadarnya.

"Kalau begitu Aku permisi dulu". ujar Aydeen lalu pergi dari kamarnya Yura, dengan membawa kembali semua makanan nya kebawah.

Aydeen penasaran kenapa istrinya tidak mau makan.

Sesampainya didapur, ia langsung mencari si Mbok.

"Mbok .. Mbok .. Mbok". teriak Aydeen.

"Iya tuan muda". jawab si Mbok yang sedari kecil mengurus keperluan Aydeen. Dia sengaja menyuruh si Mbok untuk ikut dengannya kesini. Karena ia ingin si Mbok yang mengatur semua keperluan rumah tangganya, karena Aydeen tidak percaya dengan pembantu-pembantu baru yang masih muda.

"Mbok .. Aku ingin bertanya? Apakah Ayyura sering tidak makan dirumah? Aku lihat dia seperti tidak suka dengan makanan dirumah ini". cicit Aydeen.

"Hmm .. Sebenarnya ini kali pertama Mbok masakin Nyonya muda. Nyonya tidak ingin orang lain memasakan makanan nya dan tuan, katanya urusan masak memasak biarlah menjadi urusan nyonya".

"Si Mbok hanya diperintahkan untuk mengurus rumah dan yang lain tuan muda". jawab si Mbok.

"Kenapa? Apa si Mbok tahu alasannya"?

"Gak tahu tuan muda, hanya saja nyonya muda pernah bilang ia minta maklumi privasinya saja".

"Hmm baiklah Mbok, terimakasih".

"sama-sama tuan muda". jawab si Mbok.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam 11 malam cacing perutnya Ayyura keroncongan begitu berisik minta diberi makan.

"Hmm .. Aku lapar sekali". gumam Ayyura.

"Aku akan kebawah dulu untuk memeriksa ada bahan makanan apa didapur". ucapnya lagi.

Ayyura pun segera turun dari dalam kamarnya.

Menuju dapur yang menjadi kebahagiaan sendiri buatnya. Tempat ternyaman saat dirinya ingin mengekspresikan masakannya.

Setelah sampai disana, Yura mengambil beberapa bahan makanan dikulkas dan langsung berkutat dengan wajan dan kompor kebanggaan nya.

"Sedang apa Kamu"? tanya Aydeen tiba-tiba saja sudah berada dibelakang Yura.

"Ahhh". Kaget Yura yang hampir terjatuh namun tubuhnya langsung didekap oleh Aydeen.

Kedua mata teduh itu bertemu, Aliran darah terasa berjalan begitu cepat, jantungnya juga dua kali lebih cepat berdetaknya. Tubuh Aydeen serasa mendapat serangan listrik secara tiba-tiba,yang membuatnya tidak dapat bergerak selangkah pun.

"Apa boleh Aku melihat wajahmu"? gumam Aydeen sembari ingin menarik cadarnya Yura.

Glekk .. Ayyura meneguk salivanya.

"Boleh"? tanya Aydeen lagi.

"Hmm .. Aku". suara Yura terasa tercekat didalam tenggorokannya saat ini.

"Aku suamimu Yura, apa Aku belum cukup pantas melihat wajahmu, Aku perlu tahu wajah seseorang yang akan mendampingi disisa umur dan hidupku".

"Maksudnya Bang"? tanya Yura tidak mengerti.

Aydeen pun menggendong Yura untuk bisa naik keatas meja makan. "Abang apa yang kau lakukan"?

"Apa yang sedang Kamu lakukan tadi Yura "? tanya Aydeen mengalihkan pembicaraan.

"Hmm .. Yura habis selesai membuat Spaghetti, apa Abang mau mencobanya"? ucap yura pelan.

"Mau .. apa lagi mencoba yang buatnya". goda Aydeen yang membuat semu merah dipipinya Yura.

"Abang .. ". rengek Ayyura manja.

"Yura, ada hal yang ingin Aku bahas denganmu".

"Selesai makan, pergilah kekamarku hmm".

"Jangan lupa mampir kekamarku setelah ini". titah Aydeen sembari menurunkan Yura kembali ketempat semula, tidak lupa ia mengelus puncak kepala istrinya itu dengan lembut dan perhatian.

Ayyura bahagia dengan perubahan sikapnya Aydeen dari sore tadi sampai malam ini. Ayyura benar-benar merasa dihargai sebagai seorang istri dirumahnya.

Setelah makan Ayyura ditelpon oleh sang mertua yang menanyakan kabar tentangnya. Sampai ia lupa waktu, bahwa Aydeen sedang menunggu Ayyura dikamarnya. Bahkan saat ini Ayyura sudah memakai gaun tipis yang biasa ia kenakan saat tidur.

Dia menatap wajah cantik dan tubuh indah nya didalam pantulan cermin besar. Dia berpikir apakah Aydeen mulai bisa menerima pernikahan ini.

"Aku akan memberikan semuanya untukmu seorang, kepada suami yang ku cintai dan ku hormati".

"Aku bahkan merawat tubuh indah ini hanya untuk suamiku ku seorang, jika suatu nanti kita sudah sama-sama bisa menerima pernikahan ini, Aku akan memberi mahkotaku untukmu Bang". gumam Yura.

"Hah? Bang Aydeen? Astaghfirullah Aku lupa menemuinya! Apa dia sudah tidur"? lirih Ayyura.

Tok .. tok .. tok ..

"Yura .. Yura .. Kamu sudah tidur"?

"Ayyura". panggil Aydeen dibalik pintu kamarnya.

"Hah? Abang Ay? Bagaimana ini"? kaget Yura.

"Aiss Aku sedang berpakaian seperti ini pula".

"Apa Aku pura-pura tidur saja ya"? Yura benar-benar dibuat gugup setengah mati detik ini.

"Ayy .. Apa Aku boleh masuk"? tanya Aydeen lagi.

Ceklek .. ternyata pintu kamar Yura tidak dikunci.

"Hah? pintunya lupa ku kunci"? Ayyura mengutuk kebodohannya saat ini. Sewaktu mami Hanna menelponnya tadi, dia segera mengangkatnya dan bergegas masuk kedalam kamarnya tanpa ia sadari ia melupakan sesuatu, yaitu mengunci pintu kamar.

"Abang masuk ya Ay". cicit Aydeen lagi.

Wajah Ayyura telah berubah menjadi kepiting rebus.

Apakah yang terjadi selanjutnya ?

Apakah Aydeen sebentar lagi tahu wajah asli Yura"?

atau jangan2 langsung di Unboxing nih Yura ?

Ayyura Mode didalam Kamar ...

Terpopuler

Comments

Halimah lim

Halimah lim

buatan kmbukan buatanya,kalau nyebut buatanya berarti yg nawari orang lain atau bergumam dlm hati,bukan di saat di tawari sama yg masak🙏perhatikan kata"dan tidak usah banyak jeda karena gak enak di bacanya

2024-11-27

2

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

teenyata ayyura yg jatuh cinta duluan sm auydeen..

2024-10-22

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

pastilah Ayyura langsung disentuh dan di Unboxing sm Aydeen kan sdh th wajah cantiknya Yura yg melebihi cantinya Malika

2024-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Wanita Pengganti
2 Chapter 2 Mertua yang Baik
3 Chapter 3 Kompromi
4 Chapter 4 Ikut Suami
5 Chapter 5 Rumah Baru
6 Chapter 6 Mencoba tidak peduli
7 Chapter 7 Wanita Yang Sama!
8 Chapter 8 Merasa Bersalah
9 Chapter 9 Merasa di Zalimi
10 Chapter 10 Sadar!
11 Chapter 11 Perhatian
12 Chapter 12 Kecewa Lagi
13 Chapter 13 Suatu Kebetulan
14 Chapter 14 Janji Aydeen
15 Chapter 15 Penolong Ayyura
16 Chapter 16 Kiss Pasutri
17 Chapter 17 kepemilikan
18 Chapter 18 Bucin
19 Chapter 19 LDR
20 Chafter 20 Kebenaran
21 Chapter 21 Rindu
22 Chapter 22 Gagal Lagi
23 Chapter 23 Perang Dingin
24 Chapter 24 Ternyata kenal
25 Chapter 25 Bestie jadi Kakak Ipar
26 Chapter 26 Kerandoman Zahra
27 Chapter 27 Kegalauan Azzahra
28 Chapter 28 Cenat Cenut Kepala atas dan Bawah
29 Chapter 29 Kembali ?
30 Chapter 30 Kenapa Kamu kembali
31 Chapter 31 Perdebatan
32 Chapter 32 Kebenaran
33 Chapter 33 Kebenaran 2
34 Chapter 34 Kebenaran 3!
35 Chapter 35 Kisah Silam
36 Chapter 36 Abbas Kritis
37 Chapter 37 Anak Pelakor
38 Chapter 38 Salah Paham
39 Chapter 39 Kenyataan Pahit
40 Chapter 40 Murka
41 Chapter 41 Ketakutan Ayyura
42 Chapter 42 Rencana Ayyura
43 Chapter 43 Jaga Jarak Aman
44 Chapter 44 7 Hari
45 Chapter 45 Hasil
46 Chapter 46 Anak Pelakor II
47 Chapter 47 99%
48 Chapter 48 Putri Kandung
49 Chapter 49 Tidak Perlu Cerai
50 Chapter 50 UGD
51 Chapter 51 Fakta
52 Chapter 52 Menikah Ulang
53 Chapter 53 Sah
54 Chapter 54 Siapa Dia?
55 Chapter 55 Akhirnya
56 Chapter 56 Menyatu
57 Chapter 57 Sangat Yakin
58 Chapter 58 Cekcok
59 Chapter 59 Reno?
60 Chapter 60 Anak Kita
61 Chapter 61 Mendebarkan
62 Chapter 62 Kebohongan Malika
63 Chapter 63 POV Ray
64 Chapter 64 Apa lagi ini?
65 Chapter 65 Fakta diatas kebenaran
66 Chapter 66 Bau-Bau kejahatan
67 Chapter 67 Hamil?
68 Chapter 68 Kejahatan Maya
69 Chapter 69 Kejahatan Maya II
70 Chapter 70 Kejahatan Maya III
71 Chapter 71 Terbongkar sudah
72 Chapter 72 Manja
73 Chapter 73 Fix Positif
74 Chapter 74 Jebakan
75 Chapter 75 Kebakaran!
76 Chapter 76 Balas Dendam!
77 Chapter 77 Hangus
78 Chapter 78 Di Ringkus!
79 Chapter 79 Tahanan
80 Chapter 80 Berita Bahagia.
81 Chapter 81 Perawat Gadungan
82 Chapter 82 Berduka!
83 Chapter 83 Sama-Sama Kehilangan!
84 Chapter 84 POV Malika
85 Chapter 85 Kematian
86 Chapter 86 Kenyataan Pahit Anna
87 Chapter 87 Kesakitan Maya!
88 Chapter 88 Kejadian Tragis!
89 Chapter 89 Kembali kehilangan
90 Chapter 90 Ikhlas
91 Chapter 91 Aku mencintaimu
92 Chapter 92 Aku Milikmu
93 Chapter 93 Kejadian yang sama
94 Chapter 94 Izinkan Aku Menggantikannya.
95 Chapter 95 Pria yang Baik
96 Chapter 96 Ibadah Seumur Hidup
97 Chapter 97 Si Kembar
98 Chapter 98 Pulang Tanpa Kabar
99 Chapter First One
100 Coming Soon 2025
101 Special Chapter
102 Special Chapter II
103 Special Chapter III
104 Ekstra Part
105 Finally Ending
106 Novel Baru Benang Takdir Si Kembar
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 1 Wanita Pengganti
2
Chapter 2 Mertua yang Baik
3
Chapter 3 Kompromi
4
Chapter 4 Ikut Suami
5
Chapter 5 Rumah Baru
6
Chapter 6 Mencoba tidak peduli
7
Chapter 7 Wanita Yang Sama!
8
Chapter 8 Merasa Bersalah
9
Chapter 9 Merasa di Zalimi
10
Chapter 10 Sadar!
11
Chapter 11 Perhatian
12
Chapter 12 Kecewa Lagi
13
Chapter 13 Suatu Kebetulan
14
Chapter 14 Janji Aydeen
15
Chapter 15 Penolong Ayyura
16
Chapter 16 Kiss Pasutri
17
Chapter 17 kepemilikan
18
Chapter 18 Bucin
19
Chapter 19 LDR
20
Chafter 20 Kebenaran
21
Chapter 21 Rindu
22
Chapter 22 Gagal Lagi
23
Chapter 23 Perang Dingin
24
Chapter 24 Ternyata kenal
25
Chapter 25 Bestie jadi Kakak Ipar
26
Chapter 26 Kerandoman Zahra
27
Chapter 27 Kegalauan Azzahra
28
Chapter 28 Cenat Cenut Kepala atas dan Bawah
29
Chapter 29 Kembali ?
30
Chapter 30 Kenapa Kamu kembali
31
Chapter 31 Perdebatan
32
Chapter 32 Kebenaran
33
Chapter 33 Kebenaran 2
34
Chapter 34 Kebenaran 3!
35
Chapter 35 Kisah Silam
36
Chapter 36 Abbas Kritis
37
Chapter 37 Anak Pelakor
38
Chapter 38 Salah Paham
39
Chapter 39 Kenyataan Pahit
40
Chapter 40 Murka
41
Chapter 41 Ketakutan Ayyura
42
Chapter 42 Rencana Ayyura
43
Chapter 43 Jaga Jarak Aman
44
Chapter 44 7 Hari
45
Chapter 45 Hasil
46
Chapter 46 Anak Pelakor II
47
Chapter 47 99%
48
Chapter 48 Putri Kandung
49
Chapter 49 Tidak Perlu Cerai
50
Chapter 50 UGD
51
Chapter 51 Fakta
52
Chapter 52 Menikah Ulang
53
Chapter 53 Sah
54
Chapter 54 Siapa Dia?
55
Chapter 55 Akhirnya
56
Chapter 56 Menyatu
57
Chapter 57 Sangat Yakin
58
Chapter 58 Cekcok
59
Chapter 59 Reno?
60
Chapter 60 Anak Kita
61
Chapter 61 Mendebarkan
62
Chapter 62 Kebohongan Malika
63
Chapter 63 POV Ray
64
Chapter 64 Apa lagi ini?
65
Chapter 65 Fakta diatas kebenaran
66
Chapter 66 Bau-Bau kejahatan
67
Chapter 67 Hamil?
68
Chapter 68 Kejahatan Maya
69
Chapter 69 Kejahatan Maya II
70
Chapter 70 Kejahatan Maya III
71
Chapter 71 Terbongkar sudah
72
Chapter 72 Manja
73
Chapter 73 Fix Positif
74
Chapter 74 Jebakan
75
Chapter 75 Kebakaran!
76
Chapter 76 Balas Dendam!
77
Chapter 77 Hangus
78
Chapter 78 Di Ringkus!
79
Chapter 79 Tahanan
80
Chapter 80 Berita Bahagia.
81
Chapter 81 Perawat Gadungan
82
Chapter 82 Berduka!
83
Chapter 83 Sama-Sama Kehilangan!
84
Chapter 84 POV Malika
85
Chapter 85 Kematian
86
Chapter 86 Kenyataan Pahit Anna
87
Chapter 87 Kesakitan Maya!
88
Chapter 88 Kejadian Tragis!
89
Chapter 89 Kembali kehilangan
90
Chapter 90 Ikhlas
91
Chapter 91 Aku mencintaimu
92
Chapter 92 Aku Milikmu
93
Chapter 93 Kejadian yang sama
94
Chapter 94 Izinkan Aku Menggantikannya.
95
Chapter 95 Pria yang Baik
96
Chapter 96 Ibadah Seumur Hidup
97
Chapter 97 Si Kembar
98
Chapter 98 Pulang Tanpa Kabar
99
Chapter First One
100
Coming Soon 2025
101
Special Chapter
102
Special Chapter II
103
Special Chapter III
104
Ekstra Part
105
Finally Ending
106
Novel Baru Benang Takdir Si Kembar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!