Bab 4 Terjebak di Toilet

" Percaya apa,Al?" tanya Arumi.

Dua pria itu terdiam memandangi wajah Arumi.Kemudian Angga mengedipkan mata ke arah Al supaya tidak mengatakan sesuatu yang akan membuat dia salah tingkah depan Arumi nantinya.Hingga Al langsung paham maksud kedipan mata Angga.

"Percaya, kalau Bos kita ini bukan pria letoy rupanya," kata Al sambil cengengesan.

Angga menatap tajam ke arah Al." Kamu pikir aku pria apaan? Aku ini pria asli ya!" protes Angga untuk menyakinkan Arumi agar wanita itu tidak berpikir yang aneh tentang dirinya yang bisa merusak reputasinya sebagai pria.

Dalam hatinya, Arumi ingin tertawa.Hanya saja, menahan diri untuk tidak tertawa karena menjaga perasaan Angga sebagai bosnya.

"Maaf, Pak Angga.Maksud kedatangan aku di sini, hanya ingin memberikan dokumen ini,"ucap Arumi dengan meletakkan dokumen tersebut lalu pergi.

"Lihat Arumi pergi! Ini semua ulah kamu,"kesal Angga terhadap Al.

"Kenapa kalau Arumi pergi?Jangan-jangan---"

"Apa sih, Al? Jangan mulai lagi! Mending lakukan pekerjaan kamu sebagai Manajer aku di Perusahaan ini!" tegas Angga karena Al terlalu ikut campur dalam segala hal tentang dirinya.

"Siap, Bos."

Al mengangkat tangan dengan cara hormat untuk menjalankan perintah.

Sementara Arumi yang baru saja keluar dari ruangan Angga justru mendengar karyawan lainnya sedang membicarakan dirinya.

"Kalian tahu tidak, tadi Arumi itu satu mobil dengan Pak Angga.Dia itu benar wanita caper," ucap Jessi.

Sebagai karyawan yang melihat Arumi turun dari mobil Angga tadi pagi.Hal itu, membuat hati Jessi panas karena memiliki perasaan suka pada bosnya itu .Oleh sebab itu, tidak menyukai Arumi yang begitu dekat dengan Angga.

"Ganjen banget sih tuh,Arumi.Tidak ada malunya jadi perempuan," sambung Elsa dengan menyinggung Arumi.

"Eh...luarnya aja tuh alim, tapi hati busuk.Padahal punya suami masih saja tebar pesona pada pria lain.Pasti dia ingin menjerat Pak Angga dengan wajah polosnya itu.Setelah itu meninggalkan suaminya yang pengangguran," umpat Jessi.

Mendapatkan cibiran, Arumi mendekati mereka.Dia tidak terima harga dirinya di rendahkan sebagai wanita yang sudah bersuami.

"Tolong ya di jaga lisan kalian itu! Bukan berarti aku diam selama ini, kalian sesuka hatinya mengatakan hal buruk tentang diriku.Apa kamu pikir, aku tidak tahu apa yang kalian sudah lakukan padaku selama aku menjadi Sekertaris ,Pak Angga? Setiap dokumen yang aku kerjakan selalu hilang hingga aku harus mengulangi kembali.Aku tahu itu perbuatan kalian berdua.Dan aku bisa saja melaporkan hal itu,tapi aku tidak melakukannya.Jika kalian terus seperti ini terhadap aku, jangan salahkan aku jika kalian di pecat di perusahaan ini," ancam Arumi dengan memperingatkan dua orang itu agar berhenti mengusik dirinya.

" Bagaimana ini,Jes?" khawatir Elsa atas ancam Arumi.

"Aku tahu apa yang harus aku lakukan," kata Jessi.

" Apa?"

" Sini aku bisikin!"

" Apa kamu yakin ini berhasil?" tanya Elsa.

"Aku yakin seratus persen.Lihat saja nanti!"jawab Jessi dengan senyuman licik tergambar di bibirnya.

++++++

Sementara Gerry mengunakan motor RX King yang sudah butut, untuk mengantar Aqilah ke sekolah bersama ibunya hingga mereka tiba di sekolah Aqilah.

"Sudah sampai.Sekarang ibu boleh turun bersama sama Aqilah.Nanti aku jemput kalian di sini lagi!" ucap Gerry.

"Tunggu sebentar ,Ger! Sebenarnya ibu malas ngurusin anak kecil ini."

" Apa Ibu pikir, Gerry tidak malas antar jemput anak ini? Jika saja ibunya tidak menghasilkan uang untuk kita.Mungkin sudah lama aku ceraikan wanita itu agar membawa anak ini pergi jauh agar tidak merepotkan kita lagi."

"Aku ini anak ayah," celetuk Aqilah yang terlihat sedih.

Walaupun Aqilah masih kecil tapi setidaknya dia paham maksud perkataan mereka.

"Aku ini bukan ayahmu! Kamu harus paham itu anak kecil.Aku pergi!" cabut Gerry dengan melajukan motornya.

Tak lama, pria itu sampai di tempat tongkrongan yang biasa dia datangi, yaitu pangkalan tukang ojek.Dia datang ke sana bukan untuk menjadi tukang ojek, hanya saja ingin duduk santai sambil main handphone dengan buka aplikasi WeChat.Di sana banyak wanita seksi dan cantik untuk di ajak chatting bahkan di ajak unboxing mereka mau asal ada uang.Itu yang di lakukan Gerry selama ini tanpa sepengetahuan Arumi dengan uang yang di dapatkan dari istrinya.Ternyata digunakan untuk unboxing wanita lain.

"Hay Bro," sapa Gerry.

"Sebenarnya kamu datang kesini mau narik atau bagaimana?" tanya teman Gerry.

"Ya... nongkrong.Apalagi?Aku tidak mau ya jadi tukang ojek seperti kalian ini.Lagi pula istri aku sudah kerja, untuk apa aku kerja lagi,"sahut Gerry dengan begitu angkuhnya.

Karena mengandalkan Arumi yang memiliki pekerjaan sebagai sekretaris yang menghasilkan uang setiap bulan.Itu sangat membantu dirinya yang hidup susah.Ternyata dia tidak sia-sia menikahi wanita itu yang memiliki pengalaman kerja hingga di terima di perusahaan Groups PT Angga Real.

Pria itu merasa dirinya yang paling beruntung di dunia ini bisa menikahi Arumi yang begitu sabar dan mau banting tulang cari nafkah.Padahal, itu merupakan tanggung jawabnya sebagai suami.Tapi pria itu tidak ingin melakukan hal itu karena sudah menikmati hidupnya menjadi pria pengangguran.

Saat temannya sibuk narik penumpang, mengantar ke sana kemari.Dia justru sibuk main handphone dengan chatting sama wanita lain.

+++++

Arumi yang berada di ruangan kerjanya mendengar Adzan berkumandang di masjid.Kini waktunya dia sholat Dhuhur hingga memasuki toilet untuk melakukan wudhu.Saat hendak ingin keluar, pintunya tidak bisa dibuka.

"Bagaimana ini?" cemas Arumi yang masih berusaha memutar ganggang pintu.Dia berharap pintunya bisa di buka, namun tetap saja tidak bisa di buka.

Lalu Arumi berteriak pinta tolong, berharap ada orang mendengar agar membuka pintunya dari luar.Namun, sepertinya tidak ada satupun orang di luar sana yang menjawab dirinya yang lagi minta tolong.Dan seketika dia menjatuhkan tubuhnya dengan bersandar di pintu.Dia merasa sesak di dalam toilet tersebut.

Sementara Angga sendiri terus menatap ruangan Arumi.Tetapi sekretarisnya itu tak kunjung masuk hingga pergi menanyakan keberadaan Arumi pada karyawan lainnya.

"Apa kalian melihat, Arumi?" tanya Angga yang terlihat cemas.

"Tidak,Pak."

Sudah dia tanyakan beberapa karyawan, tapi jawaban mereka sama.Sementara Al, melihat bosnya yang terus mondar mandir hingga dirinya mendekat.

"Apa yang sedang kamu lakukan,Ga?" tanya Al.

"Arumi."

"Iya, ada apa dengan Arumi?"

" Aku tidak melihat Arumi.Bahkan aku sudah mencari dia, tapi tetap saja tidak ketemu,"sahut Angga.

"Arumi itu cuma sekertaris kamu,Ga.Tapi segitunya mencemaskan wanita itu seperti orang yang lagi kehilangan istri saja? Aku curiga---"

"Ini bukan waktunya bercanda ya, Al.Sudah satu jam Arumi tidak terlihat di perusahaan.Jadi jangan kamu bahas lagi tentang apalah itu! Tapi yang jelas, aku peduli dengan Arumi sebagai sekertaris aku, tidak lebih dari itu.Kamu harus paham itu!" tegas Angga yang belum bisa mengartikan kecemasan dia sebagai rasa cinta terhadap Arumi.

"Okey.. aku tidak akan bercanda lagi.Tadi aku lihat Arumi masuk ke dalam Toilet.Kenapa kamu tidak----"

Belum juga selesai ucapan Al, namun Angga sudah main pergi begitu saja.Rupanya pria itu datang ke toilet untuk memastikan keberadaan Arumi di sana hingga tatapan pria itu tertuju pada pintu toilet yang masih tertutup rapat.

"Arumi,apa kamu di dalam?" panggil Angga sambil mengetuk pintu.

Karena tidak mendengar ada jawaban dari dalam sana, sampai memanggil nama Arumi berulang kali, tetapi tidak ada sahutan sama sekali.Dia semakin cemas dan takut jika terjadi sesuatu pada Arumi di dalam sana.Kemudian pria itu memberanikan diri dengan mendobrak pintu berulang kali hingga pintunya bisa terbuka.

" Astaga! Arumi..."

Angga tercengang melihat Arumi tergeletak tak sadarkan diri hingga mengangkat tubuh wanita itu keluar dari Toilet.

Terpopuler

Comments

Siti Zuriah

Siti Zuriah

smoga aja d toilet itu ada cctv nya jd angga bs tau siapa yg udh mengunci arumi d toilet

2024-11-19

1

Ugie Sugiarti

Ugie Sugiarti

astaghfirullah jahat sekali teman Arumi

2025-01-10

1

Kak Dsh 14

Kak Dsh 14

Berat bgt thor beban Arumi🫠

2024-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal
2 Bab 2 Mertua Mata Duitan.
3 Bab 3 Dapat perhatian dari Bos
4 Bab 4 Terjebak di Toilet
5 Bab 5 Akhir dari kesabaran.
6 Bab 6 Sudah terlambat
7 Bab 7 Di ajak tinggal di apartemen .
8 Bab 8 Arumi dan Gilang
9 Bab 9 Di tuduh mencelakai Gerry
10 Bab 10 Bertemu ayah
11 Bab 11 Menyayat hati
12 Bab 12 Bertemu mantan
13 Bab 13 Mengalami kecelakaan
14 Bab 14 Di rumah sakit
15 Bab 15 Sudah melewati masa kritis
16 Bab 16 Sudah sadar
17 Bab 17 Di minta resign dari perusahaan Angga
18 Bab 18 Dil ( Kesepakatan Perjanjian)
19 Bab 19 Angga dapat lampu hijau dari Irawan
20 Bab 20 Sebenarnya
21 Bab 21 Hati gundah
22 Bab 22 Siapa pelakunya?
23 Bab 23 Memberikan kesempatan untuk Angga
24 Bab 24 Tidak sebaik yang Mami pikirkan
25 Bab 25 Rasa takut melanda hati Arumi.
26 Bab 26 Di temukan barang terlarang
27 Bab 27 Kenapa aku harus menjauhi kamu?
28 Bab 28 Rekaman video
29 Bab 29 Jangan tinggalkan aku!
30 Bab 30 Akhirnya ayah bebas
31 Bab 31 Untuk apa aku peduli?
32 Bab 32 Akhirnya Gilang pergi
33 Bab 33 Angga menghajar Gilang.
34 Bab 34 Arumi mengantar Gilang ke rumah sakit
35 Bab 35 Aqilah panggil Gilang, ayah ya!
36 Bab 36 Aku tidak bisa,Ga!
37 Bab 37 Gedung pernikahan
38 Bab 38 Kabar buruk
39 Bab 39 Menumpang
40 Bab 40 Aku balas dengan tamparan
41 Bab 41 Dasar wanita ular!
42 Bab 42 Tidak berwarna lagi
43 Bab 43 Terbongkar sudah
44 Bab 44 Kecelakaan
45 Bab 45 Dimakamkan
46 Bab 46 Bermimpi
47 Bab 47 Tidak akan meninggalkanmu
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1 Awal
2
Bab 2 Mertua Mata Duitan.
3
Bab 3 Dapat perhatian dari Bos
4
Bab 4 Terjebak di Toilet
5
Bab 5 Akhir dari kesabaran.
6
Bab 6 Sudah terlambat
7
Bab 7 Di ajak tinggal di apartemen .
8
Bab 8 Arumi dan Gilang
9
Bab 9 Di tuduh mencelakai Gerry
10
Bab 10 Bertemu ayah
11
Bab 11 Menyayat hati
12
Bab 12 Bertemu mantan
13
Bab 13 Mengalami kecelakaan
14
Bab 14 Di rumah sakit
15
Bab 15 Sudah melewati masa kritis
16
Bab 16 Sudah sadar
17
Bab 17 Di minta resign dari perusahaan Angga
18
Bab 18 Dil ( Kesepakatan Perjanjian)
19
Bab 19 Angga dapat lampu hijau dari Irawan
20
Bab 20 Sebenarnya
21
Bab 21 Hati gundah
22
Bab 22 Siapa pelakunya?
23
Bab 23 Memberikan kesempatan untuk Angga
24
Bab 24 Tidak sebaik yang Mami pikirkan
25
Bab 25 Rasa takut melanda hati Arumi.
26
Bab 26 Di temukan barang terlarang
27
Bab 27 Kenapa aku harus menjauhi kamu?
28
Bab 28 Rekaman video
29
Bab 29 Jangan tinggalkan aku!
30
Bab 30 Akhirnya ayah bebas
31
Bab 31 Untuk apa aku peduli?
32
Bab 32 Akhirnya Gilang pergi
33
Bab 33 Angga menghajar Gilang.
34
Bab 34 Arumi mengantar Gilang ke rumah sakit
35
Bab 35 Aqilah panggil Gilang, ayah ya!
36
Bab 36 Aku tidak bisa,Ga!
37
Bab 37 Gedung pernikahan
38
Bab 38 Kabar buruk
39
Bab 39 Menumpang
40
Bab 40 Aku balas dengan tamparan
41
Bab 41 Dasar wanita ular!
42
Bab 42 Tidak berwarna lagi
43
Bab 43 Terbongkar sudah
44
Bab 44 Kecelakaan
45
Bab 45 Dimakamkan
46
Bab 46 Bermimpi
47
Bab 47 Tidak akan meninggalkanmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!