Mimpi Tai Dan Rejeki Nomplok

Malam berlalu dengan tenang di rumah Gobed. Jengkok, Slumbat, dan Gobed tidur dengan nyenyak setelah hari yang penuh kejutan dan kebahagiaan. Namun, di tengah malam, Gobed mengalami mimpi yang sangat aneh.

Dalam mimpinya, Gobed berada di sebuah tempat yang tampak sangat kotor dan berbau tidak sedap. Di sekelilingnya, terlihat banyak sekali kotoran manusia. Gobed yang tengah mengenakan pakaian lengkap seperti seorang pekerja, mulai mengeruk-ngeruk kotoran tersebut dengan semangat. Ia tidak merasa jijik, malah tampaknya sangat serius dalam pekerjaannya, seolah-olah sedang mencari sesuatu yang berharga di antara tumpukan kotoran.

Pagi hari datang dan Gobed terbangun dengan rasa bingung. Dia bergegas bangkit dari tempat tidur dan duduk di tepi ranjang. “Aduh, mimpi apa semalam, ya?” gumamnya sambil menggosok-gosok matanya. Dia merasa mimpi itu begitu nyata dan membuatnya merasa kotor.

Gobed akhirnya turun dari tempat tidur dan bergabung dengan orang tuanya yang sudah duduk di meja makan. Mereka sedang mempersiapkan sarapan sederhana, namun suasana pagi itu terasa ceria. Gobed tampak agak gelisah, tapi juga tidak sabar untuk menceritakan mimpinya.

“Pak, Bu, aku mau cerita mimpi semalam,” kata Gobed dengan nada penasaran. “Aku mimpi mengeruk-ngeruk kotoran manusia yang sangat banyak. Rasanya aneh sekali.”

Jengkok dan Slumbat saling bertukar pandang dengan wajah penuh kebingungan. “Mengeruk kotoran? Itu mimpi yang sangat tidak biasa. Apa yang terjadi setelah itu?” tanya Jengkok.

Gobed melanjutkan cerita dengan ekspresi serius. “Ya, aku mengeruknya dengan sangat giat. Aku bahkan merasa seperti sedang mencari sesuatu yang sangat penting di antara kotoran itu.”

Slumbat tertawa kecil. “Wah, itu mimpi yang sangat konyol. Aku tidak tahu harus berkata apa.”

Namun, Jengkok, yang memiliki pengetahuan tentang berbagai mitos dan kepercayaan, tiba-tiba teringat sesuatu. “Gobed, tahukah kamu bahwa dalam beberapa budaya, mimpi seperti itu bisa dianggap sebagai pertanda bahwa kita akan mendapatkan rejeki nomplok?”

Gobed menatap ayahnya dengan mata berbinar. “Benarkah, Pak? Maksudnya rejeki nomplok itu apa?”

Jengkok menjelaskan dengan penuh semangat. “Iya, rejeki nomplok itu berarti kita akan mendapatkan sesuatu yang tidak terduga dan sangat berharga. Biasanya datang dari tempat yang tidak terduga. Jadi, mimpi kamu mungkin menunjukkan bahwa ada sesuatu yang baik akan datang kepada kita.”

Slumbat ikut bergabung dalam pembicaraan, masih tertawa. “Wah, jadi mungkin saja kita akan mendapatkan kejutan besar. Semoga saja mimpi Gobed itu benar!”

Gobed mulai merasa lebih bersemangat. “Wah, jadi mungkin saja akan ada sesuatu yang bagus datang ke kita. Aku tidak sabar menunggu.”

Setelah sarapan, mereka melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan penuh semangat dan harapan. Jengkok dan Slumbat pergi untuk mencari barang bekas, sementara Gobed pergi ke sekolah dengan penuh rasa ingin tahu.

Hari berlalu, dan mereka terus melanjutkan rutinitas sehari-hari. Namun, meski hari-hari mereka tampak biasa, mereka merasa bahwa harapan yang dibawa oleh mimpi Gobed memberikan dorongan semangat baru. Setiap kali mereka merasa lelah atau frustrasi, mereka mengingat mimpi itu dan senyum penuh harapan muncul di wajah mereka.

Suatu hari, saat Jengkok sedang mendorong gerobak barang bekas yang penuh, ia menemukan sebuah tas tua di antara tumpukan barang yang dikumpulkan. Dengan penuh rasa ingin tahu, ia membuka tas tersebut dan terkejut melihat isinya. Di dalam tas itu terdapat beberapa barang antik yang bernilai tinggi, termasuk beberapa perhiasan dan uang tunai yang jumlahnya cukup besar.

Jengkok tidak bisa menahan kegembiraan dan langsung berlari pulang ke rumah untuk memberitahu Slumbat dan Gobed. Saat dia tiba di rumah, Slumbat dan Gobed sedang menunggu dengan penuh rasa penasaran.

“Bu, Gobed, lihat ini!” teriak Jengkok dengan wajah penuh kebahagiaan sambil mengeluarkan barang-barang dari tas.

Slumbat dan Gobed terkejut melihat isi tas tersebut. “Ini luar biasa! Apa ini?” tanya Slumbat dengan penuh kekaguman.

Jengkok tersenyum lebar. “Ini hasil dari mencari barang bekas. Kita mendapatkan rejeki nomplok seperti yang diharapkan dari mimpi Gobed!”

Gobed tersenyum lebar, mengingat kembali mimpinya yang aneh. “Jadi, ternyata mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan!”

Mereka merayakan kejadian itu dengan sukacita dan syukur. Mimpi Gobed yang aneh ternyata membawa berkah besar bagi keluarga mereka. Meski awalnya terasa konyol, mimpi tersebut memberikan semangat dan harapan baru, serta menjadi bagian dari kisah indah dalam perjalanan hidup mereka.

Sore itu, mereka duduk bersama sambil menikmati makanan lezat yang mereka beli dengan hasil penjualan barang antik. Mereka tertawa dan bercanda, mengingat kembali bagaimana mimpi Gobed yang kotor ternyata membawa rejeki yang sangat berarti bagi mereka.

Dalam kebersamaan dan tawa itu, mereka merasakan betapa kehidupan bisa penuh dengan kejutan tak terduga. Dan mereka tahu bahwa dengan semangat dan dukungan satu sama lain, mereka bisa mengatasi segala tantangan yang ada di depan.

Sore itu, suasana di rumah Gobed kembali menjadi luar biasa. Setelah kejadian mimpi yang berakhir dengan rejeki nomplok, keluarga Gobed sedang menikmati waktu berkualitas bersama. Namun, hari ini ada yang istimewa; Bu Ratna datang kembali, kali ini tidak sendiri, melainkan bersama dengan semua guru di sekolahnya serta kepala sekolah.

Ketika pintu rumah Gobed diketuk dengan penuh semangat, Jengkok membuka pintu dan terkejut melihat rombongan guru dan kepala sekolah berdiri di depan. “Selamat sore, Bu Ratna! Ada apa ini?” tanya Jengkok, masih dalam keadaan terkejut.

Bu Ratna tersenyum lebar. “Selamat sore, Jengkok. Kami datang untuk memberikan apresiasi khusus kepada Gobed. Kami semua sangat terkesan dengan kejeniusan dan usaha Gobed.”

Jengkok mengundang mereka masuk dengan penuh hormat. Slumbat, yang sedang mempersiapkan teh untuk menjamu tamu, segera menyiapkan kursi tambahan untuk rombongan yang datang. Gobed, yang baru pulang dari sekolah, melihat kerumunan orang dewasa di rumahnya dan merasa cemas sekaligus penasaran.

“Gobed, ini semua adalah guru-gurumu dan kepala sekolah,” kata Slumbat sambil menuntun Gobed ke ruang tamu. “Ada yang ingin mereka bicarakan denganmu.”

Bu Ratna memandang Gobed dengan penuh perhatian. “Gobed, kami ingin memberikan apresiasi atas pencapaianmu yang luar biasa. Kami tahu kamu sangat cerdas dan berbakat, dan kami ingin menguji kemampuanmu dengan beberapa soal matematika.”

Gobed, yang biasanya gugup dalam situasi seperti ini, kali ini merasa lebih percaya diri. “Tentu, Bu Ratna. Aku siap.”

Bu Ratna mengeluarkan beberapa kertas dan pensil dari tasnya. “Mari kita mulai. Aku akan memberikan beberapa soal matematika yang cukup rumit. Jika kamu bisa menjawab semuanya dengan benar, kami akan memberikan penghargaan khusus untukmu.”

Dengan semangat, Gobed memulai tes tersebut. Soal-soal yang diberikan meliputi perkalian, pembagian, penambahan, dan pengurangan yang sangat rumit, semuanya harus dilakukan tanpa kalkulator. Guru-guru dan kepala sekolah menonton dengan penuh perhatian, sementara Jengkok dan Slumbat duduk dengan penuh kecemasan namun juga bangga.

Gobed bekerja dengan cepat dan cermat, matanya fokus pada kertas tes. Setiap kali ia menjawab, dia mencatat jawabannya dengan teliti. Ketika dia selesai, Bu Ratna dan para guru memeriksa jawaban dengan seksama.

“Bagus sekali, Gobed!” seru Bu Ratna dengan penuh kegembiraan setelah memeriksa hasil tes. “Semua jawabanmu benar!”

Para guru dan kepala sekolah mulai bertepuk tangan dengan meriah. “Kamu luar biasa, Gobed!” teriak salah satu guru.

Gobed merasa sangat bahagia dan malu. Ia memandang orang tuanya yang juga bertepuk tangan dan tersenyum bangga. “Terima kasih, Bu Ratna. Terima kasih semua,” kata Gobed dengan mata berkaca-kaca.

Bu Ratna kemudian mengeluarkan sebuah amplop dari tasnya dan memberikannya kepada Gobed. “Kami semua sangat bangga dengan prestasimu, Gobed. Kami ingin memberikan sedikit penghargaan untukmu dan keluargamu.”

Gobed menerima amplop tersebut dengan gemetar. Ketika membuka amplop, dia terkejut melihat uang tunai senilai satu juta rupiah di dalamnya. Air mata mulai mengalir di pipinya, dan dia menoleh ke arah orang tuanya yang juga mulai menangis terharu.

“Ini terlalu banyak,” kata Jengkok dengan suara bergetar. “Kami sangat berterima kasih. Ini akan sangat membantu kami.”

Slumbat memeluk Gobed dan menangis bahagia. “Kamu benar-benar membuat kami sangat bangga. Terima kasih, Bu Ratna, terima kasih semuanya.”

Suasana di ruang tamu dipenuhi dengan rasa syukur dan kebahagiaan. Bu Ratna dan para guru saling berpandangan dengan senyum puas, melihat betapa bahagianya keluarga Gobed.

Sebelum berpamitan, Bu Ratna berkata, “Kami berharap ini bisa membantu meringankan beban kalian dan memberikan kesempatan lebih baik bagi Gobed. Kami yakin dia akan terus berprestasi.”

Setelah semua orang berpamitan dan meninggalkan rumah, Jengkok dan Slumbat duduk bersama dengan Gobed di meja makan. Mereka membuka amplop dan melihat uang tersebut, terharu oleh kebaikan yang telah diterima.

“Gobed, ini adalah hari yang sangat istimewa bagi kita,” kata Jengkok. “Kita harus terus berjuang dan berdoa agar semua ini menjadi awal dari banyak hal baik.”

Slumbat mengangguk sambil mengusap air matanya. “Kita harus menggunakan uang ini dengan bijak. Ini adalah berkah yang sangat besar bagi keluarga kita.”

Gobed memandang orang tuanya dengan penuh rasa syukur. “Aku berjanji akan terus belajar dan berusaha keras. Terima kasih atas semua dukungan dan cinta kalian.”

Malam itu, keluarga Gobed merayakan kebahagiaan mereka dengan sederhana namun penuh makna. Mereka merasa sangat bersyukur atas dukungan yang mereka terima dan bertekad untuk menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Dengan harapan dan tekad baru, mereka menghadapi masa depan dengan semangat dan keyakinan yang lebih besar.

Terpopuler

Comments

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

semangat Gobed 💪🏻💪🏻💪🏻🤗😍

2024-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan di Ujung Gang Serta Kisah Jengkok dan Keluarga
2 Gobed Berangkat Ke Sekolahnya
3 Di Tertawakan Teman-Teman
4 Bau Mulut Yang Menyengat
5 Pocongan Berada Di Dapur Yang Kumuh
6 Perlindungan Ketat
7 Curhatan Dan Ketegangan Bu Guru
8 Rezeki Tak Terduga
9 Pagi Nomplok Dan Pocongan Usil
10 Keceriaan Si Pengepul Dan Gobed
11 Hari Yang Indah
12 Mimpi Tai Dan Rejeki Nomplok
13 Minggu Happy
14 Permulaan Yang Bagus
15 Makin Laris Deh
16 Momen Seru
17 Si Udin Pembawa Berkah
18 Kedatangan Pak Lurah
19 Gengsi Bu Lurah Selangit
20 Pencapaian Luar Biasa Dan Renovasi
21 Alarm Jadul
22 Beli HP Android Baru
23 Bapak Ibu Ku Bingung Dengan Android
24 Jengkok Dan Slumbat Semakin Bisa Memakai HP Android
25 Makin Mahir
26 Melejit Drastis
27 Sujud Syukur Yang Mengharukan Dan Si Preman Udin
28 Si Udin Yang Membara
29 Selamat Tinggal Sekolah Dasar
30 Kabar Warung Pak Jengkok Menyebar Luas
31 Kedatangan Pak Bupati
32 Beli Mobil Fortuner
33 Media Sosial Menembus Surga Dunia
34 Proyek Besar
35 Moment Haru Bersama Pemulung Tua
36 Inspirasi Pak Mamat
37 Pondasi Awal Restoran
38 Hampir Selesai Restorannya
39 Interior Megah
40 Eh Pada Melongo
41 Grand Opening
42 Meledak !!
43 Kehadiran Presiden
44 Boss Sultan
45 Liburan Dulu Guys
46 Gobed Makin Gedhe Dan Pandangan Pertama
47 Cinta Pertama Gobed
48 Fortuner Is The Best
49 Tembak Dooor Hehehe
50 Mengajak Ke Restorannya
51 Malu Ah
52 Lulus Dan Naik Kelas Diselimuti Cemburu Hebat
53 Makin Lengket
54 Polosnya Si Gobed
55 Cengingiran
56 Ke Bukit Sodom Dan Hangatnya Tubuh Laila
57 Pagi Bahagia
58 Perkembangan Restoran
59 Dari Fortuner Ke Pajero 2024
60 Keluarga Laila Terkejut
61 Introgasi Malam Ayah Laila: Cinta vs Janji
62 Malam yang Tidak Tenang
63 Pagi yang Ceria dan Selipan Humor
64 Pipi yang Digosok Cemburu
65 Kembali Ke Rumah dan Video Call Penuh Hasrat
66 Kesempatan Emas Di Akhir Pekan
67 Beraksi
68 Makin Tegang
69 Malam Tak Terlupakan
70 Kebangkitan Pagi di Bawah Satu Selimut
71 Pertandingan Nafas Basi Dan Kepanikan Mereka Atas Kecerobohan Gobed
72 Pagi yang Panik: Petualangan Penuh Tawa dan Ketegangan
73 Pamit dengan Ciuman dan Canda - Menyambut Pulang
74 Pengakuan dan Ketegangan & Kisah Cinta dan Keluarga
75 Nanas dan Sprite - Percobaan Unik Menghadapi Kekhawatiran
76 Spaghetti, Canda, dan Kenangan Panik - Sebuah Malam Bersama
77 Perang Nafas di Pagi Hari - Romantis, Tapi Bau!
78 Cinta di Sekolah Baru - Gobed dan Laila Satu Sekolah Lagi
79 Malam Penuh Kejutan - Dari Game Board hingga Makanan Tak Terduga
80 Cinta di Tengah Cemburu dan Tawa
81 Rindu Masakan dan Kebahagiaan Keluarga
82 Kisah Cinta Laila dan Gobed - Di Antara Cinta dan Keluarga
83 Ciuman Terlarang di Perpustakaan
84 Ciuman di Alun-Alun
85 Kebangkitan Cinta
86 Petualangan di Pagi Hari
87 Sore Semakin Syahdu
88 Laila Menatapnya Penuh Minat
89 Ujian Cinta
90 Manja dalam Cinta
91 Laila dan Bahasa "Lu Gue"
92 Gobed Kebelet
93 Tepokan Gemas di Bokong Laila
94 Kembali ke Realitas
95 Video Jahil yang Menggemparkan
96 Cemburu Membara
97 Kecelakaan Pintu yang Bikin Malu
98 Gobed Mengajak Cipokan Laila
99 Godaan Nakal di Telinga Laila
100 Kenangan Manis
101 Percakapan Konyol di Malam Minggu
102 Bisik-Bisik di Sekolah
103 Malam yang Menegangkan
104 Pertengkaran Kecil di Pinggir Jalan
105 Kejutan Manis di Malam Hari
106 Serunya Main Sepeda Bersama
107 Pesona Leher Laila yang Menggoda
108 Malam yang Tak Terduga
109 Kejutan di Balik Harapan
110 Bab 110: Kejutan di Tengah Jalan
111 Bab 111: Petualangan Tak Terduga
112 Bab 112: Rencana Kecil yang Membesar
113 Bab 113: Ketegangan yang Tak Terduga
114 Bab 114: Berpikir di Antara Rasa
115 Bab 115: Sebuah Langkah Lebih Dekat
116 Bab 116: Keraguan dan Harapan Baru
117 Bab 117: Kejutan Tak Terduga
118 Bab 118: Keberanian Gobed
119 Bab 119: Hari Pertama Sebagai Pasangan
120 Bab 120: Rencana Penuh Kejutan
121 Bab 121: Pertemuan yang Tak Terduga
122 Bab 122: Pertemuan yang Membawa Kenangan
123 Bab 123: Janji di Tengah Malam
124 Bab 124: Ini Adalah Salah Satu Hari Terindah Dalam Hidupku
125 Bab 125: Percakapan dalam Diam
126 Bab 126: Harapan dan Tantangan di Depan Mata
127 Bab 127: Menghadapi Perubahan dan Rencana Besar
128 Bab 128: Lezatnya Dunia Ini
129 Bab 129: Langkah Baru Menuju Impian
130 Bab 130: Meraih Asa Baru
131 Bab 131: Dalang di Balik Badai
132 Bab 132: Carl Johnson dan Shotgun Misterius
133 Bab 133: Carl Johnson dan Aksi Kejar-kejaran di Jalanan
134 Bab 134: Carl Johnson, Buronan Impossible
135 Bab 135: Aksi Carl Johnson yang Tak Terhentikan
136 Bab 136: Penerbangan Terakhir
137 Bab 137: Persahabatan di Kalimantan
138 Bab 138: Uang Hasil Rampasan yang Memikat
139 Bab 139: Sifat Yang Sulit Hilang
140 Bab 140: Tertarik Mandau
141 Bab 141: Carl Johnson Melatih Mandau nya Lagi Agar Bisa Disuruh
142 Bab 142: Kejaran yang Tak Pernah Berakhir
143 Bab 143: Polisi Jengkel!
144 Bab 144: Carl Johnson dan Pijatan Tak Terduga
145 Bab 145: Carl Johnson Menjadi Rambo
146 Bab 146: Taktik Brutal Carl Johnson
147 Bab 147: Kejutan Kedua
148 Bab 148: "Kejar-Kejaran Lautan"
149 Bab 149: "Menembus Batas Lautan"
150 Bab 150: "Sang Arsenal Hidup"
151 Bab 151: "Tantangan Terbesar Carl Johnson"
152 Bab 152: "Pelarian Malam Carl Johnson"
153 Bab 153: "Dendam Manis Carl Johnson"
154 Bab 154: "Amarah Kepala Kapolres"
155 Bab 155: "Carl Johnson dan Aksi Nekatnya di Markas Militer"
156 Bab 156: Kekacauan di SMK
157 Bab 157: "Petualangan Tak Terduga di Rumah Kosong"
158 Bab 158: Polwan-Polwan Dalam Ketegangan
159 Bab 159: Kisruh di Asrama Putri
160 Bab 160: Mencari Jati Diri
161 Bab 161: Carl Johnson yang Tak Terhentikan
162 Bab 162: Tak Terhentikan
163 Bab 163: Uang yang Hilang Secara Misterius
164 Bab 164: Carl Johnson Menghadapi Pengepungan
165 Bab 165: Kejaran Tanpa Harapan
166 Bab 166: Ketertarikan di Tengah Toko Roti
167 Bab 167: Tersekat dalam Oven
168 Bab 168: Gadis Berpaha Putih Mulus Dan Seksi Membuat Carl Johnson Tak Tahan
169 Bab 169: "Murka Sang Bapak"
170 Bab 170: "Mengejar Kebebasan"
171 Bab 171: Deru Adrenalin
172 Bab 172: "Rampok ATM Mandiri"
173 Bab 173: "Perang Besar di Tengah Kota"
174 Bab 174: Gadis Di Ranjang
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Kehidupan di Ujung Gang Serta Kisah Jengkok dan Keluarga
2
Gobed Berangkat Ke Sekolahnya
3
Di Tertawakan Teman-Teman
4
Bau Mulut Yang Menyengat
5
Pocongan Berada Di Dapur Yang Kumuh
6
Perlindungan Ketat
7
Curhatan Dan Ketegangan Bu Guru
8
Rezeki Tak Terduga
9
Pagi Nomplok Dan Pocongan Usil
10
Keceriaan Si Pengepul Dan Gobed
11
Hari Yang Indah
12
Mimpi Tai Dan Rejeki Nomplok
13
Minggu Happy
14
Permulaan Yang Bagus
15
Makin Laris Deh
16
Momen Seru
17
Si Udin Pembawa Berkah
18
Kedatangan Pak Lurah
19
Gengsi Bu Lurah Selangit
20
Pencapaian Luar Biasa Dan Renovasi
21
Alarm Jadul
22
Beli HP Android Baru
23
Bapak Ibu Ku Bingung Dengan Android
24
Jengkok Dan Slumbat Semakin Bisa Memakai HP Android
25
Makin Mahir
26
Melejit Drastis
27
Sujud Syukur Yang Mengharukan Dan Si Preman Udin
28
Si Udin Yang Membara
29
Selamat Tinggal Sekolah Dasar
30
Kabar Warung Pak Jengkok Menyebar Luas
31
Kedatangan Pak Bupati
32
Beli Mobil Fortuner
33
Media Sosial Menembus Surga Dunia
34
Proyek Besar
35
Moment Haru Bersama Pemulung Tua
36
Inspirasi Pak Mamat
37
Pondasi Awal Restoran
38
Hampir Selesai Restorannya
39
Interior Megah
40
Eh Pada Melongo
41
Grand Opening
42
Meledak !!
43
Kehadiran Presiden
44
Boss Sultan
45
Liburan Dulu Guys
46
Gobed Makin Gedhe Dan Pandangan Pertama
47
Cinta Pertama Gobed
48
Fortuner Is The Best
49
Tembak Dooor Hehehe
50
Mengajak Ke Restorannya
51
Malu Ah
52
Lulus Dan Naik Kelas Diselimuti Cemburu Hebat
53
Makin Lengket
54
Polosnya Si Gobed
55
Cengingiran
56
Ke Bukit Sodom Dan Hangatnya Tubuh Laila
57
Pagi Bahagia
58
Perkembangan Restoran
59
Dari Fortuner Ke Pajero 2024
60
Keluarga Laila Terkejut
61
Introgasi Malam Ayah Laila: Cinta vs Janji
62
Malam yang Tidak Tenang
63
Pagi yang Ceria dan Selipan Humor
64
Pipi yang Digosok Cemburu
65
Kembali Ke Rumah dan Video Call Penuh Hasrat
66
Kesempatan Emas Di Akhir Pekan
67
Beraksi
68
Makin Tegang
69
Malam Tak Terlupakan
70
Kebangkitan Pagi di Bawah Satu Selimut
71
Pertandingan Nafas Basi Dan Kepanikan Mereka Atas Kecerobohan Gobed
72
Pagi yang Panik: Petualangan Penuh Tawa dan Ketegangan
73
Pamit dengan Ciuman dan Canda - Menyambut Pulang
74
Pengakuan dan Ketegangan & Kisah Cinta dan Keluarga
75
Nanas dan Sprite - Percobaan Unik Menghadapi Kekhawatiran
76
Spaghetti, Canda, dan Kenangan Panik - Sebuah Malam Bersama
77
Perang Nafas di Pagi Hari - Romantis, Tapi Bau!
78
Cinta di Sekolah Baru - Gobed dan Laila Satu Sekolah Lagi
79
Malam Penuh Kejutan - Dari Game Board hingga Makanan Tak Terduga
80
Cinta di Tengah Cemburu dan Tawa
81
Rindu Masakan dan Kebahagiaan Keluarga
82
Kisah Cinta Laila dan Gobed - Di Antara Cinta dan Keluarga
83
Ciuman Terlarang di Perpustakaan
84
Ciuman di Alun-Alun
85
Kebangkitan Cinta
86
Petualangan di Pagi Hari
87
Sore Semakin Syahdu
88
Laila Menatapnya Penuh Minat
89
Ujian Cinta
90
Manja dalam Cinta
91
Laila dan Bahasa "Lu Gue"
92
Gobed Kebelet
93
Tepokan Gemas di Bokong Laila
94
Kembali ke Realitas
95
Video Jahil yang Menggemparkan
96
Cemburu Membara
97
Kecelakaan Pintu yang Bikin Malu
98
Gobed Mengajak Cipokan Laila
99
Godaan Nakal di Telinga Laila
100
Kenangan Manis
101
Percakapan Konyol di Malam Minggu
102
Bisik-Bisik di Sekolah
103
Malam yang Menegangkan
104
Pertengkaran Kecil di Pinggir Jalan
105
Kejutan Manis di Malam Hari
106
Serunya Main Sepeda Bersama
107
Pesona Leher Laila yang Menggoda
108
Malam yang Tak Terduga
109
Kejutan di Balik Harapan
110
Bab 110: Kejutan di Tengah Jalan
111
Bab 111: Petualangan Tak Terduga
112
Bab 112: Rencana Kecil yang Membesar
113
Bab 113: Ketegangan yang Tak Terduga
114
Bab 114: Berpikir di Antara Rasa
115
Bab 115: Sebuah Langkah Lebih Dekat
116
Bab 116: Keraguan dan Harapan Baru
117
Bab 117: Kejutan Tak Terduga
118
Bab 118: Keberanian Gobed
119
Bab 119: Hari Pertama Sebagai Pasangan
120
Bab 120: Rencana Penuh Kejutan
121
Bab 121: Pertemuan yang Tak Terduga
122
Bab 122: Pertemuan yang Membawa Kenangan
123
Bab 123: Janji di Tengah Malam
124
Bab 124: Ini Adalah Salah Satu Hari Terindah Dalam Hidupku
125
Bab 125: Percakapan dalam Diam
126
Bab 126: Harapan dan Tantangan di Depan Mata
127
Bab 127: Menghadapi Perubahan dan Rencana Besar
128
Bab 128: Lezatnya Dunia Ini
129
Bab 129: Langkah Baru Menuju Impian
130
Bab 130: Meraih Asa Baru
131
Bab 131: Dalang di Balik Badai
132
Bab 132: Carl Johnson dan Shotgun Misterius
133
Bab 133: Carl Johnson dan Aksi Kejar-kejaran di Jalanan
134
Bab 134: Carl Johnson, Buronan Impossible
135
Bab 135: Aksi Carl Johnson yang Tak Terhentikan
136
Bab 136: Penerbangan Terakhir
137
Bab 137: Persahabatan di Kalimantan
138
Bab 138: Uang Hasil Rampasan yang Memikat
139
Bab 139: Sifat Yang Sulit Hilang
140
Bab 140: Tertarik Mandau
141
Bab 141: Carl Johnson Melatih Mandau nya Lagi Agar Bisa Disuruh
142
Bab 142: Kejaran yang Tak Pernah Berakhir
143
Bab 143: Polisi Jengkel!
144
Bab 144: Carl Johnson dan Pijatan Tak Terduga
145
Bab 145: Carl Johnson Menjadi Rambo
146
Bab 146: Taktik Brutal Carl Johnson
147
Bab 147: Kejutan Kedua
148
Bab 148: "Kejar-Kejaran Lautan"
149
Bab 149: "Menembus Batas Lautan"
150
Bab 150: "Sang Arsenal Hidup"
151
Bab 151: "Tantangan Terbesar Carl Johnson"
152
Bab 152: "Pelarian Malam Carl Johnson"
153
Bab 153: "Dendam Manis Carl Johnson"
154
Bab 154: "Amarah Kepala Kapolres"
155
Bab 155: "Carl Johnson dan Aksi Nekatnya di Markas Militer"
156
Bab 156: Kekacauan di SMK
157
Bab 157: "Petualangan Tak Terduga di Rumah Kosong"
158
Bab 158: Polwan-Polwan Dalam Ketegangan
159
Bab 159: Kisruh di Asrama Putri
160
Bab 160: Mencari Jati Diri
161
Bab 161: Carl Johnson yang Tak Terhentikan
162
Bab 162: Tak Terhentikan
163
Bab 163: Uang yang Hilang Secara Misterius
164
Bab 164: Carl Johnson Menghadapi Pengepungan
165
Bab 165: Kejaran Tanpa Harapan
166
Bab 166: Ketertarikan di Tengah Toko Roti
167
Bab 167: Tersekat dalam Oven
168
Bab 168: Gadis Berpaha Putih Mulus Dan Seksi Membuat Carl Johnson Tak Tahan
169
Bab 169: "Murka Sang Bapak"
170
Bab 170: "Mengejar Kebebasan"
171
Bab 171: Deru Adrenalin
172
Bab 172: "Rampok ATM Mandiri"
173
Bab 173: "Perang Besar di Tengah Kota"
174
Bab 174: Gadis Di Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!