Bab 17. Mengalahkan ular putih

Ratu ular putih kaget sekali karena tiba tiba saja kerajaan nya di serang oleh Ratu ular hitam yang sangat bengis itu, sama sekali tidak ia duga bahwa Sekar akan kembali secepat ini padahal dia mengira Sekar akan menelantarkan rakyat nya karena dia juga berambisi ingin jadi manusia. Ratu ular putih salah besar karena Sekar tak akan jadi manusia seperti adik nya, dia masih harus memikirkan rakyat nya juga di istana ghaib, bila sampai di tinggalkan maka mereka semua akan jadi santapan para ular putih yang sebenar nya jahat juga hanya saja mereka mampu bersikap sok bauk alias muka dua karena ya nama nya juga ular.

Bila Sekar telat pulang sedikit saja memang istana nya juga akan di kuasai oleh siluman ular putih, Ratu ular putih juga menerima pesugihan bila ada orang yang ingin kekayaan karena dia punya harta yang berlimpah. Sekar tidak begitu karena dia tak mau punya urusan dengan yang nama nya manusia, hati gadis ini sudah tak sudi atau bahkan sangat membenci dengan sebutan manusia. manusia lah yang membuat nya begini, dan karena mereka juga dia di buang sehingga adik nya begitu nekat ingin jadi manusia agar bisa di akui oleh manusia, sungguh egois pikir Sekar pada ciptaan allah yang di beri nama manusia.

Braaak.

Gapura milik istana musuh nya hancur berkeping keping karena di hantam oleh Sekar, para anak buah ular putih segera menyerang karena ada musuh yang datang, namun sekali libas saja mereka semua sudah terpental dengan tubuh hangus. Sekar memiliki kekuatan api sehingga tidak bisa bila mau di anggap main main, yang ada malah jadi daging panggang karena melawan dia.

Swoossssh.

"Aaaagghh!"

Rombongan ular putih menjerit kencang karena tubuh mereka di bakar dengan api Sekar, kehebohan langsung sampai di telinga Ratu yang sedang ah ah dengan pemuja nya yang meminta kekayaan, dia berseru marah karena ada yang sudah mengganggu ketenangan nya. sampai luar dia terkaget kaget melihat kedatangan Sekar yang sudah memporak porandakan istana nya, bahkan anak buah ular putih juga habis di bakar.

"Hentikan, Biadab!" sentak Roro.

"Hahahaaaaa, akhir nya kau keluar juga ukar jahanam." Sekar tertawa puas melihat lawan nya ini.

"Berani kau cari masalah dengan ku, lihat saja apa yang akan ku lakukan." geram Roro.

"Ya cepat lah apa yang akan kau lakukan, aku menunggu mu." Sekar berkata mengejek.

Roro mengumpulkan tenaga nya untuk membelah bumi alam ghaib karena kekuatan dia berasal dari tanah, milik Sekar berasal dari api, kedua nya bertempur sengit dan dari tanah yang terbelah itu muncul ratusan ular putih dengan taring mencuat tajam. bila ada yang terkena gigitan nya maka akan langsung mati, menyimpan racun yang sangat mematikan mereka semua.

"Kau datang hanya untuk mengantar nyawa padaku, jadi bersiap lah menerima kematian mu." seringai Roro.

"Jangan terlalu percaya diri, itu tidak tidak baik." balas Sekar.

"Cih! awas saja kau bila sampai satu ilmu sudah kalah." Roro memang sangat sombong.

Sekar tertawa karena ular satu ini begitu meremehkan dia yang seolah olah tak punya kekuatan, api yang ada di rambut Sekar berkobar kobar besar sehingga Roro terkesiap sesaat karena melihat kekuatan lawan nya yang sangat mengerikan itu.

Wuussssh.

Braaak.

Roro memang berhasil mengindar, namun tak urung istana nya terkena hantaman api dari Sekar sehingga sebagian tembok runtuh sangking kuat nya serangan ini. Roro mengumpulkan tenaga nya ekor dan menyabet Sekar agar bisa celaka, sayang nya lawan lebih lincah sehingga ekor Roto hanya menghantam pohon.

Braaaak.

Kreeteeeeeek.

Pohon tumbang karena ekor Roro juga sangat kuat sekali, Sekar yang tadi terbang kini membuat gerakan jungkir balik dan menghantam pinggang nya Roro sehingga ular putih ini terpental jauh dan bergelimpangan di tanah merasakan pinggang nya yang sangat panas.

"Aaaaagh!" dia menjerit keras karena rasa nya sakit sekali.

"Hanya segini kekuatan mu dan kau berani mengambil teluk intan." seringai Sekar.

"Jangan meremehkan orang terlalu cepat, Bangsat!"

Braaaaak.

Sekar tergelimpang karena kali ini dia yang kena hantam oleh Roro, dia memegangi bagian perut nya yang mengucurkan darah akibat tertusuk bambu kuning di sana, naas tadi saat mencelat dia harus tertusuk sendiri oleh bambu itu sehingga sekarang bambu menembus perut nya.

"Kanjeng Ratuuu!"

Cobra dan yang lain nya memekik ketakutan karena Ratu mereka terluka, Roro mengira bahwa Sekar tak akan bisa bangkit lagi, namun dugaan itu salah besar karena sekarang dia sudah bangkit kembali dan mencabut sendiri bambu yang menusuk perut nya, tak peduli dengan darah yang mengucur deras. Sekar tidak mau bila sampai di kalahkan oleh Roro, bila memang harus mati maka mereka mati berdua, namun Sekar tak ingin mati sekarang karena siapa yang mau menjaga Arya bila dia sampai tiada.

"Jangan senang dulu kau, Roro!" Sekar melemparkan bambu itu sembarang arah dan kembali menyerang.

Roro cepat berkelit sembari melepaskan serangan kearah Sekar, kedua kekuatan beradu satu sama laun nya, api dan juga cahaya hitam yang keluar dari telapak tangan Roro beradu kuat dan meledak bersamaan di udara membuat pemilik nya juga terpental kuat.

"Uhuk, Hueeeek!"

Roro muntah darah karena dia kalah kuat dari Sekar dan sekarang dia tersandar di batu yang sangat besar, Sekar juga terluka namun dia dengan cepat menguasai diri sehingga sekarang menggunakan kesempatan ini untuk menyerang Roro yang sedang mengambil nafas setelah muntah darah dengan jumlah yang sangat banyak tadi.

Braaaak.

"Aaaaarhhh! lepaskan, aku akan memberikan teluk intan kepada mu lagi." pekik Roro saat Sekar menginjak leher nya.

"Tidak semudah itu, kau harus mati karena sudah mencari masalah dengan ku!" geram Sekar.

"Ampuni aku, Sekar!" pekik Roro sangat kesakitan di buat nya.

"Tidak ada kata ampun dalam kamus ku, kau harus mati sekarang." Sekar tertawa puas.

Kraaaakk.

Kepala Roro terlepas dari badan nya. Karena di tarik oleh Sekar, seketika organ dalam nya juga ikut keluar membuat pengikut Roro berteriak semua karena Ratu mereka sudah musnah di tangan Ratu ular hitam.

Kraaauk, Kraaauk.

Suara dari mulut nya Sekar saat dia mengunyah jeroan milik Roro sehingga darah pun membasahi mulut nya lagi, makanan favorit dari jeroan milik musuh nya, jangan kan para pengikut ular putih. Cobra dan juga anggota milik Sekar juga menunduk ketakutan melihat betapa ganas nya Ratu mereka yang baru ini, jangan sampai cari masalah bila tidak mah celaka di buat dia yang tidak mengenal kata ampun tersebut.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***