Mega Terlalu Percaya Diri

...Rumah Narti...

Narti pingsan setelah Bara berhasil membuat mereka Syok.

Bara yang masih muda itu menjawab perkataan ayahnya. Mereka sudah kenyang dihina. Sekarang giliran mereka yang mulai panik.

Baru saja mengetahui tentang itu, Narti langsung pingsan. Apalagi jika, nanti mereka sudah tau Dirga sebenarnya dan latar belakang keluarganya. Tidak tahu lagi bagaimana kondisi kesehatan Narti nanti.

Gendis buru-buru pulang dari tempat ia bekerja, saat ia di beri kabar bahwa ibunya pingsan.

"Dimana ibu?" tanya Gendis saat masuk kedalam rumah.

Dia belum tahu penyebab apa yang membuat ibunya pingsan. Karena Denok mengabarinya dan memintanya untuk segera pulang.

"Ini, Ibumu sudah sadar kok!" jawab Dewi yang baru saja keluar dari kamar Narti.

Gendis mempercepat langkahnya ke kamar sang ibu. Terlihat Narti sedang duduk di atas ranjang. Sedangkan Denok memijat pundak sang kakak.

"Apa yang terjadi? kenapa ibu pingsan? Apa ibu sedang sakit?" tanya Gendis pada ibunya, karena yang ia tahu ibunya tidak sakit. Tadi pagi sebelum ia berangkat kerja ibunya baik-baik saja.

Ya, Gendis masih bekerja. Meskipun sekarang ia sedang hamil muda.

"Ibumu pingsan, ketika dia bertemu dengan Bara tadi!" ucap Dewi.

"Bara?" ulang Yuna mengernyitkan dahi.

"Iya Bara, adiknya Mentari. Kita ketemu tadi dia di rumah sebelah itu!" jelas Dewi.

"Dirumah sebelah? Kenapa mereka ada di sana?" Gendis penasaran.

Kenapa lagi dan lagi harus berhubungan dengan Mentari.

"Itulah yang membuat ibumu pingsan tadi. Bara tadi bilang, jika dia dan keluarganya pindahan kerumah mewah itu!" ucap Dewi.

"Apa? Jadi apa yang dikatakan oleh Mentari tidaklah bohong?" Gendis tidaklah mau mempercayainya. Ini hanyalah mimpi, Mentari tidak mungkin memiliki rumah mewah itu.

"Kita harus selidiki ini! Ingin tidak percaya, namun Mentari dan sekeluarga berada di sana. Mungkin benar jika suaminya Mentari itu anak orang berada!" terka Dewi.

"Enggak mungkinlah, Wi! Jelas mereka itu pembantu dan sopir, ibu mertuanya Mentari sendiri bilang jika mereka hanya seorang pembantu !" ujar Denok kekeh.

Teringat saat pertama kali mereka bertemu di acara lamaran Mentari. Dita sendiri yang mengaku bahwa dirinya adalah pembantu dan suaminya sopir. Hal itu yang selalu diingat-ingat oleh Denok, mana mungkin sopir bisa beli barang-barang mahal, berapa sih gajinya? Pasti hanya cukup untuk makan mereka.

"Sudahlah kalian jangan bahas mereka lagi. Semakin sakit ini kepalaku mendengarnya!" Narti tak mau mendengarkan lagi tentang Mentari, karena hati dan pikirannya semakin sakit.

"Biar aku periksa Bu, serta nanti aku beri obat!" ucap Gendis.

"Iya Dis, segera periksa ibu, sepertinya tensi ibu juga naik. Kepala ibu sangat sakit dan terasa tegang", keluh Narti.

Gendis memeriksa ibunya, Narti merasa lehernya semakin menegang.

...****************...

...Rumah Mentari...

"Masa pingsan?" Bara tertawa saat Mira kakaknya menceritakan tentang Narti yang pingsan di depan pintu gerbang rumah mereka.

Namun tak ada satupun keluarga Mentari yang keluar untuk menolongnya.

Hanya satpam saja yang bekerja dirumah itu dan beberapa pekerja yang lain. Mereka membantu menggotong tubuh Narti ke rumahnya.

"Iya, dia pingsan tadi Mbak lihat sendiri dari balik jendela. Sepertinya di rekaman CCTV dia pingsan juga ada!" jawab Mira memberitahu adeknya.

Bara tersenyum puas. Sebab kata-katanya berhasil menusuk-nusuk hari mereka. jika bukan Mentari yang pamer. Bara berpikir dia harus menghadapi saudara dari ayahnya itu.

"Rasain, kapok! Selama ini mereka selalu menghina keluarga kita. Jadi di saat kehidupan keluarga kita berubah, mereka tidak terima. Untung saja bulek Narti tidak kena serangan jantung!" ujar Bara dan kembali tertawa.

Di ruang keluarga hanya ada Laras dan kedua anaknya. Sedangkan Mentari sibuk mengurus kebutuhan Dirga.

"Sudah, kalian itu jangan menertawakan Bulek, bagaimanapun dia itu baru saja mengalami musibah. Harusnya kalian kasihan", ucap Laras.

Laras tidak mau kedua anaknya menertawakan Narti seperti itu. Bagaimanapun Laras tetap ingin anak-anaknya memiliki adab sopan santun kepada yang lebih tua.

"Iya maaf Bu, tapi bulek Narti itu sudah sangat keterlaluan. Sesekali kita boleh tertawa kan? karena dia itu sangat kepo dengan kehidupan kita. Satpam tadi bilang padaku, bahwa mereka tadi manjat gerbang saking penasarannya dengan siapa yang tinggal dirumah ini", jelas Mira.

"Yang benar kamu? Sampai manjat paga?" Laras justru tidak tahu tentang hal ini.

"Satpam yang bilang padaku. Kalau ada orang habis jatuh saat berusaha memanjat gerbang".

Laras mengelus dadanya dan beristighfar saat mendengar apa yang sudah dilakukan oleh adik iparnya itu.

...****************...

...Rumah Bambang...

Semua karyawan pabrik heboh. Karena mereka diundang untuk acara resepsinya pernikahan dari pemilik pabrik itu

Mama dari Reza yaitu Mega juga antusias mendengarnya. Diapun mendapatkan undangan untuk acara resepsi semewah itu.

Mereka semua pikir bahwa Beni adalah pemilik pabrik itu. Namun kabar ini telah di dengar oleh semua karyawan. Beni memberi tahu bahwa pabrik itu sebenarnya adalah milik kakak kandungnya.

"Mama tidak sabar ingin tahu siapa pemilik pabrik itu. Yang selama ini telah bekerja sama dengan catering milik, Mama", ucap Mega pada suaminya.

 Bambang saat itu sedang sibuk memberi makan ikan kesayangannya yang ada di aquarium, dia menoleh menatap istrinya.

"Ternyata dugaan kita selama ini salah. Bukan pak Beni pemiliknya, melainkan kakaknya. Sepertinya topik ini akan hangat untuk beberapa hari kedepan. Beberapa dari mereka mencoba untuk menerka-nerka siapa sebenarnya kakak dari pak Beni".

Bambang menggandeng lengan istrinya dan mengajak untuk duduk di sofa panjang.

"Ada apa?" tanya Mega.

"Papa, mau Mama berhenti menjelekkan Mentari. Apalagi mencari masalah dengan mereka. Biarkan saja mereka melakukan apa, asal tidak merugikan kita", Bambang memperingatkan istrinya.

Mega yang dinasehati suaminya, wajahnya langsung berubah kesal. Tidak terima dengan perkataan suaminya.

"Mentari memang pantas dijelekkan, karena tidak ada bagusnya. Apapun yang Mama lakukan bukan urusan Papa. Tidak usah menasehati!" Mega dengan sikap angkuhnya tidak terima.

"Masa kontrak pabrik dengan catering Mama akan segera habis. Semoga saja mereka masih melanjutkan kerja sama ini. Karena, Mama sudah sangat ingin membelikan mobil dan rumah baru untuk Reza. Agar dia bisa tinggal bersama istrinya, dan tak lagi dirumah mertuanya ", ujar Mega yang kali ini membicarakan tentang catering nya.

"Semoga masih di perpanjang, Ma", ucap Bambang.

"Iya pa, Mama sedang menunggu jawaban. Mama yakin jika kerja sama kita dengan pabrik itu tidak akan pernah berakhir. Karena sudah cocok dengan segi harga dan rasa!" ucap Mega dengan yakin.

Terpopuler

Comments

Christina Hartini

Christina Hartini

diputusin kerja sama dengan pebrik itu baru nyahok, turuti kata suamimu dan berhenti juliti Mentari kl TDK tanggung sendiri akibatnya 🤭

2025-01-04

0

Mamath Kay

Mamath Kay

di putus baru rasa kamu ibu mega.. makanya berhenti julid dengan mentari

2024-11-04

0

CaH KangKung,

CaH KangKung,

cocok ma harga dan rasa..tp g cocok ma orang ny...wesss...angelll...Angell....🤣🤣

2024-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Calon Suami Lumpuh
2 Ejekan dari keluarga Part 1
3 Ejekan Dari Keluarga Part 2
4 Sifat keluarga besar yang di Luar Nurul
5 Hinaan dari Mantan
6 Akad Nikah Semua Orang Syok!!!
7 Tidak Ada Pelet!
8 Denok Kepo Uang Mahar Asli atau Palsu
9 Penasaran Dengan Pemilik Rumah Mewah
10 Melihat Rumah Baru
11 Obrolan Beni Dan Dirga
12 Pindahan
13 Tak Bisa Berkata-kata
14 Mega Terlalu Percaya Diri
15 Kejutan dari Dirga
16 Gendis mempermalukan dirinya sendiri.
17 Denok Shock
18 Dirga Cemburu
19 Anak Konglomerat
20 Identitas Dirga Sebenarnya
21 Memutus Kerja Sama
22 Berkunjung kerumah mertua
23 Bertengkar
24 Reza berusaha mendekati Mentari lagi
25 Peduli
26 Reza dan Gendis bertengkar
27 kebohongan
28 Di fitnah
29 Tamu tak diundang
30 Orang Asing yang tidak Penting
31 Perlawanan !
32 Meminta untuk Gadaikan SK
33 Ancaman Untuk Narti
34 Curiga
35 Mencecar Yanto
36 Mau terapi kembali
37 Narti bikin ulah
38 Di Serang Balik
39 Ines meminta bantuan Bella
40 Ancaman!!
41 Menginap
42 Misi Gagal
43 Di Bohongi Dewi
44 Mencari Cara
45 Di kerjain
46 Di Usir
47 Dirga Mulai Tertarik pada Mentari
48 Ingin Pinjam Uang
49 Sudah Salah, Masih Membela Diri!!
50 Bella di Hukum
51 Kata Sayang!!!
52 Menstalking
53 Kiriman Makana misterius
54 Gendis ketahuan
55 Pajangan Foto Segede gaban
56 Pindahan
57 Kecolongan
58 Gusar
59 Tak Punya Muka
60 Jemput Paksa
61 Bisa Berjalan Lagi
62 Mundur
63 Di fitnah
64 Bella di tolong Mentari
65 Makan malam
66 Menolak untuk membantu Ines
67 acara syukuran
68 Gagal
69 sudah di ujung tanduk
70 Mendatangi Rumah Mertua
71 Rencana Reno dan Soraya
72 Curhat
73 Keguguran
74 Menjenguk Gendis
75 Malam Pertama yang Tertunda
76 Meminta Maaf Pada Bella
77 Menggadaikan Sertifikat Rumah
78 Di Kira Hamil
79 Memeriksa CCTV
80 Tamu yang Mengejutkan
81 Ketahuan
82 Kecewa
83 Gendhis Masih belum berubah
84 Bersikap tegas
85 Bingung mencari bantuan
86 Terkena Adzab
87 Di Gadaikan Adik Ipar
88 Curiga
89 Ke Kota Bersama
90 Menawarkan Perabotan Rumah
91 Berunding
92 Ketahuan
93 Orangtua Ines Datang
94 Minta pertanggungjawaban
95 Grup WA
96 Datang ke kantor
97 Tak Sengaja Bertemu Teman SMP
98 Bernegosiasi
99 Pamer kekayaan
100 Mengantar Bekal Makan Siang
101 Jadi Bahan Hujatan Digrup Alumni
102 Ines sudah tidak waras
103 Tiga Persyaratan
104 Mengembalikan sertifikat
105 Gosip menyebar
106 Bertemu Temen Julid Lagi
107 Reunian
108 Semua orang tercengang
109 Mendatangi Rumah Mentari
110 Bertemu Ines di Mall
111 Alex kembali
112 Rencana perjodohan
113 Di paksa menerima lamaran Alex
114 Senjata makan tuan
115 Tidak percaya
116 Menghindar
117 Diskusi
118 Kembalinya Sang Mantan
119 Beratnya Syarat kedua dan ketiga
120 Rencana liburan
121 Ketemu dua demit
122 Mendorong motor
123 Nenek Lampir
124 Tiga bersaudara pergi ke rumah Bagas
125 Rencana Datang Kereunian Kampus
126 Tegasnya Laras
127 Ketahuan
128 Mempermalukan Ines
129 Pelakor tak punya malu
130 Bergosip
131 kecoak
132 selingkuh teriak selingkuh
133 Ketahuan.
134 Fitnah
135 Cinta boleh tapi jangan bodoh
136 Suka cari-cari masalah
137 Gosip beredar
138 Kehadiran Sang Nenek
139 Ancaman
140 Nenek julid
141 Di ajak ikut Arisan
142 Pamer kekayaan
143 Merasa tersaingi
144 Pertemuan yang tidak sengaja
145 Perdebatan yang cukup alot
146 Membeli perhiasan baru
147 Caper
148 Mencoba mempengaruhi Bagas Kemabli
149 Kedatangan Seruni ke Desa
150 Mengajak Mira tinggal bersama
151 Fira hamil
152 Pencuri sebenarnya
153 Laras di fitnah
154 Ingin pinjam mobil
155 Rencana mestop uang jatah
156 meminta bantuan pada Reza
157 Bertengkar
158 Narti mencoba menghasut Bagas
159 Menolak dijodohkan
160 Resepsi pernikahan Ines dan Alex
161 Gendhis belum bisa move on
162 Puspa berusaha membujuk Heny
163 seperti roller coaster
164 dengan tegas menolak
165 Mahar lima ratus ribu
166 memaksakan ingin mengadakan resepsi
167 Pinjam uang
168 berkunjung ke rumahnya Farhan
169 Minta dinikahi secepatnya
170 Tidak menginginkan anak-anak Farhan
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Calon Suami Lumpuh
2
Ejekan dari keluarga Part 1
3
Ejekan Dari Keluarga Part 2
4
Sifat keluarga besar yang di Luar Nurul
5
Hinaan dari Mantan
6
Akad Nikah Semua Orang Syok!!!
7
Tidak Ada Pelet!
8
Denok Kepo Uang Mahar Asli atau Palsu
9
Penasaran Dengan Pemilik Rumah Mewah
10
Melihat Rumah Baru
11
Obrolan Beni Dan Dirga
12
Pindahan
13
Tak Bisa Berkata-kata
14
Mega Terlalu Percaya Diri
15
Kejutan dari Dirga
16
Gendis mempermalukan dirinya sendiri.
17
Denok Shock
18
Dirga Cemburu
19
Anak Konglomerat
20
Identitas Dirga Sebenarnya
21
Memutus Kerja Sama
22
Berkunjung kerumah mertua
23
Bertengkar
24
Reza berusaha mendekati Mentari lagi
25
Peduli
26
Reza dan Gendis bertengkar
27
kebohongan
28
Di fitnah
29
Tamu tak diundang
30
Orang Asing yang tidak Penting
31
Perlawanan !
32
Meminta untuk Gadaikan SK
33
Ancaman Untuk Narti
34
Curiga
35
Mencecar Yanto
36
Mau terapi kembali
37
Narti bikin ulah
38
Di Serang Balik
39
Ines meminta bantuan Bella
40
Ancaman!!
41
Menginap
42
Misi Gagal
43
Di Bohongi Dewi
44
Mencari Cara
45
Di kerjain
46
Di Usir
47
Dirga Mulai Tertarik pada Mentari
48
Ingin Pinjam Uang
49
Sudah Salah, Masih Membela Diri!!
50
Bella di Hukum
51
Kata Sayang!!!
52
Menstalking
53
Kiriman Makana misterius
54
Gendis ketahuan
55
Pajangan Foto Segede gaban
56
Pindahan
57
Kecolongan
58
Gusar
59
Tak Punya Muka
60
Jemput Paksa
61
Bisa Berjalan Lagi
62
Mundur
63
Di fitnah
64
Bella di tolong Mentari
65
Makan malam
66
Menolak untuk membantu Ines
67
acara syukuran
68
Gagal
69
sudah di ujung tanduk
70
Mendatangi Rumah Mertua
71
Rencana Reno dan Soraya
72
Curhat
73
Keguguran
74
Menjenguk Gendis
75
Malam Pertama yang Tertunda
76
Meminta Maaf Pada Bella
77
Menggadaikan Sertifikat Rumah
78
Di Kira Hamil
79
Memeriksa CCTV
80
Tamu yang Mengejutkan
81
Ketahuan
82
Kecewa
83
Gendhis Masih belum berubah
84
Bersikap tegas
85
Bingung mencari bantuan
86
Terkena Adzab
87
Di Gadaikan Adik Ipar
88
Curiga
89
Ke Kota Bersama
90
Menawarkan Perabotan Rumah
91
Berunding
92
Ketahuan
93
Orangtua Ines Datang
94
Minta pertanggungjawaban
95
Grup WA
96
Datang ke kantor
97
Tak Sengaja Bertemu Teman SMP
98
Bernegosiasi
99
Pamer kekayaan
100
Mengantar Bekal Makan Siang
101
Jadi Bahan Hujatan Digrup Alumni
102
Ines sudah tidak waras
103
Tiga Persyaratan
104
Mengembalikan sertifikat
105
Gosip menyebar
106
Bertemu Temen Julid Lagi
107
Reunian
108
Semua orang tercengang
109
Mendatangi Rumah Mentari
110
Bertemu Ines di Mall
111
Alex kembali
112
Rencana perjodohan
113
Di paksa menerima lamaran Alex
114
Senjata makan tuan
115
Tidak percaya
116
Menghindar
117
Diskusi
118
Kembalinya Sang Mantan
119
Beratnya Syarat kedua dan ketiga
120
Rencana liburan
121
Ketemu dua demit
122
Mendorong motor
123
Nenek Lampir
124
Tiga bersaudara pergi ke rumah Bagas
125
Rencana Datang Kereunian Kampus
126
Tegasnya Laras
127
Ketahuan
128
Mempermalukan Ines
129
Pelakor tak punya malu
130
Bergosip
131
kecoak
132
selingkuh teriak selingkuh
133
Ketahuan.
134
Fitnah
135
Cinta boleh tapi jangan bodoh
136
Suka cari-cari masalah
137
Gosip beredar
138
Kehadiran Sang Nenek
139
Ancaman
140
Nenek julid
141
Di ajak ikut Arisan
142
Pamer kekayaan
143
Merasa tersaingi
144
Pertemuan yang tidak sengaja
145
Perdebatan yang cukup alot
146
Membeli perhiasan baru
147
Caper
148
Mencoba mempengaruhi Bagas Kemabli
149
Kedatangan Seruni ke Desa
150
Mengajak Mira tinggal bersama
151
Fira hamil
152
Pencuri sebenarnya
153
Laras di fitnah
154
Ingin pinjam mobil
155
Rencana mestop uang jatah
156
meminta bantuan pada Reza
157
Bertengkar
158
Narti mencoba menghasut Bagas
159
Menolak dijodohkan
160
Resepsi pernikahan Ines dan Alex
161
Gendhis belum bisa move on
162
Puspa berusaha membujuk Heny
163
seperti roller coaster
164
dengan tegas menolak
165
Mahar lima ratus ribu
166
memaksakan ingin mengadakan resepsi
167
Pinjam uang
168
berkunjung ke rumahnya Farhan
169
Minta dinikahi secepatnya
170
Tidak menginginkan anak-anak Farhan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!