Hinaan dari Mantan

Seorang pria tampan duduk di kursi roda. Sudah setahun lebih, Dirga lumpuh akibat kecelakaan yang dialaminya.

Dirga di tinggalkan tunangan yang sangat ia cintai. Bahkan hingga kini, Dirga masih mengharapkan tunangannya itu. Yang telah pergi bersama pria lain.

Sekalipun Dirga bergelimang harta, namun fisiknya yang tak sempurna lagi. Membuat ia di tinggalkan sang pujaan hati.

Sekarang Dirga terpaksa dan pasrah, saat orang tuanya menjodohkannya dengan gadis desa yang sangat sederhana. Bahkan sangat berbeda jauh dengan mantan tunangannya.

Bu Dita meminta Dirga untuk tidak menolak. Sebab ia adalah pewaris tunggal dari perusahaan yang ia pimpin. Jadi dia harus memiliki pendamping hidup. Mamanya berjanji akan mencarikan jodoh yang terbaik untuk dirinya.

Namun Dirga tidak yakin dengan pilihan sang Mama. Dirga berfikir bahwa gadis kampung yang kehidupannya pas-pasan, pasti cuma hanya mengincar kekayaannya saja.

Entah kenapa orangtuanya bisa begitu percaya pada perjodohan ini. Dirga sendiri sudah mengetahui Mentari cuma lewat foto yang ditunjukkan oleh mamanya saat itu.

Dirga mengakui bahwa Amanda itu cantik, tampilan sederhana dengan hijab yang menutupi kepalanya itu. Cantiknya juga begitu natural, Dirga yakin jika Mentari tidak pernah melakukan perawatan diri atu bahkan ke salon pun juga tidak pernah. Ia juga mengetahui saat ini Mentari bekerja di sebuah minimarket kecil-kecilan dengan gaji yang pas-pasan.

****************

Minimarket

Saat ini Mentari masih tetap bekerja. Dia akan berhenti bekerja seminggu sebelum pernikahannya. Karena tiga hari lagi dia akan gajian.

Tampak Mentari sedang sibuk menghitung barang belanjaan customer.

"Tolong beri tahu dimana letak tempat biscuit!"

Suara itu membuat Mentari menoleh ke arah sumber suara tersebut. Pasalnya Mentari sangat familiar dengan pertanyaan suara itu. Ternyata benar dugaannya, Reza. Tersenyum dengan menunjukkan gambar biscuit keju bungkus kuning yang ada di ponselnya

"Aku mau beli biscuit ini, tapi aku tidak tau letaknya di sebelah mana. Soalnya Gendis lagi ngidam biscuit ini". ujar Reza.

Gegas Mentari menunjukkan letak tempat biscuit yang di maksud Reza. Agar Reza bisa mengambil sendiri berapa yang akan dia ambil.

Setelahnya Mentari lanjut melayani pembeli yang tadi.

"Total semuanya, tuju Pulu ribu". Ucap Mentari.

Pembeli yang hanya seorang ibu-ibu itu menyerahkan uang pas kepada Mentari.

Kini tinggal Mentari dan Reza. Karena minimarket itu sedang sepi pembeli. Reza kelihatannya baru pulang kerja, karena kelihatan ia masih memakai baju dinasnya.

"Aku dengar, kamu akan menikah. Bahkan kemarin malam sudah lamaran?" ucap Reza tiba-tiba.

"Mentari, apakah kamu mau menikah dengan pria lumpuh?". Tanya Reza lagi.

Mentari mendengarnya langsung menghela nafas. Karena ia sudah menduga pria itu pasti akan membuat masalah lagi.

"Apakah kamu, sudah depresi? Sehingga mau menikah dengan laki-laki lumpuh?". Cecar Reza.

Mentari langsung kesal dengan ucapan Reza. Sementara Reza begitu senang karena bisa memancing emosi Mentari.

"Sudah itu saja yang akan di beli?" tanya Mentari saat melihat keranjang bawaannya sudah penuh dengan berbagai cemilan dan biscuit.

Reza menyerahkan barang belanjaannya kepada Mentari untuk di hitung. Mentari Ingin Reza cepat-cepat pergi dari minimarket itu.

"Kamu kenapa diam saja? Aku tahu, kamu pasti sulit melupakan hubungan kita yang sudah lama, tetapi harus kandas di tengah jalan. Bilang saja, aku tidak akan memberi tahu istriku. Apa kamu, putus asa? Maafkan aku tentang hal itu, sebab orangtuaku tidak merestui hubungan kita. Tetapi tenang saja, jika kamu butuh teman curhat. Aku akan menjadi pendengar setia untukmu ". Ucap Reza.

Mentari tak habis pikir dengan ucapan Reza barusan. Bisa-bisanya dia menawarkan diri kepadanya. Apa dia mau main serong?. Mentari sangat bersyukur karena tidak jadi menikah dengan pria itu. Sebab, dia sudah mempunyai istri, tapi dia masih saja mencari celah untuk mendekati wanita lain.

"sembilan puluh lima ribu!" ucap Mentari dengan menyerahkan kantong plastik yang berisi aneka biscuit dan cemilan itu.

"Kamu mau nomorku?" tanya bara yang tidak tahu malu itu.

"Dengarkan baik-baik! Aku tak butuh nomermu. Jangan pernah menawarkan apapun kepadaku, aku tak butuh! Urusi saja istrimu, jangan sampai dengan sikapmu itu menimbulkan fitnah lagi!" ucap Mentari memperingatkan Reza.

" Sombong sekali, kamu! Aku cuma hanya ingin hubungan kita itu baik-baik saja, atau bisa jadi teman baik mungkin. Apa yang akan kamu banggakan menikah dengan pria lumpuh? Dia tidak bisa bekerja. Ingat Menikah itu tidak hanya dengan modal cinta saja, tapi butuh makan. atau kamu menikah cuma hanya ingin menghilangkan status perawan tua?" Reza justru semakin merendahkan mentari.

"Sudah cukup! Kau pergilah! Ini bukan urusanmu. Pria yang akan menikah denganku itu, jauh lebih baik darimu dan juga lebih segala-galanya ". Mentari berujar.

"Pria lumpuh itu bukan kelebihan, melainkan kekurangan! Apa yang akan kamu banggakan? Kasihan sekali, dan setelah menikah nanti, mungkin kamu yang akan menjadi tulang punggung untuk menghidupinya. Apalagi orangtuanya hanya seorang sopir dan pembantu. Sungguh kasihan sekali nasibmu itu yang tidak berubah!" Reza semakin menghina.

"Pergi....!" usir Mentari sambil menunjuk k arah jalan. Agar Reza menyudahi ucapannya. Karena Dia tidak mau mendengarkan ocehan Reza lagi.

Reza kemudian keluar dari minimarket menuju sepeda motornya. Ia merasa kesal sekali, karena Mentari sama sekali tak menghargai nya.

****************

...Rumah Pak Bagas...

Hari yang di nanti-nantikan telah tiba. semua persiapan telah di urus oleh Bu Dita dengan menyuruh orang kepercayaannya. Hari ini adalah acara ijab kabul Mentari dan Dirga, untuk acara resepsinya akan menyusul tiga hari kemudian.

Pak Bagas tetep mengundang keluarga besarnya, meskipun masih julid kepadanya. Hanya keluarga dari ibunya Mentari yaitu Bu Laras yang tidak pernah saling menghina seperti Bulek Narti serta adik-adiknya.

Karena penasaran, mereka tetap hadir. Tentu saja tujuannya ingin menghina dan mencaci.

"Mentari!" Gendis memanggil Mentari agak lantang.

Mentari baru saja selesai dirias. Dia ingin segera keluar untuk menanti calon suaminya datang.

"Ikut aku!" Gendis menarik lengan Mentari untuk mengikutinya.

"Mau apa?" Mentari menahan diri. Karena dia tidak mau berurusan dengan Gendis. Entah apa yang akan di lakukan lagi oleh Gendis.

Gendis berusaha menarik Mentari menuju sudut rumah yang agak sepi.

"kenapa kamu, menggoda suamiku?" bentak Gendis.

"Apa?" Mentari terkejut dengan tuduhan Gendis kepada dirinya. Karena ia tidak pernah merasa menggoda Reza.

"Tidak usah mengelak! Ada seseorang yang bilang padaku. Jika kamu menggoda suamiku, saat dia membeli cemilan di tempat Kamu kerja. Memang aku tidak mempunyai bukti, tapi ada seseorang yang mengatakan ini!" bersikeras Gendis menuduh Mentari.

Mentari teringat kejadian beberapa hari yang lalu, memang ia bertemu Reza. Tapi ia sama sekali tidak pernah menggoda pria itu. Namun, justru Reza yang berusaha mendekatinya lagi, bahkan meminta nomor ponselnya.

"Aku tidak pernah menggoda pria manapun, termasuk suamimu itu! Jangan asal memfitnah orang. saat itu, suamimu cuma membeli cemilan". Tegas Mentari.

Muak rasanya selalu berurusan dengan Reza dan Gendis. sebisa mungkin Amanda sudah menghindarinya.

"Aku tak percaya! Kamu itu cemburu padaku kan? Karena aku yang dinikahi, bukan kamu! Karena aku seorang perawat, yang berbeda jauh denganmu perempuan miskin!" cecar Gendis yang berujung penghinaan.

"terserah mau bilang apa, Aku tidak peduli. Sekarang aku mau menikah, kalian tidak penting sama sekali!". ujar Mentari berlalu.

Mentari sudah malas berbicara panjang lebar.

Moodnya sudah rusak, karena Gendis. Namun ia berusaha tenang, sebelum bertemu dengan Dirga. Karena hari ini adalah hari pentingnya.

Terpopuler

Comments

Christina Hartini

Christina Hartini

terlalu menghina Mentari kamu Gendis, bentar lagi kemu akan dibuat malu oleh keluarga Dirga

2025-01-04

0

febby fadila

febby fadila

kamu bakalan nyesal gendis kayakx reza ini orangx suka selingkuh dee

2024-12-08

0

Nofta Putri

Nofta Putri

wh laki2 buaya kau reza,,kehidupan klian akn berblik nnti

2025-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Calon Suami Lumpuh
2 Ejekan dari keluarga Part 1
3 Ejekan Dari Keluarga Part 2
4 Sifat keluarga besar yang di Luar Nurul
5 Hinaan dari Mantan
6 Akad Nikah Semua Orang Syok!!!
7 Tidak Ada Pelet!
8 Denok Kepo Uang Mahar Asli atau Palsu
9 Penasaran Dengan Pemilik Rumah Mewah
10 Melihat Rumah Baru
11 Obrolan Beni Dan Dirga
12 Pindahan
13 Tak Bisa Berkata-kata
14 Mega Terlalu Percaya Diri
15 Kejutan dari Dirga
16 Gendis mempermalukan dirinya sendiri.
17 Denok Shock
18 Dirga Cemburu
19 Anak Konglomerat
20 Identitas Dirga Sebenarnya
21 Memutus Kerja Sama
22 Berkunjung kerumah mertua
23 Bertengkar
24 Reza berusaha mendekati Mentari lagi
25 Peduli
26 Reza dan Gendis bertengkar
27 kebohongan
28 Di fitnah
29 Tamu tak diundang
30 Orang Asing yang tidak Penting
31 Perlawanan !
32 Meminta untuk Gadaikan SK
33 Ancaman Untuk Narti
34 Curiga
35 Mencecar Yanto
36 Mau terapi kembali
37 Narti bikin ulah
38 Di Serang Balik
39 Ines meminta bantuan Bella
40 Ancaman!!
41 Menginap
42 Misi Gagal
43 Di Bohongi Dewi
44 Mencari Cara
45 Di kerjain
46 Di Usir
47 Dirga Mulai Tertarik pada Mentari
48 Ingin Pinjam Uang
49 Sudah Salah, Masih Membela Diri!!
50 Bella di Hukum
51 Kata Sayang!!!
52 Menstalking
53 Kiriman Makana misterius
54 Gendis ketahuan
55 Pajangan Foto Segede gaban
56 Pindahan
57 Kecolongan
58 Gusar
59 Tak Punya Muka
60 Jemput Paksa
61 Bisa Berjalan Lagi
62 Mundur
63 Di fitnah
64 Bella di tolong Mentari
65 Makan malam
66 Menolak untuk membantu Ines
67 acara syukuran
68 Gagal
69 sudah di ujung tanduk
70 Mendatangi Rumah Mertua
71 Rencana Reno dan Soraya
72 Curhat
73 Keguguran
74 Menjenguk Gendis
75 Malam Pertama yang Tertunda
76 Meminta Maaf Pada Bella
77 Menggadaikan Sertifikat Rumah
78 Di Kira Hamil
79 Memeriksa CCTV
80 Tamu yang Mengejutkan
81 Ketahuan
82 Kecewa
83 Gendhis Masih belum berubah
84 Bersikap tegas
85 Bingung mencari bantuan
86 Terkena Adzab
87 Di Gadaikan Adik Ipar
88 Curiga
89 Ke Kota Bersama
90 Menawarkan Perabotan Rumah
91 Berunding
92 Ketahuan
93 Orangtua Ines Datang
94 Minta pertanggungjawaban
95 Grup WA
96 Datang ke kantor
97 Tak Sengaja Bertemu Teman SMP
98 Bernegosiasi
99 Pamer kekayaan
100 Mengantar Bekal Makan Siang
101 Jadi Bahan Hujatan Digrup Alumni
102 Ines sudah tidak waras
103 Tiga Persyaratan
104 Mengembalikan sertifikat
105 Gosip menyebar
106 Bertemu Temen Julid Lagi
107 Reunian
108 Semua orang tercengang
109 Mendatangi Rumah Mentari
110 Bertemu Ines di Mall
111 Alex kembali
112 Rencana perjodohan
113 Di paksa menerima lamaran Alex
114 Senjata makan tuan
115 Tidak percaya
116 Menghindar
117 Diskusi
118 Kembalinya Sang Mantan
119 Beratnya Syarat kedua dan ketiga
120 Rencana liburan
121 Ketemu dua demit
122 Mendorong motor
123 Nenek Lampir
124 Tiga bersaudara pergi ke rumah Bagas
125 Rencana Datang Kereunian Kampus
126 Tegasnya Laras
127 Ketahuan
128 Mempermalukan Ines
129 Pelakor tak punya malu
130 Bergosip
131 kecoak
132 selingkuh teriak selingkuh
133 Ketahuan.
134 Fitnah
135 Cinta boleh tapi jangan bodoh
136 Suka cari-cari masalah
137 Gosip beredar
138 Kehadiran Sang Nenek
139 Ancaman
140 Nenek julid
141 Di ajak ikut Arisan
142 Pamer kekayaan
143 Merasa tersaingi
144 Pertemuan yang tidak sengaja
145 Perdebatan yang cukup alot
146 Membeli perhiasan baru
147 Caper
148 Mencoba mempengaruhi Bagas Kemabli
149 Kedatangan Seruni ke Desa
150 Mengajak Mira tinggal bersama
151 Fira hamil
152 Pencuri sebenarnya
153 Laras di fitnah
154 Ingin pinjam mobil
155 Rencana mestop uang jatah
156 meminta bantuan pada Reza
157 Bertengkar
158 Narti mencoba menghasut Bagas
159 Menolak dijodohkan
160 Resepsi pernikahan Ines dan Alex
161 Gendhis belum bisa move on
162 Puspa berusaha membujuk Heny
163 seperti roller coaster
164 dengan tegas menolak
165 Mahar lima ratus ribu
166 memaksakan ingin mengadakan resepsi
167 Pinjam uang
168 berkunjung ke rumahnya Farhan
169 Minta dinikahi secepatnya
170 Tidak menginginkan anak-anak Farhan
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Calon Suami Lumpuh
2
Ejekan dari keluarga Part 1
3
Ejekan Dari Keluarga Part 2
4
Sifat keluarga besar yang di Luar Nurul
5
Hinaan dari Mantan
6
Akad Nikah Semua Orang Syok!!!
7
Tidak Ada Pelet!
8
Denok Kepo Uang Mahar Asli atau Palsu
9
Penasaran Dengan Pemilik Rumah Mewah
10
Melihat Rumah Baru
11
Obrolan Beni Dan Dirga
12
Pindahan
13
Tak Bisa Berkata-kata
14
Mega Terlalu Percaya Diri
15
Kejutan dari Dirga
16
Gendis mempermalukan dirinya sendiri.
17
Denok Shock
18
Dirga Cemburu
19
Anak Konglomerat
20
Identitas Dirga Sebenarnya
21
Memutus Kerja Sama
22
Berkunjung kerumah mertua
23
Bertengkar
24
Reza berusaha mendekati Mentari lagi
25
Peduli
26
Reza dan Gendis bertengkar
27
kebohongan
28
Di fitnah
29
Tamu tak diundang
30
Orang Asing yang tidak Penting
31
Perlawanan !
32
Meminta untuk Gadaikan SK
33
Ancaman Untuk Narti
34
Curiga
35
Mencecar Yanto
36
Mau terapi kembali
37
Narti bikin ulah
38
Di Serang Balik
39
Ines meminta bantuan Bella
40
Ancaman!!
41
Menginap
42
Misi Gagal
43
Di Bohongi Dewi
44
Mencari Cara
45
Di kerjain
46
Di Usir
47
Dirga Mulai Tertarik pada Mentari
48
Ingin Pinjam Uang
49
Sudah Salah, Masih Membela Diri!!
50
Bella di Hukum
51
Kata Sayang!!!
52
Menstalking
53
Kiriman Makana misterius
54
Gendis ketahuan
55
Pajangan Foto Segede gaban
56
Pindahan
57
Kecolongan
58
Gusar
59
Tak Punya Muka
60
Jemput Paksa
61
Bisa Berjalan Lagi
62
Mundur
63
Di fitnah
64
Bella di tolong Mentari
65
Makan malam
66
Menolak untuk membantu Ines
67
acara syukuran
68
Gagal
69
sudah di ujung tanduk
70
Mendatangi Rumah Mertua
71
Rencana Reno dan Soraya
72
Curhat
73
Keguguran
74
Menjenguk Gendis
75
Malam Pertama yang Tertunda
76
Meminta Maaf Pada Bella
77
Menggadaikan Sertifikat Rumah
78
Di Kira Hamil
79
Memeriksa CCTV
80
Tamu yang Mengejutkan
81
Ketahuan
82
Kecewa
83
Gendhis Masih belum berubah
84
Bersikap tegas
85
Bingung mencari bantuan
86
Terkena Adzab
87
Di Gadaikan Adik Ipar
88
Curiga
89
Ke Kota Bersama
90
Menawarkan Perabotan Rumah
91
Berunding
92
Ketahuan
93
Orangtua Ines Datang
94
Minta pertanggungjawaban
95
Grup WA
96
Datang ke kantor
97
Tak Sengaja Bertemu Teman SMP
98
Bernegosiasi
99
Pamer kekayaan
100
Mengantar Bekal Makan Siang
101
Jadi Bahan Hujatan Digrup Alumni
102
Ines sudah tidak waras
103
Tiga Persyaratan
104
Mengembalikan sertifikat
105
Gosip menyebar
106
Bertemu Temen Julid Lagi
107
Reunian
108
Semua orang tercengang
109
Mendatangi Rumah Mentari
110
Bertemu Ines di Mall
111
Alex kembali
112
Rencana perjodohan
113
Di paksa menerima lamaran Alex
114
Senjata makan tuan
115
Tidak percaya
116
Menghindar
117
Diskusi
118
Kembalinya Sang Mantan
119
Beratnya Syarat kedua dan ketiga
120
Rencana liburan
121
Ketemu dua demit
122
Mendorong motor
123
Nenek Lampir
124
Tiga bersaudara pergi ke rumah Bagas
125
Rencana Datang Kereunian Kampus
126
Tegasnya Laras
127
Ketahuan
128
Mempermalukan Ines
129
Pelakor tak punya malu
130
Bergosip
131
kecoak
132
selingkuh teriak selingkuh
133
Ketahuan.
134
Fitnah
135
Cinta boleh tapi jangan bodoh
136
Suka cari-cari masalah
137
Gosip beredar
138
Kehadiran Sang Nenek
139
Ancaman
140
Nenek julid
141
Di ajak ikut Arisan
142
Pamer kekayaan
143
Merasa tersaingi
144
Pertemuan yang tidak sengaja
145
Perdebatan yang cukup alot
146
Membeli perhiasan baru
147
Caper
148
Mencoba mempengaruhi Bagas Kemabli
149
Kedatangan Seruni ke Desa
150
Mengajak Mira tinggal bersama
151
Fira hamil
152
Pencuri sebenarnya
153
Laras di fitnah
154
Ingin pinjam mobil
155
Rencana mestop uang jatah
156
meminta bantuan pada Reza
157
Bertengkar
158
Narti mencoba menghasut Bagas
159
Menolak dijodohkan
160
Resepsi pernikahan Ines dan Alex
161
Gendhis belum bisa move on
162
Puspa berusaha membujuk Heny
163
seperti roller coaster
164
dengan tegas menolak
165
Mahar lima ratus ribu
166
memaksakan ingin mengadakan resepsi
167
Pinjam uang
168
berkunjung ke rumahnya Farhan
169
Minta dinikahi secepatnya
170
Tidak menginginkan anak-anak Farhan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!