kesamaan parfum

Lucy yang sedang berada di mall mulai belanja untuk keperluan nya sehari-hari,karna dulu saat di mansion milik Tuan Antonio Lucy selalu menabung uang hasil kerja keras untuk membantu Tuan antonio yang sudah ia anggap sebagai ayah nya sendiri,namun Lucy malah berakhir dijual oleh mereka....

"Hufff...mengingat kembali moment aku menabung uang dan diam-diam membantu mereka,membuatku semaking kesal,sunggu menyedihkan nasib ku," gumam Lucy mendengus kesal sembari memasukan bahan belanjaan nya ke dalam rak.

"Kakak ipar," panggil seseorang dari belakan yang tak lain adalah Bobby.

Lucy pun menghembuskan nafas dengan pelang,lalu berbalik menatap Bobby....

"Ada apa? Kalau kamu ingin bicara omong kosong,cepat pergi dari sini," usir Lucy lalu berbalik dan hendak pergi,namun.

Dengan cepat Bobby meraih bahu Lucy dari belakan membuat Lucy berdiri terdiam,lalu perlahan kembali berbalik ke belakan menatap Bobby dengan tatapan nyalang....

"Lepaskan tanganmu," tekan Lucy membuat Bobby reflek melepaskan tangan nya dari bahu Lucy.

"Ah! I~itu,aku hanya ingin mengajak kakak ipar makan kek di toko caffe sebalah sana," ujar Bobby dengan gugup sambil mengaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Tidak terima kasih,aku harus pulang," pamit Lucy kembali hendak melangkah pergi.

"Lucy! Apa yang membuatmu ingin menikahi pria yang sudah dinyatakan gila?" tanya Bobby dengan suara cukup keras membuat para costumer yang lain menatap mereka berdua dengan bingun.

Menyadari hal itu,Lucy pun melangka mendekati Bobby lalu menariknya pergi ke tempat yang sepih....

"Pertanyaan konyol macam apa ini Bobby? Aku ini kakak ipar mu,dan walau suamiku mempunyai kekurangan jangan sekali-kali kalian menghina nya,karna kalian akan berhadapan dengan denganku," Lucy menekan perkataan nya membuat Bobby yang dari dulu sangat ingin memiliki Lucy menjadi kecewa.

"Cih! Tapi aku tidak pernah mengangap mu sebagai kakak ipar,karna bagiku kamu tetap Lucy yang dulu," ketus Bobby tersenyum smirk.

"Dasar gila!" bentak Lucy memilih pergi meningalkan Bobby,karna menatap wajah Bobby hampir membuat lepas kendali untuk menghajarnya.

Bobby terlihat tidak terima dengan bentakan yang dilayangkan Lucy kepada nya,ia pun merogo ponsel dan menelfon seseorang....

"Aku ingin beraksi sekarang,aku tidak mau lagi begini terus,dia sudah sembuh," kata Bobby melalui ponsel seluler nya sambil berjalan keluar dari mall.

"Kamu jangan konyol,sebaiknya kamu pura-pura tidak melihat apa pun di malam itu,karna Nicolas adalah pria buas yang akan menargetkan siapa pun yang mengusik nya termasuk kamu," tekan orang misterius dari seberang ponsel.

"Aaarrgggggg!! Tapi aku mengingikan Lucy,aku tidak mau dia jatuh di tangan Nicolas," teriak Bobby mengacak rambut dengan frustasi.

"Cukup!! Aku sedang malas berdebat dengan mu,kalau kamu ingin mendapatkan posisi itu,sebaiknya ikut rencanaku."

Tut...tut...tut

Orang misterius itu pun memutuskan pangilan sepihak,membuat Bobby yang geram hanya bisa menonjok angin,lalu masuk ke dalam mobil....

(Di sisi lain)

Saat dalam perjalanan menuju mansion,tak lupa Lucy mampir di toko kue untuk membeli cake kesukaan nya,dan lanjut menuju mansion....

"Hah,aku harap dia suka cake ini," Lucy menatap senang ke arah bingkisan kue yang ia letak samping kursi mobil.

Lucy pun tiba di mansion lalu berjalan masuk,ia menatap sana sini untuk mencari keberaan Nicolas namun ia tak bisa melihatnya dimana-mana....

"Bi! Bibi," panggil Lucy dengan suara keras.

Bibi yang sedang ada di dapur pun bergegas berlari ke arah ruang tenga,setelah mendengar pangilan itu....

"Iya,Nyonya muda,apa yang bisa bibi bantu?" tanya kepala pelayan.

"Bi,dimana suamiku?"

"Tuan ada di kamar nya Nyonya,sejak tadi pagi Tuan tidak kekuar kamar sama sekali," lapor kepala pelayan yang tidak melihat keberadaan Nicolas sejak pagi tadi.

"Apakah dia sakit?" Tanya Lucy di balas dengan gelengan kepala dari kepala pelayan.

"Baiklah terima kasih Bi,nih tolong masukan ini ke dalam kulkas,dan buatkan teh hangat 2 gelas untuk kami," perintah Lucy tersenyum lalu melangka menaiki anak tanga menuju kamar nya,namun saat masuk ia mematung di tempat karna kamar nya sudah kosong.

"Astaga!! Dimana barang-barangku!" Lucy pun kembali bergegas keluar dari kamar hendak ke lantai bawa,namun.

Bruukkkk...Lucy menabrak seseorang dan hampir jatuh,beruntun ia di tahan dengan cepat,membuat Lucy memejamkan mata....

"Kamu ceroboh sekali," ucap orang yang Lucy tabrak yang tak lain adalah Nicolas.

Lucy pun perlahan membuka mata."Su-suamiku,terima kasih," ucap Lucy tersenyum canggung,namun.

"Eh,kok parfum milik Nicolas mirip dengan pria yang kutabrak di mall itu ya?" batin Lucy menebak-nebak.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***