kedatangan adik ipar

Kini Lucy resmi menduduki posisi sementara sebagai wakil ketua mafia dari keluarga Alvaro,dan dia akan mengunakan kesempatan itu untuk mengerjain Bella dan ibu nya yang sudah berani mempermalukan nya di kampus,namun sebelum itu,Lucy ada urusan yang lebih penting,yaitu mencari tau apa penyebab Nicolas hingga bisa setrauma itu,dan sekarang dia sedang berada di markas milik Nicolas....

"Kalian,coba bawakan hasil peperangan yang terjadi beberapa tahun lalu,aku ingin mengetahui apa penyebab nya membuat suamiku trauma hingga sekarang," perintah Lucy kepada orang suruhan Nicolas,membuat mereka semua menatap satu sama lain dengan gugup.

"Hei! Apakah kalian tidak dengar yang aku bilang tadi? Kenapa kalian malah diam?" tanya Lucy dengan kesal menatap mereka semua secara bergantian.

"Bu~bukan begitu Nyonya,ta~tapi kejadian waktu itu sangat mengerikan,sehingga membuat Tuan jadi trauma," ucap salah satu suruhan dengan gugup,membuat Lucy mengerutkan kening.

"Aku ingin membantu suamiku biar dia bisa cepat sembuh,dan beraktifitas seperti biasa,tapi.kalau kalian tidak memberitahu alasan penyebab nya,bagaimana bisa aku membantu nya," Lucy memijit kepala yang terasa pening karna tak tau lagi harus berbuat apa,melihat itu,salah satu dari mereka pun maju.

"Nyonya," panggil orang suruhan dengan suara pelang,membuat Lucy menatap ke arah nya.

"Di peperangan itu,bukan cuman peperangan biasa,melaingkan ada campur tangan dari orang-orang tertentu,dan Tuan waktu itu dijadikan tawanan,dan mereka memaksa Tuan menyaksikan pembantaian dan juga pemerkaosan yang dilakukan oleh mereka secara brutal,hanya itu yang aku tau Nyonya," lalu orang suruhan itu pun melangka mundur kebelakan.

"A~apa? Mereka sangat keterlaluan! Pantas saja suamiku terpukul sampai seperti itu."batin Lucy mengepal erat tangan nya,lalu menatap mereka dengan tatapan dingin.

"Apakah kalian tau? Siapa saja yang terlibat di insiden itu?" tanya Lucy.

"I~iya,ta~tapi hanya sedikit Nyonya," Jawab salah satu nya terbata-bata.

"Siapkan berkas nya,dan aku kan memeriksa satu persatu," Lucy pun berjalan keluar dari ruang kerja menuju mobil.

Lucy pun mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju mansion,karna hari sudah mulai sore,namun saat ia tiba di mansion terlihat sepih,seperti tampa penghuni,dengan sigap Lucy mengeluarkan pistol dan dengan hati-hati melangka masuk ke dalam mansion....

"Bi,bibi,kalian dimana?" pangil Lucy sambil mengarahkan pistol ke arah depan dengan hati-hati,namun tiba-tiba.

"Hallo kakak ipar,akhirnya kita berjumpa," sapa suara bariton terdengar arogan menyapa Lucy,membuat Lucy reflek menatap ke arah sumber suara,dan Lucy terdiam sejenak melihat sosok pria tampan yang sedang duduk di ruang tamu itu.

"Bobby," lirih Lucy menatap tak tak percaya,karna Bobby adalah salah satu pacar Bella yang tergila-gila dengan nya,dan membuat Bella membenci nya hingga sekarang.

"Hah...dulu aku pikir kamu menolak ku karna ingin menikah dengan pria lain,namun kamu malah menikah dengan kakak ku yang tidak waras itu," cibir Bobby meluapkan kekesalan nya kepada Lucy.

"Itu bukan urusan mu Bobby,dan sekarang aku mau bertanya,dimana pergi nya semua orang?" tanya Lucy mengarahkan pistol kepada Bobby dengan tatapan dingin,membuat Bobby bangkit duduknya lalu melangkah menghampiri Lucy.

"Aku hanya membuat mereka tertidur sebentar," jawab Bobby tersenyum smirk menatap wajah cantik Lucy.

Lucy membulatkan mata,lalu bergegas berlari menaiki anak tanga dengan panik,karna dia takut Bobby melakukan sesuatu yang bisa membahayakan Nicolas....

"Tidak! Tidak mungkin dia akan menyakiti kakak nya sendiri."batin Lucy berpikir positive sambil meraih gagang pintu kamar.

Ceklekkkk...Lucy terdiam sejenak saat melihat Nicolas sedang tertidur pulas,membuat kepanikan nya yang tadi menghilang begitu saja digantikan dengan hati yang damai saat melihat wajah tampan Nicolas yang tenga tertidur pulas....

"Syukurlah," Lucy bergumam sambil melangka mendekati Nicolas,lalu duduk samping nya.

"Ugh...Hooaaammm,,,Kyaaaaa!" teriak Nicolas tersentak kaget saat membuka mata mendapati Lucy tenga menatap nya,begitu juga dengan Lucy.

"Hufff...hufff...hufff...astaga jantungku," keluh mereka serempak sambil mengusap dada mereka masing-masing untuk menenangkan jatung mereka yang hampir copot dengan nafas ngos-ngosan.

"Kamu! Kenapa kamu berasa disini tampa membuat suara,apakah kamu ingin membuatku cepat mati dan menjadi janda!" sentak Nicolas keceplosan membuat Lucy terdiam menatap nya,menyadari itu,dengan cepat Nicolas memalinkan wajah.

"Ma~maksudku,bagaimana kalau aku mati karna kena serangan jatung," lanjut Nicolas mencoba mengelak.

"Wah! Suamiku,kamu sudah mengakui aku sebagai istrimu!" seru Lucy dengan bahagia menatap Nicolas.

"Hei! Bukan itu maksudku,kamu jangan salah paham!" Nicolas kembali mengelak dengan wajah memerah terang bak kepiting rebus,membuat Lucy semaking ingin mengoda nya.