Rasa haru memenuhi dadanya Rubby saat melihat si buah hati yang dibawanya selama sembilan lebih kini sudah berada di hadapannya. Saat ia melahirkan, dirinya sempat pingsan karena cukup susah mengejan untuk mengeluarkan bayinya yang berbobot 3,8kg itu.
Jika dilihat dari perutnya Rubby dari luar, tidak terlalu besar karena panggul dalam wanita cantik ini cukup besar untuk menampung janin yang tumbuh besar di dalam rahimnya.
"Sayang. Selamat datang dalam pelukan mama...!" ucap Rubby sambil menoel hidung mancung sang bayi. Wajah malaikat itu lebih condong ke Sean. Dan saat bayi itu membuka matanya, bola mata biru itu mendominasi milik Sean. Hanya bentuk wajah, bibir dan warna rambut mengikuti milik Rubby.
"Kenapa kamu malah mewarisi wajah ayahmu?" Rubby terlihat kurang suka pada wajah putrinya.
Dalam sekejap, bayinya langsung menangis karena tidak suka dengan ucapan ibunya tentang ayahnya. Ia seakan protes dengan ucapan ibunya yang mengingkari bagian warisan cetakan pahat wajah ayahnya.
Hoeekkkk...
Rubby buru-buru mengangkat bayinya dan langsung mengeluarkan satu asetnya untuk menyusui bayinya yang langsung menyesap nipple coklat itu namun dengan suara ngedumel.
"Ihhh .. Maaf sayang sudah membuatmu marah karena mama tidak suka dengan ayahmu. Tapi, adanya kamu membuat mama merasa tidak sendiri lagi sekarang walaupun jauh dari Oma kamu," ucap Rubby membuat putrinya tenang.
Rubby merasakan kebahagiaan lain saat putrinya mendapatkan ASI eksklusif darinya. Sebaris doa ia panjatkan di ubun-ubun putrinya. Setelah melihat putrinya tidur, Rubby mengumandangkan adzan dan Iqamah di telinga kanan dan kiri putrinya.
"Maafkan mama karena tidak bisa memberikan nasab nama ayahmu di belakang namamu karena kamu hadir di rahim mama diluar nikah sampai mama melahirkan mu. Namamu adalah Jasmine Rubby Ariana." Rubby tersenyum pada putrinya. Ia tidak mau membaringkan tubuh mungil putrinya karena ingin merasakan kulit lembut putrinya bersentuhan dengan kulitnya.
Cek..lek ....
Nicole masuk ke kamar inap Rubby setelah menyelesaikan administrasi yang cukup besar biaya persalinan Rubby karena Rubby menggunakan jasa helikopter medis.
"Wah...! Peri kecil kita sudah disusui ya?" goda Nicole seraya meletakkan beberapa kotak makanan yang ia beli untuk mereka berdua.
"Apakah sudah beres semuanya, Nicole?" tanya Rubby.
"Sudah. Ini kartunya." Rubby menyerahkan kartu dan stroke tagihan rumah sakit pada Rubby.
Untuk sesaat Rubby melihat besarnya nominal pembayaran tagihan rumah sakitnya. Itu berarti, pihak bank sudah memberitahu uang yang keluar itu pada ibunya.
"Sayang. Sepertinya kita akan kedatangan omahmu. Semoga saja dia tidak melakukan hal gila yang memisahkan mama dengan kamu," batin Rubby lalu mengucapkan terimakasih pada sahabatnya Nicole yang sedang sarapan pagi saat ini.
"Sebaiknya kamu pulang saja Nicole karena kamu belum istrahat sama sekali sampai sekarang...!"
"Tidak apa Rubby. Nanti saja kalau aku butuh sesuatu yang tidak ada di sini, baru aku pulang. Aku bisa tidur di sini. Aku belum puas menatap peri kecil kita. Aku jadi pingin punya anak juga. Tapi, siapa yang mau dengan tampanku yang biasa saja seperti ini," ucap Nicole sendu.
"Jangan berpikiran sempit seperti itu kalau kamu sendiri tidak tahu cara Tuhan menentukan takdir hambaNya. Bahkan kamu akan melihat kebaikan Tuhan suatu hari nanti yang tidak kamu sangka-sangka," hibur Rubby.
"Semoga saja perkataanmu benar Rubby. Aku tahu kamu hanya sedang menghiburku saja. Dan bagaimana denganmu? lahir anak tanpa seorang suami. Bukankah itu adalah ujian yang sangat berat untuk harus kamu jalani?"
"Aku yakin kalau Tuhan tidak pernah salah dalam memilih pundak hambaNya untuk dititipkan ujian. Dan Tuhan juga akan memberikan solusinya bersamaan dengan ujian itu. Seperti contohnya saat kita lapar pasti kita cari makanan untuk dimakan, begitu juga saat kita haus butuh minum dan saat kita ngantuk harus tidur sampai Tuhan juga mengatur pembuangan dalam tubuh kita yang sudah tidak berguna lagi oleh tubuh melalui dua saluran padat dan cair. Bukankah Tuhan sudah memikirkan semua kebutuhan hambaNya itu? Lalu kenapa kita tidak bersyukur?" imbuh Rubby penuh bijak di setiap kalimatnya.
"Apakah ajaran agamamu seperti itu dalam menyikapi hidup di mana kalian dihadapkan dengan berbagai ujian?" tanya Nicole penasaran.
"Yah benar sekali, Nicole. Ajaran agama kami itu diarahkan dengan teratur. Setiap kami punya masalah seberat apapun, kami di tuntun dengan ibadah wajib yaitu sholat lima waktu dalam sehari yang biasa kamu lihat aku lakukan. Itu cara terbaik untuk kami mengetahui bagaimana kami berkomunikasi dengan Tuhan kami saat kami meminta solusi darinya. Paling tidak ketenangan jiwa dalam menghadapi ujian hidup," jelas Rubby membuat hati Nicole bergetar.
"Bagaimana cara kamu mengetahui bahwa Tuhanmu memberikanmu solusi?"
"Membaca kitab suci kami yaitu Al-Qur'an. Karena kami akan mendapatkan jawaban Tuhan kami di dalamnya dan setelah itu Tuhan menuntun pikiran hambaNya untuk melakukan ini dan itu seperti aku yang mendatangimu untuk meminta tolong kepadamu dalam pelarian ku ini," ucap Rubby.
"Kedengarannya itu sangat masuk akal dan juga keren Rubby. Pantas kamu terlihat sangat tenang karena kamu yakin Tuhan tidak akan meninggalkanmu sendirian. Aku sangat salut padamu." Nicole mengambil alih baby Yasmine dari gendongan Rubby.
"Kamu harus makan Rubby karena kamu sedang menyusui," ucap Nicole.
"Terimakasih untuk semua kebaikan mu padaku, Nicole. Semoga Tuhan membalas setiap ketulusanmu dengan kebaikan yang setimpal," doa Rubby membuat Nicole terharu.
"Sudahlah. Aku paling tidak suka ada orang yang memujiku seperti itu," ucap Nicole tersipu malu dengan mata berkaca-kaca. Ia memilih mencium pipi lembut baby Jasmine untuk menutupi rasa harunya. Rubby menikmati sarapan paginya dari rumah sakit dan juga dari Nicole.
Sean benar-benar kembali ke Jakarta hanya ingin memastikan Rubby melahirkan anaknya. Betapa gugupnya ia jika ia bisa melihat benihnya yang lahir dari wanita yang sangat ia cintai secara buta dan terdengar gila.
"Rubby. Aku mohon lepaskan suami sialanmu itu dan kita akan hidup bersama dengan buah hati kita," gumam Sean yang saat ini sudah berada di dalam jet pribadi miliknya.
Begitu pula dengan nyonya Ananta dan asisten pribadinya Rayan yang sedang menuju LA Amerika saat ini. Keesokan harinya Sean sudah tiba di Jakarta.
Ia nekat meninggalkan Sarah yang saat ini sedang ngamuk karena dengar kalau dirinya ditinggal pergi oleh Sean entah ke mana karena Dick merahasiakannya. Sean sengaja kembali sendiri ke Jakarta.
Ia sudah mengetahui jika Rubby memiliki perusahaan sendiri. Sean berniat menjalin kerjasama di perusahaan Rubby yang bergerak di bidang real estate.
Saat ini Sean sudah berada di perusahaan nyonya tua Ananta. Perusahaan yang bernama Mega Cahaya itu kini sedang berkembang pesat. Sean di sambut oleh sekretaris Valery di ruang kerjanya nyonya Ananta.
"Apakah saya bisa bertemu dengan nona Rubby?" tanya Sean langsung ke intinya.
"Nona Rubby? Apakah tuan salah satu teman kuliahnya nona Rubby yang di Kanada?" tanya sekertaris Valery.
"Iya. Benar sekali. Kami saat itu membahas tentang kerjasama perusahaan kami dan saya baru sempat berkunjung ke sini," ucap Sean tampak tenang.
"Maaf tuan. Sepertinya tuan tidak bisa bertemu dengan nona Rubby," ucap Valery.
"Apakah nona Rubby sudah melahirkan?" tanya Sean buru-buru membuat sekertaris Valery tersentak.
"Melahirkan?" bingung Valery karena tidak tahu sama sekali rahasia kelurga bosnya nyonya Ananta karena kasus kehamilan Rubby hanya diketahui Rayan dan sahabat Rubby yaitu Kania.
"Setahu saya nona Rubby kabur dari pernikahannya dengan asisten pribadi ibunya karena ia tidak mau dijodohkan dengan pria yang tidak ia sukai. Soal kehamilannya nona Rubby, saya sama sekali tidak tahu tuan karena ibunya juga belum menemukan keberadaan putrinya," ucap sekertaris Valery.
"Terus. Di mana ibunya nona Rubby?" cecar Sean antara senang dan sedih dalam waktu bersamaan.
"Tidak tahu tuan karena mereka pergi begitu saja tanpa memberitahu saya tujuan mereka kali ini," sahut sekertaris Valery.
Sean langsung berlalu begitu saja dari hadapannya sekertaris Valery tanpa pamit. Ia begitu panik tentang kaburnya Rubby dan sialnya ia malah membongkar aib Rubby pada orang lain.
"Ke mana kamu, sayang?" sendu Sean.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
jhon teyeng
ah author ini yg bongkar tentang kehamilan Rubby
2024-09-17
1
Ramlah Kuku
semoga saja bisa ketemu
2024-09-14
3
suti markonah
ya semoga saja sean cpt ketemu rubby..masa iya nyonya ananta mau misahin rubby sm anak nya?
2024-09-13
4