Kepergian Ronald

Ronald yang awalnya menerima keputusan pak Erlando meskipun sangat terpaksa kini ia kebingungan untuk mencari cara agar dirinya segera mendapat jabatan di kantor papanya itu.

Ronald mengetuk pintu kamar pak Erlando

(tok..tok..tok)

"Pa!"

Tapi bukan papanya yang keluar dari dalam kamar tapi Bu Hera

"Ada apa Ron?"ucap Bu Hera dengan wajah yang masam

"Ma,tolong bujuk papa agar papa memberikan jabatan kepadaku,paling tidak jangan jadikan aku sebagai karyawan biasa disana,ada orang yang terus menerus menghinaku di kantor itu ma!"ucap Ronald

Bu Hera menatap sinis anaknya itu dan berkata,"Kamu ini laki-laki Ronald, seharusnya kamu lebih bisa mengontrol emosi kamu,dan mau tidak mau kamu harus terima keputusan dari papa!"

"Ma,memang awalnya aku menerima ini semua,tapi aku tidak bisa dihina terus-terusan seperti itu!"

"Dasar cengeng,kamu beda dengan kakakmu,dulu awal masuk di kantor kakakmu malah minta jadi office boy,tapi papa nggak tega dan kakakmu dijadikan karyawan biasa juga seperti kamu!"tukas Bu hera

"Ma,itu kak Jonas,bukan aku,aku ini lulusan Australia ma,dan aku juga cumlaude,apa kata teman-temanku kalau tahu aku kerja jadi karyawan biasa di kantor orangtuanya sendiri!"ucap Ronald

"Sudah,mama pusing papa kamu belum pulih dan kamu terus merengek seperti ini,kalau kamu memang nggak mampu kerja di sana,lebih baik kamu ke luar dan balik ke Australia!"teriak Bu Hera dengan nada tinggi.

Bu Hera pun menutup pintu kamarnya dan menyuruh Ronald untuk pergi.

"Ada apa ma,kenapa mama berteriak?"tanya pak Erlando

"Itu pa,si Ronald dia terus terusan merengek minta jabatan sama papa!"

"udah biarin aja ma,anak itu memang berbeda dengan Jonas,Jonas selalu menuruti apa yang kita inginkan demi masa depannya sedangkan Ronald selalu angkuh dan hanya menuruti keinginannya,kalau dia memang nggak mampu menjalani tes dari papa,urus saja kepindahannya ke luar negeri,papa sudah muak melihat kelakuan Ronald selama ini!"ucap pak Erlando

Belum saja mereka mengerti tentang perbuatan Ronald yang terus menerus menggoda kakak iparnya sendiri,jika mereka tahu kelakuan Ronald pasti mereka tega untuk memenjarakannya.

******

"Sialan..mama dan papa tetap saja tidak mau menuruti permintaanku!"ucap Ronald

Tiba-tiba suara Andrea mengejutkan Ronald

"Hah,itulah balasan bagi orang yang senang mengganggu hubungan orang lain!"ucap Andrea lirih

"Andrea!"

"Hmm,aku kasihan deh sama kamu Ron,kamu itu kayak nggak punya masa depan,kamu itu cumlaude tapi nggak bisa berdiri di kaki kamu sendiri,kamu masih bergantung dengan orangtuamu,contoh itu kak Jonas,dia lulusan universitas lokal tapi dia mampu menjadi sesukses sekarang!"

Ronald menatap tajam Andrea dan berkata,"Jika besok aku lebih sukses dari Jonas,apa kamu mau jadi istriku?"ucap Ronald

Andrea tersenyum dan berkata,"Maaf Ronald,aku hanya cinta kepada Jonas,jika kamu berani macam-macam kepadaku lagi,aku akan melaporkannya pada papa,kamu tahu sendiri kan,papa Erlando sudah menganggapku sebagai anak kandungnya sendiri!"

"Sudahlah Andrea,aku anggap ini tantangan darimu,kalau aku sukses aku akan merebutmu dari Jonas,dan hal itu akan menjadi pukulan yang sangat keras untuk Jonas!"

"Jangan mimpi kamu!"

Andrea pun meninggalkan Ronald di taman,Andrea sangat senang Ronald mendapat balasan yang seharusnya ia terima, apalagi sekarang Bu Hera dan pak Erlando lebih berpihak kepada Jonas dan Andrea.

Tapi Ronald tetaplah ronald,ia memiliki seribu cara untuk menghancurkan seseorang.

"Beraninya kamu menghinaku Andrea,lihat saja nanti,aku akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku!"

-----

Keesokan harinya, keluarga mereka sudah berkumpul kembali,Pak Erlando,Bu Hera,andrea dan Jonas pun sarapan bersama.

"Mana Ronald ma?"tanya pak Erlando

"Dia masih di kamarnya pa!"ucap Bu Hera

tak lama kemudian Ronald pun keluar dari kamarnya dan sudah berpakaian rapi.

"Ronald sarapan dulu nak!"ucap pak Erlando

"Nggak,aku mau berangkat sekarang,aku bisa sarapan di kantor!"jawabnya

"Kurang ajar kamu Ronald,kamu terlalu berani pada papamu sendiri!"

"Sudah pa,sudah jangan hiraukan dia,terserah dia mau ke mana,papa jangan tersulut emosi!"Bu Hera menenangkan suaminya itu.

"Hah,anak tak tau diuntung!urus kepindahanmu ke luar negeri,aku tidak mau melihatmu di sini lagi!"ucap pak Erlando

"Papa,tenang pa,papa harus tenang menghadapi anak itu!"ucap Bu Hera

Jonas dan Andrea pun diam dan tak berani berkata apapun.

"Papa ngusir aku?"ucap Ronald

"Iya,kamu nggak usah kerja lagi,dan pergi saja ke luar negeri!"

Ronald mengepalkan tangannya,ia tidak terima diusir seperti ini.

Ronald berjalan menuju ke arah pak Erlando dan berkata

"Baiklah tuan Erlando,saya akan pergi sekarang dan saya akan buktikan kalau saya bisa sukses tanpa kalian,saya lebih sukses dari dia!"Ronald menunjuk Jonas

"Ron,kamu tenang papa hanya emosi sementara!"ucap Jonas

"tidak Jonas,papa benar-benar mengusir dia dari sini, sebelum dia berubah dan tidak menjadi angkuh lagi,dia belum boleh balik ke rumah ini, biarlah dia tetap di luar negeri!"ucap pak erlando

"Baiklah,saya akan mengemasi pakaian saya sekarang,mungkin Ronald memang bukan anak kandung papa dan mama!"ucap Ronald

"Ronald...!"

"sudah,jangan jelaskan apa-apa padanya,ini sudah keputusan bulat papa,biarkan dia belajar menghargai orang lain,papa adalah kepala rumah tangga,papa wajib mendisiplinkan anak-anak kita!"ucap pak Erlando

Ronald masuk ke dalam kamarnya,ia mengambil semua pakaiannya dan memasukannya ke dalam koper.

"Lihat saja,aku akan buktikan ke kalian kalau aku bisa sukses tanpa kalian,terutama kamu Andrea,kamu akan tunduk padaku dan setiap hinaanmu akan aku jadikan cambuk untuk ke depannya!"ucap Ronald

-----

Ronald membawa kopernya ke luar,mbok sum dan Bi Ijah pun berkata,"Mas ronald,mas Ronald mau ke mana?

"Saya sudah diusir dari rumah ini mbok,biarkan saya pergi dan mbok harus lihat, lima tahun ke depan saya akan menjadi laki-laki yang sukses,saya akan berusaha mendirikan perusahaan saya sendiri dan mengambil apapun yang saya inginkan!"ucap Ronald

Ronald pun pergi dan tidak membawa mobilnya,Bu Hera menangis sejadi-jadinya,serta Jonas dan Andrea yang hanya menatap Ronald dari kejauhan.

Semua fasilitas dari pak Erlando untuk Ronald telah dicabut.

Untung saja ronald memiliki tabungan yang cukup fantastis dan bisa memenuhi kebutuhannya selama di luar negeri.

"Mas,Ronald beneran pergi?"tanya Andrea

"Iya sayang,papa memang baik tapi dia tegas,papa orang yang sangat tegas dan apapun yang mengganggu pikirannya,semua pasti akan dilibas habis!"ucap Jonas

Andrea baru tahu jika pak erlando memang tidak suka dengan orang yang menentang perintahnya.

--Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***