KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

BAB 1

Raut bahagia sangat terlihat jelas di wajahnya,senyum hangat yang menghiasi wajah setiap saat, dan matanya berbinar setiap waktu. Itu terlihat jelas di wajah wanita itu.

Kebahagiaan bagi kedua pasangan yang mengikat janji dan mengumumkan ke semua orang bahwa mereka akan bersama-sama dan menghadapi berbagai rintangan yang menerpa.

Senyum di kedua pengantin itu sangat menghangatkan hati bagi para tamu yang menjadi saksi mereka mengikat hubungan.

Tak ada yang tak menangis ketika melihat mereka tersenyum seperti itu, lebih tepatnya mereka menangis terharu.

Terutama bagi kedua orang tua mempelai wanita dan laki-laki,janji suci ini seperti mengantarkan anaknya ke gerbang kehidupan baru.

Kehidupan yang akan dihadapi anaknya setelah membangun sebuah keluarga.

Acara pernikahan yang penuh haru bagi kedua mempelai itu hingga pesta malam pernikahan tiba.

Tanpa disadari kedua pengantin, bahwa ada yang patah hati ketika melihat mereka mengikat janji.

Orang itu ingin sekali menggagalkan acara pernikahan ini,untuk kesehatan hatinya. Namun orang itu masih memiliki kewarasan untuk tidak melakukan itu.

Jika kemungkinan itu terjadi,dia akan berhasil dalam menggagalkannya. Namun juga malu karena wajahnya akan terpampang di media nanti.

Mengingat pekerjaannya yang akhir-akhir ini tersorot kamera,membuat ia mengurungkan niatnya itu.

Hal yang sangat konyol namun dirinya ingin melakukan itu.

Itulah yang dialami Derandra saat ini,ia ditinggal nikah oleh wanitanya dengan sahabatnya sendiri. Lebih tepatnya wanita yang menjadi pasangan sahabatnya itu.

Salah memang jika menyukai wanita itu,apalagi dia menyukai wanita itu ketika sudah menjadi pasangan sahabatnya.

Dia ingin mengambil alih peran sahabatnya itu,tapi itu bukanlah jati dirinya.

Dia tidak akan mempermalukan diri sendiri dihadapan semua orang.

Dia akan menjadi lelaki yang gentle saat ini dan memberikan selamat pada kedua pengantin itu di pelaminan.

“Ma kita beri selamat sekarang aja yuk,mumpung tamu undangan lain lagi pada makan”ajak Derandra pada ibunya.

“Yuk,papa kamu juga sudah meneror mama daritadi”jawab mama Derandra.

Derandra datang kesini bersama ibunya, orang yang menjadi pasangannya. Ia tidak mempunyai pasangan lain selain ibunya.

Mengajak ibunya untuk keluar bersama dengannya adalah hal yang sulit untuk dilakukannya, karena suami ibunya itu sangatlah pelit ketika sudah berhubungan dengan pasangannya.

Mereka berdua pun mengantri seperti orang lain untuk memberikan selamat pada kedua pengantin itu.

Semakin dekat dengan pengantin itu,semakin dekat juga dirinya menahan patah hatinya.

Ia ingin sekali menangis sekarang,namun sangat tidak etis jika dirinya menangis di depan pengantin itu dan juga ibunya.

Apalagi disini ada teman-temannya yang datang,mereka akan mengejeknya sampai ketika dirinya punya cucu.

Teman-temannya itu sangatlah menyebalkan.

Apalagi mereka juga mengetahui bahwa dia menyukai pasangan sahabatnya itu. Ledekan dan kejahilan adalah makanan setiap hari ketika mereka bertemu.

“Regi selamat menempuh hidup baru ya nak. Semoga keluarganya sakinah mawadah warahmah sampai tua nanti”ucap Firanda pada pengantin laki-laki. “Doakan anak Tante segera menyusul seperti kamu”bisiknya.

“Aamiin,terima kasih Tante sudah menyempatkan waktunya untuk datang kemari. Dan tentu saya akan mendoakan Andra segera menyusul”jawab pengantin laki-laki yang bernama Regi dengan terkekeh.

Derandra yang dibelakang mamanya hanya berdecak kesal. “Andaikan mama tahu kalau pengantin perempuannya itu adalah jodohku yang sudah tertikung duluan”batin Derandra.

Sekarang giliran dirinya yang akan memberikan selamat pada pengantin laki-lakinya. “Selamat ya bro semoga jadi keluarga sakinah mawadah warahmah sampek tua nanti”ucap Derandra dengan setengah hati sambil memeluk sahabatnya itu.

“Makasih ya udah nyempetin waktu buat datang Ndra dan juga doanya. Semoga Lo cepet nyusul tentunya”jawab Regi membalas pelukan Derandra.

Derandra melepaskan pelukannya dan berbincang kecil sembari menunggu ibunya selesai berbicara dengan pengantin wanitanya.

Ada hal yang membuatnya sakit sekaligus bangga terhadap dirinya saat ini.

Hal pertama yaitu sakit, karena melihat wanita itu bersanding dengan sahabatnya di pelaminan.

Hal kedua yaitu bangga, karena bisa mendekatkan wanita itu pada keluarganya. Hal yang tak akan pernah terpikirkan oleh orang lain.

Dia berharap dengan kedekatan bersama keluarganya,wanita itu akan membelokkan hatinya pada dirinya. Meskipun itu hanya angan-angannya semata.

Sekarang gilirannya untuk memberikan selamat pada pengantin wanita.

Rasa sakit kembali mendera hatinya, rasanya Derandra ingin sekali menangis sekarang.

“Selamat ya atas pernikahannya. Semoga pernikahan kalian membawa kebahagiaan nantinya”ucap Derandra dengan tatapan mata berkaca.

Ingin sekali ia berdoa agar pernikahan mereka hancur saja saat ini.

Namun itu bukanlah hal baik untuk diucapkan dari mulutnya,pemikirannya saat ini sudah rusak. Dia akan mandi kembang tujuh rupa setelah pulang dari sini.

“Terima kasih untuk do’anya dan juga terima kasih sudah datang”jawab wanita itu dengan suara lembutnya.

Suara lembut yang membuatnya jatuh cinta pada wanita yang bernama Tamara.

Derandra menganggukkan kepalanya pelan dan melanjutkan jalannya untuk memberikan selamat pada keluarga salah satu pengantin itu.

Setelah itu mereka langsung menuju tempat parkiran dan pulang ke rumah.

Memasuki mobil yang dikendarainya dan mendengar suara dering telepon dari ponsel mamanya.

Dia tahu bahwa orang yang menelpon mamanya itu adalah orang yang meneror mereka ketika di dalam.

Orang itu adalah papanya,suami dari Firanda mamanya.

Kedua pasangan ini selalu bucin setiap saat,hingga dirinya jengah ketika melihat kemesraan mereka yang tak tau tempat.

Sepanjang perjalanan mamanya tidak berhenti memuji kecantikan Tamara. Bisa dibilang Tamara adalah menantu idamannya.

Andaikan Tamara belum memiliki pasangan,dia pasti akan menjodohkannya pada Derandra.

Namun sekali lagi itu hanyalah kata andai yang tak terwujud.

Derandra juga berharap seperti itu,namun mengingat mereka bertemu ketika sahabatnya Regi memperkenalkan kekasihnya itu.

Pupus sudah harapannya untuk memiliki wanita itu.

Mungkin dirinya setelah ini akan menangis sepanjang hari. Ketika Firanda bercerita tentang Tamara saja dirinya sudah merasa sakit hati.

Derandra memang pria yang akan bergonta-ganti pada wanita selama ini,dirinya adalah pria dengan sejuta pesona. Mudah untuk membuat wanita jatuh hati padanya.

Tapi yang namanya umur pasti ketika memutuskan untuk membina rumah tangga dirinya akan mencari wanita baik dalam membina keluarga.

Mungkin ini adalah karmanya karena selalu mempermainkan hati wanita selama ini. Ironi dan sakit bersatu menjadi satu di tubuhnya.

Mungkin kata yang cocok baginya saat ini adalah jodoh bertemu di waktu yang tidak tepat.

Karena hatinya memilih wanita yang salah,sebab wanita itu sudah mempunyai kekasih.

“Kenapa kalian lama sekali!”hardik pria setengah baya itu padanya serta Firanda.

“Namanya juga kondangan pah,ya pasti lama lah”jawab Derandra dengan kesal.

Papanya itu selalu seperti itu ketika membawa mamanya pulang lama.

Hal yang dibencinya ketika pulang ke rumah adalah melihat kemesraan yang ditunjukkan Mallory di depannya.

Papanya itu melotot pada Derandra dengan wajah masam. Kedua pria itu tidak pernah akur dalam semenit ketika bertemu.

Firanda yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Suaminya adalah orang pencemburu, terutama dengan anaknya. Tak akan ada kata damai dalam memperebutkannya.

“Kalian kalau ingin bertengkar terus lebih baik tidur diluar!”protes Firanda pada kedua pria beda usia itu.

•°~°•√

Pagi menyongsong dari jendela kamarnya, membuat Derandra bangun dan melakukan aktivitas yang setiap pagi dilakukannya.

Yaitu lari pagi.

Aktivitas ini rutin ia lakukan setiap pagi. Olahraga pagi adalah hal yang dilakukannya setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuhnya, dan agar terhindar dari stres yang mendera pikirannya setiap pagi.

Bukan hal mudah bagi seseorang yang tidak pernah berolahraga untuk melakukan ini.

Memulai dengan hal terpaksa hingga menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Mungkin itu yang dirasakan Derandra saat dulu dirinya masih menjadi orang yang pemalas.

Olahraga dipercaya bahwa bisa menghilangkan stres dan juga beban pikiran yang ada di kepala.

Dan itu adalah ungkapan yang bagus untuk dilakukannya.

Meskipun semua orang meremehkan tentang olahraga,nyatanya olahraga adalah hal kebahagiaan dan bermanfaat bagi tubuh.

Walaupun ada hal yang lain dalam menghilangkan stress,namun tetap yang utama dalam menghilang stres adalah olahraga.

Menyapa tetangga yang sedang membersihkan rumah maupun yang sedang berbelanja di tukang sayur.

Hal yang biasa dia lakukan ketika sedang melakukan lari pagi. Tempatnya tinggal bisa dibilang komplek yang masih tertinggal dalam hal hidup individu.

Orang tuanya memilih tinggal disini karena lingkungan disini begitu nyaman.

Orang-orangnya yang peduli satu sama lain,dan juga ibunya bisa membuat circle pertemanan dengan tetangga yang ada disini.

“Dah pulang kamu Ndra?”tanya Firanda yang sedang menyiram tanaman kesayangannya.

Derandra yang ditanya pun menghentikan langkahnya dan mendekati ibunya.

Ia memeluk ibunya dengan erat dan mencium kedua pipinya.

“Lepas Ndra tubuhmu bau”protes Firanda. “Cepet mandi sana,mama udah nyiapin makanan kesukaan kamu pagi ini.”

“Baiklah”ujar Derandra melepas pelukannya dan mencium pipi ibunya.

Dia pun masuk ke dalam rumah dan melihat papanya menatap tajam ke arahnya. Hal yang ingin sekali disingkirkan di rumah ini adalah papanya.

Seseorang yang sangat pencemburu ketika melihat kesayangannya di sentuh oleh orang lain. Termasuk anaknya.

Derandra tidak memperdulikan tatapan ayahnya. Dia melangkahkan kakinya untuk masuk kamar.

“Yank jangan maulah disentuh-sentuh anakmu itu”ujar Mallory.

“Memangnya kenapa,itukan anak mama. Kenapa papa jadi sewot kayak gitu?”heran Firanda.

Setiap pagi, setiap saat Mallory selalu cemburu dengan anaknya. Anak yang dibuat oleh mereka berdua ketika dulu baru menikah.

“Gak ada apa-apa. Cuma gak suka aja lihat kamu disentuh anak itu”ungkap Mallory. Firanda yang mendengar ucapan suaminya itu pun mendelikkan matanya.

Selalu saja seperti itu, Firanda yang melihat kelakuan suaminya hanya bisa mengelus dada.

“Dasar pencemburu. Sama anak sendiri”ucap Derandra yang datang dengan pakaian kerjanya.

Dan tak lupa mencium pipi Firanda.

“Heh jangan cium-cium pipi mama, mulutmu itu bau.”

“Papa kali yang bau, aku mah udah mandi. Lah papa masih bau keringat kan?”

“Sama orang tua harus sopan santun, masak sama papa sendiri dikatain bau keringat.”

“Kan emang bener, iya gak mah.”

“Gak usah cari pembelaan orang lain kamu sendiri_”

Firanda berdehem pada kedua pria itu yang masih saja mendebatkan hal yang tidak perlu di debat. “Bisakah kalian berhenti berdebat di depan makanan.”

Mallory dan Derandra pun terdiam jika sudah mode seperti ini,ibunya pasti akan mengeluarkan taringnya. Jika mereka tidak berhenti berdebat.

Mereka pun sarapan pagi dengan hening,hal yang dilakukan mereka adalah ketika makan pagi seperti ini.

Hening dan fokus terhadap makanan yang disediakan di meja makan.

Itu adalah peraturan yang dibuat Firanda ketika makan,karena itu bentuk menghargai makanan yang mereka makan.

ΠΠ

Bekerja sebagai pemimpin di suatu perusahaan adalah yang hal diinginkan semua orang,terutama Derandra.

Tapi kadang kemauan hati dan pikiran tidak pernah sinkron.

Derandra lebih memilih menjadi general manager di suatu cafe yang didirikan papanya. Yah, masih banyak usaha lain yang ia kelola tentunya.

Mallory memang mempunyai banyak industri bisnis,terutama di bagian F&B. Namun yang dipilih Derandra saat ini adalah general manager.

Dia lebih menyukai di bagian ini,tidak terlalu padat dan hanya mengawasi karyawan yang bekerja.

Itu pun dirinya jarang berkunjung ke cafe itu,hanya ketika ingat saja dirinya akan ke cafe itu.

Seperti sekarang,dirinya akan ke cafe itu untuk mengecek perkembangan selama sebulan ini.

Sekaligus untuk menikmati kopi dari cafe itu. Buat mengobati patah hatinya yang baru saja ditinggal nikah oleh wanita pujaan.

“Selamat pagi Mada”sapa Derandra pada asistennya itu.

“Pagi bos,tumben kesini?”tanya Mada pada bosnya.

“Hanya ingin memeriksa saja. Apakah di perkembangan di cafe ini semakin pesat?”

“Tentu,cafe ini semakin berkembang dengan strategi yang kita pasang bos. Dan sesuai dengan kemauan kita,para pelanggan puas dengan menu yang kita tawarkan.”

“Baguslah kalau seperti itu. Lalu apakah ada kendala lain?”

“Sebenarnya ada sih,tapi mungkin ini hanya hal kecil yang tidak perlu dipermasalahkan.”

“Maksudnya?”

“Kemarin malam ketika hujan deras ada area balkon yang mengalami kebocoran. Dan air itu masuk ke dalam ruangan mengenai barang-barang karyawan yang ada disini, itu hanyalah hal kecil yang tidak perlu dimasalahkan bos. Nanti saya akan menghubungi tukang untuk memperbaikinya.”

Derandra yang mendengar penjelasan Mada hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Mada Mada hal sekecil apapun mau itu merugikan pelanggan atau karyawan kita itu sama saja. Karyawan adalah yang bekerja,sedangkan pelanggan adalah customer. Tentu keduanya memiliki peran penting,karena kalau tanpa keduanya cafe ini tidak akan bisa berdiri.”

Mada yang mendengarnya hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Yang dikatakan Derandra benar,keduanya sama-sama penting dalam berdirinya cafe ini.

“Lain kali kalau kau ceroboh lagi,gajimu akan ku potong dan kau tidak akan bisa mengencani wanita lagi”ancam Derandra pada asistennya.

“Iya bos lain kali saya tidak akan ceroboh lagi”ucap Mada dengan cepat. “Kalau tidak lupa”gumamnya.

“Apa!?”

“Tidak ada, tidak ada.”

Setelahnya Derandra meletakkan dokumen itu di meja. Dan melihat para karyawan cafe yang sedang membersihkan meja.

Dan juga beberapa dari mereka, menyiapkan bahan-bahan makanan untuk hidangan nanti.

Tak lupa sang barista yang sedang membersihkan alat mesin kopinya agar tetap terjaga kebersihan alatnya.

Mereka melakukan pekerjaannya dengan baik. Tak dapat dipungkiri ketika dirinya memegang cafe ini banyak sekali perubahan yang ada di dalamnya.

Terutama pakaian yang dikenakan karyawan, terlihat lebih bergaya daripada pakaian sebelumnya. Semua hal yang ada di cafe ini dirombak ulang oleh Derandra.

Konsep yang ayahnya pakai dulu sangatlah kuno dan tidak akan menarik minat anak muda sekarang.

Dia mendesain cafe dengan menggabungkan dua unsur. Dan tentu saja hal itu akan dapat diterima oleh pelanggan yang sekarang.

Dia memakai dua unsur agar tidak ada yang melupakan sesuatu hal tradisional di negara ini.

“Mada bikinkan Aku kopi.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!