"Turunin tangan kotor anda Bich!"Saut Azofe
Gauri yang sudah Memejamkan matanya ,kaget karna pipinya tidak merasakan apapun dan membuka mata berapa terkejut melihat Azofe yang di Buaya muara yang membelanya .
"Eh bocah Lo bilang gua apa Bich? Gak salah ,yang Lo harus bilang Bich tu dia (menunjuk Gauri)"
Tiba-Tiba Rambut Sinta basah terkena Greentea yang di tuang ke kepala Sinta Oleh Varendra
"Minta maaflah sebelum saya bikin anda tidak bisa berbicara"ucap Varendra dingin
Sinta yang menatap Varendra begitu terpesona akan ketampanannya Hinga dia tak mendengar ucapan Varendra
"Ya Tuhan , mahluk ini turun dari mana? Tiba-tiba Rahimku meronta-ronta ingin dihangatin " ucap Sinta tanpa berfikir panjang apa yang akan terjadi
Sebuah tinju keras mengenai bibir Sinta,yang membuat gigi Sinta copot dan dia tersadar dari halusinasinya .
"Sialan Lo pelacur ,berani banget loh ninju gue ,gue bunuh lu"jawab Sinta berteriak
Gauri yang tersulut emosi ,melihat Varendra dan mengandeng tangannya dan berucap " Gak salah lo mau lenyapin gue ? Yang ada Lo dilenyapkan duluan dari muka bumi ini sama suami gue "jawab Gauri tanpa sadar
Varendra dan yang lain kaget mendengar ucapan Gauri yang begitu yakin .
"Yaelah lu mimpi apa sih jalang? Bisa jadi istri dari pria ini ? Udah chek-in berapa kali ? Tanya Rena meremehkan Gauri
Rena pun kaget karna tiba-tiba muka Rena dipenuhi dengan cheese cake yang dilempar oleh daren.
"Ucapanmu sangat kotor sekali ,sama kaya penampilan anda jalang sampah!"Ucap Daren
Varendra pun menarik Gauri keluar caffe ,menuju mobil membawanya pergi meninggalkan caffe itu .
"tuan maaf saya mau dibawa kemna ? Gimna dengan kerjaan saya ? Gimna kalo gajih saya dipotong ? Atau engga gimna kalo saya dipecat ?ucap Gauri dengan cepat tanpa jeda
Varendra menarik nafas uuhhhhh ,kamu kalo berbicara bisa pelan dan ada jeda ? Saya tidak bisa jawab semuanya " Jawab Varendra
Apa jangan-jangan anda mau nyulik saya ,karna anda sekongkol dengan buaya muara itu!?" tanya Gauri
Varendra mendadak memberhentikan mobil dan menghadap Gauri ,Varendra tersenyum sangat tipis sekali Hinga tidak terkelihatan .
"Mau saya cium kamu ? Kalo berbicara seperti itu lagi ? Jawab Varendra singkat
Gauripun menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangannya dan menggeleng sialnya gak itu membuat Varendra makin gemas dan bertekad haru memiliki Gadis bar-bar ini.
"Pintar ,mulai sekarang kamu harus nurut dan tidak ada bantahan"ucap Varendra
"ha apa maksud ni orang ? Gue harus nurut sama dia ? Mikir apa sih ni rektor otaknya kesumbet apaan? batin Gauri
"gak usah ngedumel kaya gtu , kan bisa ngomong langsung ada orangnya ini " senyum Varendra
"Dih apaan sih , sekarang bapak mau bawa saya kemna ? Saya mau pulang"tanya Gauri
Varendra tidak menjawab pertanyaan Gauri ,dia fokus mengendarai mobilnya hingga mobilnya telah memasuki kawasan apartemen elit milik Varendra .
"hmmm tidur ternyata , cantik sekali kamu tidur seperti ini"ucap Varendra sambil mengendong Gauri keluar mobil dan menuju apartemennya.
Setelah sesampai di dalam apart ,Varendra menidurkan Gauri perlahan ke dikasur sebelah kamarnya dan Varendra pun keluar untuk membersihkan dirinya karna merasa lengket .
Setelah beberapa jam ,Gauri pun mengerjam matanya dan melotot melihat dia bukan ada di kamarnya dan membuka selimut ternyata masih memakai baju yang sama ,dia begitu asing dengan kamar ini .
Gauri pun keluar kamar ,dan melihat diluar sangat sepi ,perut dia sudah memanggil untuk segera diisi
"Laper banget perut gue ,dari kemarin belum keisi nasi"keluh Gauri
Gauri pun mendudukan bokongnya dikursi ruang tv dan memejamkan matanya kembali,tanpa Gauri sadar Varendra masuk dari pintu balkon dan tersenyum melihat pemandangan indah itu ,tanpa aba-aba Varendra mencium kening Gauri,membuat yang punya kening kaget .
"Andaa,apa yang anda lakukan" Teriak Gauri
"saya tidak melakukan apapun ,saya hanya dengar ada yang kelaparan cacing perutnya"sambil mencubit pipi Gauri
Gauri Cemberut melihat pipinya dicubit sembarangan sama orang yang menurut dia ,dia gak kenal.
"Saya mau pulang pak, saya mau makan ,mau mandi ,mau ganti baju"ucap Gauri dengan muka ditekuk.
Varendra tersenyum dan mengacak rambut Gauri "Ayo bantu saya masak di dapur" menarik tangan Gauri
Gauri menarik nafas "uuuuhhh,Saya aja yang masak pak, bapak bisa tunggu di ruang tv"ucap Gauri
"sayang jangan bapak" ucap Varendra
membuat mata Gauri melotot dengan lebar ,karna kaget dengan ucapan Bapak Rektornya.
*****
Hai bestiku, maafkan kalo banyak kurangnya yaa, luv 💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Lilis Ilham
gas keun thor seneng kalau baca wanita barbar
2024-12-11
0
Zuny Achmad
baru baca kak asyiiik seru bnget bagus q suka
2024-11-16
0
Wiwik murniati
ha ha ha ha /Angry//Angry//Angry/
2024-12-15
0