bab 4 kedua kalinya

Kayvan terlihat telah memasuki lift berdinding kaca bersama dengan rombongannya.

satu lengannya bersandar pada besi di pinggiran lift itu.

Tangannya yang lain masuk ke dalam saku celananya.

Sementara matanya menatap ke arah pemandangan di luar sana.

Sebuah pemandangan yang menampilkan gedung perusahaan yang nampak menjulang tinggi karena terdiri dari beberapa lantai.

Lantai dasar di gunakan sebagai parkiran para pekerja pabrik.

Ruang kesehatan juga ruang tunggu.

Karena memang gedung itu adalah gedung yang merupakan pabrik utama proses produksi makanan instan milik HADI WIJAYA GROUP.

Sementara di lantai dua di jadikan proses produksi dan proses pengepakan hasil produksi.

Di lantai tiga,

Menjadi office center para staf administrasi pabrik berikut dengan kantin bagi para pekerja tanpa terkecuali.

Dan di lantai tertinggi gedung itu, yakni lantai empat.

Membentang luas sebuah rooftop sebagai area taman untuk sekedar beristirahat sejenak dari kepenatan dan rutinitas tuntutan pekerjaan.

sekaligus ruang untuk ramah merokok.

Di depan gedung yang tinggi menjulang itu, terhampar luas pelataran berpaving yang menjadi pemisah antara gedung utama di mana Kayvan saat ini berpijak dengan gedung yang menjadi pusat produksi salah satu perusahaan HADI WIJAYA GROUP itu.

Tiba tiba netranya menatap pergerakan dari sana.

Terutama dari pintu pabrik yang terbuka kemudian menampilkan serombongan anak anak kecil berikut dengan guru guru pendamping mereka yang nampak keluar dari pintu pabrik yang terbuka itu.

Tak lama beberapa staf perusahaan turut terlihat keluar.

Sepertinya mereka bertugas mendampingi rombongan anak anak kecil itu.

Mata Kayvan sedikit memicing ketika ia melihat seseorang yang terlihat lebih dominan di antara guru guru pembimbing di sana.

Seseorang itu yang tadi juga cukup menyita perhatiannya di parkiran depan lobi samping gedung utama bangunan ini.

Yang entah karena apa, ia merasa tertarik untuk memperhatikan seseorang itu.

Lift yang terus bergerak turun membuat jarak menjadi lumayan lebih dekat meski tak begitu dekat.

Kaca lift yang tentu teramat tebal juga menjadi salah satu pencipta penghalang bagi mata Kayvan

 Namun,

Walau demikian Kayvan masih bisa dengan jelas melihat dan kemudian terus memperhatikan gerak gerik seseorang yang ia tak tahu siapa itu.

Meski tentu saja ia tetap tak bisa jelas menatap wajah seseorang itu.

Namun tingkah dan sikapnya terhadap anak didiknya benar benar membuat Kayvan penasaran.

Seseorang itu nampak begitu telaten menghadapi anak anak didiknya yang menurut Kayvan sungguh menjengkelkan.

Bagaimana tidak,

Ketika teman temannya yang lain patuh kepada sang guru,

Justru ada beberapa anak lain yang nampak berlarian ke sana kemari tak tentu arah.

Dan seseorang itu nampak telaten dan sabar memberikan arahan kepada murid muridnya itu.

Mata Kayvan semakin menyipit ketika matanya menangkap pergerakan seseroang yang sangat ia kenal nampak mendekat ke arah rombongan anak anak itu.

Seseorang itu adalah Davit dan jajarannya.

Sepupunya itu nampak bergabung dengan rombongan itu dan kemudian terlihat terlibat perbincangan dengan seseorang yang sejak tadi menjadi pusat perhatian Kayvan.

Zacky yang berdiri paling dekat dengan Kayvan mengerutkan keningnya demi melihat raut wajah Kayvan.

Pria itu kemudian mengikuti arah tatapan sang majikan.

Hanya direktur Davit.

Tapi kenapa tuan muda menatapnya begitu intens.

Tanya Zack dalam hati.

Begitupun dengan Yogi dan Samir.

Ternyata dua pria itu juga sama seperti Zack yang merasa penasaran dengan tatapan Kayvan.

Menurut mereka,

Tak pernah rasanya mereka melihat Kayvan nampak begitu tertarik dengan sesuatu seperti saat ini.

Namun kening kedua pria itu pun turut berkerut ketika mereka hanya melihat pemandangan yang menurut mereka biasa saja.

Serombongan anak anak TK di bawah sana di tambah dengan beberapa jajaran petinggi perusahaan seperti direktur Davit.

Tidak ada yang aneh menurut mereka,

Kehadiran anak anak itu adalah salah program direktur Davit, jadi rasanya wajar jika pria itu pun kemudian turut berada di sana.

Lalu kenapa tuan mudanya bisa menatap begitu lama seakan akan ada sesuatu yang aneh atau ada sesuatu yang sangat menarik sehingga bisa membuat Kayvan menatap sedemikian rupa.

" siapa mereka ?! " sebuah tanya terlempar dari bibir Kayvan dengan tatapan terus menatap ke arah luar.

Khususnya kearah seorang gadis yang sebenarnya belum bisa ia lihat dengan jelas wajahnya namun sudah

mampu menarik perhatiannya.

Gadis itu saat ini nampak sedang berbincang dengan Davit dan tubuh Davit sedikit menutupi tubuh gadis itu sehingga membuat Kayvan kembali memiringkan kepala bahkan tubuhnya demi untuk bisa melihat sosok itu.

Zack sampai mengangkat kedua alisnya menatap tingkah Kayvan itu.

Pria berjas hitam itu pun kembali menoleh mengikuti arah pandang Kayvan.

" salah satu TK yang mendapat undangan dari perusahaan karena proposal yang mereka ajukan di terima oleh perusahaan tuan muda " jawab Zacky.

" aku tahu itu Zack, maksudku...dari sekolah mana mereka ?! " tanya Kayvan lagi.

Kali ini kayvan mengalihkan tatapannya kepada Zack dengan raut wajah yang tak puas mendengar jawaban Zack.

Glekkk....

Zack menelan ludahnya menerima tatapan tajam dari Kayvan.

" sebuah TK berbasis Islami yang berdiri di bawah naungan sebuah yayasan pesantren tuan muda.

TK Islami Albeer " jawab Zack kemudian dengan sedikit takut memberi informasi karena ia merasa kurang yakin dengan informasi yang ia tahu tentang tamu undangan pertama atas program kerja direktur Davit itu.

Tentu saja Zack takut salah memberi informasi.

Pasalnya,

Dirinya tak tahu menahu dan tak terlibat sama sekali dengan program sang direktur marketing itu.

Kayvan mengangguk angguk dan kembali menatap ke bawah.

Sementara Zack,

Pria itu bernafas dengan lega karena bisa memberi jawaban sesuai dengan yang di inginkan Kayvan.

Mungkin.....

Beruntung sebelumnya ia tanpa sengaja bertemu dengan manager HRD dan manager produksi di lobi utama perusahaan beberapa waktu yang lalu.

Kemudian dengan tanpa sengaja pula, mereka berbincang sedikit tentang program direktur Davit dan tamu pertama program itu yang berasal dari sebuah TK berbasis agamis dan berada di bawah naungan sebuah pondok pesantren yang cukup besar dan terkenal.

" menurutmu, siapa gadis itu ?! Kenapa Davit seolah begitu memperhatikannya dan aku perhatikan sejak tadi Davit hanya berbincang dengannya ?! " tanya Kayvan lagi.

Zack kembali menoleh ke arah yang di tatap oleh Kyvan.

Keningnya berkerut.

Sudah pasti itu gurunya kan.....?!

Bisik Zack di dalam hati.

" mungkin dia salah satu guru dari TK itu tuan muda " jawab Zack Kemudian.

Kembali Kayvan menoleh dengan cepat ke pada Zack dan menatapnya tajam.

Sekali lagi,

Bulu bulu halus di tubuh Zack terasa meremang menerima tatapan menghunus dari Kayvan itu.

" kalau hal itu aku juga tahu Zack, tentu saja dia salah satu guru dari TK itu.

Kau kira aku bodoh tidak tahu itu.

Yang aku maksud, kenapa Davit hanya bicara kepadanya dan tidak dengan yang lain juga ?! " kata Kayvan yang mesti terdengar pelan namun terasa tajam.

Glek.....

Sekali lagi Zack menelan ludahnya dengan sulit.

" maaf tuan muda, saya akan segera mencari tahu " jawab Zack kemudian.

" ckk.....tidak perlu " jawab Kayvan dengan raut wajah jengkel.

Think....

Pintu lift terbuka, mereka telah sampai di lantai yang mereka tuju.

Yogi segera keluar lebih dulu.

Sementara Zack,dan Samir segera melipir minggir ke samping untuk memberi jalan kepada Kayvan keluar dari lift.

Kayvan membenarkan kancing jazznya sebelum akhirnya ia melangkah keluar lift.

Namun sebelum itu, pria itu masih menyempatkan diri menatap ke belakang.

Keningnya berkerut ketika matanya menatap posisi Davit yang tetap sama seperti tadi, berbincang dengan gadis itu namun kali ini Davit tak lagi menutupi tubuh Gadi itu.

Namun akhirnya Kayvan memilih abai dan segera keluar dari lift itu dan menuju ruangannya.

Zack dan Samir turut menoleh kebelakang sama seperti yang di lakukan Kayvan tadi sebelum mereka keluar dari lift.

kemudian mata kedua pria itu bertemu, Zack mengangkat kedua alisnya ke arah Samir seolah bertanya

" apa kau mengerti maksudnya ?! "

dan Samir hanya menggeleng seolah menjawab

" entahlah, aku tak tahu "

selanjutnya keduanya segera melangkah mengikuti Kayvan menuju ruangan pria itu.

Sementara itu.

Ketika Kayvan tengah tenggelam dengan pikirannya pada sosok seorang gadis yang saat ini tengah berada di belakang lift sana bersama Davit.

Davit,

Sang sepupu justru telah berada di sana.

Pria tampan berusia 25 tahun itu berdiri di antara anak anak itu setelah sebelumnya menyapa mereka dengan begitu riang dan ramahnya.

Khususnya sosok gadis berhijab lebar yang merupakan kepala sekolah TK Itu.

" ok anak anak gimana...suka sama bingkisannya ?! " sapa Davit pada bocah bocah itu.

" suka.....!!!! " teriak mereka dengan membahana sembari mengangkat tinggi tinggi kantung plastik warna putih yang saat ini mereka pegang.

Davit tersenyum,

Saat ini, perusahaan memberikan waktu kepada anak anak itu bermain sepuas hati mereka di lapangan yang super luas itu.

Sebelum mereka di ajak memasuki kantin perusahaan untuk makan siang.

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

makin seruu nih kayvan

2024-09-12

0

Titin Rosediana

Titin Rosediana

sepertinya bakal keren lgi ini novel.... semangat ka... 💪💪💪

2024-09-04

2

Ninik

Ninik

kayvan jatuh hatikah pada kepsek cantik itu semoga berjodoh kayvan

2024-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Kayvan
2 bab 2 awal pertemuan.
3 bab 3 deal
4 bab 4 kedua kalinya
5 bab 5 Zalwa Aisyah Syahrani Mawardi
6 bab 6 tatapan mata Kayvan.
7 bab 7 mulai semakin memperhatikan
8 bab 8 Kayvan yang dingin
9 bab 9 kembali melihat
10 bab 10 mulai mendekat
11 bab 11 mulai memaksa
12 bab 12 menguntit
13 bab 13 yang sebenarnya
14 bab 14 tak berdaya
15 bab 15 pemaksaan.
16 ba 16 pemaksaan 2
17 bab 17 amarah Kayvan yang mengerikan
18 bab 18 bengisnya Kayvan
19 bab 19 Kayvan dan Zalwa
20 bab 20 gila
21 bab 21 kenyataan pahit
22 bab 22 Zakaria
23 bab 23 kembali tersulut
24 bab 24 hukuman Kayvan
25 bab 25 hukuman Kayvan 2
26 ban 26 absurd
27 bab 27 tekanan
28 bab 28 tak tega
29 bab 29 sedikit perhatian
30 bab 30 sebersit rasa takut
31 bab 31 berontak 1
32 bab 32 berontak 2
33 bab 33 perlawanan berujung fatal
34 bab 34 Kayvan yang egois
35 bab 35 sedikit lembut
36 bab 36 masih lembut
37 bab 37 di panggil ke pondok
38 bab 38 penyesalan umi Zhahira.
39 bab 39 hati dua orang wanita
40 bab 40 kemarahan Kayvan
41 bab 41 ternyata
42 bab 42 pertemuan
43 bab 43 di akui
44 bab 44 " atau...hanya obsesi
45 bab 45 brutal
46 bab 46 tercapai....
47 bab 47 intimidasi....
48 bab 48 sah......
49 ban 49 babak baru kehidupan Zalwa
50 bab 50 kenangan masa lalu
51 bab 51 menghindar
52 bab 52 sendiri
53 bab 53 dalam diam
54 bab 54 izin
55 bab 55 luapan kemarahan
56 ban 56 pasrah
57 bab 57 berusaha meredam
58 bab 58 menyerahkan diri
59 bab 59 menyerahkan diri 2
60 bab 60 sentuhan lembut
61 bab 61 sebuah keputusan
62 bab 62 wanita lain
63 bab 63 kemarahan Zalwa
64 bab 64 menggoda
65 bab 65 sama sama kena
66 bab 66 bersikap manis
67 bab 67 pemahaman Zalwa
68 bab 68 mulai terbuka
69 bab 69 sebuah hadiah
70 bab 70 yang sebenarnya
71 bab 71 pelajaran untuk Okta
72 bab 72 memperkenalkan
73 bab 73 sedikit tentang masa kecil Kayvan
74 bab 74 mengancam
75 bab 75 perhatian tak sengaja
76 bab 76 sindiran
77 bab 77 sedikit menjadi terang
78 bab 78 kelembutan seorang Zalwa untuk Kayvan.
79 bab 79 pertemuan
80 bab 80 perasaan yang salah.
81 bab 81 salah paham
82 bab 82 pertengkaran hebat 1
83 bab 83 pertengkaran hebat 2
84 bab 84 persekongkolan jahat
85 bab 85 membuat perhitungan.
86 bab 86 mengikuti alur
87 bab 87 drama
88 bab 88 di sayangi
89 bab 89 mengalah
90 bab 90 mengalah 2
91 bab 91 " aku akan merawatmu....
92 bab 92 menghadapi dengan kelembutan
93 bab 93 sabar
94 bab 94 menjadi manja
95 bab 95 ancaman
96 bab 96 ancaman2
97 bab 97 menumpahkan rasa
98 bab 98 permintaan Zalwa
99 bab 99 bersih bersih Kayvan
100 bab 100 kelembutan Zalwa untuk Kayvan.
101 bab 101 tentang Zahra
102 bab 102 drama kelahiran
103 bab 103 baby Reysaka
104 bab 104 Kayvan masih panik
105 bab 105 Zalwa yang labil
106 bab 106 end
Episodes

Updated 106 Episodes

1
bab 1 Kayvan
2
bab 2 awal pertemuan.
3
bab 3 deal
4
bab 4 kedua kalinya
5
bab 5 Zalwa Aisyah Syahrani Mawardi
6
bab 6 tatapan mata Kayvan.
7
bab 7 mulai semakin memperhatikan
8
bab 8 Kayvan yang dingin
9
bab 9 kembali melihat
10
bab 10 mulai mendekat
11
bab 11 mulai memaksa
12
bab 12 menguntit
13
bab 13 yang sebenarnya
14
bab 14 tak berdaya
15
bab 15 pemaksaan.
16
ba 16 pemaksaan 2
17
bab 17 amarah Kayvan yang mengerikan
18
bab 18 bengisnya Kayvan
19
bab 19 Kayvan dan Zalwa
20
bab 20 gila
21
bab 21 kenyataan pahit
22
bab 22 Zakaria
23
bab 23 kembali tersulut
24
bab 24 hukuman Kayvan
25
bab 25 hukuman Kayvan 2
26
ban 26 absurd
27
bab 27 tekanan
28
bab 28 tak tega
29
bab 29 sedikit perhatian
30
bab 30 sebersit rasa takut
31
bab 31 berontak 1
32
bab 32 berontak 2
33
bab 33 perlawanan berujung fatal
34
bab 34 Kayvan yang egois
35
bab 35 sedikit lembut
36
bab 36 masih lembut
37
bab 37 di panggil ke pondok
38
bab 38 penyesalan umi Zhahira.
39
bab 39 hati dua orang wanita
40
bab 40 kemarahan Kayvan
41
bab 41 ternyata
42
bab 42 pertemuan
43
bab 43 di akui
44
bab 44 " atau...hanya obsesi
45
bab 45 brutal
46
bab 46 tercapai....
47
bab 47 intimidasi....
48
bab 48 sah......
49
ban 49 babak baru kehidupan Zalwa
50
bab 50 kenangan masa lalu
51
bab 51 menghindar
52
bab 52 sendiri
53
bab 53 dalam diam
54
bab 54 izin
55
bab 55 luapan kemarahan
56
ban 56 pasrah
57
bab 57 berusaha meredam
58
bab 58 menyerahkan diri
59
bab 59 menyerahkan diri 2
60
bab 60 sentuhan lembut
61
bab 61 sebuah keputusan
62
bab 62 wanita lain
63
bab 63 kemarahan Zalwa
64
bab 64 menggoda
65
bab 65 sama sama kena
66
bab 66 bersikap manis
67
bab 67 pemahaman Zalwa
68
bab 68 mulai terbuka
69
bab 69 sebuah hadiah
70
bab 70 yang sebenarnya
71
bab 71 pelajaran untuk Okta
72
bab 72 memperkenalkan
73
bab 73 sedikit tentang masa kecil Kayvan
74
bab 74 mengancam
75
bab 75 perhatian tak sengaja
76
bab 76 sindiran
77
bab 77 sedikit menjadi terang
78
bab 78 kelembutan seorang Zalwa untuk Kayvan.
79
bab 79 pertemuan
80
bab 80 perasaan yang salah.
81
bab 81 salah paham
82
bab 82 pertengkaran hebat 1
83
bab 83 pertengkaran hebat 2
84
bab 84 persekongkolan jahat
85
bab 85 membuat perhitungan.
86
bab 86 mengikuti alur
87
bab 87 drama
88
bab 88 di sayangi
89
bab 89 mengalah
90
bab 90 mengalah 2
91
bab 91 " aku akan merawatmu....
92
bab 92 menghadapi dengan kelembutan
93
bab 93 sabar
94
bab 94 menjadi manja
95
bab 95 ancaman
96
bab 96 ancaman2
97
bab 97 menumpahkan rasa
98
bab 98 permintaan Zalwa
99
bab 99 bersih bersih Kayvan
100
bab 100 kelembutan Zalwa untuk Kayvan.
101
bab 101 tentang Zahra
102
bab 102 drama kelahiran
103
bab 103 baby Reysaka
104
bab 104 Kayvan masih panik
105
bab 105 Zalwa yang labil
106
bab 106 end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!