Because My Familiy
Cintya Kusuma Dewi adalah mahasiswa di universitas x yang sangat pintar dan berbakat di jurusan desain dan IT. Beberapa kali hasil desainnya berhasil mengundang decak kagum para dosennya hingga membuatnya meraih beberapakali predikat cumlaude. Tapi hal itu tak membuat gadis berperawakan mungil serta berparas cantik dan imut itu sombong. Cintya tetaplah gadis sederhana yang tangguh dan pekerja keras walaupun dia dibesarkan dikeluarga dengan ekonomi pas pasan. Sebenarnya ayah Cintya dulunya adalah seorang arsitek dan ibunya mantan agen rahasia tiongkok. Karena sebuah kasus yang dulu pernah ditangani ibunya, membuat penjahat itu dendam lalu menghabisi keluarga Cintya. Beruntung Cintya bisa selamat lalu Cintya diasuh dan dibawa oleh paman dari ayahnya di sebuah desa terpencil di pulau seberang. Paman Cintya yang menyadari bakat serta kecerdasan Cintya, akhirnya memutuskan untuk pindah kembali ke kota kelahiran Cintya bersama anak dan istrinya. Cintya memiliki seorang adik bernama Jasmine. Walaupun mereka bersaudara tetapi ada perbedaan fisik yang mencolok diantara keduanya. Jasmine berperawakan khas penduduk pribumi serta berkulit sawo matang. Sedangkan Cintya memiliki kulit yang lebih putih dan bermata sipit mirip ibunya hanya saja postur badannya lebih tinggi serta rambut bergelombang yang berasal dari gen ayahnya. Cintya juga memiliki seorang sahabat masa kecilnya bernama Santi.
Suwandi Djayahadiningrat, dilihat dari namanya sudah pasti dia memang ada keturunan darah biru. Ibunya merupakan seorang putri asli kerajaan Xo yang cantik serta penyayang. Sedangkan ayahnya seorang pengusaha sukses yang berpengaruh di kota Z. Dan wajah tampan yang menurun dari ibunya serta kepandaian yang dia dapat dari ayahnya, Suwandi sekarang berhasil menjadi CEO di perusahaan ayahnya menggantikan posisi ayahnya yang sekarang sedang ingin berbulan madu keliling dunia bersama istri tercintanya.
Imam Subroto, terlahir dari keluarga yang cukup mampu. Ayahnya seorang walikota yang sangat berpengaruh di kota Z. Tapi dia tidak ingin mengikuti jejak ayahnya dan sekarang telah memiliki sebuah perusahaan desain yang baru dia rintis beberapa tahun ini semenjak dia masuk dalam kuliah desain hingga dia bertemu dengan cintya yang sekarang menjadi kekasihnya. Imam sangat menyayangi cintya karena dia kagum pada sifat serta kepintaran gadis itu bahkan beberapa ide dari kekasihnya itu membuat perusahaannya semakin berkembang pesat. Dan kedekatan mereka berdua, sempat membuat para fans mereka berdua merasa patah hati dan kecewa.
***********
Di sebuah kantin di kampus tampak seorang gadis seorang sedang duduk sedih seorang diri di meja.
Bagaimana ini....tabunganku sudah mulai berkurang sementara uang kuliah terus mendesak. Kalo saja ayah tidak dipecat karena penyakitnya jantung dan strokenya, ibu tidak akan kebingungan mencari uang seorang diri. Aku jadi ngga tega minta uang kuliah sama ibu. Apa aku cari kerja aja ya. batin cintya
"Door!! " Harun berusaha mengagetkan cintya
"Eh kak Harun...." ucap cintya dengan lesu
"Kenapa lo? Tumben muka lo kusut gitu gak bertenaga?" tanya harun
"Bokap gue udah ngga kerja lagi kak karena bokap gue belakangan ini penyakitnya sering kambuh dan uang pesangon bokap gue juga ngga banyak itupun buat nambah usaha jahitan nyokap gue. Gue bingung mau cari kerja karena bentar lagi kita kan harus bayar kuliah. Padahal gue udah sebar lamaran tapi kenapa belum ada panggilan...oh ya...nih tugas kakak,udah selesai " ucap cintya sambil menyodorkan sebuah flashdisk kepada harun.
"oh ya? Cepet amat? padahal tujuan gue kesini bukan untuk ambil ini. Gue mau traktir lo makan es krim di tempat yang lagi viral" Harun berkata sambil teesenyum manis.
"serius...mau traktir gue? porsi makan gue banyak lo...ntar kantong lo gak kempes tuh" goda Cintya
"Ya elah Cintya...mana pernah sih gue perhitungan sama lo. Eh ngomong ngomong soal kerjaan, kenapa lo ngga minta aja sama cowok lo. Bukannya dia udah punya perusahaan ya walaupun masih baru sih.. " balas harun dengan wajah nyengirnya
"Udah sih...tapi dia malah mau kasih gue posisi sekretaris"
"Ya bagus dong...pasti gajinya lumayan tuh" ucap harun
"Ya ngga bisa gitu dong kak...kalo gue terima trus Santi mau dikemanain? Dia itukan sahabat gue , gue juga lagi yang udah minta mas Imam masukin dia kesitu. Masak gue juga yang harus nusuk dia dari belakang. Mana adik adiknya masih butuh biaya lagi" jawab Cintya
"Iya gue tahu...tapi masalahnya nasib lo sendiri gimana?" tanya Harun
Mereka pun diam beberapa saat sampai Harun akhirnya membuka pembicaraan.
"Eh Cin...gue mungkin bisa masukin lo ke tempat kerja gue hanya saja bos dari Jaya Group Corporate itu ngga suka adanya nepotisme. Jadi semua karyawan yang masuk kesitu harus mulai dari bawah dulu baru lo bisa naik jabatan kalau lo punya kemampuan. Dan itu berlaku adil untuk semua karyawan. Hanya saja ketika lo baru diterima disitu lo harus siap dulu dalam posisi apapun tanpa memandang gelar. Gimana lo mau?" tanya harun.
Boleh...boleh...trus kapan gue bisa kirim cv nya" tanya Cintya dengan antusias diiringi senyuman sejuta wattnya
Hmm...cintya cintya manis sekali sih senyum lesung pipit lo, buat hati gue meleleh aja. batin Harun
"Ntar gue kirim alamat emailnya ke lo biar gue hubungi langsung bagian HRD nya" balas Harun dengan senyuman manis yang semakin menunjukkan ketampanannya.
"Oke aku tunggu kabarnya...sorry yah kak gue pergi dulu , gue masih ada kelas" ucap Cintya yang langsung berdiri
"Tapi ntar jadi kan kita keluar bareng!" ucap Harun dengan setengah berteriak karena Cintya udah berjalan beberapa langkah.
"Ntar gue kabarin!" balas Cintya dari kejauhan
Di tempat lain di sebuah bandara terlihat seorang pemuda tampan baru keluar lobby bandara.Pemuda itu adalah suwandi. Anak pemilik Jaya Group yang baru lulus kuliah dan sekarang menjabat CEO di perusahaan milik ayahnya.
"Selamat siang tuan...selamat datang kembali" ujar Sebastian sang asisten dengan ramah sambil membukakan pintu mobil. Suwandi hanya mengangguk saja lalu langsung masuk ke dalam mobilnya.
Sebastian dulunya adalah seorang preman yang menolong Suwandi ketika Suwandi sedang dalam bahaya karena dikejar kejar musuh ayahnya. Entah kenapa Sebastian merasa kasihan dengan pemuda yang umurnya lebih muda lima tahun darinya lalu menolong menyembunyikan Suwandi. Hingga dia sendiri hampir kehilangan nyawa karena menolong Suwandi. Setelah Suwandi selamat, Suwandi segera mencari pemuda yang sudah menolongnya hingga dia menemukannya dalam keadaan mengenaskan dengan luka disekujur tubuhnya dan hampir tewas. Demi membalas budi, Suwandi lantas membawanya serta merawatnya hingga dia sembuh. Semenjak saat itu Sebastian berjanji akan selalu setia serta mengikuti kemanapun Suwandi pergi. Sebastian pun menjadi asisten kepercayaan suwandi.
"Kita pulang ke rumah dulu...atau langsung ke perusahaan tuan?" tanya Sebastian.
"Apa keluargaku ada di rumah?"tanya suwandi balik
"Tidak tuan....tuan besar dan nyonya sudah berangkat ke London tadi pagi" jawab Sebastian.
"Kalau begitu kita ke perusahaan. Percuma saja aku pulang ke rumah. Mereka berdua itu sudah tua masih saja suka berbulan madu" gerutu Suwandi. Sebastian hanya sedikit tersenyum melihat kekesalan majikannya itu
Dua minggu kemudian
Harun benar - benar telah mewujudkan janjinya kepada Cintya. Cintya sekarang bekerja di Jaya Group Company tapi sebagai OB. Bagi Cintya itu tidak masalah karena gaji OB disana lebih banyak dua kali lipat dari perusahaan lainnya.
Sedangkan Imam yang mengetahui kekasihnya bekerja di perusahaan lain membuatnya frustasi. Pasalnya dia sangat mengharapkan Cintya mau bekerja di perusahaannya karena beberapa ide - ide desain yang dilontarkan Cintya secara spontan kepadanya mampu membuat perusahaannya bisa berkembang dengan pesat serta mendapatkan kepercayaan dari beberapa investor. Imam yang tidak mau menyerah terus berusaha merayu cintya untuk mau bergabung ke dalam perusahaannya. Tapi pribadi cintya yang tidak suka bergantung serta merepotkan siapapun membuat dia lebih memilih untuk mengikuti kata hatinya. Dan kata hatinya berkata dia harus memilih bekerja di Jaya Group Company walaupun hanya sebagai OB toh lambat laun dia merasa pasti punya jalan untuk bisa naik jabatan. Lagipula banyak sekali orang - orang yang ingin bekerja di perusahaan itu karena perusahaan itu berani membayar mahal pekerjanya dan akan memberikan bonus kalau mereka bisa menunjukkan kinerja yang baik.
Suatu hari, Cintya sengaja berangkat kerja dua jam lebih awal dari biasanya. Hal ini dia lakukan karena dia ingin mengerjakan skripsinya sebentar di tempat kerjanya. Ketika Cintya akan berangkat kerja dan sedang menuju halte tanpa sengaja dia melihat sebuah mobil mewah yang menabrak seorang nenek yang hendak menyebrang. Pada waktu itu keadaan halte memang masih sepi.
"Awaaas!!" spontan teriak cintya
ciiit.....Braak !
Walaupun tidak terlalu kencang menabrak tapi karena keadaan nenek itu lemah jadi dia sempat pingsan karena syok. Cintya segera berlari menghampiri korban sementara sang sopir buru buru keluar
Nenek Hilda! ucap cintya yang terkejut
"Apa anda keluarganya nenek ini?" tanya sang sopir
"Bukan....tapi dia tetanggaku" ucap cintya bergegas memangku kepala sang nenek lalu menepuk nepuk pipinya
"Nenek!...nek...sadarlah...kita harus segera membawanya ke rumah sakit" ucap cintya yang panik
"Maaf nona bukan maksudku untuk tidak bertanggung jawab tapi aku sedang buru buru, Ini kartu namaku dan kartu atmku, kau bisa pakai itu untuk biaya rumah sakit" ujar sopir itu.
"Apa kau sudah gila hah!! Kau yang menabraknya jadi kau yang harus bertanggung jawab!! Antarkan nenek ini ke rumah sakit! balas cintya sambil melempar kembali kartu atm tersebut
"Tapi nona....
"Ada apa ini!" ucap seorang pria tampan majikan dari sopir tersebut.
"Maaf Tuan...tapi nona ini meminta kita mengantarkan nenek ini ke rumah sakit" jawab sopir itu.
"Aku tidak bisa! Aku tidak punya banyak waktu. Lagipula memangnya siapa kau berani beraninya memerintahku!" bentak Suwandi
Mendengar itu, Cintya jadi semakin geram, "Hei apa hatimu terbuat dari batu sampai sampai tidak melihat nenek ini pingsan karena kau tabrak! Lagipula nenek ini begini karena ulah sopirmu!!" balas Cintya.
"Sebastian...berikan dia cek dengan jumlah yang lebih dari cukup untuk biaya rumah sakit" ujar suwandi majikan dari sopir itu.
Melihat sebuah taksi lewat cintya segera menyetopnya lalu meminta bantuan kepada sopir taksi itu untuk membawanya ke rumah sakit.
"Tunggu nona! bawalah cek ini" ujar Sebastian sambil menghampiri taksi itu.
"Ck...ck dasar orang kaya semuanya hanya dinilai dengan uang, kau pikir aku sudi menerima uang dari manusia yang tidak berperasaan seperti kalian? Aku tidak butuh uang kalian!! " balas Cintya.
Kemudian Cintya segera masuk taksi dan memerintahkan sopir itu untuk segera jalan menuju rumah sakit.
Suwandi yang kesal kembali masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu dia mulai mengomel ngomel serta mengingat ingat dengan jelas wajah wanita itu.
"Dasar wanita aneh...berani beraninya dia menghinaku seperti itu. Kalau aku bertemu dia lagi akan aku lihat seberapa besar nyalinya menghadapiku" ujar Suwandi
Di tempat lain, cintya yang panik segera menghubungi cucu nenek tersebut yang kebetulan seorang dokter untuk menunggunya di rumah sakit. Begitu tiba disana sang cucu segera memeriksa neneknya yang ternyata tidak ada luka yang parah pada dirinya. Hanya perasaan syok saja yang belum sepenuhnya hilang dari pikiran nenek tersebut.
"Cintya...makasih ya udah bawa nenek aku kesini?" ucap Rayhan cucu nenek tersebut.
"Sama sama kak...kalau begitu aku tinggal kerja dulu ya, aku takut telat karena aku masih dalam masa training" Setelah itu Cintya hendak pergi.
"Tunggu! Memangnya kau bekerja dimana cintya? Biar aku antar" ujar Rayhan.
"Ngga usah kak...aku naik ojol aja, kak Rayhan tunggu nenek kakak aja disini" balas Cintya.
"Baiklah...hati hati dijalan" ujar Rayhan sambil tersenyum manis padanya.
*****
Beberapa menit kemudian....
"Haah...kupikir aku sudah terlambat ternyata aku masih punya waktu sepuluh menit. Lumayan buat ganti baju" gumam Cintya sendiri
Lalu Cintya bergegas menuju toilet karyawan di lantai bawah di dekat loker karyawan. Setelah itu dia bergegas menuju ruang alat kebersihan karena dia bertugas piket hari ini. Ketika menuju belokan karena buru - buru akhirnya dia menabrak seorang pemuda. Hingga membuat pemuda itu kesal.
"Sial...kau!!" ujar Suwandi
"Kau!!" ucap Cintya juga bersamaan.
"Apa kau tidak punya mata sampai tidak bisa melihat diriku sebesar ini!" ucap Suwandi yang sejak kejadian tadi sudah kehilangan mood kerja.
"Hei memangnya aku wanita super yang bisa melihat benda dari balik dinding!" balas cintya.
"Kau ini!! Tunggu sebentar...kau memakai seragam ini? Apa kau karyawan disini?" tanya Suwandi.
Setelah Cintya sejenak menatap penampilan Suwandi dan Sebastian yang seperti eksekutif muda itu pun juga berpikir kalau mereka berdua salah satu orang penting di perusahaan ini tapi yang jelas bukan bosnya. Sayangnya itu hanya pemikiran Cintya.
"Iya...memangnya kenapa?" tanya Cintya.
"Kau tidak tahu siapa aku!!" bentak Suwandi
"Memangnya kau siapa!" seolah menantang Suwandi
"Kalau kau berpikir ingin mengadukanku pada atasanmu silahkan saja. Kau pikir aku takut" ujar Cintya sebelum pergi sambil tersenyum manis menunjukkan lesung pipitnya yang sebenarnya hanya ingin mengejek suwandi.
Suwandi melihat dari kejauhan Cintya membalikkan badannya lalu menjulurkan lidahnya dengan maksud mengejeknya
"Dia itu...mengejekku seperti aku anak kecil saja" gumam suwandi
Wow apa ini...baru kali ini ada gadis yang seberani itu pada tuan...gadis yang menarik batin sebastian.
"Eee tuan....kita harus bersiap - siap karena rapat sebentar lagi dimulai" ujar Sebastian.
Tanpa basa basi lagi mereka berdua melangkah menuju ke dalam ruangan kantor Suwandi. Beberapa staff karyawan yang sudah datang menunduk hormat serta menyapa mereka.
Di dalam kantornya Suwandi segera membuka pembicaraan.
"Cari tahu latar belakang gadis itu "ucap Suwandi yang masih geram.
"Sudah aku lakukan dari tadi tuan" jawab Sebastian santai sambil menyodorkan ponselnya.
"Mahasiswa pintar di Universitas X dan beberapa kali mendapatkan gelar cumlaude baik jurusan desain maupun IT. Tahun ini semester akhir dia kuliah. Lahir dalam keluarga sederhana dan apa ini ayahnya baru kena PHK karena sering sakit. Bagaimana bisa ada perusahaan setega ini kepada karyawannya" ujar suwandi
"Dan berita yang lebih mengejutkan lagi tuan, Dia kekasih Imam Subroto. Pengusaha yang baru merintis beberapa tahun belakangan ini. Mereka berdua teman satu kampus" tambah sebastian.
"Ini aneh sekali...kalau Imam memang kekasihnya kenapa dia tidak bekerja pada kekasihnya saja. Kekasihnya pasti akan memberikan posisi yang bagus untuknya" ujar suwandi.
"Itu juga yang menjadi pikiran saya tuan, untuk apa dia bekerja disini. Apalagi posisinya hanya sebagai OB tapi berdasarkan informasi HRD dia masuk kesini atas bantuan salah satu staff perencanaan kita, Harun. Kakak senior Cintya di kampus dan juga teman seangkatan Imam" ujar Sebastian.
Tanpa bicara Suwandi berdiri dari kursi kerjanya lalu menatap pemandangan dari balik kaca jendela ruangannya
Gadis yang unik dan misterius. Baiklah...aku akan lihat seberapa besar nyali dan kemampuanmu menghadapiku batin suwandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
fifah
Assalamualaikum
2021-02-12
1
Titik pujiningdyah
hay kak aku mampir dengan jempol yang bertebaran😀mampir juga yuk ke karya aku "Wheel of love"
2021-02-12
1
Diana Trigustiani
hadir thor...
2021-02-12
1