5. Sengaja menghilang..?

Pukul dua belas Kinan sudah menyelesaikan pekerjaannya. Dia pun segera pulang takut Raka menangis terlalu lama ditinggal. Sampai di depan rumah Kinan melihat Raka sedang berada di teras rumah bersama seorang laki- laki. Kinan pun mempercepat langkahnya karena penasaran dengan laki- laki tersebut. Karena dia yakin kalau laki- laki itu bukan suaminya.

"Raka..." ucap Kinan.

"Ibuuu..." seru Raka senang melihat sang ibu pulang.

Laki- laki itu pun menoleh pada Kinan.

"Mas Wandi...?"

"Iya Kinan, saya tadi mencarimu tapi cuma ada anakmu . Katanya kamu lagi kerja.Jadi saya di sini deh nemenin Raka main sambil nungguin kamu.." sahut Wandi.

"Maaf ya mas, jadi kelamaan nunggunya, saya baru pulang kerja.."

"Kerja di mana Kinan..?"

"Di apartemen mas, jadi art..."

"Oh,

"Sebentar ya mas saya bikinin minum dulu.."

"Nggak usah Kinan, saya nggak lama kok, saya cuma kasih kabar tentang suamimu aja kok.."

"Oh ya udah... Gimana mas ada kabar dari mas Rangga..?"

"Begini Kinan, kata Karso yang kemarin kerja bareng sama Rangga, rabu sore mereka pulang dari Bandung naik mobil, Karso yang menyupir. Pas di rest area mereka istirahat untuk ngopi sama makan. Abis makan Rangga pamit ke toilet. Tapi ditungguin sampai lama nggak datang- datang..."

"Karso sama ke tiga temannya juga mencari ke toilet dan ke tempat lain tapi mereka nggak menemukan Rangga. Sampai dua jam mereka nyari nggak ketemu juga. Akhirnya terpaksa merek pulang tanpa Rangga..." lanjut Wandi

"Ya Alloh mas, kenapa bisa begitu..? Apa yang terjadi dengan mas Rangga mas..? Kenapa tiba- tiba bisa menghilang seperti itu..?" Kinan menangis.

"Maaf Kinan kalau soal itu saya juga nggak tahu, teman- teman saya juga bingung..."

"Apa jangan- jangan mas Rangga diculik ya mas..?" tanya Kinan.

Wandi malah tertawa.

"Kenapa mas Wandi tertawa...?"

"Kamu ini lucu Kinan, mana ada orang sudah dewasa diculik, yang ada penculiknya juga takut. Biasanya yang diculik itu kan anak- anak..." jawab Wandi.

"Trus kalau nggak diculik mas Rangga kemana..?"

"Maaf ya Kinan tapi kalau menurut saya sih Rangga itu bukannya hilang, tapi sengaja menghilang..."

"Maksud mas Wandi..?"

"Iya, beberapa hari lalu dia cerita semua masalahnya sama saya. Dia terlihat frustasi menghadapi masalah demi masalah yang dia hadapi. Kalau menurut saya sih dia sengaja pergi untuk menghindari masalahnya..." jawab Wandi.

"Maksud mas Wandi suami saya mau lari dari tanggung jawab trus dia pergi begitu saja meninggalkan saya dan Raka begitu..?"

"Ya begitulah Kinan.Bisa saja dia bertemu dengan perempuan lalu dia ikut dan tergoda dengan perempuan itu..." ucap Wandi.

"Nggak mas, saya nggak percaya ,mas Rangga bukan laki- laki seperti itu..." Kinan kesal.

"Kinan saya itu punya teman banyak, masalahnya beda- beda, biasanya laki- laki kalau sedang bermasalah dengan istri atau dengan ekonomi keluarga biasanya dia nggak kuat dan memilih kabur. Dia mencari kesenangan sendiri di luar sana. Nyari perempuan buat mengobati rasa pusing akibat masalahnya..."

"Itu kan temannya mas Wandi, mas Rangga tidak seperti teman- teman mas Wandi yang nggak jelas itu. Lagian mana mungkin mas Rangga main perempuan , memangnya main perempuan itu nggak pake uang..?.." tanya Kinan.

"Mas Rangga uang dari mana ..? Emang ada perempuan mau sama laki- laki yang nggak ada duitnya..?" Kinan semakin kesal saja.

"Eh Kinan yang di cari oleh perempuan itu bukan cuma laki- laki berduit saja. Laki- laki yang nggak berduit juga mereka cari yang penting mukanya ganteng dan bisa memuaskan. Kan suamimu itu gagah dan juga ganteng. Perempuan mana yang nggak tertarik dengan penampilan suamimu itu..?" sahut Wandi.

"Apa lagi kayak tante - tante g*rang yang haus belaian. Mereka carinya laki- laki muda biar nggak ada uang tapi bisa memuaskan mereka. Malah mereka yang mengeluarkan uang buat si laki- lakinya. .." sambung Wandi.

"Ya ampun mas, kok Mas Wandi ngomongnya kayak gitu sih, bikin saya tambah khawatir saja.." Kinan semakin cemas. Tapi ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Wandi. Hal seperti itu pun pernah Kinan dengar sebelumnya. Banyak laki- laki yang mencari tante- tante g*rang hanya demi uang.

"Bukannya saya mau bikin Kinan cemas, tapi saya hanya cerita apa yang sudah pernah saya dengar dan saya saksikan di luar sana. Ya mudah- mudahan sih Rangga nggak seperti mereka. Tapi kalau misal seperti itu adanya ya setidaknya kamu udah nggak terlalu kaget nantinya..." ucap Wandi.

Kinan hanya diam melamun memikirkan jika apa yang dikatakan oleh Wandi terjadi juga pada suaminya.

"Ya sudah Kinan, saya pulang ya, nanti kalau ada kabar lagi dari suamimu saya kabari kamu lagi..." ucap Wandi lalu pamit.

Tapi sebelumnya dia memberikan satu lembar uang lima puluh ribu pada Raka.

"Mas, pake repot- repot segala.." ucap Kinan merasa tidak enak pada Wandi.

"Nggak papa Kinan, buat jajan Raka..."

"Terima kasih ya mas.."

"Iya Kinan, Rangga itu teman saya, dia juga sudah banyak bantu saya, jadi kalau ada apa- apa kamu jangan sungkan hubungi saya ya.." ucap Wandi lalu pamit pulang.

Sejak kedatangan Wandi ke rumahnya dan menceritakan banyak hal membuat Kinan merasa tidak tenang. Di hatinya banyak sekali pertanyaan dan penasaran apa yang terjadi dengan sang suami. Apa suaminya benar melakukan hal yang dikatakan oleh Wandi..? Apa suaminya sengaja meninggalkan dirinya dan juga anaknya..? Apakah suaminya sedang bersama tante- tante g*rang..?"

Pertanyaan - pertanyaan seperti itu benar - benar mengganggu pikiran Kinan beberapa hari ini. Hingga di tempat kerja pun dia sering melamun.

Seperti pagi ini ketika sedang bersih- bersih di apartemen Andrew tiba-tiba Kinan teringat dengan sang suami. Dia kangen setelah satu minggu lebih tidak mendapat kabar darinya.

Andrew yang akan berangkat kerja pun heran melihat Kinan melamun sambil memegangi kemoceng.

"Kamu mau kerja atau mau melamun..?" tanya Andrew yang tiba- tiba sudah ada depan Kinan hingga membuat Kinan kaget.

"Ma..maaf tuan.."

"Kau sedang memikirkan apa..?"

"Ti.. Tidak tuan.."

"Apa kau sedang memikirkan bagaimana caramu membayar hutang padaku..?" tanya Andrew.

Kinan pun menunduk , ya sebenarnya hal itu juga tidak luput dari pikiran Kinan. Sampai hari ini sang suami belum pulang. Uang untuk membayar hutang pada Andrew pun belum ada.

"Waktu membayar hutang tinggal enam hari lagi. Katakan padaku kau akan membayar dengan apa..? Bayar dengan uang tunai atau dengan tubuhmu..?" tanya Andrew sambil menatap tajam ke arah dua benda kenyal di dadanya.

Kinan tidak bisa menjawab pertanyaan sang majikan. Tangannya gemetar dan jantungnya berdetak dengan kencang. Dia hanya bisa menunduk.

Andrew lalu mendekat ke arah Kinan. Kemudian mengakat dagu Kinan agar wajahnya berhadapan dengan wajahnya. Andrew lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Kinan hingga hembusan nafasnya menyapu seluruh wajah Kinan.

Jarak mereka hanya tinggal beberapa centi saja. Hingga Kinan tak berani untuk bernafas. Dia hanya memejamkan matanya saja.

"Jawab pertanyaanku Kinan.." bisik Andrew.

"Ma..masih ad..ada waktu enam hari lagi tuan, sa..saya akan mengusahakannya..." jawab Kinan dengan bibir gemetar.

Andrew menatap tajam mata Kinan. Lalu dia menjauhkan wajahnya dari wajah Kinan.

"Baiklah pikirkan baik- baik, saya tunggu jawaban darimu secepatnya..." ucap Andrew lalu meninggalkan Kinan begitu saja.

Kinan pun bisa bernafas dengan lega setelah Andrew pergi meninggalkannya. Dia pun mengambil nafas dengan rakus setelah tadi dia beberapa saat menahan nafasnya.

Bersambung...

🥰🌸 Ditinggu ya like , komen vote dan dukungannya 🌸🥰

Terpopuler

Comments

Rijan

Rijan

ceritanya bagus, bikin penasaran lanjut thor

2024-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ditagih uang sewa rumah
2 2. Hutang
3 3. Menjadi Art
4 4. Belum ada kabar
5 5. Sengaja menghilang..?
6 6. Usus buntu...?
7 7. Membayar hutang
8 8. Kekecewaan Andrew
9 9. Kesedihan Kinan
10 10. Membayar angsuran
11 11. Kecelakaan
12 12. Terbayang- bayang terus
13 13. Hilang Ingatan
14 14. Merasa Kotor
15 15. Lunas
16 16. Obsesi Vivi
17 17. Anggap Sebagai Adik
18 18. Rindu Berat
19 19. Bertemu kembali
20 20. Bertemu sahabat lama
21 21. Selingkuhan suami Angel
22 22. Tidak percaya
23 23. Di labrak
24 24. Meminta maaf
25 25. Raka dibawa pergi
26 26. Bertemu nenek
27 27. Menangis
28 28. Hamil..?
29 29. Kegilaan Wandi
30 30. Mengenaskan
31 31. Koma
32 32. Dijenguk Raka
33 33. Kemarahan Rangga
34 34. Bangun dari Koma
35 35. Pasrah
36 36. Kekesalan Vivi
37 37. Hinaan para tetangga
38 38. Dilabrak Ririn
39 39. Jangan dekati anakku
40 40. Rindu
41 41. Pergi ke rumah bu Ratih
42 42. Syok
43 43. Tidak bisa mengingatnya
44 44. Munafik
45 45. Anak Manja
46 46. Tipu daya Vivi
47 47. Kekesalan Rangga
48 48. Hari Pernikahan
49 49. Gagal
50 50. Raka sakit
51 51. Antara Raka dan Vivi
52 52. Karma
53 52. Bertemu Kinan
54 54. Buku Nikah
55 55. Kemarahan Vivi
56 56. Pingsan
57 57. Tentang Vivi
58 58. Jijik
59 59. Masih jadi bahan gosip
60 60. Ke rumah sakit
61 61. Visum
62 62. Mengetahui kebenaran
63 63. Mencari tahu
64 64. Ditangkap polisi
65 65. Derita Raka
66 66. Meninggal
67 67. Obat Perangsang
68 68. Dipijit
69 69. Dia hamil...?
70 70. Kedatangan bu Tari
71 71. Mencabut laporan
72 72. Barang Milik Vivi
73 73. Mengantar Raka ngaji
74 74. Demi calon bayi
75 75. Mengubur Cinta
76 76. Raka tidak mau punya adik
77 77. Melahirkan Normal vs Caesar
78 78. Prematur
79 79. Putri mungilku
80 80. Kecewa berkali- kali
81 81. Maafkan aku tidak bisa kembali padamu
82 82. Keputusan Rangga
83 83. Maafkan ayah
84 84. Pergi jalan- jalan
85 85. Antara cinta dan kecewa
86 86. Rujuk...?
87 87. Ditegur pak Rt
88 88. Kesal
89 89. Jangan datang ke rumah ini lagi
90 Karya Baruku
91 91. Reuni
92 92. Godaan terberat Rangga
93 93. Kau menginginkannya kan Rangga
94 94. Kangen ayah
95 95. Cantikan aku atau Kinan...?
96 96. Fitnah
97 97. Fitnah 2
98 98. Ingin percaya tapi .....
99 99. Kebenaran yang terungkap
100 100. Rindu bapak ibu
101 101. Ingin menjenguk Kinan.
102 102. Di rumah sakit
103 103. Pulang dari rumah sakit
104 104. Pulang Kampung
105 105. Keinginan untuk rujuk
106 106. Mbak Laras
107 107. Pekerjaan mbak Laras
108 108. Bertemu Rangga
109 109. Cemburu
110 110. Terpesona
111 111. Ingin balik ke kota
112 112. Pulang ke kota
113 113. Mau ya dek...?
114 114. Persiapan menikah
115 115. Lingerie
116 116. Cemburu
117 117. Salah paham
118 118. Sah
119 119. Sabar ya mas....
120 120. Sudah tidak tahan
121 121. Kedatangan Gita
122 122. Penjelasan Rangga
123 123. Ingatan masa lalu
124 124. Masih Trauma
125 125. Raka sakit
126 126. Kembali Ceria
127 127. Melahirkan
128 128. Tidak sadarkan diri
129 129. Bangun dari pingsan
130 130. Kekhawatiran Kinan
131 131. Acara Aqiqah adik Raisa
132 132. Pertengkaran Kinan dan bu Warni
133 133. Baby Blues Syndrom
134 134. Butuh perhatian lebih
135 135. Mesum
136 136. Rumah Baru
137 137. Suasana Baru
138 catatan Author
Episodes

Updated 138 Episodes

1
1. Ditagih uang sewa rumah
2
2. Hutang
3
3. Menjadi Art
4
4. Belum ada kabar
5
5. Sengaja menghilang..?
6
6. Usus buntu...?
7
7. Membayar hutang
8
8. Kekecewaan Andrew
9
9. Kesedihan Kinan
10
10. Membayar angsuran
11
11. Kecelakaan
12
12. Terbayang- bayang terus
13
13. Hilang Ingatan
14
14. Merasa Kotor
15
15. Lunas
16
16. Obsesi Vivi
17
17. Anggap Sebagai Adik
18
18. Rindu Berat
19
19. Bertemu kembali
20
20. Bertemu sahabat lama
21
21. Selingkuhan suami Angel
22
22. Tidak percaya
23
23. Di labrak
24
24. Meminta maaf
25
25. Raka dibawa pergi
26
26. Bertemu nenek
27
27. Menangis
28
28. Hamil..?
29
29. Kegilaan Wandi
30
30. Mengenaskan
31
31. Koma
32
32. Dijenguk Raka
33
33. Kemarahan Rangga
34
34. Bangun dari Koma
35
35. Pasrah
36
36. Kekesalan Vivi
37
37. Hinaan para tetangga
38
38. Dilabrak Ririn
39
39. Jangan dekati anakku
40
40. Rindu
41
41. Pergi ke rumah bu Ratih
42
42. Syok
43
43. Tidak bisa mengingatnya
44
44. Munafik
45
45. Anak Manja
46
46. Tipu daya Vivi
47
47. Kekesalan Rangga
48
48. Hari Pernikahan
49
49. Gagal
50
50. Raka sakit
51
51. Antara Raka dan Vivi
52
52. Karma
53
52. Bertemu Kinan
54
54. Buku Nikah
55
55. Kemarahan Vivi
56
56. Pingsan
57
57. Tentang Vivi
58
58. Jijik
59
59. Masih jadi bahan gosip
60
60. Ke rumah sakit
61
61. Visum
62
62. Mengetahui kebenaran
63
63. Mencari tahu
64
64. Ditangkap polisi
65
65. Derita Raka
66
66. Meninggal
67
67. Obat Perangsang
68
68. Dipijit
69
69. Dia hamil...?
70
70. Kedatangan bu Tari
71
71. Mencabut laporan
72
72. Barang Milik Vivi
73
73. Mengantar Raka ngaji
74
74. Demi calon bayi
75
75. Mengubur Cinta
76
76. Raka tidak mau punya adik
77
77. Melahirkan Normal vs Caesar
78
78. Prematur
79
79. Putri mungilku
80
80. Kecewa berkali- kali
81
81. Maafkan aku tidak bisa kembali padamu
82
82. Keputusan Rangga
83
83. Maafkan ayah
84
84. Pergi jalan- jalan
85
85. Antara cinta dan kecewa
86
86. Rujuk...?
87
87. Ditegur pak Rt
88
88. Kesal
89
89. Jangan datang ke rumah ini lagi
90
Karya Baruku
91
91. Reuni
92
92. Godaan terberat Rangga
93
93. Kau menginginkannya kan Rangga
94
94. Kangen ayah
95
95. Cantikan aku atau Kinan...?
96
96. Fitnah
97
97. Fitnah 2
98
98. Ingin percaya tapi .....
99
99. Kebenaran yang terungkap
100
100. Rindu bapak ibu
101
101. Ingin menjenguk Kinan.
102
102. Di rumah sakit
103
103. Pulang dari rumah sakit
104
104. Pulang Kampung
105
105. Keinginan untuk rujuk
106
106. Mbak Laras
107
107. Pekerjaan mbak Laras
108
108. Bertemu Rangga
109
109. Cemburu
110
110. Terpesona
111
111. Ingin balik ke kota
112
112. Pulang ke kota
113
113. Mau ya dek...?
114
114. Persiapan menikah
115
115. Lingerie
116
116. Cemburu
117
117. Salah paham
118
118. Sah
119
119. Sabar ya mas....
120
120. Sudah tidak tahan
121
121. Kedatangan Gita
122
122. Penjelasan Rangga
123
123. Ingatan masa lalu
124
124. Masih Trauma
125
125. Raka sakit
126
126. Kembali Ceria
127
127. Melahirkan
128
128. Tidak sadarkan diri
129
129. Bangun dari pingsan
130
130. Kekhawatiran Kinan
131
131. Acara Aqiqah adik Raisa
132
132. Pertengkaran Kinan dan bu Warni
133
133. Baby Blues Syndrom
134
134. Butuh perhatian lebih
135
135. Mesum
136
136. Rumah Baru
137
137. Suasana Baru
138
catatan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!