4. Belum ada kabar

Kinan bergegas meninggalkan apartement Andrew dengan perasaan tak menentu. Dia masih saja memikirkan ucapan sang majikan. Dua pilihan yang benar- benar sulit untuk dia lakukan. Membayar hutang secara tunai dalam waktu dua minggu atau membayar dengan tubuhnya. Oh benar- benar membuat hati Kinan cemas.

Dia hanya bisa berdoa semoga saja Rangga sang suami cepat pulang dan bisa membawa uang agar bisa mengembalikan pada Andrew. Di tengah kekalutan hatinya tiba- tiba Kinan tak sengaja melihat Wandi yang sedang duduk di warung kopi. Kinan pun segera menghampirinya.

"Mas Wandi.. " Seru Kinan.

Wandi yang merasa namanya dipanggil pun menoleh.

"Kinan.." sahut Wandi.

"Iya mas, untung saya ketemu mas Wandi di sini. Ada yang mau saya tanyakan..." ucap Kinan.

"Ada apa Kinan...?"

"Mas Wandi kemarin ngajak suami saya kerja ke Bandung kan ..?"

"Iya, kenapa.?"

"Mas Rangga nya mana mas..? Kok dia belum pulang sedangkan mas Wandi sudah ada di sini..?" tanya Kinan.

"Belum pulang..? Masa sih..?" tanya Wandi heran.

"Lha gimana sih..? Kan kemarin dia berangkat sama mas Wandi..?"

"Iya kemarin hari selasa siang dia berangkat sama saja. Tapi saya kan sopir jadi cuma ngantar barang sama para pekerja trus saya balik lagi ke sini soalnya saya harus nganter barang lagi ke Bogor. Nih saya baru pulang dari Bogor ..." jelas Wandi.

"Harusnya hari rabu sore Rangga sudah pulang Kinan, sama pekerja yang lain. Cuma yang bawa mobil bukan saya ada teman saya namanya Karso..."

"Tapi sampai sekarang mas Rangga belum kembali mas. Ditelpon juga nomornya nggak aktif dari kemarin siang.."

"Kok bisa sih. Nanti saya coba tanya ke teman saya yang kemarin Kerja bareng Rangga ya..."

Wandi lalu menelpon temannya untuk menanyakan soal Rangga. Hingga panggilan ke empat tidak ada jawaban.

"Telponnya nggak di angkat , mungkin orangnya lagi tidur..." ucap Wandi.

"Trus gimana dong mas, saya cemas nih.."

"Sabar Kinan nanti saya hubungi teman saya lagi. Nanti kalau sudah ada kabar saya kasih tahu kamu ya. Mudah- mudahan nggak ada papa..." ucap Wandi menenangkan Kinan.

"Bener ya mas, tolong cari tahu soal mas Rangga, saya tunggu kabarnya..."

"Iya kinan..."

Kinan lalu melanjutkan pulang ke rumahnya. Sampai di depan rumah sudah ada bu Lulu sedang duduk di teras rumah yang sejak tadi menunggu Kinan.

"Hei Kinan..! Dari mana saja kamu..! Kamu sengaja mau menghindari saya ya..! Saya sudah hampir satu jam menunggu kamu di sini lho..!" bu Lulu langsung marah begitu melihat Kinan.

"Maaf bu Lulu, saya tadi ada perlu sebentar..." jawab Kinan.

"Mana uang sewa rumahnya..!"

"I..ini bu.."

Bu Lulu langsung mengambil amplop berwarna coklat dengan kasar dari tangan Kinan. Bu Lulu langsung membuka dan menghitung uang tersebut lalu tersenyum.

"Nah gitu dong, kalau janji tuh ditepati biar saya nggak emosi terus..." ucap bu Lulu.

"Tapi bu, itu masih ada kembalian tiga ratus ribu. Itu uangnya ada tiga juta, kan bayar sewanya cuma dua juta tujuh ratus ribu..." ucap Kinan.

"Halah sudah cuma tiga ratus ribu aja diributin. Anggap saja itu sebagai bunga karena kamu sudah nunggak tiga bulan..." sahut bu Lulu kemudian pergi meninggalkan Kinan.

"Tunggu bu Lulu, tapi saya sudah tidak ada uang lagi..." Kinan menangis.

"Ya cari lagi lah, kerja sana..!" sahut bu Lulu kemudian bergegas pergi dengan langkah cepat.

Kinan hanya bisa nangis dengan perlakuan bu Lulu.

"Ibu..." ucap Raka membuka pintu rumah.

"Raka..." Kinan lalu menghapus air matanya lalu menghampiri Raka.

"Raka, tadi lihat ayah pulang nggak..?" tanya Kinan.

"Enggak, ayah belum pulang.." jawab Raka.

"Ya Alloh mas, kamu di mana...?" ucap Kinan dalam hati.

"Ibu ...ayah di mana..?"

"Ayah lagi kerja sayang.." Kinan memeluk Raka.

"Kok kerjanya lama banget nggak pulang- pulang..." ucap Raka.

Keesokan harinya Kinan kembali berangkat kerja di apartement Andrew. Dia berangkat bersama mbok Surti melewati warung bu Narti. Di depan warung ada bu Narti dan bu Warni sedang ngerumpi. Melihat Kinan mereka langsung menghampirinya.

"Hei Kinan, kata bu Lulu kemarin kamu bayar uang kontrakan ya...? Kamu lagi banyak duit...? Kalau gitu sini lunasi hutang kamu sama saya...'' ucap bu Narti.

"Iya sama juga.." sahut bu Warni.

"Maaf bu Narti ,bu Warni uangnya sudah nggak ada lagi. Sudah saya kasih bu Lulu semua. Ibu- ibu sabar ya nanti kalau saya gajian saya langsung lunasi hutangnya..." jawab Kinan.

"Gimana sih kamu..masa bayar uang kontrakan yang jumlahnya jutaan kamu bayar lunas, giliran sama kita yang cuma ratusan ribu kamu bayarnya nyicil..." ucap bu Warni kesal.

"Iya kamu gimana sih..?" sahut bu Narti.

"Kamu kemarin dapat duit dari mana buat bayar sewa rumah...?" tanya bu Warni.

"Saya dapat dari hutang juga bu.."

"Hutang ke siapa lagi..? Memangnya orang sini masih ada yang percaya sama kamu orang yang ucapannya nggak bisa dipercaya...?" tanya bu Narti.

Mak Surti yang melihat bu Narti dan bu Warni mengejek Kinan pun hanya bisa menggelengkan kepala. Dia kasihan sama Kinan tapi dia tidak bisa berbuat lebih.

"Hutang sama majikan saya bu.."

"Apa..? majikan kamu...? Baik bener majikanmu itu, baru kerja beberapa hari udah mau kasih hutang banyak begitu..."

"Iya, memangnya mau bayar pake apa kamu..?" tanya bu Warti.

"Potong gaji bu..."

"Ayo Kinan, kita berangkat takut kesiangan..." ucap mak Surti.

"Mari ibu- ibu.." ucap mak Surti pada bu Narti dan bu Warni.

"Eh bu Narti, itu majikannya Kinan bodoh banget ya mau- maunya ngasih hutang sama si Kinan..." ucap bu Warni setelah Kinan dan mak Surti pergi.

"Iya, ya... Dia belum tahu kali kalau si Kinan tukang bohong..." jawab bu Narti.

Kinan dan mak Surti pun sudah sampai di apartement. Kinan segera menekan bel pintu apartement Andrew. Tak berselang lama Andrew membukakan pintu hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Sepertinya dia baru selesai mandi.

Melihat bentuk badan Andrew yang atletis membuat hati Kinan berdebar. Rasa canggung dan malu tidak dapat Kinan sembunyikan. Tanpa mengucap sepatah katapun Andrew langsung masuk ke dalam kamarnya. Sementara Kinan mulai dengan pekerjaannya.

Beberapa waktu kemudian Andrew keluar dari kamar dengan keadaan sudah rapi dan wangi menggunakan jas kerjanya.

"Kinan, kemarilah.." ucap Andrew.

Kinan yang sedang membersihkan lantai dengan vacum cleaner pun menghentikan pekerjaannya lalu menghampiri Andrew.

"Iya tuan..." sahut Kinan.

"Mulai besok saya tidak mau membukakan kamu pintu lagi. Kamu tekan saja angka ini untuk membuka pintu apartemenku.." ucap Andrew menatap tajam ke arah Kinan sambil memberikan secarik kertas bertuliskan empat angka yang merupakan sandi pintu apartementnya.

"Ba..baik tuan..."

"Saya berangkat kerja dulu.."

"Baik tuan hati- hati..." ucap Kinan.

Andrew tidak langsung pergi dia malah menatap tajam wajah Kinan. Dan tatapan itu berpindah ke dada Kinan yang menampilkan dua gundukan kenyal yang berukuran cukup besar.

Kinan pun menjadi risih dan takut dengan tatapan sang majikan.Iya saat ini Kinan memakai kaos lengan panjang dan kulot panjang. Sebenarnya kaosnya tidak terlalu ketet tapi karena dua benda di bagian dada Kinan cukup besar jadi dada Kinan terlihat seksi dan menantang.

Beberapa detik Andrew melihat ke arah dua benda kenyal milik Kinan, dia lalu pergi begitu saja keluar dari apartementnya. Kinan pun merasa lega sang majikan sudah pergi ke kantor.

Walapun selama ini majikannya tidak pernah berbuat senonoh pada Kinan tapi Kinan merasa ngeri dengan tatapan tajam Andrew yang terlihat sangar itu. Tatapannya seperti harimau yang hendak menerkam mangsanya. Kinan lalu melanjutkan pekerjaanya.

Bersambung...

🥰🌺 Jangan lupa kasih vote, like, koment dan dukungannya ya..🥰🌺

Episodes
1 1. Ditagih uang sewa rumah
2 2. Hutang
3 3. Menjadi Art
4 4. Belum ada kabar
5 5. Sengaja menghilang..?
6 6. Usus buntu...?
7 7. Membayar hutang
8 8. Kekecewaan Andrew
9 9. Kesedihan Kinan
10 10. Membayar angsuran
11 11. Kecelakaan
12 12. Terbayang- bayang terus
13 13. Hilang Ingatan
14 14. Merasa Kotor
15 15. Lunas
16 16. Obsesi Vivi
17 17. Anggap Sebagai Adik
18 18. Rindu Berat
19 19. Bertemu kembali
20 20. Bertemu sahabat lama
21 21. Selingkuhan suami Angel
22 22. Tidak percaya
23 23. Di labrak
24 24. Meminta maaf
25 25. Raka dibawa pergi
26 26. Bertemu nenek
27 27. Menangis
28 28. Hamil..?
29 29. Kegilaan Wandi
30 30. Mengenaskan
31 31. Koma
32 32. Dijenguk Raka
33 33. Kemarahan Rangga
34 34. Bangun dari Koma
35 35. Pasrah
36 36. Kekesalan Vivi
37 37. Hinaan para tetangga
38 38. Dilabrak Ririn
39 39. Jangan dekati anakku
40 40. Rindu
41 41. Pergi ke rumah bu Ratih
42 42. Syok
43 43. Tidak bisa mengingatnya
44 44. Munafik
45 45. Anak Manja
46 46. Tipu daya Vivi
47 47. Kekesalan Rangga
48 48. Hari Pernikahan
49 49. Gagal
50 50. Raka sakit
51 51. Antara Raka dan Vivi
52 52. Karma
53 52. Bertemu Kinan
54 54. Buku Nikah
55 55. Kemarahan Vivi
56 56. Pingsan
57 57. Tentang Vivi
58 58. Jijik
59 59. Masih jadi bahan gosip
60 60. Ke rumah sakit
61 61. Visum
62 62. Mengetahui kebenaran
63 63. Mencari tahu
64 64. Ditangkap polisi
65 65. Derita Raka
66 66. Meninggal
67 67. Obat Perangsang
68 68. Dipijit
69 69. Dia hamil...?
70 70. Kedatangan bu Tari
71 71. Mencabut laporan
72 72. Barang Milik Vivi
73 73. Mengantar Raka ngaji
74 74. Demi calon bayi
75 75. Mengubur Cinta
76 76. Raka tidak mau punya adik
77 77. Melahirkan Normal vs Caesar
78 78. Prematur
79 79. Putri mungilku
80 80. Kecewa berkali- kali
81 81. Maafkan aku tidak bisa kembali padamu
82 82. Keputusan Rangga
83 83. Maafkan ayah
84 84. Pergi jalan- jalan
85 85. Antara cinta dan kecewa
86 86. Rujuk...?
87 87. Ditegur pak Rt
88 88. Kesal
89 89. Jangan datang ke rumah ini lagi
90 Karya Baruku
91 91. Reuni
92 92. Godaan terberat Rangga
93 93. Kau menginginkannya kan Rangga
94 94. Kangen ayah
95 95. Cantikan aku atau Kinan...?
96 96. Fitnah
97 97. Fitnah 2
98 98. Ingin percaya tapi .....
99 99. Kebenaran yang terungkap
100 100. Rindu bapak ibu
101 101. Ingin menjenguk Kinan.
102 102. Di rumah sakit
103 103. Pulang dari rumah sakit
104 104. Pulang Kampung
105 105. Keinginan untuk rujuk
106 106. Mbak Laras
107 107. Pekerjaan mbak Laras
108 108. Bertemu Rangga
109 109. Cemburu
110 110. Terpesona
111 111. Ingin balik ke kota
112 112. Pulang ke kota
113 113. Mau ya dek...?
114 114. Persiapan menikah
115 115. Lingerie
116 116. Cemburu
117 117. Salah paham
118 118. Sah
119 119. Sabar ya mas....
120 120. Sudah tidak tahan
121 121. Kedatangan Gita
122 122. Penjelasan Rangga
123 123. Ingatan masa lalu
124 124. Masih Trauma
125 125. Raka sakit
126 126. Kembali Ceria
127 127. Melahirkan
128 128. Tidak sadarkan diri
129 129. Bangun dari pingsan
130 130. Kekhawatiran Kinan
131 131. Acara Aqiqah adik Raisa
132 132. Pertengkaran Kinan dan bu Warni
133 133. Baby Blues Syndrom
134 134. Butuh perhatian lebih
135 135. Mesum
136 136. Rumah Baru
137 137. Suasana Baru
138 catatan Author
Episodes

Updated 138 Episodes

1
1. Ditagih uang sewa rumah
2
2. Hutang
3
3. Menjadi Art
4
4. Belum ada kabar
5
5. Sengaja menghilang..?
6
6. Usus buntu...?
7
7. Membayar hutang
8
8. Kekecewaan Andrew
9
9. Kesedihan Kinan
10
10. Membayar angsuran
11
11. Kecelakaan
12
12. Terbayang- bayang terus
13
13. Hilang Ingatan
14
14. Merasa Kotor
15
15. Lunas
16
16. Obsesi Vivi
17
17. Anggap Sebagai Adik
18
18. Rindu Berat
19
19. Bertemu kembali
20
20. Bertemu sahabat lama
21
21. Selingkuhan suami Angel
22
22. Tidak percaya
23
23. Di labrak
24
24. Meminta maaf
25
25. Raka dibawa pergi
26
26. Bertemu nenek
27
27. Menangis
28
28. Hamil..?
29
29. Kegilaan Wandi
30
30. Mengenaskan
31
31. Koma
32
32. Dijenguk Raka
33
33. Kemarahan Rangga
34
34. Bangun dari Koma
35
35. Pasrah
36
36. Kekesalan Vivi
37
37. Hinaan para tetangga
38
38. Dilabrak Ririn
39
39. Jangan dekati anakku
40
40. Rindu
41
41. Pergi ke rumah bu Ratih
42
42. Syok
43
43. Tidak bisa mengingatnya
44
44. Munafik
45
45. Anak Manja
46
46. Tipu daya Vivi
47
47. Kekesalan Rangga
48
48. Hari Pernikahan
49
49. Gagal
50
50. Raka sakit
51
51. Antara Raka dan Vivi
52
52. Karma
53
52. Bertemu Kinan
54
54. Buku Nikah
55
55. Kemarahan Vivi
56
56. Pingsan
57
57. Tentang Vivi
58
58. Jijik
59
59. Masih jadi bahan gosip
60
60. Ke rumah sakit
61
61. Visum
62
62. Mengetahui kebenaran
63
63. Mencari tahu
64
64. Ditangkap polisi
65
65. Derita Raka
66
66. Meninggal
67
67. Obat Perangsang
68
68. Dipijit
69
69. Dia hamil...?
70
70. Kedatangan bu Tari
71
71. Mencabut laporan
72
72. Barang Milik Vivi
73
73. Mengantar Raka ngaji
74
74. Demi calon bayi
75
75. Mengubur Cinta
76
76. Raka tidak mau punya adik
77
77. Melahirkan Normal vs Caesar
78
78. Prematur
79
79. Putri mungilku
80
80. Kecewa berkali- kali
81
81. Maafkan aku tidak bisa kembali padamu
82
82. Keputusan Rangga
83
83. Maafkan ayah
84
84. Pergi jalan- jalan
85
85. Antara cinta dan kecewa
86
86. Rujuk...?
87
87. Ditegur pak Rt
88
88. Kesal
89
89. Jangan datang ke rumah ini lagi
90
Karya Baruku
91
91. Reuni
92
92. Godaan terberat Rangga
93
93. Kau menginginkannya kan Rangga
94
94. Kangen ayah
95
95. Cantikan aku atau Kinan...?
96
96. Fitnah
97
97. Fitnah 2
98
98. Ingin percaya tapi .....
99
99. Kebenaran yang terungkap
100
100. Rindu bapak ibu
101
101. Ingin menjenguk Kinan.
102
102. Di rumah sakit
103
103. Pulang dari rumah sakit
104
104. Pulang Kampung
105
105. Keinginan untuk rujuk
106
106. Mbak Laras
107
107. Pekerjaan mbak Laras
108
108. Bertemu Rangga
109
109. Cemburu
110
110. Terpesona
111
111. Ingin balik ke kota
112
112. Pulang ke kota
113
113. Mau ya dek...?
114
114. Persiapan menikah
115
115. Lingerie
116
116. Cemburu
117
117. Salah paham
118
118. Sah
119
119. Sabar ya mas....
120
120. Sudah tidak tahan
121
121. Kedatangan Gita
122
122. Penjelasan Rangga
123
123. Ingatan masa lalu
124
124. Masih Trauma
125
125. Raka sakit
126
126. Kembali Ceria
127
127. Melahirkan
128
128. Tidak sadarkan diri
129
129. Bangun dari pingsan
130
130. Kekhawatiran Kinan
131
131. Acara Aqiqah adik Raisa
132
132. Pertengkaran Kinan dan bu Warni
133
133. Baby Blues Syndrom
134
134. Butuh perhatian lebih
135
135. Mesum
136
136. Rumah Baru
137
137. Suasana Baru
138
catatan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!