Mall

"Hari ini main sama oma ya La,biar Oma yang buatkan kamu susu,kalau nggak kamu tinggal bareng oma aja La biar lebih terkontrol kamu lihat sendiri kan tinggal di sini nggak ada yang memperhatikan kamu, seperti anak nggak di harapkan oleh mama mu saja" sindir bu Sri membuat Hilda menatap sinis sang mertua.

"Ma" tegur Haris tak enak pada sang istri yang memang tidak pernah akur dengan mama nya.

"Nggak usah negur mama Ris, itu benar ada nya jadi kamu nggak perlu membela nya lagi"

"Tapi nggak gitu juga ma,kalau nggak ada Hilda nggak akan ada Mikhayla cucu mama"

"Numpang rahim doang" ketus bu Sri lagi

"Udah lah mas nggak perlu kamu bela aku,kamu seneng kan mama kamu hina aku terus,aku capek mas! Sengaja hari ini aku telat ke kantor cuma mau bawa Mikhayla pulang bersama tapi apa jadinya hanya hinaan ibu kamu yang aku dapat kan" marah Hilda

"Maafin mama Hil"

"Aku berangkat dulu mas,jaga Mikhayla di rumah" ucap Hilda segera pergi membuat Haris menghela nafas panjang

"Bener kan La,kamu cuma numpang di rahim dia doang, buktinya dia nggak mau main bareng kamu sebentar aja,kamu kan baru keluar dari rumah sakit"

"Ma, Jangan di ajarkan Mikhayla yang nggak benar"

"Ris buka mata kamu lebar-lebar,Kamu bisa bahagia tanpa perempuan itu"

"Ma!!!"

"Ma, sudah...Haris juga masih lelah ma jangan di tambah lagi beban pikiran nya" ucap papa Haris memeringati buk Sri.

"Siapa juga yang menambah beban pikiran nya pa,mama bicara apa ada nya kok"

"Ris kalau kamu mau istirahat, istirahat saja dulu sudah beberapa hari ini kamu tidak nyenyak tidur kan biar Mikhayla sama mama dan papa"

"Iya pa,aku titip ya,mata ku berat banget pa" jawab Haris dan di anggukki sang papa.

****

"Kalau kamu sudah mendingan ibu akan pecat pembantu harian di rumah ini"

"Bu,mbak Raya baru operasi bu belum boleh kerja berat,biar saja pembantu itu di sini yang menggajinya kan juga bang Fadil"ujar Angga membela.

"Kasihan mas mu,cari uang siang malam sedangkan istri nya enak-enakan tidur,kerja juga dong!"

"bu aku belum sembuh betul" jawab Raya

"Hahaha......jangan bohong kamu, saya lihat kamu sudah bersemangat makan memang dasar kamu nya pemalas! Kalau nggak mau kerja di rumah kamu kerja dong di luar cari pemasukan biar bisa bantu bayar pembantu di rumah ini"

"Baik bu saya akan usaha cari kerja" jawab Raya

"Mbak"

"Udah nggak papa Ngga,Mbak akan cari kerja yang nggak berat"

"Mbak, orang operasi itu nggak bisa seenaknya bekerja"

"Iya mbak tau Ngga,mbak akan usaha kan hati-hati"

"Udah....jangan dramatisir di sini,kamu juga Ngga,saya ibu kamu jadi jangan sok belain dia" tunjuk bu Rita membuat Angga terdiam

Ibu nya benar-benar jahat pada Raya padahal Raya satu-satunya menantu di rumah itu yang seharusnya di manja oleh mertua tapi kenyataannya tidak.

****

"Brak" bunyi pintu di banting oleh Hilda

"Kenapa sayang?" tanya Herman terkejut

"Aku kesal mas,kesal!"

"Kesal kenapa? Kesal sama mas?" tanya Herman lembut.

"Bukan! Kesal sama mertua ku,dia seperti monster yang terus memutari otak ku mas"

"Memang nya kenapa sayang, cerita dong sama mas"

"Dia selalu saja menyalahkan ku mas padahal aku kerja buat memenuhi kebutuhan rumah tangga ku dengan mas Haris, seharusnya dia mengerti penghasilan anak nya nggak seberapa,buat biaya perawatan ku saja tidak akan cukup" adu Hilda

"Sabar sayang,jangan emosi masih pagi,kata nya kamu izin masuk siangan kok jam segini udah datang?"

"Bagaimana aku nggak datang mas,kamu pikir saja nenek lampir itu berkeliaran di rumah ku, kepalaku hampir mau pecah mas"

"Terus kamu mau nya gimana?"

"Aku mau ke mall aja mas,mumet pikiran ku"ajak Hilda

"Yakin jam segini?"

"Ya,kamu keberatan?" tanya balik Hilda sambil cemberut

"Nggak,buat kamu nggak ada kata keberatan,ayo baby kita berangkat"

"Oke....go" ujar Hilda sambil tersenyum manis.

Terpopuler

Comments

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr kuh

2024-10-21

0

Ratnasihite

Ratnasihite

lanjut dong

2024-09-23

0

Erha Print

Erha Print

lanjuuttt

2024-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Susu hamil
3 Susu formula
4 Kecelakaan
5 Operasi
6 Berdebat
7 Bekerja
8 Pengasuh
9 Bercerai
10 Menikah siri
11 Pulang kampung
12 Bekerja
13 Bosan
14 Di rawat
15 ASI
16 Kontrol
17 Ibu Gila
18 Pengasuh
19 Suami istri
20 Mall
21 Obat memberhentikan Asi
22 Kerja
23 Bukti
24 Bersedia
25 Mau di madu
26 Mau jadi satu-satunya
27 Malu
28 Kedatangan Yuni
29 Cerai
30 Kost
31 Panggilan Lala
32 Orang ke tiga
33 Mabuk
34 Gaji
35 Usaha baru
36 Miskin lagi
37 Pisah
38 Pergi
39 Menginap
40 Perempuan pembawa sial
41 Rezeki
42 Jual rumah
43 berhenti bekerja
44 Belanja
45 Proses bercerai
46 Sudah berpisah
47 Tiket pesawat
48 Lembur
49 Kodrat
50 Hamil
51 Menginap lagi
52 Bertemu Hilda
53 Sama-sama di sakiti
54 Berhenti bekerja
55 Tersiram kopi
56 Mengejar Cinta
57 Kesempatan
58 Rawat
59 Akta cerai
60 Berdebat.
61 Susu putih
62 Di pecat
63 Bunda
64 Kekantor suami
65 Cemburu
66 momen romantis
67 Beruntung
68 Berubah
69 Mabuk
70 Baru sadar
71 Lebih cepat lebih baik
72 Blokir
73 Di pecat
74 Pulang kampung
75 Di Perkosa
76 Rencana Tuhan
77 Kuliah
78 Takdir Tuhan
79 Kehidupan
80 Jual mobil
81 Menyesal
82 Belanja
83 Bertemu
84 Cemburu
85 Hak Asuh
86 Kecelakaan
87 Posesif
88 Bertemu
89 Usaha baru
90 Waspada
91 Kedatangan Hilda
92 Pindah
93 Sah
94 Di tunda
95 Waktu berdua
96 Penyembuhan luka
97 Malam yang tertunda
98 Jangan di dalam
99 Ada rasa nya
100 Persiapan
101 Di culik
102 Kost
103 Selingkuh
104 Rumah baru
105 Mendatangi Haris
106 Mau jadi yang kedua
107 Sakit kepala
108 Kepala bawah
109 bengkel
110 Pembawa sial
111 Koma
112 Takut
113 berhak bahagia
114 Kehidupan masing-masing
115 Rindu
116 Luar negri
117 Nggak enak badan
118 Panikan
119 Hamil
120 jabatan
121 periksa
122 Kembar
123 pembantu baru
124 Berubah
125 Belum bisa memutuskan
126 Ngidam
127 Tolak
128 pelajaran hidup
129 Menikah
130 Malu
131 Bucin
132 Status sosial
133 Dokter cinta
134 pamer
135 Rujuk
136 Bali
137 Jadi mantu
138 Sah
139 Takut hanya Mimpi
140 harmonis
141 Kecelakaan
142 Uang
143 Periksa
144 Ingin membantu
145 Calon istri
146 Kontraksi
147 Melahirkan
148 Persiapan
149 Direktur
150 kecelakaan
151 Khawatir
152 Penangguhan
153 undangan
154 Bertemu
155 Rumah sakit
156 Meninggal
157 Tuduhan
158 Bersyukur
159 Rutinitas
160 End
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Awal
2
Susu hamil
3
Susu formula
4
Kecelakaan
5
Operasi
6
Berdebat
7
Bekerja
8
Pengasuh
9
Bercerai
10
Menikah siri
11
Pulang kampung
12
Bekerja
13
Bosan
14
Di rawat
15
ASI
16
Kontrol
17
Ibu Gila
18
Pengasuh
19
Suami istri
20
Mall
21
Obat memberhentikan Asi
22
Kerja
23
Bukti
24
Bersedia
25
Mau di madu
26
Mau jadi satu-satunya
27
Malu
28
Kedatangan Yuni
29
Cerai
30
Kost
31
Panggilan Lala
32
Orang ke tiga
33
Mabuk
34
Gaji
35
Usaha baru
36
Miskin lagi
37
Pisah
38
Pergi
39
Menginap
40
Perempuan pembawa sial
41
Rezeki
42
Jual rumah
43
berhenti bekerja
44
Belanja
45
Proses bercerai
46
Sudah berpisah
47
Tiket pesawat
48
Lembur
49
Kodrat
50
Hamil
51
Menginap lagi
52
Bertemu Hilda
53
Sama-sama di sakiti
54
Berhenti bekerja
55
Tersiram kopi
56
Mengejar Cinta
57
Kesempatan
58
Rawat
59
Akta cerai
60
Berdebat.
61
Susu putih
62
Di pecat
63
Bunda
64
Kekantor suami
65
Cemburu
66
momen romantis
67
Beruntung
68
Berubah
69
Mabuk
70
Baru sadar
71
Lebih cepat lebih baik
72
Blokir
73
Di pecat
74
Pulang kampung
75
Di Perkosa
76
Rencana Tuhan
77
Kuliah
78
Takdir Tuhan
79
Kehidupan
80
Jual mobil
81
Menyesal
82
Belanja
83
Bertemu
84
Cemburu
85
Hak Asuh
86
Kecelakaan
87
Posesif
88
Bertemu
89
Usaha baru
90
Waspada
91
Kedatangan Hilda
92
Pindah
93
Sah
94
Di tunda
95
Waktu berdua
96
Penyembuhan luka
97
Malam yang tertunda
98
Jangan di dalam
99
Ada rasa nya
100
Persiapan
101
Di culik
102
Kost
103
Selingkuh
104
Rumah baru
105
Mendatangi Haris
106
Mau jadi yang kedua
107
Sakit kepala
108
Kepala bawah
109
bengkel
110
Pembawa sial
111
Koma
112
Takut
113
berhak bahagia
114
Kehidupan masing-masing
115
Rindu
116
Luar negri
117
Nggak enak badan
118
Panikan
119
Hamil
120
jabatan
121
periksa
122
Kembar
123
pembantu baru
124
Berubah
125
Belum bisa memutuskan
126
Ngidam
127
Tolak
128
pelajaran hidup
129
Menikah
130
Malu
131
Bucin
132
Status sosial
133
Dokter cinta
134
pamer
135
Rujuk
136
Bali
137
Jadi mantu
138
Sah
139
Takut hanya Mimpi
140
harmonis
141
Kecelakaan
142
Uang
143
Periksa
144
Ingin membantu
145
Calon istri
146
Kontraksi
147
Melahirkan
148
Persiapan
149
Direktur
150
kecelakaan
151
Khawatir
152
Penangguhan
153
undangan
154
Bertemu
155
Rumah sakit
156
Meninggal
157
Tuduhan
158
Bersyukur
159
Rutinitas
160
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!