Kontrol

"Mbak Raya" panggil Haris yang melihat Raya juga tengah berada di rumah sakit yang sama.

"Mas Haris"jawab Raya sedikit terkejut melihat lelaki yang pernah menabrak nya ini.

"Mbak Raya sakit?" tanya Haris sopan

"Kontrol saja mas dan Alhamdulillah sudah mulai membaik kondisi saya"

"Alhamdulillah ya mbak sekarang sudah baik,saya juga lega mendengar nya"

"Mas Haris sendiri kenapa ada di sini? siapa yang sakit mas?"

"Anak saya yang sakit mbak"

"Astaga....sakit apa mas, demam?" tebak Raya dan di jawab gelengan oleh Haris.

"Kata dokter sakit sepsis,saya juga nggak ngerti itu penyakit apa mbak sekarang di rawat di ruang intensif dan tidak bisa di jenguk oleh siapapun" ujar Haris lemah

"Ya Allah... semoga cepat sembuh ya mas anak nya, pasti mas pusing banget sekarang ya anak nya sakit, kelihatan dari wajah nya mas sangat lelah"

"Iya mbak dari semalam nggak tidur mana belum makan,mbak Raya sudah selesai kontrol nya?"tanya Haris lagi

"Sudah mas ini udah mau pulang"

"Mbak Raya udah makan? kalau belum kita makan dulu di depan mbak sambil cerita-cerita saya masih merasa bersalah sekali sama mbak Raya"

"Nggak usah mas saya mau buru-buru pulang takut nggak ada angkutan umum lagi"

"Nanti saya pesankan taksi buat mbak, hitung-hitung permintaan maaf saya mbak karena sudah membuat mbak kehilangan anak mbak,saya yang bayarin mbak makan,mau ya mbak" paksa Haris karena dia sangat merasa bersalah dengan kematian anak Raya kemarin.

Akhirnya Raya mengikuti langkah kaki Haris, mereka makan di sebuah warung makan yang berada di depan rumah Sakit tersebut.

"Anak sakit saja saya bingung nya bukan main mbak apalagi yang meninggal seperti mbak saya nggak tau masih bisa berdiri atau tidak saat ini" Ungkap Haris sedih

"Kalau di turuti memang sedih mas, nggak pengen ngapa-ngapain tapi balik lagi ke takdir mas kita semua pasti ke sana hanya tinggal menunggu hari nya saja apalagi ini juga karena kelalaian saya mas"ungkap Raya yang juga bersedih.

"Sekali lagi maaf ya mbak saya merasa berdosa sekali pada mbak Raya dan mas Fadil"

"Itu juga bukan murni kesalahan mas Haris seutuhnya,saya juga lengah saat itu mas, maklum banyak pikiran jadi nya kacau"ucap Raya sambil berusaha tersenyum kecil.

"Jadi sekarang kondisi anak mas gimana?"

"Lagi di periksa lebih lanjut sama dokter mbak, semoga saja cepat membaik dan bisa pulang, nggak enak di rumah sakit mbak,bau obat-obatan buat kepala saya pusing"aku Haris

"Aamiin, semoga lekas membaik ya mas biar cepet pulang"

"Oh ya mana mas Fadil, nggak ikut nemenin mbak kontrol?"tanya Haris yang memang tak melihat Fadil dari tadi.

"Ke kantor mas,tadi mau nganterin tapi saya yang larang karena saya sudah bisa pergi sendiri,mas Fadil itu sibuk mas di kantor,jadi nggak enak kalau ambil libur cuma buat nemenin kontrol saja"

"Kerja di kantor mana mbak?"

"Konsultan mas"

"O.....pinter dong"

"Alhamdulillah,mas sendiri kerja nya apa ya?"

"Saya buka bengkel kecil mbak,cukup buat makan sama beli susu anak aja"

"Kerja apa saja nggak masalah mas,Yang penting halal buat anak istri"

"Alhamdulillah mbak" jawab Haris

Raya terlihat gelisah, tubuh nyaa seperti menahan rasa sakit tapi dia tidak mau orang mengetahui nya.

"Mbak mau pulang?" tanya Haris yang sepertinya melihat Raya sudah tidak nyaman lagi.

"Iya mas" jawab Raya gugup dia merasa sakit di bagian P*y*d*r* nya karena ASI nya masih terus keluar, sangking banyak nya membuat pakaian Raya basah.

"Ma-af mbak Raya seperti nya mbak Raya akan sulit naik angkot dengan keadaan seperti itu" ucap Haris yang melihat di area dada Raya basah,Raya segera menunduk malu.

"Bagaimana kalau saya antar saja mbak"tawar Haris

"Tidak usah mas,saya bisa nutupin nya"

"Pakai apa mbak, rambut mbak? Nggak akan ketutup" jawab Haris

"Ayo mbak saya antar saja tidak apa-apa, nanti saya yang jelas kan pada mas Fadil"ujar Haris memaksa karena dia tidak tega melihat Raya naik angkot dan menjadi tontonan gratis.

Raya merutuki dirinya sendiri kenapa ASI nya terus keluar padahal tadi pagi Raya sempat meremasnya sedikit tapi sekarang malah banjir lagi.

Akhirnya Raya menurut di antar oleh Haris pulang naik motor nya.

Terpopuler

Comments

Sri Rahayu

Sri Rahayu

kasih anaknya Haris aja ASI mu Raya jd kalian saling tolong menolong 😍😍😍

2024-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Susu hamil
3 Susu formula
4 Kecelakaan
5 Operasi
6 Berdebat
7 Bekerja
8 Pengasuh
9 Bercerai
10 Menikah siri
11 Pulang kampung
12 Bekerja
13 Bosan
14 Di rawat
15 ASI
16 Kontrol
17 Ibu Gila
18 Pengasuh
19 Suami istri
20 Mall
21 Obat memberhentikan Asi
22 Kerja
23 Bukti
24 Bersedia
25 Mau di madu
26 Mau jadi satu-satunya
27 Malu
28 Kedatangan Yuni
29 Cerai
30 Kost
31 Panggilan Lala
32 Orang ke tiga
33 Mabuk
34 Gaji
35 Usaha baru
36 Miskin lagi
37 Pisah
38 Pergi
39 Menginap
40 Perempuan pembawa sial
41 Rezeki
42 Jual rumah
43 berhenti bekerja
44 Belanja
45 Proses bercerai
46 Sudah berpisah
47 Tiket pesawat
48 Lembur
49 Kodrat
50 Hamil
51 Menginap lagi
52 Bertemu Hilda
53 Sama-sama di sakiti
54 Berhenti bekerja
55 Tersiram kopi
56 Mengejar Cinta
57 Kesempatan
58 Rawat
59 Akta cerai
60 Berdebat.
61 Susu putih
62 Di pecat
63 Bunda
64 Kekantor suami
65 Cemburu
66 momen romantis
67 Beruntung
68 Berubah
69 Mabuk
70 Baru sadar
71 Lebih cepat lebih baik
72 Blokir
73 Di pecat
74 Pulang kampung
75 Di Perkosa
76 Rencana Tuhan
77 Kuliah
78 Takdir Tuhan
79 Kehidupan
80 Jual mobil
81 Menyesal
82 Belanja
83 Bertemu
84 Cemburu
85 Hak Asuh
86 Kecelakaan
87 Posesif
88 Bertemu
89 Usaha baru
90 Waspada
91 Kedatangan Hilda
92 Pindah
93 Sah
94 Di tunda
95 Waktu berdua
96 Penyembuhan luka
97 Malam yang tertunda
98 Jangan di dalam
99 Ada rasa nya
100 Persiapan
101 Di culik
102 Kost
103 Selingkuh
104 Rumah baru
105 Mendatangi Haris
106 Mau jadi yang kedua
107 Sakit kepala
108 Kepala bawah
109 bengkel
110 Pembawa sial
111 Koma
112 Takut
113 berhak bahagia
114 Kehidupan masing-masing
115 Rindu
116 Luar negri
117 Nggak enak badan
118 Panikan
119 Hamil
120 jabatan
121 periksa
122 Kembar
123 pembantu baru
124 Berubah
125 Belum bisa memutuskan
126 Ngidam
127 Tolak
128 pelajaran hidup
129 Menikah
130 Malu
131 Bucin
132 Status sosial
133 Dokter cinta
134 pamer
135 Rujuk
136 Bali
137 Jadi mantu
138 Sah
139 Takut hanya Mimpi
140 harmonis
141 Kecelakaan
142 Uang
143 Periksa
144 Ingin membantu
145 Calon istri
146 Kontraksi
147 Melahirkan
148 Persiapan
149 Direktur
150 kecelakaan
151 Khawatir
152 Penangguhan
153 undangan
154 Bertemu
155 Rumah sakit
156 Meninggal
157 Tuduhan
158 Bersyukur
159 Rutinitas
160 End
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Awal
2
Susu hamil
3
Susu formula
4
Kecelakaan
5
Operasi
6
Berdebat
7
Bekerja
8
Pengasuh
9
Bercerai
10
Menikah siri
11
Pulang kampung
12
Bekerja
13
Bosan
14
Di rawat
15
ASI
16
Kontrol
17
Ibu Gila
18
Pengasuh
19
Suami istri
20
Mall
21
Obat memberhentikan Asi
22
Kerja
23
Bukti
24
Bersedia
25
Mau di madu
26
Mau jadi satu-satunya
27
Malu
28
Kedatangan Yuni
29
Cerai
30
Kost
31
Panggilan Lala
32
Orang ke tiga
33
Mabuk
34
Gaji
35
Usaha baru
36
Miskin lagi
37
Pisah
38
Pergi
39
Menginap
40
Perempuan pembawa sial
41
Rezeki
42
Jual rumah
43
berhenti bekerja
44
Belanja
45
Proses bercerai
46
Sudah berpisah
47
Tiket pesawat
48
Lembur
49
Kodrat
50
Hamil
51
Menginap lagi
52
Bertemu Hilda
53
Sama-sama di sakiti
54
Berhenti bekerja
55
Tersiram kopi
56
Mengejar Cinta
57
Kesempatan
58
Rawat
59
Akta cerai
60
Berdebat.
61
Susu putih
62
Di pecat
63
Bunda
64
Kekantor suami
65
Cemburu
66
momen romantis
67
Beruntung
68
Berubah
69
Mabuk
70
Baru sadar
71
Lebih cepat lebih baik
72
Blokir
73
Di pecat
74
Pulang kampung
75
Di Perkosa
76
Rencana Tuhan
77
Kuliah
78
Takdir Tuhan
79
Kehidupan
80
Jual mobil
81
Menyesal
82
Belanja
83
Bertemu
84
Cemburu
85
Hak Asuh
86
Kecelakaan
87
Posesif
88
Bertemu
89
Usaha baru
90
Waspada
91
Kedatangan Hilda
92
Pindah
93
Sah
94
Di tunda
95
Waktu berdua
96
Penyembuhan luka
97
Malam yang tertunda
98
Jangan di dalam
99
Ada rasa nya
100
Persiapan
101
Di culik
102
Kost
103
Selingkuh
104
Rumah baru
105
Mendatangi Haris
106
Mau jadi yang kedua
107
Sakit kepala
108
Kepala bawah
109
bengkel
110
Pembawa sial
111
Koma
112
Takut
113
berhak bahagia
114
Kehidupan masing-masing
115
Rindu
116
Luar negri
117
Nggak enak badan
118
Panikan
119
Hamil
120
jabatan
121
periksa
122
Kembar
123
pembantu baru
124
Berubah
125
Belum bisa memutuskan
126
Ngidam
127
Tolak
128
pelajaran hidup
129
Menikah
130
Malu
131
Bucin
132
Status sosial
133
Dokter cinta
134
pamer
135
Rujuk
136
Bali
137
Jadi mantu
138
Sah
139
Takut hanya Mimpi
140
harmonis
141
Kecelakaan
142
Uang
143
Periksa
144
Ingin membantu
145
Calon istri
146
Kontraksi
147
Melahirkan
148
Persiapan
149
Direktur
150
kecelakaan
151
Khawatir
152
Penangguhan
153
undangan
154
Bertemu
155
Rumah sakit
156
Meninggal
157
Tuduhan
158
Bersyukur
159
Rutinitas
160
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!