Bercerai

"Mas" panggil Yuni membuat Fadil kaget dengan kedatangan sang kekasih malam-malam ke rumah sakit ini.

"Yun, kenapa kamu kesini?" tanya Fadil pelan dengan nada khawatir kalau-kalau Raya bangun.

"Aku dari belakang tadi chat kamu mas tapi nggak di bales ternyata kamu sedang tidur nyenyak di sini"

"Aku lelah Yun" jawab

"Aku pikir kamu dan dia-"

"Yun ini rumah sakit jangan berpikir aneh-aneh apalagi Raya sekarang sakit"

"Tapi aku kangen mas,aku cemburu kamu jagain dia terus" ujar Yuni manja sambil memeluk tubuh Fadil.

"Yun,lepas! Nanti Raya bangun ayo keluar" ajak Fadil tapi Yuni justru tak ingin beranjak.

"Kamu takut dia tau hubungan kita mas? Jadi kamu tidak berniat untuk menceraikan nya?"

"Bukan begitu Yun, sekarang Raya sedang sakit, tolong ngertiin posisi aku" jelas Fadil menarik tubuh Yuni.

"Tapi setelah dia sembuh kamu harus ceraikan dia mas seperti janji mu pada ku" pinta Yuni

"Iya-iya tapi sekarang kita keluar dulu ya aku tidak mau sampai Raya tau sekarang Yun,dia baru saja kehilangan anak nya" jawab Fadil membawa Yuni keluar dari ruangan Raya.

Setelah pintu ruangan tertutup Raya membuka mata nya perlahan,dia tadi hendak bangun tapi mendengar pintu terbuka dan suara perempuan Raya pura-pura tidur kembali.

"Kamu punya hubungan lagi sama dia mas" gumam Raya pelan sambil menangis.

*****

"Sisa nya 20 juta lagi pak" ucap perawat

Haris menghela nafas panjang uang sisa penjualan mobil nya masih ada lumayan lah masih bersisa dia bisa menambah isi bengkel nya nanti.

"Ini sus" ujar Haris memberikan uang nya, setelah menyelesaikan administrasi Haris segera mendatangi kamar rawat inap Raya.

"Sudah bisa pulang mbak hari ini" ucap Haris pada Raya

"Tapi kenapa mata mbak Raya merah seperti itu? Apa ada penyakit lain?" tanya Haris khawatir.

"Nggak papa mas,ini hanya kelilipan debu pagi tadi saya kucek-kucek jadi nya memerah begini tapi nanti juga akan sembuh sendiri"alasan Raya

"Mohon maaf saya nggak bisa antar mbak Raya sama mas Fadil pulang karena saya ada janji dengan teman saya hari ini"

"Dengan mas sudah bertanggung jawab atas pengobatan saya saja saya ucapkan terimakasih mas karena semuanya bukan murni kesalahan mas Haris"sahut Raya

"Iya mbak,tapi saja janji akan mengunjungi kediaman kalian lain waktu" ujar Haris dan diangguki Raya pelan.

"Hati-hati mas,mbak saya berterima kasih karena kalian sudah memaafkan kesalahan saya" ujar Haris mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan pada Fadil dan bergantian dengan Raya.

"Sama-sama mas Haris istri saya juga salah"

"Semoga kita bisa jadi keluarga ya mas"

"Amiin" jawab Fadil lalu mendorong kursi roda Raya sedangkan barang-barang sudah di bawa oleh Angga ke dalam mobil.

Setelah sampai di parkiran mereka berpisah,Haris sedikit lega permasalahan nya selesai meskipun di liputi rasa bersalah yang sangat besar pada Raya.

****

"Kemana lagi suami kamu itu?" tanya Bu Tati

"Dia bilang mau belanja alat-alat bengkel ma"

"Dari mana dia punya uang,pinjem bank?"

"Nggak tau ma tapi aku lihat dia nggak bawa mobil lagi mungkin di gadai atau di jual"

"Kok kamu masih bertahan sama suami miskin seperti itu sih Hil,mama aja gedek lihat dia"oceh bu Tati

"Aku bisa apa ma, bercerai lebih buruk status ku janda"

"Tapi nggak gini juga Hil,kamu cantik nggak mungkin kan nggak ada yang mau sama kamu,mama itu kasihan sama kamu Hil baru juga punya anak satu tapi udah di buat begini sama si Haris itu, lebih baik baik pisah aja biar kamu bebas"

"Tapi sekarang aku udah nggak mau tau lagi ma sama mas Haris,dia mau apa di luar sana itu urusan nya yang jelas sekarang aku mau hidup bahagia sama Mikhayla"

"Ya cerai solusi nya"

Hilda hanya diam saja tak menanggapi ucapan sang mama, untuk saat ini Hilda tidak mau bercerai dari Haris karena dia butuh status sebagai istri.

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

raya baru kehilangan anaknya?? anaklu jg itu fadil jailangkung...kampret bener

2025-01-24

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr

2024-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Susu hamil
3 Susu formula
4 Kecelakaan
5 Operasi
6 Berdebat
7 Bekerja
8 Pengasuh
9 Bercerai
10 Menikah siri
11 Pulang kampung
12 Bekerja
13 Bosan
14 Di rawat
15 ASI
16 Kontrol
17 Ibu Gila
18 Pengasuh
19 Suami istri
20 Mall
21 Obat memberhentikan Asi
22 Kerja
23 Bukti
24 Bersedia
25 Mau di madu
26 Mau jadi satu-satunya
27 Malu
28 Kedatangan Yuni
29 Cerai
30 Kost
31 Panggilan Lala
32 Orang ke tiga
33 Mabuk
34 Gaji
35 Usaha baru
36 Miskin lagi
37 Pisah
38 Pergi
39 Menginap
40 Perempuan pembawa sial
41 Rezeki
42 Jual rumah
43 berhenti bekerja
44 Belanja
45 Proses bercerai
46 Sudah berpisah
47 Tiket pesawat
48 Lembur
49 Kodrat
50 Hamil
51 Menginap lagi
52 Bertemu Hilda
53 Sama-sama di sakiti
54 Berhenti bekerja
55 Tersiram kopi
56 Mengejar Cinta
57 Kesempatan
58 Rawat
59 Akta cerai
60 Berdebat.
61 Susu putih
62 Di pecat
63 Bunda
64 Kekantor suami
65 Cemburu
66 momen romantis
67 Beruntung
68 Berubah
69 Mabuk
70 Baru sadar
71 Lebih cepat lebih baik
72 Blokir
73 Di pecat
74 Pulang kampung
75 Di Perkosa
76 Rencana Tuhan
77 Kuliah
78 Takdir Tuhan
79 Kehidupan
80 Jual mobil
81 Menyesal
82 Belanja
83 Bertemu
84 Cemburu
85 Hak Asuh
86 Kecelakaan
87 Posesif
88 Bertemu
89 Usaha baru
90 Waspada
91 Kedatangan Hilda
92 Pindah
93 Sah
94 Di tunda
95 Waktu berdua
96 Penyembuhan luka
97 Malam yang tertunda
98 Jangan di dalam
99 Ada rasa nya
100 Persiapan
101 Di culik
102 Kost
103 Selingkuh
104 Rumah baru
105 Mendatangi Haris
106 Mau jadi yang kedua
107 Sakit kepala
108 Kepala bawah
109 bengkel
110 Pembawa sial
111 Koma
112 Takut
113 berhak bahagia
114 Kehidupan masing-masing
115 Rindu
116 Luar negri
117 Nggak enak badan
118 Panikan
119 Hamil
120 jabatan
121 periksa
122 Kembar
123 pembantu baru
124 Berubah
125 Belum bisa memutuskan
126 Ngidam
127 Tolak
128 pelajaran hidup
129 Menikah
130 Malu
131 Bucin
132 Status sosial
133 Dokter cinta
134 pamer
135 Rujuk
136 Bali
137 Jadi mantu
138 Sah
139 Takut hanya Mimpi
140 harmonis
141 Kecelakaan
142 Uang
143 Periksa
144 Ingin membantu
145 Calon istri
146 Kontraksi
147 Melahirkan
148 Persiapan
149 Direktur
150 kecelakaan
151 Khawatir
152 Penangguhan
153 undangan
154 Bertemu
155 Rumah sakit
156 Meninggal
157 Tuduhan
158 Bersyukur
159 Rutinitas
160 End
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Awal
2
Susu hamil
3
Susu formula
4
Kecelakaan
5
Operasi
6
Berdebat
7
Bekerja
8
Pengasuh
9
Bercerai
10
Menikah siri
11
Pulang kampung
12
Bekerja
13
Bosan
14
Di rawat
15
ASI
16
Kontrol
17
Ibu Gila
18
Pengasuh
19
Suami istri
20
Mall
21
Obat memberhentikan Asi
22
Kerja
23
Bukti
24
Bersedia
25
Mau di madu
26
Mau jadi satu-satunya
27
Malu
28
Kedatangan Yuni
29
Cerai
30
Kost
31
Panggilan Lala
32
Orang ke tiga
33
Mabuk
34
Gaji
35
Usaha baru
36
Miskin lagi
37
Pisah
38
Pergi
39
Menginap
40
Perempuan pembawa sial
41
Rezeki
42
Jual rumah
43
berhenti bekerja
44
Belanja
45
Proses bercerai
46
Sudah berpisah
47
Tiket pesawat
48
Lembur
49
Kodrat
50
Hamil
51
Menginap lagi
52
Bertemu Hilda
53
Sama-sama di sakiti
54
Berhenti bekerja
55
Tersiram kopi
56
Mengejar Cinta
57
Kesempatan
58
Rawat
59
Akta cerai
60
Berdebat.
61
Susu putih
62
Di pecat
63
Bunda
64
Kekantor suami
65
Cemburu
66
momen romantis
67
Beruntung
68
Berubah
69
Mabuk
70
Baru sadar
71
Lebih cepat lebih baik
72
Blokir
73
Di pecat
74
Pulang kampung
75
Di Perkosa
76
Rencana Tuhan
77
Kuliah
78
Takdir Tuhan
79
Kehidupan
80
Jual mobil
81
Menyesal
82
Belanja
83
Bertemu
84
Cemburu
85
Hak Asuh
86
Kecelakaan
87
Posesif
88
Bertemu
89
Usaha baru
90
Waspada
91
Kedatangan Hilda
92
Pindah
93
Sah
94
Di tunda
95
Waktu berdua
96
Penyembuhan luka
97
Malam yang tertunda
98
Jangan di dalam
99
Ada rasa nya
100
Persiapan
101
Di culik
102
Kost
103
Selingkuh
104
Rumah baru
105
Mendatangi Haris
106
Mau jadi yang kedua
107
Sakit kepala
108
Kepala bawah
109
bengkel
110
Pembawa sial
111
Koma
112
Takut
113
berhak bahagia
114
Kehidupan masing-masing
115
Rindu
116
Luar negri
117
Nggak enak badan
118
Panikan
119
Hamil
120
jabatan
121
periksa
122
Kembar
123
pembantu baru
124
Berubah
125
Belum bisa memutuskan
126
Ngidam
127
Tolak
128
pelajaran hidup
129
Menikah
130
Malu
131
Bucin
132
Status sosial
133
Dokter cinta
134
pamer
135
Rujuk
136
Bali
137
Jadi mantu
138
Sah
139
Takut hanya Mimpi
140
harmonis
141
Kecelakaan
142
Uang
143
Periksa
144
Ingin membantu
145
Calon istri
146
Kontraksi
147
Melahirkan
148
Persiapan
149
Direktur
150
kecelakaan
151
Khawatir
152
Penangguhan
153
undangan
154
Bertemu
155
Rumah sakit
156
Meninggal
157
Tuduhan
158
Bersyukur
159
Rutinitas
160
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!