Kecelakaan

Haris menghela nafas panjang di tatap nya wajah bayi mungil tanpa dosa itu yang sedang tertidur lelap, Mikhayla habis menangis karena tidak bisa menyedot puting dot alhasil dengan sabar Haris harus menyendoki susu pada bayi mungil itu secara perlahan.

"Bun eh ma,aku keluar dulu ya mau beli susu untuk Mikhayla, stok susu nya habis,takut nggak cukup buat malam nanti"pamit Haris

"Ada uang kamu?" tanya Hilda

"Kalau buat beli susu ada" jawab Haris pelan, sebenarnya Haris hanya memegang uang 500 rb saja karena uang tabungan nya Haris habis kan untuk membeli alat-alat bengkel, kemarin ada teman Haris yang memesan alat-alat bengkel tapi sampai saat ini teman nya itu tak ada kabar berita padahal cukup banyak uang yang Haris pakai hingga tabungan nya benar-benar menipis, terakhir dia harus membayar biaya rumah sakit saat Hilda. keluar kemarin.

Hilda segera bangkit dan mengambil uang di dalam tas nya.

"Pake' ini mas jangan beli yang murahan, ketauan banget bapak nya kere,beli yang paling mahal,aku nggak mau anak ku bodoh karena susu murah" ujar Hilda menyodorkan uang lembaran merah sebanyak sepuluh lembar.

Haris hanya diam membisu kali ini dia tidak mau berdebat dengan Hilda.

"Udah ambil mas,pake' mikir lagi! Ini buat anak kamu juga jangan sok kaya kamu"

Akhirnya Haris mengambil uang tersebut lalu segera pergi, beberapa hari mengurus Hilda dan Mikhayla membuat Haris tak bisa membuka bengkel mobil nya dan otomatis penghasilan nya juga tidak ada.

****

Raya mengusap perut nya yang sudah sangat besar rasanya tidak sabar lagi menunggu kehadiran sang buah hati lahir ke dunia agar mereka bisa bertemu, mungkin rasa lelah yang dia rasa akan hilang dengan melihat wajah sang buah hati.

Raya terus berjalan dengan rasa bahagia saat hendak menyebrang Raya tak melihat kiri kanan hingga tabrakan tak bisa terelakkan lagi.

"Bruggk....."

"Astaga!"

Tubuh Raya terpelanting ke jalan aspal hingga mengeluarkan darah dari pangkal paha nya..

****

"Bodoh sekali ayah kamu itu Mikhayla jam segini belum juga pulang beli susu di mana dia,jadi laki merepotkan sekali" omel Hilda sambil menggendong sang anak.

Berkali-kali Hilda mencoba menghubungi ponsel Haris tapi tak ada jawaban.

"Laki-laki goblok tak berguna!" maki Hilda lagi

"Bagaimana mungkin aku bisa bertahan dengan lelaki seperti dia ini tapi jika aku bercerai sekarang pasti bayi ini akan merepotkan ku"oceh nya lagi

"Hoek...hoek"

"Cup....cup.....jangan menangis sebentar lagi ayah mu pulang, jangan ganggu mama ya,mama sibuk,ayo tidur" bujuk Hilda yang kebingungan bagaimana cara mendiamkan Mikhayla karena dari lahir dia tidak ikut membantu mengurus anak nya ini.

"Aduh....diam dong La" ujar Hilda lagi karena suara tangisan bayi ini tak kunjung berhenti.

Hilda segera menghubungi mama nya karena tidak tau bagaimana cara mendiamkan bayi.

****

"Bagaimana kondisi nya dok?"

"Anda suaminya?"

"Bukan dok,saya orang yang menabraknya tadi" jawab Haris gugup

"Bayi nya tidak bisa di selamatkan"

"Ibu nya?"

"Ibu nya selamat tapi kondisi nya lemah saat ini,kami harus segera mengeluarkan janin nya karena sudah meninggal tapi harus butuh persetujuan keluarga, tolong anda hubungi keluarga nya?"

"Sa-ya tidak tau dok,dia tidak membawa identitas apapun" jawab Haris bingung

"Kalau begitu anda sebagai penanggung jawab nya terlebih dahulu"

Haris hanya mengangguk kecil dia sendiri juga bingung padahal dia sudah berusaha berkonsentrasi dalam menyetir mobil nya tapi kenapa tiba-tiba ada perempuan yang melintas di depan mobil nya.

"Bagaimana ini" ucap Haris mengusap wajah nya kasar,dia tidak punya uang untuk menebus biaya rumah sakit ini.

"Sus pasien yang kecelakaan di depan mini market Cindy ada di mana?" tanya Fadil panik

"Masih di IGD pak" jawab suster tersebut membuat Haris terdiam.

Fadil segera berlari ke arah IGD dan melihat keadaan sang istri.

"Raya..." pekik Fadil

"Mohon maaf anda siapa?"

"Saya suaminya sus, bagaimana keadaan istri saya?" tanya Fadil

"Harus segera di operasi pak,tolong anda selesaikan administrasi nya terlebih dahulu kami akan siapkan keperluan beliau"

Fadil segera berjalan keluar ruangan Raya,dada nya sesak melihat keadaan sang istri yang tak berdaya, meskipun dia tak menyukai Raya lagi tapi Fadil masih memiliki rasa kasihan pada istri nya ini.

Terpopuler

Comments

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh

2024-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Susu hamil
3 Susu formula
4 Kecelakaan
5 Operasi
6 Berdebat
7 Bekerja
8 Pengasuh
9 Bercerai
10 Menikah siri
11 Pulang kampung
12 Bekerja
13 Bosan
14 Di rawat
15 ASI
16 Kontrol
17 Ibu Gila
18 Pengasuh
19 Suami istri
20 Mall
21 Obat memberhentikan Asi
22 Kerja
23 Bukti
24 Bersedia
25 Mau di madu
26 Mau jadi satu-satunya
27 Malu
28 Kedatangan Yuni
29 Cerai
30 Kost
31 Panggilan Lala
32 Orang ke tiga
33 Mabuk
34 Gaji
35 Usaha baru
36 Miskin lagi
37 Pisah
38 Pergi
39 Menginap
40 Perempuan pembawa sial
41 Rezeki
42 Jual rumah
43 berhenti bekerja
44 Belanja
45 Proses bercerai
46 Sudah berpisah
47 Tiket pesawat
48 Lembur
49 Kodrat
50 Hamil
51 Menginap lagi
52 Bertemu Hilda
53 Sama-sama di sakiti
54 Berhenti bekerja
55 Tersiram kopi
56 Mengejar Cinta
57 Kesempatan
58 Rawat
59 Akta cerai
60 Berdebat.
61 Susu putih
62 Di pecat
63 Bunda
64 Kekantor suami
65 Cemburu
66 momen romantis
67 Beruntung
68 Berubah
69 Mabuk
70 Baru sadar
71 Lebih cepat lebih baik
72 Blokir
73 Di pecat
74 Pulang kampung
75 Di Perkosa
76 Rencana Tuhan
77 Kuliah
78 Takdir Tuhan
79 Kehidupan
80 Jual mobil
81 Menyesal
82 Belanja
83 Bertemu
84 Cemburu
85 Hak Asuh
86 Kecelakaan
87 Posesif
88 Bertemu
89 Usaha baru
90 Waspada
91 Kedatangan Hilda
92 Pindah
93 Sah
94 Di tunda
95 Waktu berdua
96 Penyembuhan luka
97 Malam yang tertunda
98 Jangan di dalam
99 Ada rasa nya
100 Persiapan
101 Di culik
102 Kost
103 Selingkuh
104 Rumah baru
105 Mendatangi Haris
106 Mau jadi yang kedua
107 Sakit kepala
108 Kepala bawah
109 bengkel
110 Pembawa sial
111 Koma
112 Takut
113 berhak bahagia
114 Kehidupan masing-masing
115 Rindu
116 Luar negri
117 Nggak enak badan
118 Panikan
119 Hamil
120 jabatan
121 periksa
122 Kembar
123 pembantu baru
124 Berubah
125 Belum bisa memutuskan
126 Ngidam
127 Tolak
128 pelajaran hidup
129 Menikah
130 Malu
131 Bucin
132 Status sosial
133 Dokter cinta
134 pamer
135 Rujuk
136 Bali
137 Jadi mantu
138 Sah
139 Takut hanya Mimpi
140 harmonis
141 Kecelakaan
142 Uang
143 Periksa
144 Ingin membantu
145 Calon istri
146 Kontraksi
147 Melahirkan
148 Persiapan
149 Direktur
150 kecelakaan
151 Khawatir
152 Penangguhan
153 undangan
154 Bertemu
155 Rumah sakit
156 Meninggal
157 Tuduhan
158 Bersyukur
159 Rutinitas
160 End
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Awal
2
Susu hamil
3
Susu formula
4
Kecelakaan
5
Operasi
6
Berdebat
7
Bekerja
8
Pengasuh
9
Bercerai
10
Menikah siri
11
Pulang kampung
12
Bekerja
13
Bosan
14
Di rawat
15
ASI
16
Kontrol
17
Ibu Gila
18
Pengasuh
19
Suami istri
20
Mall
21
Obat memberhentikan Asi
22
Kerja
23
Bukti
24
Bersedia
25
Mau di madu
26
Mau jadi satu-satunya
27
Malu
28
Kedatangan Yuni
29
Cerai
30
Kost
31
Panggilan Lala
32
Orang ke tiga
33
Mabuk
34
Gaji
35
Usaha baru
36
Miskin lagi
37
Pisah
38
Pergi
39
Menginap
40
Perempuan pembawa sial
41
Rezeki
42
Jual rumah
43
berhenti bekerja
44
Belanja
45
Proses bercerai
46
Sudah berpisah
47
Tiket pesawat
48
Lembur
49
Kodrat
50
Hamil
51
Menginap lagi
52
Bertemu Hilda
53
Sama-sama di sakiti
54
Berhenti bekerja
55
Tersiram kopi
56
Mengejar Cinta
57
Kesempatan
58
Rawat
59
Akta cerai
60
Berdebat.
61
Susu putih
62
Di pecat
63
Bunda
64
Kekantor suami
65
Cemburu
66
momen romantis
67
Beruntung
68
Berubah
69
Mabuk
70
Baru sadar
71
Lebih cepat lebih baik
72
Blokir
73
Di pecat
74
Pulang kampung
75
Di Perkosa
76
Rencana Tuhan
77
Kuliah
78
Takdir Tuhan
79
Kehidupan
80
Jual mobil
81
Menyesal
82
Belanja
83
Bertemu
84
Cemburu
85
Hak Asuh
86
Kecelakaan
87
Posesif
88
Bertemu
89
Usaha baru
90
Waspada
91
Kedatangan Hilda
92
Pindah
93
Sah
94
Di tunda
95
Waktu berdua
96
Penyembuhan luka
97
Malam yang tertunda
98
Jangan di dalam
99
Ada rasa nya
100
Persiapan
101
Di culik
102
Kost
103
Selingkuh
104
Rumah baru
105
Mendatangi Haris
106
Mau jadi yang kedua
107
Sakit kepala
108
Kepala bawah
109
bengkel
110
Pembawa sial
111
Koma
112
Takut
113
berhak bahagia
114
Kehidupan masing-masing
115
Rindu
116
Luar negri
117
Nggak enak badan
118
Panikan
119
Hamil
120
jabatan
121
periksa
122
Kembar
123
pembantu baru
124
Berubah
125
Belum bisa memutuskan
126
Ngidam
127
Tolak
128
pelajaran hidup
129
Menikah
130
Malu
131
Bucin
132
Status sosial
133
Dokter cinta
134
pamer
135
Rujuk
136
Bali
137
Jadi mantu
138
Sah
139
Takut hanya Mimpi
140
harmonis
141
Kecelakaan
142
Uang
143
Periksa
144
Ingin membantu
145
Calon istri
146
Kontraksi
147
Melahirkan
148
Persiapan
149
Direktur
150
kecelakaan
151
Khawatir
152
Penangguhan
153
undangan
154
Bertemu
155
Rumah sakit
156
Meninggal
157
Tuduhan
158
Bersyukur
159
Rutinitas
160
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!