Susu hamil

"Raya,,,,," pekik bu Rita

"Iya bu" sahut Raya berjalan cepat ke arah ibu mertua nya.

"Kamu ini udah bosan tinggal di sini ha,itu piring menumpuk di dapur nggak kamu cuci,mau sampai dia uletan dulu baru kamu cuci!" bentak bu Rita.

"Maaf bu aku lagi siapin keperluan mas Fadil bu"

"Alasan mulu,ngejawab terus kamu ya! Bisa pecah kepala saya punya menantu seperti kamu, pemalas!"

"Kenapa lagi sih bu, pagi-pagi udah heboh aja"? Tanya Angga adik Fadil yang baru keluar kamar nya mendengar keributan.

"Itu si Raya nggak becus kerja, piring numpuk di dapur, lantai kotor,,pemalas banget dia"jawab bu Rita kesal

"Bu..mbak Raya kan sedang hamil nggak usah di paksa gitu bu kasihan dia kalau harus kerja terus bu" bela Angga

"Nggak usah di bela Ngga,dia memang sewajarnya kerja di rumah ini dia kan cuma makan tidur doang nggak kerja cari uang yang harus kamu kasihani itu mas mu Fadil yang kerja dari pagi sampai malam tapi dapat istri o'on begini, nggak sebanding"sahut bu Rita lagi.

"Ibu juga pernah hamil Ngga,tiga lagi tapi nggak sepemalas dia,ibu dulu sambil kerja waktu hamil kalian semua nya ibu kerjakan"

"Kenapa sih bu? pagi-pagi udah heboh aja" tanya Fadil saat keluar kamar.

"Apa lagi kalau bukan istri kamu itu Dil,bikin ibu darah tinggi aja" adu Bu Rita

"Kenapa sih Ra pagi-pagi harus berantem terus sama ibu? Kamu bisa nggak sehari aja nggak buat kesal di rumah ini" tanya Fadil pada istri nya.

"Nggak mas bu-kan-"

"Ngelawan terus!" potong Fadil membuat Raya terdiam takut.

"Mas! Mbak Raya itu istri kamu mas,bukan pembantu,lagi pula kenapa mbok Iyun di pecat sih bu?"

"Siapa yang mau bayar si Iyun,,kamu mau?"tanya bu Rita pada Angga

"Ya mas Fadil lah bu,mas Fadil yang kerja,beli mobil baru bisa masa bayar pembantu nggak bisa dan sekarang malah jadiin mbak Raya pembantu"

"Angga!" tegur bu Rita

"Mas mu beli mobil juga untuk kebutuhan kita semua bukan cuma dirinya, kalau nanti dia melahirkan mobil itu yang nganterin,kalau vertigo ibu mendadak kumat siapa yang bawa ke rumah sakit kalau bukan mas mu dengan mobil baru nya itu" bela bu Rita lagi

"Sudah Ngga mbak nggak papa" sahut Raya pelan

"Tapi mbak-"

"Udah nggak apa-apa" jawab Raya lagi membuat Angga diam.

Di rumah ini cuma Angga yang baik pada Raya padahal Angga adik Fadil nomer dua berbeda jauh dengan adik Fadil paling bungsu si Marsha dia persis seperti ibu nya yang sering menyuruh Raya untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah hingga baju-baju kotor nya.

"Sudah aku mau kerja dulu,kamu baik-baik di rumah,nurut sama ibu jangan ngelawan terus ntar susah kamu melahirkan nya kalau melawan mertua" ujar Fadil

"Tuh dengerin suami kamu,jangan ngebantah saya,do'a saya ini bisa menembus langit ya" sahut bu Rita,Raya hanya terdiam hati nya sebenarnya sakit mau bagaimana lagi dia tidak bisa berbuat apa-apa, ingin rasanya pulang ke kampung halaman tapi Raya takut malah menjadi beban ibu nya secara ayah nya sudah meninggal dan sekarang ibu bersama adik perempuan nya juga sedang berjuang untuk hidup, keluarga Raya bisa di bilang miskin hidup mereka di kampung pas-pasan hanya dari hasil buruh cuci tiap hari nya, ingin Raya membantu ibu nya tapi dia tidak bekerja,uang dari Fadil pas-pasan untuk kebutuhan dia terkadang Raya sendiri sering menangis mengingat ibu dan adik nya di kampung.

"Aku juga berangkat bu,ada kelas pagi ini" pamit Angga yang memang sudah bersiap untuk ke kampus.

"Mas" panggil Raya pelan

"Apa lagi Ra,aku mau kerja nanti telat,ini sudah jam berapa!"

"Mas,aku boleh minta uang mas,mau beli su-su hamil"ujar Raya gugup

"Yang Minggu lalu habis?"

"Minggu lalu aku nggak jadi beli susu hamil nya mas,aku kan sudah bilang sama kamu,aku nyicil beli keperluan melahirkan sama bu Resti tetangga sebelah"

Fadil berdecak kesal lalu mengeluarkan uang dari dompet nya.

"Ini beli yang kecil aja,jangan boros-boros kamu" ujar Fadil memberikan uang 50 ribu pada Raya.

"Nggak pake' susu hamil juga nggak masalah Dil, istri kamu aja yang manja nya kelewatan,ibu aja hamil kamu dulu nggak pake' minum susu hamil segala, orang kampung kok sok kota"ketus bu Rita membuat Raya hanya menunduk sedih.

Angga hanya menggeleng kecil melihat kelakuan ibu dan kakak lelaki nya ini.

"Lima puluh ribu kamu suruh aku hemat mas,ini belum tentu cukup" batin Raya melihat uang berwarna biru tersebut.

Terpopuler

Comments

sihat dan kaya

sihat dan kaya

geli Aje.... tak durhaka juga jika tak menurut kata mertua... dh la kau jadikan babu,semua serba bini kena buat .. kau kawen dgn anak org sbb nk pembantu gratis kan?

2024-11-19

1

vie na Ai

vie na Ai

mertua kejam menantunya lemah bego d perlakukan kek pembantu suami kek anjing ngapain bertahan tolol

2024-11-05

0

Henikurniaindah Harahap

Henikurniaindah Harahap

gila tuh mertua sama suami terbuat dari apa yah hati nyaa setan betul

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Susu hamil
3 Susu formula
4 Kecelakaan
5 Operasi
6 Berdebat
7 Bekerja
8 Pengasuh
9 Bercerai
10 Menikah siri
11 Pulang kampung
12 Bekerja
13 Bosan
14 Di rawat
15 ASI
16 Kontrol
17 Ibu Gila
18 Pengasuh
19 Suami istri
20 Mall
21 Obat memberhentikan Asi
22 Kerja
23 Bukti
24 Bersedia
25 Mau di madu
26 Mau jadi satu-satunya
27 Malu
28 Kedatangan Yuni
29 Cerai
30 Kost
31 Panggilan Lala
32 Orang ke tiga
33 Mabuk
34 Gaji
35 Usaha baru
36 Miskin lagi
37 Pisah
38 Pergi
39 Menginap
40 Perempuan pembawa sial
41 Rezeki
42 Jual rumah
43 berhenti bekerja
44 Belanja
45 Proses bercerai
46 Sudah berpisah
47 Tiket pesawat
48 Lembur
49 Kodrat
50 Hamil
51 Menginap lagi
52 Bertemu Hilda
53 Sama-sama di sakiti
54 Berhenti bekerja
55 Tersiram kopi
56 Mengejar Cinta
57 Kesempatan
58 Rawat
59 Akta cerai
60 Berdebat.
61 Susu putih
62 Di pecat
63 Bunda
64 Kekantor suami
65 Cemburu
66 momen romantis
67 Beruntung
68 Berubah
69 Mabuk
70 Baru sadar
71 Lebih cepat lebih baik
72 Blokir
73 Di pecat
74 Pulang kampung
75 Di Perkosa
76 Rencana Tuhan
77 Kuliah
78 Takdir Tuhan
79 Kehidupan
80 Jual mobil
81 Menyesal
82 Belanja
83 Bertemu
84 Cemburu
85 Hak Asuh
86 Kecelakaan
87 Posesif
88 Bertemu
89 Usaha baru
90 Waspada
91 Kedatangan Hilda
92 Pindah
93 Sah
94 Di tunda
95 Waktu berdua
96 Penyembuhan luka
97 Malam yang tertunda
98 Jangan di dalam
99 Ada rasa nya
100 Persiapan
101 Di culik
102 Kost
103 Selingkuh
104 Rumah baru
105 Mendatangi Haris
106 Mau jadi yang kedua
107 Sakit kepala
108 Kepala bawah
109 bengkel
110 Pembawa sial
111 Koma
112 Takut
113 berhak bahagia
114 Kehidupan masing-masing
115 Rindu
116 Luar negri
117 Nggak enak badan
118 Panikan
119 Hamil
120 jabatan
121 periksa
122 Kembar
123 pembantu baru
124 Berubah
125 Belum bisa memutuskan
126 Ngidam
127 Tolak
128 pelajaran hidup
129 Menikah
130 Malu
131 Bucin
132 Status sosial
133 Dokter cinta
134 pamer
135 Rujuk
136 Bali
137 Jadi mantu
138 Sah
139 Takut hanya Mimpi
140 harmonis
141 Kecelakaan
142 Uang
143 Periksa
144 Ingin membantu
145 Calon istri
146 Kontraksi
147 Melahirkan
148 Persiapan
149 Direktur
150 kecelakaan
151 Khawatir
152 Penangguhan
153 undangan
154 Bertemu
155 Rumah sakit
156 Meninggal
157 Tuduhan
158 Bersyukur
159 Rutinitas
160 End
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Awal
2
Susu hamil
3
Susu formula
4
Kecelakaan
5
Operasi
6
Berdebat
7
Bekerja
8
Pengasuh
9
Bercerai
10
Menikah siri
11
Pulang kampung
12
Bekerja
13
Bosan
14
Di rawat
15
ASI
16
Kontrol
17
Ibu Gila
18
Pengasuh
19
Suami istri
20
Mall
21
Obat memberhentikan Asi
22
Kerja
23
Bukti
24
Bersedia
25
Mau di madu
26
Mau jadi satu-satunya
27
Malu
28
Kedatangan Yuni
29
Cerai
30
Kost
31
Panggilan Lala
32
Orang ke tiga
33
Mabuk
34
Gaji
35
Usaha baru
36
Miskin lagi
37
Pisah
38
Pergi
39
Menginap
40
Perempuan pembawa sial
41
Rezeki
42
Jual rumah
43
berhenti bekerja
44
Belanja
45
Proses bercerai
46
Sudah berpisah
47
Tiket pesawat
48
Lembur
49
Kodrat
50
Hamil
51
Menginap lagi
52
Bertemu Hilda
53
Sama-sama di sakiti
54
Berhenti bekerja
55
Tersiram kopi
56
Mengejar Cinta
57
Kesempatan
58
Rawat
59
Akta cerai
60
Berdebat.
61
Susu putih
62
Di pecat
63
Bunda
64
Kekantor suami
65
Cemburu
66
momen romantis
67
Beruntung
68
Berubah
69
Mabuk
70
Baru sadar
71
Lebih cepat lebih baik
72
Blokir
73
Di pecat
74
Pulang kampung
75
Di Perkosa
76
Rencana Tuhan
77
Kuliah
78
Takdir Tuhan
79
Kehidupan
80
Jual mobil
81
Menyesal
82
Belanja
83
Bertemu
84
Cemburu
85
Hak Asuh
86
Kecelakaan
87
Posesif
88
Bertemu
89
Usaha baru
90
Waspada
91
Kedatangan Hilda
92
Pindah
93
Sah
94
Di tunda
95
Waktu berdua
96
Penyembuhan luka
97
Malam yang tertunda
98
Jangan di dalam
99
Ada rasa nya
100
Persiapan
101
Di culik
102
Kost
103
Selingkuh
104
Rumah baru
105
Mendatangi Haris
106
Mau jadi yang kedua
107
Sakit kepala
108
Kepala bawah
109
bengkel
110
Pembawa sial
111
Koma
112
Takut
113
berhak bahagia
114
Kehidupan masing-masing
115
Rindu
116
Luar negri
117
Nggak enak badan
118
Panikan
119
Hamil
120
jabatan
121
periksa
122
Kembar
123
pembantu baru
124
Berubah
125
Belum bisa memutuskan
126
Ngidam
127
Tolak
128
pelajaran hidup
129
Menikah
130
Malu
131
Bucin
132
Status sosial
133
Dokter cinta
134
pamer
135
Rujuk
136
Bali
137
Jadi mantu
138
Sah
139
Takut hanya Mimpi
140
harmonis
141
Kecelakaan
142
Uang
143
Periksa
144
Ingin membantu
145
Calon istri
146
Kontraksi
147
Melahirkan
148
Persiapan
149
Direktur
150
kecelakaan
151
Khawatir
152
Penangguhan
153
undangan
154
Bertemu
155
Rumah sakit
156
Meninggal
157
Tuduhan
158
Bersyukur
159
Rutinitas
160
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!