2. Resmi Bercerai

PMI 2. Resmi Bercerai

Setelah kejadian itu sampai hari ini, saat nasib rumah tangganya berada di ujung tanduk pun, Renata masih bungkam. Sekali pun ia tak pernah mengungkap soal kehamilannya. Bahkan ketika Jaya, ayah mertua yang menyayanginya pergi berpulang, Renata masih memilih diam. Ia sudah bertekad rahasia itu akan ia simpan sendiri selama hayat masih dikandung badan.

Renata duduk dengan tenang di hadapan hakim yang sudah mengetuk palu sebanyak tiga kali. Nasib pernikahannya sudah diputuskan. Hari ini ia sudah resmi bercerai dengan Mirza Mahendra, pria berusia 25 tahun yang dinikahinya karena perjodohan.

Renata tidak akan pernah menyesali keputusannya merahasiakan kehamilannya ini. Sebab diberitahu pun tidak akan ada gunanya. Mirza tidak pernah menginginkan anak dalam kandungannya ini. Jadi ia memutuskan akan merawat anak itu seorang diri, jauh dari bayang-bayang masa lalunya.

“Kita sudah resmi bercerai. Sekarang sebaiknya kamu juga harus memikirkan untuk meninggalkan rumahku. Berikan nomor rekeningmu sebelum kamu pergi dari rumah. Anggap saja itu sebagai kompensasi.” Mirza berkata, menghampiri Renata saat wanita itu hendak meninggalkan gedung pengadilan.

“Makasih, tapi tidak perlu. Aku tidak butuh uangmu. Aku juga masih bisa menafkahi diriku sendiri.” Renata jelas menolak. Kata-kata Mirza sangat menyinggung harga dirinya, juga memantik amarah dalam jiwanya. Tapi ia tidak menunjukkannya di depan pria itu. Ia berusaha menampilkan bila ia tidak terluka sedikitpun dengan perceraian ini. Walaupun yang terjadi adalah sebaliknya.

“Jangan sombong kamu. Terima saja. Kamu pasti akan membutuhkan itu. Sudah jadi janda saja masih belagu kamu.” Seseorang datang dan berdiri di sebelah kiri Mirza. Seorang wanita cantik, berambut cokelat keemasan sebahu, dan berpenampilan modis itu adalah Vanessa, kekasih Mirza. Vanessa adalah seorang model yang baru-baru ini mencoba peruntungannya di dunia akting.

Rupanya Mirza sudah kembali bersama dengan Vanessa. Setelah belum lama ini hubungan mereka berakhir karena Mirza yang tak kunjung menceraikan Renata. Mungkin saja Mirza sering menjanjikan sesuatu pada perempuan itu sehingga hubungan mereka kembali terjalin.

“Kamu mau menikah dengan Mirza karena kamu tahu dia anak orang berada kan? Ngakunya tidak cinta, tapi mau juga dinikahi. Tujuan kamu pasti hartanya bukan? Sudah, mendingan kamu terima saja sumbangan dari pacarku ini. Jangan belagu, deh. Tidak usah sok alim. Perempuan seperti kamu ini pasti matanya langsung ijo begitu melihat duit,” cibir Vanessa melemparkan tatapan remeh kepada Renata.

Renata justru membalas tatapan meremehkan Vanessa dengan senyuman. Ia tidak menampakkan bila ia tersinggung dengan ucapan perempuan itu. Ia menghela napas sejenak sebelum kemudian berkata,

“Aku ini memang orang susah, orang tak punya,  tapi aku masih punya harga diri. Jiwa ragaku masih sehat, aku masih bisa menafkahi diriku dengan jerih payahku sendiri. Bukan dengan memanfaatkan orang lain.” Usai berkata demikian, Renata kemudian berlalu meninggalkan tempat itu. Menyisakan Mirza dan Vanessa yang terlihat dongkol dengan ucapannya.

Vanessa hanya seorang model majalah dewasa. Mendiang Jaya dan Venny istrinya sangat menentang hubungan wanita itu dengan Mirza, putra mereka satu-satunya. Vanessa yang terbilang baru di industri hiburan itu dituding Jaya hanya memanfaatkan nama keluarganya untuk meraih popularitas di industri hiburan ini. Karena Mirza adalah putra seorang produser ternama.

Vanessa yang tidak memiliki bakat akting sama sekali itu sangat berambisi ingin menjadi seorang aktris terkenal. Beberapa kali manajer Vanessa pernah menawarkan agar model asuhannya itu bisa bermain di film yang sedang digarap MV Picture. Tetapi Jaya menolak keras. Sehingga jalan satu-satunya yang dipilih Vanessa adalah mendekati putra seorang produser.

Ditentang kedua orangtua Mirza tidak membuat Vanessa menyerah. Bahkan ketika tahu Mirza sudah dijodohkan lalu menikah dengan wanita lain, tidak membuat Vanessa kehilangan akal. Wanita itu terus mendesak Mirza untuk segera menceraikan Renata, jika tidak, maka hubungan mereka akan berakhir.

Dan hari ini, apa yang diinginkan Vanessa bisa ia dapatkan kembali. Mirza sudah menceraikan Renata, dan Jaya yang menjadi penghalang terbesar hubungannya dengan Mirza sudah tiada. Wanita itu hanya tinggal memikirkan bagaimana caranya merebut hati Venny, ibu kandung Mirza.

****

Usai menyimpan beberapa pakaiannya ke dalam koper, Renata kemudian menuruni anak tangga. Pelan-pelan ia menggeret koper menuju dapur, dimana Bi Sum sedang memasak makan malam untuk majikannya. Bi Sum yang hendak mengambil mangkuk di laci bagian atas lemari, terkejut melihat Renata sedang berdiri sambil memegangi koper.

“Loh, Non Rena mau ke mana bawa-bawa koper?” Bi Sum bergegas menghampiri Renata usai mematikan api kompor.

Renata mengulum senyuman tipis. “Aku mau pamit, Bi,” ucapnya parau.

Bi Sum tersentak kaget. “Mau pamit? Emangnya Non Rena mau ke mana? Nyonya Venny udah tau, Non Rena mau pergi?”

Renata menggeleng. “Tolong jangan kasih tahu Mama Venny, ya, Bi? Bi Sum jaga diri baik-baik, ya?”

“Non Rena udah makan? Kebetulan Bibi masak banyak. Sebentar lagi Nyonya pulang. Kenapa tidak sekalian nunggu Nyonya pulang dulu.”

Renata kembali menggeleng. “Tidak usah, Bi. Aku sudah tidak punya hak lagi tinggal di rumah ini.”

“Maksud, Non?” Bi Sum mengerutkan dahi tak mengerti. Ia tahu Mirza sering tidak memperlakukan Renata dengan baik. Mungkin Renata sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan suaminya itu sehingga nyonya mudanya ini memilih pergi dari rumah.

“Aku sudah bukan istri Mirza lagi, Bi.”

Bi Sum terperangah kaget. “Maksud Non ... Non dan Den Mirza sudah_”

“Iya, Bi. Aku dan Mirza sudah resmi bercerai. Tolong jangan kasih tahu ini ke Mama Venny, ya? Aku tidak mau Mama kenapa-napa. Tolong, ya, Bi?” Renata meraih tangan Bi Sum ke dalam genggamannya. Ia benar-benar memohon agar wanita paruh baya itu tidak memberitahu mantan ibu mertuanya tentang perceraiannya dengan Mirza. Sebab Mirza maupun dirinya tidak pernah membahas hal ini terang-terangan. Jika Venny mengetahui ini, sudah pasti Venny tidak akan setuju jika ia dan Mirza bercerai.

“Tapi, Non__”

“Sudah, Bi. Aku pamit dulu ya?” sela Renata, kemudian menggeret koper meninggalkan rumah itu dengan sebuah beban perasaan sendiri. Karena meninggalkan ibu mertua yang sudah baik kepadanya dan sudah menganggapnya seperti anak sendiri, namun tidak tahu menahu jika menantunya ini sedang tidak baik-baik saja.

Bi Sum hanya bisa memandangi kepergian Renata dengan wajah muram dan perasaan sedih karena tidak berbuat apa-apa untuk sekedar membantu. Bahkan satpam yang berjaga di pintu gerbang rumah besar itu pun tidak bisa mencegah kepergian Renata saat mobil Mirza memasuki pekarangan rumah.

Mirza turun dari mobil itu tanpa sekali pun menoleh pada Renata yang berdiri di depan pintu gerbang. Pria itu bahkan memerintahkan Pak Mus, satpam yang berjaga untuk lekas menutup kembali gerbang tanpa mempedulikan Renata yang masih berdiri menunggu taksi yang sudah dipesannya melalui aplikasi beberapa menit lalu.

Pak Mus mulai mendorong pagar besi setinggi tiga meter itu sesuai perintah majikannya. Tak peduli ada Renata yang masih berdiri di depan pagar itu, Pak Mus harus segera menutup pintu pagar itu.

“Maafin saya, ya, Non. Saya cuma melaksanakan perintah,” ujar Pak Mustafa sebelum akhirnya menutup pintu pagar itu.

“Tidak apa-apa, Pak Mus.” Renata hanya bisa melempar senyum getirnya memandangi pintu pagar yang mulai menutup itu. Mungkin memang ini adalah yang terbaik baginya. Bertahan dalam pernikahan tanpa cinta hanya akan membuat hidupnya tersiksa. Ia lapangkan hatinya menerima takdir hidupnya ini.

Renata tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Sekarang ia harus memikirkan masa depannya sendiri. Apalagi sekarang ada satu nyawa yang bersemayam dalam dirinya, yang menjadi tanggung jawabnya. Ia tidak ingin menyia-nyiakan anugerah yang sudah dititipkan Tuhan kepadanya ini. Walaupun ayah kandungnya tidak menginginkannya, ia akan tetap merawat dan membesarkan anak ini dengan baik.

“Sekarang hanya kamu yang Ibu miliki di dunia ini. Kelak jadilah anak yang kuat, ya, Nak. Meskipun kamu tumbuh tanpa seorang ayah nanti,” ucap Renata pelan sembari mengusap perutnya.

To be continued...

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

I like this women 💪

2024-09-22

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

Syukur lah, masih ada kompensasi 🥴

2024-09-22

0

Titik Kedua

Titik Kedua

Dua 🌹 untuk Renata, mampir dua bab dulu ya, Kak🫶

2024-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 1. Hamil
2 2. Resmi Bercerai
3 3. Kemarahan Ibu Mertua
4 4. Kelakuan Mirza
5 5. Permintaan Aneh
6 6. Tunangan Pura-Pura
7 7. Alasan Memberi Mobil
8 8. Tamu Tak Terduga
9 9. Diam-diam Terpesona
10 10. Vanessa Yang Sebenarnya
11 11. Tamu Yang Diundang
12 12. Pertemuan Kembali
13 13. Obrolan Di Meja Makan
14 14. Tanda Merah Di Dada
15 15. Pernah Ada Rasa
16 16. Pil KB
17 17. Pertengkaran Kecil
18 18. Kesedihan Dito
19 19. Jadi Ayahku
20 20. Jadi Ayah Sambung
21 21. Butuh Waktu
22 22. Imajinasi Mirza
23 23. Salah Paham
24 24. Pertanyaan Aneh Dito
25 25. Lamaran Dadakan
26 26. Jawaban Renata
27 27. Diam-Diam Ada Cemburu
28 28. Antara Lelah Dan Muak
29 29. Siapa Anak Itu?
30 30. Janda Mati Atau Janda Cerai
31 31. Masa Lalu Yang Sama
32 32. Hati Yang Kacau
33 33. Anak Adopsi
34 34. Dia Calon Isteriku
35 35. Obrolan Dua Pria
36 36. Menggali Kenangan
37 37. Amarah Yang Membara
38 38. Diusir
39 39. Andai Waktu Bisa Diputar Kembali
40 40. Cincin Pernikahan
41 41. Namaku Dito
42 42. Dito Hilang
43 43. Jauhi Anak dan Calon Istriku
44 44. Langkahi Dulu Mayatku
45 45. Rencana
46 46. Anak Siapa?
47 47. Ayah Kandung
48 48. Siap Jadi Istrimu
49 49. Menjelang Pernikahan
50 50. Kegelisahan Tony
51 51. Melihat Bidadari
52 52. Sah
53 53. Panggilan Khusus
54 54. Pengen Unboxing
55 55. Aku Milikmu
56 56. Sifat Asli Tony
57 57. Kembalikan Anakku
58 58. Sampai Jumpa Di Pengadilan
59 59. Kita Hadapi Bersama
60 60. Harapan Mirza
61 61. Mantan Terindah
62 62. Cemburunya Renata
63 63. Di PHK
64 64. I Miss You
65 65. Menyinggung Masa Lalu
66 66. Aku Yang Akan Mundur
67 67. Aku Minta Cerai
68 68. Batal Kerjasama
69 69. Sakit Hati Yang Belum Terlampiaskan
70 70. Pertemukan Aku Dengannya
71 71. Kasihani Aku Sedikit Saja
72 72. Perempuan Bekas
73 73. Bukan Perempuan Bekas
74 74. Hukuman
75 75. Nekat
76 76. Om Jahat
77 77. Maafkan Papa
78 78. Jangan Ganggu
79 79. Ijinkan Aku
80 80. Aku Sudah Ikhlas
81 81. Aku Habisi Kamu
82 82. Insiden
83 83. Dukungan
84 84. Janji
85 85. Cita-Cita Dito
86 86. Salah Sangka
87 87. Tamu Di Pagi Hari
88 88. Masih Sama
89 89. Demi Dito
90 PEMBERITAHUAN
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Hamil
2
2. Resmi Bercerai
3
3. Kemarahan Ibu Mertua
4
4. Kelakuan Mirza
5
5. Permintaan Aneh
6
6. Tunangan Pura-Pura
7
7. Alasan Memberi Mobil
8
8. Tamu Tak Terduga
9
9. Diam-diam Terpesona
10
10. Vanessa Yang Sebenarnya
11
11. Tamu Yang Diundang
12
12. Pertemuan Kembali
13
13. Obrolan Di Meja Makan
14
14. Tanda Merah Di Dada
15
15. Pernah Ada Rasa
16
16. Pil KB
17
17. Pertengkaran Kecil
18
18. Kesedihan Dito
19
19. Jadi Ayahku
20
20. Jadi Ayah Sambung
21
21. Butuh Waktu
22
22. Imajinasi Mirza
23
23. Salah Paham
24
24. Pertanyaan Aneh Dito
25
25. Lamaran Dadakan
26
26. Jawaban Renata
27
27. Diam-Diam Ada Cemburu
28
28. Antara Lelah Dan Muak
29
29. Siapa Anak Itu?
30
30. Janda Mati Atau Janda Cerai
31
31. Masa Lalu Yang Sama
32
32. Hati Yang Kacau
33
33. Anak Adopsi
34
34. Dia Calon Isteriku
35
35. Obrolan Dua Pria
36
36. Menggali Kenangan
37
37. Amarah Yang Membara
38
38. Diusir
39
39. Andai Waktu Bisa Diputar Kembali
40
40. Cincin Pernikahan
41
41. Namaku Dito
42
42. Dito Hilang
43
43. Jauhi Anak dan Calon Istriku
44
44. Langkahi Dulu Mayatku
45
45. Rencana
46
46. Anak Siapa?
47
47. Ayah Kandung
48
48. Siap Jadi Istrimu
49
49. Menjelang Pernikahan
50
50. Kegelisahan Tony
51
51. Melihat Bidadari
52
52. Sah
53
53. Panggilan Khusus
54
54. Pengen Unboxing
55
55. Aku Milikmu
56
56. Sifat Asli Tony
57
57. Kembalikan Anakku
58
58. Sampai Jumpa Di Pengadilan
59
59. Kita Hadapi Bersama
60
60. Harapan Mirza
61
61. Mantan Terindah
62
62. Cemburunya Renata
63
63. Di PHK
64
64. I Miss You
65
65. Menyinggung Masa Lalu
66
66. Aku Yang Akan Mundur
67
67. Aku Minta Cerai
68
68. Batal Kerjasama
69
69. Sakit Hati Yang Belum Terlampiaskan
70
70. Pertemukan Aku Dengannya
71
71. Kasihani Aku Sedikit Saja
72
72. Perempuan Bekas
73
73. Bukan Perempuan Bekas
74
74. Hukuman
75
75. Nekat
76
76. Om Jahat
77
77. Maafkan Papa
78
78. Jangan Ganggu
79
79. Ijinkan Aku
80
80. Aku Sudah Ikhlas
81
81. Aku Habisi Kamu
82
82. Insiden
83
83. Dukungan
84
84. Janji
85
85. Cita-Cita Dito
86
86. Salah Sangka
87
87. Tamu Di Pagi Hari
88
88. Masih Sama
89
89. Demi Dito
90
PEMBERITAHUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!