pingsan

Tanpa aba-aba Xavier langsung meraup bibir hira. walau hanya sebagian yang terlihat olehnya dan sebagian tertutup cadar. namun tidak membuat Xavier melepaskan pagutannya.

Hira yang kaget dengan aksi Xavier langsung memberontak. namun sekuat apapun usahanya tetaplah sia-sia.

" Hmmmmp..... hhmmppp! " hira menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. namun Xavier masih terus mengikuti dan tetap memainkan bibirnya. seakan tidak menggubris penolakan hira.

Hira sudah benar-benar menangis. dia tidak lagi jijik dengan orang yang di sana. namun dia juga jijik pada dirinya sendiri . dengan apa yang di lakukan Xavier saat ini , benar-benar membuat hira merasa sangat kotor.

Hira merasa inilah titik terendah dalam hidupnya. kehormatan yang selalu dia jaga akhirnya benar-benar ternoda. walaupun yang mengambil ciuman pertamanya adalah orang yang dia suka. namun tetap saja, bagi Hira ini tetaplah dosa.

Akhirnya hira tidak lagi melawan atau memberontak apa yang di lakukan Xavier pada bibirnya.dia sudah diam seperti patung. patuh dengan apa yang akan di lakukan Xavier padanya.

Namun Xavier yang merasakan hira yang diam tidak bergerak malah melepaskan permainan bibirnya. dia mengangkat kepala dan melihat ke arah hira.

Cadar hira sudah terbuka sepenuhnya , entah kapan lepasnya penutup wajah hira, Xavier juga tidak menyadarinya. yang jelas, wajah merah dan basah itu sudah nampak jelas di indra penglihatan Xavier.

Xavier benar-benar terpaku dengan keindahan wajah hira. ini untuk yang kedua kalinya dia melihat wajah hira. kali ini tampak hidung yang merah dan mata yang bengkak. namun sama sekali tidak mengurangi kecantikan hira.

Melihat hira yang sepertinya tidak berdaya. membuat Xavier benar-benar menyesal akan kekhilafan tadi. harusnya dia tidak melakukan itu pada hira. " maafkan aku! " ucap Xavier lirih sambil menurunkan tubuhnya dari hira.

" Cepatkanlah operasinya! " kata hira tiba-tiba, tanpa bergerak ataupun membuka mata. Xavier menoleh melihat ke arah hira, dan dia masih melihat mata yang memang masih terpejam. " aku mohon cepatkanlah! hiks,, hikss ! " hira menangis sambil menutupi wajahnya.

Sebenarnya hira tahu kalau wajahnya sudah terlihat sepenuhnya oleh Xavier. namun dia tidak berniat untuk kembali memasangkan cadarnya. dia menganggap kalau dirinya terlanjur kotor dan hina sekarang.

Xavier melihat tubuh yang terbaring telentang itu menangis sampai tersengal dan tersedu. " kamu tidak akan melakukan operasi itu! " kata Xavier tegas.

" Aku ingin oprasi itu,, cepatkanlah kematian saya. aku benar-benar tidak sanggup dengan ini semua. ini sungguh menyiksaku. aku juga tidak yakin kalau aku mampu melewati ini.! " kata Hira.

Xavier masih diam menatap Hira yang sudah kembali melepaskan tangannya yang tadi menutup wajahnya. tubuhnya masih terlentang seakan benar-benar tidak berdaya. kini tatapan Hira sudah kosong menatap langit-langit kamar itu. benar-benar pemandangan yang sangat miris .

Gadis cantik yang tertutup itu sudah di titik lemah keimanannya. " cepetkanlah kematianku Tuhan! " gumam Hira sambil memiringkan tubuhnya. kemudian dia melanjutkan tangisnya.

melihat Hira yang sepertinya benar-benar hancur , membuat Xavier tidak lagi berniat memberikan organ hira pada vior. karena rasa yang mulai bercokol di hatinya. ya... Xavier menyadari kalau dia menyukai gadis manis itu , walau Xavier tahu usia yang tidak lagi sebanding , namun Xavier benar-benar sadar kalau itu adalah cinta. dan mungkin ini adalah cinta pertama baginya.

Sedangkan hira yang mendengar ucapan Xavier membuatnya benar-benar rapuh. di saat dia meminta mati justru tidak terjadi. padahal kemarin dia selalu menyiapkan mental untuk kematiannya sendiri.

Hira sudah duduk di ranjang itu dia menatap Xavier tanpa memakai cadarnya kembali. dia merasa sangat frustasi saat ini , " kenapa anda mempermainkan saya? . apa sebenarnya salah saya pada anda? " marah hira pada Xavier yang hendak berjalan menuju balkon.

Spontan Xavier menghentikan langkahnya lalu menolehkan kepala tanpa melihat ke arah hira. "kamu tidak ada salah ! " jawab Xavier sekenanya. karena dia sendiri tidak punya alasan untuk jawaban hira.

Ini memang tidak ada sangkut pautnya dengan hira. dia hanya di jadikan tumbal atas kesalahan saudarinya tanpa di ketahui hira dari awal.

Hira juga sadar atas apa dia bisa sampai ke sini. mama yang telah melahirkan dia ,dengan tega memberikannya pada singa yang kelaparan. hira tahu kalau dia tidak akan bisa lari dari sini. mau kemanapun dan sekuat apapun dia melawan pastilah dia akan mati. seperti itulah gambaran dalam benak hira saat ini.

Hira menangis, meraung dan menjerit dalam kamar Xavier. Xavier yang sudah di balkon hanya mendengarkan tangis pilu itu.

Sengaja bagi Xavier memberi ruang pada hira agar menumpahkan tangisnya. Xavier sadar, pasti tidak mudah untuk hira mengalami kejadian yang tidak bisa di terimanya.

Hira benar-benar gadis alim yang patuh akan agama. kehormatan tentang aurat dan batasan menjadi harga mati yang harus dia jaga. namun di sini dia harus berhadapan dengan itu semua.

Beberapa saat Xavier tidak lagi mendengar tangis hira. juga tidak mendengar apapun dari arah dalam kamarnya.

Pikiran buruk langsung menghampiri Xavier. tampak matanya sedikit melebar dan di sertai wajah paniknya .

Dengan gerakan cepat dia menuju pintu di mana tadi dia keluar.

Ceklek....

Dengan dorongan kasar pintu langsung terbuka sepenuhnya. mata Xavier benar-benar melotot melihat posisi hira..

Langkah lebarnya membawanya pada hira yang tergeletak....

" Panggilkan dokter wanita sekarang...! " perintah Xavier pada penjaga. kemudian dia membawa hira kembali berbaring ke ranjang.

Sembari menunggu dokter datang , Xavier merapikan jilbab yang di kenakan hira. wajahnya tampak sangat manis walau matanya terpejam , Xavier benar-benar mengagumi wajah hira.

Walau sembab dan basah namun tidak memungkiri kecantikan gadis manis itu. " sungguh sangat cantik! " gumam Xavier sambil menatap lekat mata yang terpejam itu.

Tok.. tok..

" Masuklah, ! " kata Xavier.

Kemudian yang ada di luar pintu itu masuk. namun yang datang bukanlah dokter yang Xavier minta , melainkan seorang dokter berjenis kelamin pria.

" Sangat cantik..! " kata dokter itu tiba-tiba.

Sontak Xavier kaget dan langsung menoleh ke arah dokternya. Xavier benar-benar tidak Terima dengan mulut pria lain yang memuji kecantikan hira.

Dengan cepat Xavier memeluk hira dan menyembunyikan wajahnya di dada. tampak sorot mata tajam dan mematikan untuk pria berjas putih itu.

" PENJAGAAAAA,,! " panggil Xavier dengan menggelegar.

Yang merasa berjaga di luar langsung pada berbondong masuk ke dalam kamar. " siap bos! " hormat mereka pada Xavier.

Mata Xavier langsung menatap pada semua penjaga dengan bengis. " siapa yang mengizinkan dia masuk! bukankah aku meminta dokter wanita.! " marah Xavier.

Salah satu penjaga menunduk hormat " maaf bos.. dokter wanita tiba-tiba menghilang! " lapornya.

" Bawa dia keluar dan penjarakan dia.! " perintahnya dengan menatap dokter itu.

Dokter itu langsung kebingungan . " bukankah anda membutuhkan dokter! " kata dokter itu mulai panik.

Bukanya menjawab Xavier malah semakin menajamkan tatapannya. " ayo..! " para penjaga itu langsung menyeret dokter itu.

Xavier benar-benar tidak Terima ada pria yang melihat wajah hira , lama Hira pingsan dan Xavier masih setia menjaganya di kamar itu. " ayah,,, nenek,,,! " igau hira.

Xavier yang dari tadi di sampingnya langsung bergerak cepat mendekat " apa kamu sudah benar-benar sadar.? " tanya Xavier. namun hira masih belum merespon. menandakan kalau dia hanya mengigau .

Drrrtttt.....

Ponsel Xavier bergetar pertanda panggilan masuk " ya! " kata Xavier setelah meletakkan ponsel di telinga.

" Bos,,, ternyata dia sudah meninggal!" lapor yang di sebrang. tangan yang di buat memegang ponsel langsung lemas.

Terpopuler

Comments

Fatmawatiiska Fatmawatiiska

Fatmawatiiska Fatmawatiiska

semangat kk,yang menjaga Marwah putus asa,mau bunuh diri,haiii...apa ngak salah,muka aja di cadari.

2024-11-06

4

cinta🥰

cinta🥰

pokok nya author the best

2024-11-26

2

lihat semua
Episodes
1 fahira zain
2 awalan
3 mulai
4 pertemuan
5 pasrah
6 cantik
7 kaget
8 kamu menyentuhku
9 sebuah cerita
10 siapapun anda
11 aku yang menikahimu
12 pergilah
13 marah
14 khawatir
15 sembuhlah
16 ada apa dengan hatiku
17 tidak tahan
18 bunuhlah aku
19 ternyata sama
20 pingsan
21 humaira
22 status baru
23 menggoda
24 baik
25 terbiasa
26 tahu
27 pertarungan
28 terpesona
29 menerima
30 teringat
31 melihat
32 kamu miliknya
33 bermain
34 ciuman pertama dari Hira
35 menunggu
36 tidak nafsu
37 tidak tahan
38 malam pertama
39 terbiasa
40 andai
41 sangat rindu
42 sunat
43 sudah sadar
44 hamil
45 tidak mau egois
46 harus pergi
47 kembali manja
48 emosi ibu hamil
49 mama
50 sakit
51 berat melepaskan
52 kembali menangis
53 rencana
54 harus pergi
55 di tempat baru
56 jangan pergi
57 cemburu buta
58 menikmati saat ini
59 orang baru
60 mendekati
61 mengintai
62 bunuh diri
63 trauma
64 pandangan yang dalam
65 terpesona
66 artis
67 masa lalu erika
68 bertemu kembali
69 bertemu erika
70 tembus pandang
71 kemarahan Erika
72 berkenalan
73 kembali cemburu
74 ternyata cemburu
75 cemburu buta
76 manjanya hira
77 terharu
78 ternyata mafia
79 benar-benar kalut
80 kejujuran erika
81 ternyata tahu.
82 pergerakan pertama
83 kedatangan vior
84 berhadapan
85 tidak berani memberitahu
86 bahagia
87 karena kamu mafia
88 marahnya hira
89 terlanjur salah
90 kecewanya Hira
91 ikut meeting
92 manja dan kemarahan
93 curi pandang
94 tingkah hira
95 perubahan emosi
96 kamu mencintai istriku
97 bukan cemburu buta
98 nasihat
99 rencana
100 selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
fahira zain
2
awalan
3
mulai
4
pertemuan
5
pasrah
6
cantik
7
kaget
8
kamu menyentuhku
9
sebuah cerita
10
siapapun anda
11
aku yang menikahimu
12
pergilah
13
marah
14
khawatir
15
sembuhlah
16
ada apa dengan hatiku
17
tidak tahan
18
bunuhlah aku
19
ternyata sama
20
pingsan
21
humaira
22
status baru
23
menggoda
24
baik
25
terbiasa
26
tahu
27
pertarungan
28
terpesona
29
menerima
30
teringat
31
melihat
32
kamu miliknya
33
bermain
34
ciuman pertama dari Hira
35
menunggu
36
tidak nafsu
37
tidak tahan
38
malam pertama
39
terbiasa
40
andai
41
sangat rindu
42
sunat
43
sudah sadar
44
hamil
45
tidak mau egois
46
harus pergi
47
kembali manja
48
emosi ibu hamil
49
mama
50
sakit
51
berat melepaskan
52
kembali menangis
53
rencana
54
harus pergi
55
di tempat baru
56
jangan pergi
57
cemburu buta
58
menikmati saat ini
59
orang baru
60
mendekati
61
mengintai
62
bunuh diri
63
trauma
64
pandangan yang dalam
65
terpesona
66
artis
67
masa lalu erika
68
bertemu kembali
69
bertemu erika
70
tembus pandang
71
kemarahan Erika
72
berkenalan
73
kembali cemburu
74
ternyata cemburu
75
cemburu buta
76
manjanya hira
77
terharu
78
ternyata mafia
79
benar-benar kalut
80
kejujuran erika
81
ternyata tahu.
82
pergerakan pertama
83
kedatangan vior
84
berhadapan
85
tidak berani memberitahu
86
bahagia
87
karena kamu mafia
88
marahnya hira
89
terlanjur salah
90
kecewanya Hira
91
ikut meeting
92
manja dan kemarahan
93
curi pandang
94
tingkah hira
95
perubahan emosi
96
kamu mencintai istriku
97
bukan cemburu buta
98
nasihat
99
rencana
100
selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!