pasrah

Hira langsung mengambil kain kerudungnya yang lebar untuk menutupi wajah sebisanya. setelah cadarnya beralih ke tangan Xavier.

Kemudian dia menatap tajam mata Xavier. ada kilatan kemarahan pada sorot mata yang di tunjukkan Hira pada Xavier.

" Mengapa Anda dengan lancang membukanya tuan. ? " ucap Hira dengan mata yang memerah dan berembun Karena kemarahan.

" Kamu sekarang milikku, aku berkuasa atasmu mulai saat ini! " jawab Xavier juga penuh penekanan. keduanya saling menatap berani seperti pertarungan.

" Atas dasar apa anda bisa memilikiku! " balas Hira tidak kalah sengit.

" Kamu sudah di jaminkan untuk pengganti nyawa kekasihku. " jawab Xavier.

Tentu Hira seketika shock mendengar pengakuan Xavier. tampak ekspresi kaget yang di lihat Xavier saat ini. " ap,,, pa? " kata Hira seperti kebingungan.

Dan Xavier hanya mengangguk sambil tersenyum smirk, seakan menegaskan kata-katanya. Hira langsung memejam dengan tetesan air mata. dirinya hancur saat ini. " nenek,,! " gumam Hira sambil menahan tangis.

Tangan Hira menepuk pelan dadanya yang terasa sesak. " apa kamu sudah sadar sekarang, kalau dirimu itu siapa.! kalau saja aku tidak membutuhkan nyawa dan tubuhmu sudah pasti akan aku bunuh dirimu dari tadi! " kata Xavier. namun Hira sama sekali tidak menghiraukannya.

Hira benar-benar meratapi nasipnya saat ini. semua yang ada di ruangan itu keluar hanya tinggal Hira, Xavier dan dokternya.

" Lakukan sekarang ! " perintah Xavier pada sang dokter, agar segera melakukan operasi transplantasi ginjal itu sesegera mungkin.

Padahal Hira masih terpukul dan bersedih karena kebenaran yang di dengarnya , namun bagaimanapun dirinya saat ini telah menjadi tawanan mafia ini.

" Ayo kita lakukan tesnya.! " ajak dokter itu seraya memajukan tangannya hendak membantu Hira berdiri.

Namun belum juga sampai Hira lebih dulu menolak " jangan sentuh saya,! " kemudian dengan tertatih Hira mencoba berdiri sendiri. sedangkan Xavier masih menatap lekat semua yang di lakukan dokter dengan Hira.

Melihat Hira sudah berdiri , sang dokter langsung menuju ke tempat dimana Hira akan melakukan serangkaian pemeriksaan. namun Hira tidak mengikutinya malah dirinya menuju pada Xavier yang duduk sambil mengamatinya.

Setelah sampai di depan Xavier Hira langsung bicara. " bisakah anda menggantinya dengan dokter wanita tuan.? " minta Hira.

" Kamu pikir kamu siapa! berani memerintahku! " jawab Xavier dengan nada marah.

Hira menelan ludah mendengar tanggapan Xavier. dia tahu hidupnya sudah tidak untuk dirinya sendiri saat ini. " setidaknya biarkan kehormatan saya terjaga walaupun aku harus mati! " ucap Hira dengan suara bergetar . " anggap saja ini sebagai wasiat! " sambungnya dengan nada yang benar-benar putus asa.

Tatapan Xavier sedikit mengendur tidak sekencang dan setajam tadi . " apa kamu tahu apa yang akan kami lakukan terhadapmu? " tanya Xavier dengan nada yang begitu lembut.

" Apapun yang akan anda lakukan padaku nanti. ! " jawab Hira terdengar pasrah, " tapi aku minta, tolong ganti dokternya! " mohon Hira.

Xavier terlihat berpikir sebentar. " kemarilah! " panggil Xavier pada dokter yang sedang menyiapkan tempat pemeriksaan untuk Hira.

" Iya,, tuan! " jawabnya setelah di hadapan Xavier.

" Lakukan tes yang tidak memerlukan kontak fisik padanya terlebih dulu! " kata Xavier.

" Baik tuan! " Jawab dokter itu.

" Ikuti aku! " kata dokter itu.

" Lakukan di sini! " cegah Xavier. kemudian hira duduk di depan Xavier.

Hira masih menutupi wajahnya dengan kerudung dan tangannya. tampak wajah sedih dan putus asanya.

Sedang dokter sedang mengambil dokumen untuk mengetahui riwayat hidup Hira mengenai penyakit atau data yang di perlakukan untuk melakukan transplantasi ginjal.

Mata Xavier tidak lepas dari Hira. " berapa umurmu? " tanya dokter itu pada Hira.

" Baru masuk 17 ! " jawab Hira lirih .

" 17 tahun! " kaget dokter itu, Hira mengangguk. sebenarnya Xavier juga terkejut mendengar jawaban Hira. namun wajahnya masih menampakkan ketenangan.

Baru bertanya dokternya langsung terdiam , lalu menatap Xavier " umurnya masih belum mencukupi tuan. kita tidak bisa melakukannya saat ini, kalau terlalu muda hasilnya tidak akan baik! " kata dokter menjelaskan.

Namun mata Xavier masih menatap penuh pada Hira , namun kali ini dia juga terlihat seperti berpikir. " berapa umur minimalnya ? " tanya Xavier.

" 18 tahun! kalau lebih , akan lebih baik! " jawab sang dokter.

" Apa tidak bisa di usahakan! " Xavier masih bernegosiasi.

Mendengar hidupnya seperti di pertaruhkan, Hira semakin menunduk, tampak air mata yang terus menetes dari matanya. Xavier melihat itu.

" Tetap saja tuan. baiknya harus umur 18! " dokter menegaskan.

" Apa bila kita menunda setahun lagi apa akan semakin berisiko untuk vior? " tanya Xavier.

" Kita bisa melepasnya dulu! dan menggantikan ke alat sementara. menunggu waktu yang pas nanti. lagi pula kekasih anda masih koma. dan masih belum ada kepastian untuk itu.! " kata dokter .

" Baiklah,,! " Jawab Xavier. " bawa dia ke ruangannya.! " perintah Xavier pada penjaga. untuk membawa Hira ke kamarnya.

Dengan sigap penjaga itu mendekati Hira. " ayo ikut saya! " ucap penjaga itu.

Hira masih mencoba kuat walau dengan gerakan yang begitu lesu dia tetap berdiri. dia benar-benar mengikuti langkah penjaga itu.

Nampak baju lebar dan berlapis itu merumbai ketika dia berjalan. Xavier melihat ada ke indahan disetiap pergerakan Hira walau dia hanya sedang berjalan .

Xavier memang orang jahat dan selalu berada dalam dunia hitam. namun dia juga tahu apa arti seorang muslim. dia juga tahu kalau pakaian Hira adalah mencerminkan agama yang di anutnya. walau dia sendiri adalah seorang atheis.

Setelah Hira hilang dari pandangan, Xavier baru menyadari kalau kain cadar Hira masih ada di tangannya. ternyata dari tadi dia belum melepaskannya dari genggaman.

Kemudian Xavier menatap lekat kain halus dan lembut yang ada di tangannya. dia juga mencium aroma harum khas gadis cantik itu. walau tanpa meletakkan kain itu di depan indra penciumannya. itu menunjukkan berapa harumnya gadis itu.

Setelah sampai kamarnya Hira langsung masuk , di kamar itu dia tidak melakukan apapun dia juga tidak berbaring, dia duduk merenung sambil menatap lekat langit malam yang begitu pekat.

Keadaan langit terlihat begitu tenang dan indah, namun tidak dapat di rasakan Hira yang sedang melihatnya .

Pagi ini ada seseorang pelayan yang berpakaian terbuka dan cantik sedang mengantarkan makanan untuknya. " ini makananmu! " katanya terdengar ketus.

Namun Hira menolaknya secara harus. " maaf saya puasa, jadi tidak makan atau minum untuk sementara! " jawab Hira lembut.

Pelayan itu langsung marah " kamu pikir kamu ratu di sini, cepat makan kalau tidak akan saya laporkan pada tuan! " kata pelayan itu menggebu.

Namun Hira tetap menolak, merasa kesabarannya sudah habis pelayan itu langsung membawa Hira untuk menghadap pada Xavier yang sedang sibuk dengan laptopnya di ruang tengah.

Tap,, tap,, tap.

Langkah kaki yang terdengar bersahutan terdengar menggema di ruangan itu. itu adalah langkah kaki pelayan yang sedang membawa Hira dengan paksa.

" Akhhh...! " ringis Hira karena dia yang terjatuh karena terjagal oleh rok panjangnya. tangan Hira yang satu masih sibuk menutupi wajahnya dengan kerudungnya.

Mendengar itu Xavier yang tadinya fokus seketika melihat ke arah keduanya. Xavier melihat Hira yang terduduk di lantai sambil menutupi wajahnya. dengan satu tangannya lagi masih di pegang kuat oleh pelayan.

" Cepat berdiri.! " kata pelayan terlihat memaksa dengan menarik tangan Hira.

" Akhh,,,! " Hira kembali meringis ketika berusaha berdiri.

Mata Xavier masih melihat ke arahnya " ada apa? " tanya Xavier.

" Ini tuan! dia tidak mau makan, kata penjaga dia harus menjaga tubuhnya. tapi dia sendiri ingin merusaknya! " lapor pelayan genit itu.

Hira mendongak menatap tidak percaya pada pelayan yang di pikirnya terlalu berlebihan. " maaf,, aku ini sedang puasa! " Hira mengelak.

" Apa kamu lupa kalau kamu di sini untuk apa, hah!" sambung pelayan itu. hira benar-benar merasa tidak percaya dengan sikap pelayan yang memegangi tangannya ini.

Pelayan itu memang terlalu berlebihan. seharusnya urusan sepele seperti ini tidak harus di laporkan pada Xavier secara langsung. namun karena dirinya yang sedang berusaha mencari muka. jadi dia selalu berusaha mencoba menarik perhatian Xavier.

Dan Xavier ternyata termakan oleh hasutan pelayan itu. dia langsung berjalan mendekat.

Bugh.... bugh...

Terpopuler

Comments

Radiah Hassan

Radiah Hassan

Lanjut thor

2024-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 fahira zain
2 awalan
3 mulai
4 pertemuan
5 pasrah
6 cantik
7 kaget
8 kamu menyentuhku
9 sebuah cerita
10 siapapun anda
11 aku yang menikahimu
12 pergilah
13 marah
14 khawatir
15 sembuhlah
16 ada apa dengan hatiku
17 tidak tahan
18 bunuhlah aku
19 ternyata sama
20 pingsan
21 humaira
22 status baru
23 menggoda
24 baik
25 terbiasa
26 tahu
27 pertarungan
28 terpesona
29 menerima
30 teringat
31 melihat
32 kamu miliknya
33 bermain
34 ciuman pertama dari Hira
35 menunggu
36 tidak nafsu
37 tidak tahan
38 malam pertama
39 terbiasa
40 andai
41 sangat rindu
42 sunat
43 sudah sadar
44 hamil
45 tidak mau egois
46 harus pergi
47 kembali manja
48 emosi ibu hamil
49 mama
50 sakit
51 berat melepaskan
52 kembali menangis
53 rencana
54 harus pergi
55 di tempat baru
56 jangan pergi
57 cemburu buta
58 menikmati saat ini
59 orang baru
60 mendekati
61 mengintai
62 bunuh diri
63 trauma
64 pandangan yang dalam
65 terpesona
66 artis
67 masa lalu erika
68 bertemu kembali
69 bertemu erika
70 tembus pandang
71 kemarahan Erika
72 berkenalan
73 kembali cemburu
74 ternyata cemburu
75 cemburu buta
76 manjanya hira
77 terharu
78 ternyata mafia
79 benar-benar kalut
80 kejujuran erika
81 ternyata tahu.
82 pergerakan pertama
83 kedatangan vior
84 berhadapan
85 tidak berani memberitahu
86 bahagia
87 karena kamu mafia
88 marahnya hira
89 terlanjur salah
90 kecewanya Hira
91 ikut meeting
92 manja dan kemarahan
93 curi pandang
94 tingkah hira
95 perubahan emosi
96 kamu mencintai istriku
97 bukan cemburu buta
98 nasihat
99 rencana
100 selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
fahira zain
2
awalan
3
mulai
4
pertemuan
5
pasrah
6
cantik
7
kaget
8
kamu menyentuhku
9
sebuah cerita
10
siapapun anda
11
aku yang menikahimu
12
pergilah
13
marah
14
khawatir
15
sembuhlah
16
ada apa dengan hatiku
17
tidak tahan
18
bunuhlah aku
19
ternyata sama
20
pingsan
21
humaira
22
status baru
23
menggoda
24
baik
25
terbiasa
26
tahu
27
pertarungan
28
terpesona
29
menerima
30
teringat
31
melihat
32
kamu miliknya
33
bermain
34
ciuman pertama dari Hira
35
menunggu
36
tidak nafsu
37
tidak tahan
38
malam pertama
39
terbiasa
40
andai
41
sangat rindu
42
sunat
43
sudah sadar
44
hamil
45
tidak mau egois
46
harus pergi
47
kembali manja
48
emosi ibu hamil
49
mama
50
sakit
51
berat melepaskan
52
kembali menangis
53
rencana
54
harus pergi
55
di tempat baru
56
jangan pergi
57
cemburu buta
58
menikmati saat ini
59
orang baru
60
mendekati
61
mengintai
62
bunuh diri
63
trauma
64
pandangan yang dalam
65
terpesona
66
artis
67
masa lalu erika
68
bertemu kembali
69
bertemu erika
70
tembus pandang
71
kemarahan Erika
72
berkenalan
73
kembali cemburu
74
ternyata cemburu
75
cemburu buta
76
manjanya hira
77
terharu
78
ternyata mafia
79
benar-benar kalut
80
kejujuran erika
81
ternyata tahu.
82
pergerakan pertama
83
kedatangan vior
84
berhadapan
85
tidak berani memberitahu
86
bahagia
87
karena kamu mafia
88
marahnya hira
89
terlanjur salah
90
kecewanya Hira
91
ikut meeting
92
manja dan kemarahan
93
curi pandang
94
tingkah hira
95
perubahan emosi
96
kamu mencintai istriku
97
bukan cemburu buta
98
nasihat
99
rencana
100
selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!