awalan

Mata fahira langsung basah setelah melihat neneknya berada di sebuah gudang dan tidur hanya beralaskan tikar yang tipis.

Fahira langsung menghampiri neneknya. "nenek !"panggil fahira hampir menangis.

" Kamu sudah pulang sayang! " kata sang nenek dengan tertatih untuk duduk, karena ingin menyambut cucu tercintanya.

Melihat neneknya begitu kesusahan untuk duduk mahira langsung membantu neneknya. "pelan-pelan saja nek! " kata fahira.

" Kamu kenapa pulang? " tanya neneknya.

Fahira menatap sedih keadaan sang nenek "kenapa nenek bisa di sini? kenapa tidak di rumah bersama mbak sum saja! " bukanya menjawab pertanyaan neneknya, fahira justru balik bertanya karena saking khawatirnya sama sang nenek.

" rumah kita sudah di jual sama mamamu, dan mbak sum sudah di pecat! " jawab neneknya terus terang.

Mata hira semakin tidak kuat membendung airmatanya. " nenek! " panggil fahira sambil memeluk neneknya. dia menangis sejadi-jadinya di bahu tua itu.

" Nenek di sini dulu ! aku akan keluar sebentar. " pamit hira.

Hira ingin menemui mamanya. dan menanyakan bagaimana bisa neneknya di tempatkan di gudang kotor seperti itu.

Setelah berkeliling mencari akhirnya hira bisa menemukan mamanya yang berada di samping kolam renang bersama beberapa teman pria mesumnya.

" Mama! " panggil hira.

Mamanya yang tadi sedang bercumbu langsung menoleh. " sebentar ya? " pamitnya dengan suara genitnya pada ke tiga pria muda yang mengerumuninya.

Mata ketiga pria itu langsung menatap mesum pada hira. karena dia seolah menatap bidadari. mereka tahu kalau hira pasti cantik, walau hanya matanya saja yang terlihat. namun tidak bisa memungkiri keindahannya.

Dengan santainya sang mama berjalan ke arah hira, padahal mata hira sedang menatap marah padanya saat ini.

" Kenapa mama menempatkan nenek di gudang ma? ini juga mansionnya , apa mama lupa itu? " salsa langsung marah ketika mamanya sampai di depannya.

" Aku sudah mengatakannya padamu kalau keuangan kita sedang tidak baik-baik saja sekarang.! " jawab mamanya santai.

" Tidak baik-baik saja! " ulang hira dengan nada sedikit tinggi. " kalau keuangan kita sedang tidak baik-baik saja, seharusnya mama tidak bisa membayar mereka-mereka bukan.?" tunjuk hira pada ketiga pria mesum itu, " lalu kenapa mereka bisa di sini? tidak mungkin hanya karena cinta kan? " runtuh sudah karakter lembut hira karena kemarahannya.

Plak,,,

" Lancang,, apa pantas kamu berbicara denganku seperti itu.! " mamanya menampar hira dengan sangat keras . namun hira tidak langsung memegangi pipinya yang panas. karena saat ini dia juga di kuasai emosi.

" Buang saja pakaianmu yang seperti itu kalau kamu sama sekali tidak punya rasa sopan pada mamamu! " lanjut mamanya.

" Kalau mama mau saya hormati. jadilah dulu wanita yang terhormat.! " bantah hira.

" Pergilah! kamu mengganggu kesenanganku! " usir mamanya sambil mendorong paksa hira.

Hira hanya menatap tajam pada mamanya. dia pantang menangis kalau soal ini. dia adalah karakter yang kuat namun mempunyai hati yang lembut.

Karena pintu sudah tertutup mau tidak mau hira harus pergi. dia kembali ke gudang dimana neneknya berada saat ini. dia juga membawa koper dan tasnya ke sana.

" Apa kamu juga akan tidur disini? " tanya neneknya yang melihat hira masuk sambil membawa koper dan tas besarnya.

" Iyya,, aku bersihkan dulu ya tempatnya.! " kata hira lembut . kemudian menuntun neneknya ke tempat yang terlihat bersih di tempat itu.

" Kenapa kamu tidak tidur di kamarmu saja? nenek tidak apa-apa hira? " kata neneknya.

" Aku tidak punya kamar di sini, nenek tahu itu! sudah,, tidak apa-apa! aku bersihkan dulu tempat ini. ! " Setelah itu Hira membersihkan dan merapikan tempat itu, sehingga tampak rapi dan tak berdebu.

Tak lama setelah tempat itu bersih. seorang pelayan membawakan makan untuknya. " setelah ini kalau kamu butuh makan masak sendiri.! " kata pelayan yang belagak sombong . Hira hanya menatap heran padanya.

Setelah itu keduanya makan seadanya. Hira benar-benar merasa kasihan dengan neneknya. di usianya yang sudah renta bukannya kebahagiaan malah kalangan.

Hari-hari berlalu, hira selalu membantu melakukan pekerjaan rumah, agar dia bisa makan bersama neneknya. dan dia di tuntut kuat dan harus menjaga marwahnya karena godaan pria yang selalu di bawa mamanya ataupun di bawa oleh kakaknya.

" Hai,,,? " sapa seorang pria yang di bawa kakaknya. namun hira hanya diam tak menanggapi. dia hanya fokus mengelap meja mini bar yang ada di mansion itu.

" Singkirkan tangan anda! " kata hira ketika dengan sengaja pria itu menaruh tangannya di depan lap yang di pegang hira.

" Judes banget sih cantik! " pria itu masih berusaha menggoda.

" Hentikan bualan anda. jangan sampai aku laporkan kelakuan anda! " ancam hira, seakan memegang kartu As dari pria tersebut. hira tahu kalau pria itu pasti akan menciut jika di ancam akan di laporkan kepada wanita yang membawanya kemari entah itu mama ataupun kakaknya.

Kakak hira yang baru bersenang-senang dengan lelaki yang lainnya baru turun dari lantai 3 . dia langsung menatap tidak suka karena pria yang di bawanya sedang memandangi hira. walaupun pria itu sudah tidak akan melihat seperti apa rupa hira..

" Apa yang kamu lakukan? " tanya kakak hira padanya. " apa kamu sedang menggodanya? " tanya kakaknya lagi.

Hira langsung menggelengkan kepalanya pelan tanpa melihat wajah kakaknya. " bawa saja pergi.! dan ajari dia agar beretikat. karena tangannya tidak punya rasa sopan! " jawab hira acuh tanpa melihat pada semua yang ada di sana.

Dengan santai hira melenggang pergi. sampai akhirnya dia selesai bersih-bersih , barulah dia kembali ke gudang tempatnya itu. setelah sampai di sana dia mendapati neneknya sedang berbaring, dia berpikir kalau neneknya sedang tidur tapi setelah dia melihat keanehan pada neneknya, barulah dia mendekat.

" Nenek, nenek! apa nenek baik-baik saja? " tanya hira mencoba menyadarkan. " badannya panas,! " monolog hira setelah merasakan hawa panas yang menguar dari tubuh neneknya.

Setelah itu dia meminta bantuan pada mama ataupun kakaknya namun keduanya tidak ada yang menggubrisnya.

" Aku mohon ma,, bantu bawa nenek ke rumah sakit! " mohon hira hampir putus asa.

Dengan rasa bingung dia masih berpikir waras. setelah kesana kemari tak ada yang mau membantunya. akhirnya dia menghubungi panggilan darurat untuk meminta ambulance untuk mengambil neneknya yang sakit.

Setelah mendapatkan kepastian hira langsung berlari ke pintu gerbang utama mansionnya. untuk menunggu ambulance datang.

Tak lama setelah itu ambulance benar-benar datang , dengan penuh semangat hira mengarahkan ambulan itu masuk ke area mansionnya.

" Di mana pasiennya? " tanya petugas ambulance itu.

" Ada di dalam pak! " jawab hira sambil berjalan mendahului untuk menunjukkan di mana neneknya saat ini.

Semua yang di dalam sedang melihat apa yang terjadi, karena mereka yang panik karena mendengar suara sirene.

Mama hira yang melihat kelancangan Hira langsung menatap marah. " siapa yang menyuruhmu Hira! "

Hira menatap tajam mamanya " apa mama tidak melihat! " jawab Hira tegas dengan menunjukkan keadaan neneknya yang di dorong oleh petugas dari perawat yang datang bersama ambulance tadi.

Setelah itu mamanya diam. namun setelah melihat Hira hendak mengikuti petugas yang membawa neneknya tadi, mamanya langsung menghentikan.

" Apa lagi ma? "

" Jangan kemanapun akan ada orang yang kemari, kamu harus menemuinya! "

" Aku harus pergi ma! " bantah Hira. tanpa menghiraukan mamanya lagi Hira langsung berlari kecil menuju ambulance yang membawa neneknya tadi.

" Sekali kamu pergi jangan pernah berpikir untuk kembali kamu! " suara dari mama Hira terdengar menggelegar. dan langkah salsa langsung berhenti seketika. kemudian dia membalikkan badan . melihat ke arah mamanya dan semua orang yang berada di sana.

Terpopuler

Comments

Radiah Hassan

Radiah Hassan

Seperti ny Fahira akn di jual oleh mama nya..

2024-11-06

1

Febby Fadila

Febby Fadila

mama sama kakak jalang rupanya

2024-11-02

1

fatika

fatika

iyya kak,,, tapi ceritanya seru lho ☺

2024-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 fahira zain
2 awalan
3 mulai
4 pertemuan
5 pasrah
6 cantik
7 kaget
8 kamu menyentuhku
9 sebuah cerita
10 siapapun anda
11 aku yang menikahimu
12 pergilah
13 marah
14 khawatir
15 sembuhlah
16 ada apa dengan hatiku
17 tidak tahan
18 bunuhlah aku
19 ternyata sama
20 pingsan
21 humaira
22 status baru
23 menggoda
24 baik
25 terbiasa
26 tahu
27 pertarungan
28 terpesona
29 menerima
30 teringat
31 melihat
32 kamu miliknya
33 bermain
34 ciuman pertama dari Hira
35 menunggu
36 tidak nafsu
37 tidak tahan
38 malam pertama
39 terbiasa
40 andai
41 sangat rindu
42 sunat
43 sudah sadar
44 hamil
45 tidak mau egois
46 harus pergi
47 kembali manja
48 emosi ibu hamil
49 mama
50 sakit
51 berat melepaskan
52 kembali menangis
53 rencana
54 harus pergi
55 di tempat baru
56 jangan pergi
57 cemburu buta
58 menikmati saat ini
59 orang baru
60 mendekati
61 mengintai
62 bunuh diri
63 trauma
64 pandangan yang dalam
65 terpesona
66 artis
67 masa lalu erika
68 bertemu kembali
69 bertemu erika
70 tembus pandang
71 kemarahan Erika
72 berkenalan
73 kembali cemburu
74 ternyata cemburu
75 cemburu buta
76 manjanya hira
77 terharu
78 ternyata mafia
79 benar-benar kalut
80 kejujuran erika
81 ternyata tahu.
82 pergerakan pertama
83 kedatangan vior
84 berhadapan
85 tidak berani memberitahu
86 bahagia
87 karena kamu mafia
88 marahnya hira
89 terlanjur salah
90 kecewanya Hira
91 ikut meeting
92 manja dan kemarahan
93 curi pandang
94 tingkah hira
95 perubahan emosi
96 kamu mencintai istriku
97 bukan cemburu buta
98 nasihat
99 rencana
100 selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
fahira zain
2
awalan
3
mulai
4
pertemuan
5
pasrah
6
cantik
7
kaget
8
kamu menyentuhku
9
sebuah cerita
10
siapapun anda
11
aku yang menikahimu
12
pergilah
13
marah
14
khawatir
15
sembuhlah
16
ada apa dengan hatiku
17
tidak tahan
18
bunuhlah aku
19
ternyata sama
20
pingsan
21
humaira
22
status baru
23
menggoda
24
baik
25
terbiasa
26
tahu
27
pertarungan
28
terpesona
29
menerima
30
teringat
31
melihat
32
kamu miliknya
33
bermain
34
ciuman pertama dari Hira
35
menunggu
36
tidak nafsu
37
tidak tahan
38
malam pertama
39
terbiasa
40
andai
41
sangat rindu
42
sunat
43
sudah sadar
44
hamil
45
tidak mau egois
46
harus pergi
47
kembali manja
48
emosi ibu hamil
49
mama
50
sakit
51
berat melepaskan
52
kembali menangis
53
rencana
54
harus pergi
55
di tempat baru
56
jangan pergi
57
cemburu buta
58
menikmati saat ini
59
orang baru
60
mendekati
61
mengintai
62
bunuh diri
63
trauma
64
pandangan yang dalam
65
terpesona
66
artis
67
masa lalu erika
68
bertemu kembali
69
bertemu erika
70
tembus pandang
71
kemarahan Erika
72
berkenalan
73
kembali cemburu
74
ternyata cemburu
75
cemburu buta
76
manjanya hira
77
terharu
78
ternyata mafia
79
benar-benar kalut
80
kejujuran erika
81
ternyata tahu.
82
pergerakan pertama
83
kedatangan vior
84
berhadapan
85
tidak berani memberitahu
86
bahagia
87
karena kamu mafia
88
marahnya hira
89
terlanjur salah
90
kecewanya Hira
91
ikut meeting
92
manja dan kemarahan
93
curi pandang
94
tingkah hira
95
perubahan emosi
96
kamu mencintai istriku
97
bukan cemburu buta
98
nasihat
99
rencana
100
selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!