Bab Dua

"Pak Muh, cepat minta SIM, atau KTP mereka. Kita harus kejar waktu ke bandara," sambung pria yang tadi menyahuti pertanyaan Leona.

"Ga bisa gitu, dong, Mas. Kecelakaan ini kan disebabkan mbaknya ini nyebrang ga lihat jalan. Kenapa saya harus ganti rugi?"

"Iya, kenapa saya juga. Ini salah mbaknya itu!" tunjuk pengemudi ketiga.

"Tuan Abi, nona ini ...."

"Pak Muh itu supir saya apa supir dia?" pria yang bernama Abizar ini terlihat sudah mulai tak sabar.

"Mas, maaf. Ini saya yang salah, jadi saya ambil tanggung jawab penuh atas ganti rugi kerusakan mobilnya mas. Kedua pengendara lain tidak usah dilibatkan," ucap Leona dengan setengah menahan kemarahannya. Pria di depannya ini menurut Leona sangat sombong. Dia bahkan membentak supirnya sendiri di depan orang.

Abizar menatap penampilan Leona yang sangat sederhana namun cantik. Dia memandangi gadis itu dari atas sampai bawah. Celana kulot panjang berwarna hitam dipadukan dengan kemeja berwarna merah muda rambutnya yang curly di ikat seperti ekor kuda. Abizar tersenyum remeh.

"Kalau begitu ikut saya. Kamu harus selesaikan masalah ini sekarang."

Abizar menarik tangan Leona dan memerintahkan pak Muh untuk masuk juga ke dalam mobil.

"Eh, tunggu, Mas jangan asal bawa saja. Mbaknya belum ganti rugi."

"Pak Muh, kamu urus mereka dan mobil ini. Saya ke bandara sendiri saja."

Abizar mengambil tasnya di mobil dengan salah satu tangan masih menggenggam pergelangan tangan Leona. Leona bahkan tidak melakukan perlawanan apa-apa. Dia hanya pasrah menerima akibat dari kecerobohannya. Tak lama Abizar membawa Leona masuk ke sebuah taksol.

"Nama kamu?"

"Leona."

"Bagaimana kamu akan ganti rugi?" tanya Abizar.

"Hah?" Leona memutar tubuhnya menghadap Abizar dengan raut wajah berkerut bingung.

"Kamu tahu harga mobil saya?"

"Iya tahu, lalu kenapa?"

"Saya lihat dari penampilan kamu ini, kamu itu kere, mana mampu kamu ganti rugi tiga mobil sekaligus." Abizar langsung mengungkapkan pandangannya tanpa filter.

"Memang kenapa kalau aku kere? Aku ngerugiin kamu? Aku makan minta kamu? Kenapa dengan kere? Apa karena anda naik mobil mewah lantas bisa dengan gampangnya mengklasifikasikan orang seenaknya?" Wajah Leona langsung memerah karena amarahnya memuncak. Dia mengibaskan rambutnya hingga menampar wajah Abizar.

"Berhenti, Pak. Aku mau turun di sini," ujar Leona.

"Terus jalan! Saya yang bayar kamu. Jadi kamu hanya boleh mendengar perintah saya."

"Anda .... " Leona melotot pada Abizar, tapi bukannya takut pada Leona, Abizar justru merasa Leona ini menggemaskan. Leona melipat kedua tangannya di dada. Dia membuang muka dan memilih menatap ke jalan yang mereka lalui.

Tiba di bandara, Abizar sama sekali tidak berniat ingin melepaskan Leona. Leona terus memberontak, akan tetapi dia kalah tenaga.

"Lepasin atau aku teriak."

"Silahkan berteriak. Saya akan mengatakan pada orang-orang jika saya sedang mendisiplinkan istri saya."

"Kamu sebenarnya mau bawa aku kemana? Aku harus kerja. Tolong lepaskan. Aku pasti ganti rugi biaya servis mobil kamu."

Abizar mengacuhkan ucapan Leona. Menurut pria berusia 28 tahun itu, Leona tidak akan sanggup ganti rugi. Mobilnya seharga tiga milyar, setidaknya butuh ratusan juta untuk memperbaiki mobilnya hingga terlihat seperti semula.

"Tuan."

"Haikal, kamu sudah urus semuanya?"

"Sudah, Tuan." Haikal melirik tangan atasannya yang sejak tadi menarik seorang gadis. Bukankah atasannya ini sangat anti dengan perempuan? Tapi apa ini?

"Apa yang kamu lihat?" tanya Abizar, suara baritonnya yang magnetis membuat Leona lupa untuk berpaling dari pria itu.

"Nona ini-" Haikal memberanikan diri bertanya pada bosnya yang super galak.

"Dia? Bukan siapa-siapa. Kamu tidak perlu menganggap keberadaannya. Saya akan membawa gadis ini." Abizar menarik pergelangan tangan Leona dengan sekali hentakan hingga Leona berdiri tepat di samping Abizar.

"Mana KTP-mu?" Abizar menengadahkan tangannya pada Leona.

"Buat apa?" tanya Leona.

"Berikan saja KTP-nya," kata Abizar tak ingin ada penolakan. Dengan kesal Leona mengambil KTP-nya.

Abizar melihat KTP itu sekilas, wajahnya terlihat terkejut. Namun, sedetik kemudian dia kembali berekspresi datar. Abizar memberikan KTP Leona pada Haikal untuk diurus agar Leona bisa ikut terbang bersamanya.

"Mas, aku benar-benar akan ganti rugi, tolong lepasin saya," ucap Leona memohon. Abizar hanya menatapnya dengan datar.

Padahal aku tidak ada niatan untuk melepasmu. Biarkan saja kamu jadi mainanku untuk sekarang.

Haikal baru saja selesai mengurus semua prosedur untuk Leona agar bisa ikut terbang bosnya. Beruntung tidak ada kendala. Dengan uang segalanya bisa lancar terkendali.

Ponsel di dalam tas Leona terus bergetar. Leona tahu betul siapa yang menghubunginya berkali-kali.

"Ponselmu."

"Biarkan saja." Leona bersikap tak acuh pada Abizar. Dia kesal karena Abizar bertindak sesuka hatinya. Leona menyesal tidak melihat kalender sebelum keluar tadi.

Haikal memimpin jalan. Sedangkan Leona dengan enggan mengikuti langkah kaki Abizar. Hanya gara-gara masalah sepele dia harus berurusan dengan pria rumit ini. Mimpi apa dia semalam?

Berada di jet pribadi tidak membuat Leona takjub. Sejak tadi gadis itu hanya diam sembari memegangi tasnya. Leona duduk di dekat jendela. Dia sudah pasrah. Leona mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Niken dan juga pada orang yang sejak tadi terus menghubunginya. Sebelum pesawat lepas landas Leona mematikan ponselnya.

Abizar melirik gadis itu. Ada sedikit kekaguman di matanya, melihat Leona begitu tenang. Leona memejamkan matanya. Dia memilih menyimpan tenaga dari pada mempedulikan Abizar. Bahkan ketika pesawat mengalami turbulensi, Gadis itu masih tertidur nyenyak. Abizar yang sudah pindah tempat duduk di samping Leona tidak henti-hentinya memandangi wajah cantik gadis itu.

Haikal yang turut serta dalam perjalanan itu benar-benar merasa keheranan dengan sikap atasannya. Ini sungguh hal luar biasa yang harus dia perhatikan jika sewaktu-waktu tuan besar dan nyonya menanyakan masalah ini.

Perjalanan berlangsung kurang lebih dua jam. Leona menggeliat dan membuka mata. Dia terkejut dan baru menyadari jika dirinya sekarang berada di pesawat, terlebih Abizar duduk di sampingnya sambil menatap wajahnya.

Meski sedikit canggung dan malu, tapi Leona tetap mempertahankan Ekspresi datarnya.

"Usap dulu air liur di pipimu," kata Abizar dengan santai. Leona membelalak dan langsung mengusap pipinya. Namun, reaksi mengejutkan Abizar membuat Leona lagi-lagi terpesona. Pria kharismatik itu tertawa hingga menunjukkan deretan giginya yang putih.

"Aku hanya bercanda," ucapnya tanpa rasa bersalah. Leona melirik pria itu kesal.

Turun dari pesawat, Leona dan Abizar serta Haikal sudah disambut dengan sebuah mewah. Leona sama sekali tidak takjub, tapi hal itu mengusik ego Abizar.

Abizar membukakan pintu untuk Leona. Haikal diam-diam mengambil gambar keduanya yang tampak mesra dari sudut pandangnya.

"Kita akan kemana?" tanya Leona.

"Ke rumahku."

"Hah! Untuk apa?"

"Kau akan tahu nanti."

...----------------...

Terpopuler

Comments

Maria Ulfa

Maria Ulfa

Abizar sombong sok kaya

2024-12-13

0

nyaks 💜

nyaks 💜

seru

2024-09-22

0

Dewi kunti

Dewi kunti

ky nya seru nich

2024-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab 11. Tidak Ada Jalan Keluar
12 Bab 12. Abizar Pusing
13 Bab 13. Pulang
14 Bab 14. Dia Anak Orang Kaya
15 Bab 15. Dasar Anak Nakal
16 Bab 16. Keturunan Keluarga Besar Subroto
17 Bab 17. Masalah Besar
18 Bab 18. Demam
19 Bab 19. Itu Semua Karena Kalian
20 Bab 20. Kedatangan Abizar
21 Bab 21. Dipukul Lagi
22 Bab 22. Menghajar Preman
23 Bab 23. Nyonya Yang Usil
24 Bab 24. Mana Mungkin
25 Bab 25. Obsesi Mikayla
26 Bab 26. Mereka Dalam Masalah
27 Bab 27. Kericuhan
28 Bab 28. Kejadian
29 Bab 29
30 Bab 30. Mama Sungguh Luar Biasa
31 Bab 31.
32 Bab 32. Bertemu Kembali
33 Bab 33. Aku Tidak Peduli
34 Bab 34. Bukan Salah Leona
35 Bab 35. Ga Tahu Diri
36 Bab 36. Pemakaman
37 Bab 37. Mengunjungi Rumah Belajar
38 Bab 38. Mikayla Vs Leona
39 Bab 39. Dinner
40 Bab 40. Bukan Kencan
41 Bab 41. Kakak Protektif
42 Bab 42. Membawa Mama Astrid Ke Belanda
43 Bab 43. LDR
44 Bab 44. Sakit Cinta
45 Bab 45. Keluarga Besar Berkumpul
46 Bab 46. Di Vila
47 Bab 47. Curiga
48 Bab 48. Rencana Pulang
49 Bab 49.
50 Bab 50. Kabar
51 Bab 51. Kedatangan Abizar
52 Bab 52.
53 Bab 53. Tiba-tiba Dilamar
54 Bab 54. Tidak Tenang
55 Bab 55. Dibela
56 Bab 56. Menikah
57 Bab 57. Sakit
58 Bab 58. Sudah Lahir
59 Bab 59. Kecemburuan Calia
60 Bab 60. End
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab 11. Tidak Ada Jalan Keluar
12
Bab 12. Abizar Pusing
13
Bab 13. Pulang
14
Bab 14. Dia Anak Orang Kaya
15
Bab 15. Dasar Anak Nakal
16
Bab 16. Keturunan Keluarga Besar Subroto
17
Bab 17. Masalah Besar
18
Bab 18. Demam
19
Bab 19. Itu Semua Karena Kalian
20
Bab 20. Kedatangan Abizar
21
Bab 21. Dipukul Lagi
22
Bab 22. Menghajar Preman
23
Bab 23. Nyonya Yang Usil
24
Bab 24. Mana Mungkin
25
Bab 25. Obsesi Mikayla
26
Bab 26. Mereka Dalam Masalah
27
Bab 27. Kericuhan
28
Bab 28. Kejadian
29
Bab 29
30
Bab 30. Mama Sungguh Luar Biasa
31
Bab 31.
32
Bab 32. Bertemu Kembali
33
Bab 33. Aku Tidak Peduli
34
Bab 34. Bukan Salah Leona
35
Bab 35. Ga Tahu Diri
36
Bab 36. Pemakaman
37
Bab 37. Mengunjungi Rumah Belajar
38
Bab 38. Mikayla Vs Leona
39
Bab 39. Dinner
40
Bab 40. Bukan Kencan
41
Bab 41. Kakak Protektif
42
Bab 42. Membawa Mama Astrid Ke Belanda
43
Bab 43. LDR
44
Bab 44. Sakit Cinta
45
Bab 45. Keluarga Besar Berkumpul
46
Bab 46. Di Vila
47
Bab 47. Curiga
48
Bab 48. Rencana Pulang
49
Bab 49.
50
Bab 50. Kabar
51
Bab 51. Kedatangan Abizar
52
Bab 52.
53
Bab 53. Tiba-tiba Dilamar
54
Bab 54. Tidak Tenang
55
Bab 55. Dibela
56
Bab 56. Menikah
57
Bab 57. Sakit
58
Bab 58. Sudah Lahir
59
Bab 59. Kecemburuan Calia
60
Bab 60. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!