bab 18 ( desa Tumy)

Bruk

Tanpa rasa bersalah laki-laki itu mendorong tubuh mungil villo dari pelukan ibunya, villo meringis karena mendapatkan luka di lengannya.

Shaqueena yang melihat itu marah bukan main, ia membantu villo dan menyembuhkan lukanya dengan mantra penyembuhan.

"Berani sekali kau pada anak kecil. " ucap shaqueena dengan nada dingin nya.

"Siapa kau beraninya memasuki desaku, dan membantu anak sampah itu. " ucap marah kepala desa .

"Anak sampah yang kau ucapkan adalah anak anda, tuan!!" ucap shaqueena dingin.

"Dan seharusnya anda mendukung villo yang sedang dalam kesulitan, bukannya mengusir nya dari desa kalian. " kata shaqueena dingin.

"Perlakuan mu selama ini,bukan mencerminkan sikap seorang ayah, cih!" kata shaqueena sarkas.

Deg

Ucapan shaqueena yang tajam, menghantam ulu hati kepala desa yang keras itu.

"Bukannya mencari jalan untuk mengobati anak mu, kau malah membuangnya seperti sampah. "sarkas shaqueena.

" bukannya mendengar keluh kesah anak mu, kau malah mendengar ucapan penduduk desa yang mencoba mengusir nya. "lanjut shaqueena.

"Anak mu bukan sampah, tanya kan salah satu warga mu, yang mungkin saja iri dengki pada keluarga mu, hingga ia mengirim mantra fermo untuk menahan mana anak mu. " jelas shaqueena.

Deg

Ucapan shaqueena kembali menyadarkan kepala desa juga seluruh penduduk desa.

'Sial diamana perempuan itu tau soal ini, bahkan kepala desa bodoh itu tidak mengetahui semua nya'batin seseorang, yang sedang ketakutan di antara kerumunan.

"apa maksud mu. " tanya kepala desa dengan nada lirih.

"Anakmu bukan tidak memiliki Elemen, tapi seseorang mengunci mana nya hingga ia terlihat seperti tidak memiliki elemen. " jelas shaqueena.

"Mana mungkin. " ucap kepala desa mencoba membantah.

"Villo coba lah elemen wasser mu. " kata shaqueena pada villo yang bersembunyi di belakang tubuh nya.

Villo yang mendengar itu mencoba membuat air di telapak tangan nya dan mengarahkan nya ke depan dan yah itu berhasil.

"Lihat, anakmu seorang jenius, bahkan baru tadi mana nya terlepas, tapi dia sudah mampu menguasai elemen dasar. " kata shaqueena sarkas.

"Hiks villo sini sama mama nak. " tangis mama villo bahagia.

Putra nya memiliki elemen berarti, dia akan selalu berada di rumah bersamanya.

"Maafkan aku. " lirih kepala desa.

Ia mendekati villo yang memeluk mamanya, dan memeluk erat mereka berdua, dia nangis menyesali perbuatannya selama ini.

"Maaf kan ayah hiks villo sayang, maaf kan aku sayang hiks. " ucap kepala desa menangis.

Keluarga itu menangis bersama, pada warga desa yang melihat itu juga ikut menangis bahagia, mereka juga menyesal telah memperlakukan villo kecil dengan kejam.

Seseorang yang menyaksikan itu, ketakutan setengah mati, ia mencoba melarikan diri, namun pergerakan nya di ketahui shaqueena.

Ia mengarahkan sihir land nya, membentuk sebuah akar panjang, dan menangkap seseorang itu.

"Paman." ucap kepala desa heran.

"Nak, kenapa kamu menangkap paman kami. " ucap kepala desa pada shaqueena.

"Jelaskan! " ucap dingin shaqueena entah pada siapa.

"A-aku yang mengirim ma-tra fermo untuk mengunci mana villo. " ucap paman ketakutan.

"Apa!! " kaget semua orang.

"Kenapa paman melakukan ini?! " marah kepala desa.

"Karena anakmu seorang jenius, dia sangat kuat, dan aku ingin agar anak ku yang menjadi kepala desa selanjutnya. " ucap paman marah.

"Sialan! Karna perbuatan paman yang menghasut kami untuk membenci villo, dan karna perbuatan paman aku tega membuang anakku, maka aku akan menghukum mu, untuk keluar dari desa ini. " final kepala desa.

Warga desa menyoraki paman, mereka juga marah karena merasa tertipu, mereka meminta maaf pada villo karena perlakuan mereka selama ini.

Setelah semua nya selesai, shaqueena di jamu di dalam rumah kepala desa tami, mereka sekarang sedang berada di rumah tamu.

"Nak sebenarnya siapa kamu? , dan terimakasih telah membawa kembali villo pada kami. " kata kepala desa pada shaqueena.

"saya hanya seorang pengembara, dan saya bertujuan ke ibukota, dan untuk villo semua nya hanya kebetulan. " ucap shaqueena tersenyum.

Mereka pun berterima kasih kembali kepada shaqueena dan menjamu shaqueena, mereka memaksa shaqueena untuk menginap karna hati sudah mulai malam.

"Yay kakak cantik menginap. " antusias villo.

Mereka tertawa melihat tingkah villo, mereka melanjutkan berbincang dengan shaqueena menanyakan kejadian yang tadi terjadi pada villo.

yang ternyata villo di dorong oleh sang paman agar tenggelam di lautan lepas, sungguh tragis, untung shaqueena menyelamatkan nya tadi.

***

Flashback

Seseorang tentang memperhatikan sosok yang menolong anak kecil dari tengelam, seseorang itu terus memperhatikan mereka yang ternyata shaqueena dan villo .

Sosok itu mengintip kegiatan shaqueena dan villo, dia keluar dari tempat persembunyian nya melihat shaqueena yang seperti nya kehabisan energi karna salah mengucapkan mantra.

Ia pun memegang tangan shaqueena yang terlihat mengil di genggaman tangan nya, ia menyalurkan energi mana dan membetulkan mantra yang sempat salah shaqueena ucapkan.

Setelah transaksi energi berhasil di lakukan, entah kenapa sosok itu tidak ingin beranjak, seperti biasanya, ia ingin shaqueena mengetahui keberadaan.

Mata shaqueena menatap langsung pada mata tajamnya, ia dapat melihat shaqueena yang terkejut dan menegang lalu menanyakan nya.

Entah dari mana ucapan nya terpikir hingga ia mengucapkan.

"Panggil saja aku Ar. "

Apa apaan itu, huh semua nya sudah terjadi, dan saat shaqueena fokus pada anak kecil yang mulai terbangun itu, ia dengan cepat menghilang dari hadapan shaqueena.

Bukan karena apa karena ayahanda tercinta mengirim telepati bahwa, seseorang menggunya untuk makan siang bersama.

"Menyebalkan mengganggu ku saja. " gerutu sosok itu.

Flashback of

***

Pagi pun tiba, suasana di desa tami sangat menyegarkan, terdengar kicauan burung di atas atap para warga.

udara sejuk dan sinar matahari yang malu malu muncul terhalang dedaunan pohon mangrove.

"saya pamit, villo paman dan bibi Terima kasih telah menjamu aku di tempat kalian. " ucap shaqueena pada mereka.

"Seharusnya kami yang berterimakasih nak. " ucap bibi.

"Jagalah dirimu datang lah jika ada waktu, karena kamu telah kami anggap seperti anak kami sendiri. " ucap paman kepala desa.

"Kakak, suatu saat aku akan menjadi kuat agar dapat melindungi kakak di masa depan nanti. " ucap villo dengan serius.

"Haha baik villo kecil kakak akan tunggu kamu ya, paman dan bibi sekali lagi terimakasih banyak atas semuanya, saya pamit. " pamit shaqueena.

Mereka pun menatap kepergian shaqueena dengan tersenyum lembut.

'Kami akan selalu mengenang perbuatan mu nak.'batin kepala desa.

Shaqueena pun melanjutkan perjalanan nya menuju ibukota bersama kudanya, sekarang ia hanya perlu melewati beberapa wilayah hutan dan desa lalu setelah itu sampai di ibukota.

Sekarang shaqueena tentang berada di dalam hutan bersama kudanya, hutan itu sangat rimbun dengan pepohonan, di sana shaqueena terus melangkah bersama kudanya sambil menatap sekitar.

"Sebentar lagi aku sampai di ibu kota, semoga semunya sesuai dengan rencana. " gumam shaqueena.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***