"Hah? Apa dia sudah gila! Dianya menyuruhku masuk ke dalam kamar mandi?!"
"Pelayan! Apa kamu tuli?!" teriak Pangeran Felix dari dalam kamar mandi. Aurora bisa merasakan aura kemarahannya dari sini.
"Tidak!"
"Hitungan ketiga kamu belum masuk, matilah kamu! Satu .... Du—"
Dengan sangat amat terpaksa, Aurora akhirnya melangkah masuk ke dalam kamar mandi dengan mata yang terpejam, ia tidak ingin mata sucinya ternodai oleh tubuh Vampir Kejam Sialan itu.
"Mendekatlah! Gosok punggungku!"
"I-iya."
Aurora membuang muka, dari sekian banyak tugas yang dijelaskan oleh kepala pelayan, Aurora tidak sedikitpun menerima penjelasan tentang 'layanan memandikan Pangeran' seperti ini!
"Gosok yang benar!" titah si Pangeran Vampir yang kini sedang berendam dengan posisi membelakangi Aurora yang sedang menggosok punggungnya.
Meski mengumpat dan terus menerus bersumpah serapah di dalam hati, Aurora menuruti ucapan si Vampir itu. Bukan karena Aurora ingin tunduk padanya! Tapi Aurora ingin main aman saja, kata para pelayan, selama mereka patuh, maka Pangeran Mahkota tidak akan berlaku macam-macam.
"Sabar, Aurora, masa depan anak-anak yang tidak bersalah itu harus tetap kamu pertimbangkan."
Saat masih menjadi tawanan, Aurora sempat mendengar kabar, kalau banyak anak-anak dari kaum manusia yang diamankan oleh kaum vampir setelah peperangan.
Mereka diamankan di sebuah desa pelosok untuk menghindari konflik pasca perang, dan menurut kabar yang beredar, sampai sekarang, anak-anak itu masih di bawah pengawasan kaum vampir. Kapan saja kaum vampir bisa berubah pikiran, dari melindungi jadi memusnahkan!
"Sekarang, kuasa ada di tangan Pria Vampir ini, jadi sebaiknya aku harus menahan diri agar tidak memancing amarah iblisnya."
Aurora terus membatin, memikirkan dan menyusun cara yang tepat agar semuanya bisa berjalan baik-baik saja, tanpa harus mengorbankan siapapun itu.
Tanpa Aurora pernah tau, semua yang ia pikirkan dan ucapkan dalam benaknya bisa terdengar jelas oleh sang Pangeran Mahkota Istana Vampir yang masih diam dan terlihat mulai tenang, mungkin sedang menikmati pelayanan pertama Aurora?
******
Setelah tugas mengantarkan sarapan dan pelayanan mandi pagi selesai, Aurora akhirnya diperbolehkan keluar dari kamar Pangeran Felix, tapi dengan catatan : Aurora harus tetap berada di sekitar kamar Pangeran, dan selalu siap siaga kapanpun Pangeran Felix memanggilnya.
"Dia masih bergelar sebagai Pangeran Mahkota, itu artinya, masih ada Raja Vampir, kan? Tapi, kenapa selama ini aku tidak pernah melihatnya?"
Pertanyaan itu terus menghantui pikiran Aurora. Sampai ia tak sengaja mendengar beberapa pelayan sedang membicarakan tentang upacara penyambutan kepulangan Raja Vampir ke Istana setelah peperangan.
"Hmm, jadi dia meninggalkan istana selama peperangan? Apakah dia lebih kejam dari anaknya?"
Selama hidupnya, Aurora jarang sekali mendengar cerita tentang sang Raja Vampir, bukan tanpa alasan, kaum vampir dan kaum manusia sebelumnya hidup tenang, tanpa pernah ada pertikaian selama ratusan tahun terakhir.
Kehidupan kedua kaum tersebut berjalan tanpa pernah ingin tau kehidupan satu sama lain, kaum manusia dengan dunia dan kehidupan mereka sendiri, begitu pun dengan kaum vampir.
Beberapa kali, Aurora memang pernah mendengar tentang kekejaman Pangeran Mahkota Istana Vampir, dan bodohnya, dulu Aurora mengira itu hanyalah dongeng semata untuk menakuti para penduduk di perbatasan agar tidak berlaku macam-macam dengan kaum vampir.
"Julukan Pangeran Kejam memang cocok untuknya!" gerutu Aurora sembari terus melanjutkan tugasnya membersihkan area sekitar kamar Pangeran Mahkota.
"Untuk siapa?"
Spontan, Aurora langsung menoleh setelah mendengar pertanyaan dari suara mengerikan itu. Dan benar saja, sesuai dugaan, si Pangeran Kejam itu kini sudah berdiri di belakang Aurora dengan tatapan tajam!
"Apakah julukan itu untukku?" Pangeran Felix mendekat, membuat Aurora menelan ludah, lalu secara perlahan melangkah mundur. "Sepertinya, kamu sangat ingin merasakan langsung kekejamanku—"
Satu tarikan di pinggang cukup membuat tubuh Aurora terkunci, kini, ia tidak bisa menghindar lagi, si Pangeran Vampir itu benar-benar mengunci pergerakannya.
"Mau mencicipi kekejaman yang seperti apa, wahai Pelayan Pribadiku?"
"Lepaskan aku!" Aurora memberontak saat Pangeran Felix semakin menarik pinggangnya, membuat tubuh Aurora secara otomatis ikut tertarik dan menempel dengan tubuh sang Pangeran.
"Tubuhnya sangat dingin dan wangi—"
Aurora menggeleng pelan. Dengan sisa keberanian yang ada, ia mencoba untuk menatap Pangeran Felix. "Sialan! Kenapa Vampir ini malah menatapku dengan tatapan kejam dan kelaparan?"
"Tidak akan kulepaskan sampai kamu mengerti bagaimana cara bersikap yang benar!"
Dalam satu kedipan mata, Pangeran Felix membawa Aurora kembali masuk ke dalam kamarnya, lalu ia melempar tubuh Aurora ke atas kasur dan dengan gerakan yang begitu cepet, Pangeran Felix sudah berada di atas tubuh gadis malang itu, mengungkung tubuhnya.
"Apa yang akan Vampir Kejam ini lakukan? Apakah dia akan—"
"Argh .... Saakitt!" Aurora melotot saat Pangeran Felix tiba-tiba saja mengigit bahunya, sehingga darah merah segar keluar secara perlahan. "Dasar Vampir Sialan! Kenapa dia tiba-tiba mengigitku! Sialan! Ini sakit sekali!"
Di saat Aurora sibuk menggerutu, Pangeran Felix justru sebaliknya, ia menatap lekat bahu putih Aurora, mengamati setiap pergerakan pelan dari aliran darah yang ia buat. "Darah ini milikku!"
Deg.
Jatung Aurora terasa hampir copot ketika lidah Pangeran Felix menyentuh kulitnya, menjilati darah yang berada di sekitar bahu, lalu menghisap sisa darah yang akan keluar dari luka Aurora dengan pelan?
"Apa yang kamu lakukan?!" Aurora mencoba mendorong dada Pangeran Felix, namun dengan sigap Pangeran Vampir itu mencengkram kedua pergelangan tangan Aurora dengan tangan kirinya.
"Diam!"
Tangan kanan Pangeran Felix mengusap bekas gigitan yang tak lagi mengeluarkan darah itu, tapi masih terlihat merah akibat hisapan pelannya. Lalu, Pangeran Mahkota itu mengalihkan pandangannya, menatap wajah Aurora yang masih berada di bawah kungkungannya.
"Ini hanya peringatan untukmu, jika kamu masih terus berpikiran untuk membangkang, maka aku akan menggigit dan menghisap darahmu sampai kamu mati kehabisan darah!"
"Sepertinya itu terdengar jauh lebih baik daripada harus melayani Vampir Kelaparan ini seumur hidupku."
Pangeran Felix yang bisa mendengar setiap apa yang Aurora pikirkan mulai menyeringai. "Ini bukan hanya tentang hidupmu, tapi juga tentang masa depan kaum manusia, pikirkanlah baik-baik semua itu!"
Aurora langsung terdiam seribu bahasa, ia tidak tau pasti apakah Pangeran Vampir ini bisa membaca pikirannya atau tidak, tapi jika iya, maka itu sangatlah menakutkan!
Hush
Tubuh Pangeran Felix yang tadinya berada di atas tubuh Aurora kini sudah berdiri tegak di pinggir kasur. "Rapikan kasurku!"
Setelah memberikan perintah tersebut, si Pangeran Mahkota Istana Vampir itu pun melangkah keluar dari kamarnya dengan senyum penuh kemenangan.
"Darah gadis itu lumayan juga!"
Pangeran Felix mengusap sudut bibirnya. Sebenarnya, Pangeran Felix tidak sedang marah pada Aurora, tapi ia merasa tidak puas dengan menu sarapan yang Aurora bawa. Alhasil, keinginan untuk mencicipi darah Aurora pun terlintas dan terjadilah drama peringatan tadi.
Sementara itu, di dalam kamar Pangeran Felix. Aurora terduduk lesu di pinggir kasur, ini baru hari pertama ia menjadi Pelayan Pribadi si Pangeran Vampir dan sudah ada kejadian seperti ini! Lalu bagaimana dengan hari kedua? Ketiga? Keempat? Dan seterusnya? Apakah Aurora masih bisa bertahan?
"Aurora, tenang, kamu harus tenang! Dengan menjadi Pelayan Pribadi Pangeran Vampir itu kamu bisa mendapatkan akses yang luas di dalam istana ini. Dan apa yang dia katakan tadi memang benar, ini bukan hanya tentang hidupmu, Aurora! Tapi tentang masa depan kaum manusia! Anak-anak itu tidak bersalah, baik kamu ataupun mereka sama-sama korban sekarang!"
Aurora menarik napas dalam. Mungkin sekarang ia terkesan seperti menjilati ludahnya sendiri, tapi bagaimanapun itu, mengorbankan nyawa anak-anak yang tidak bersalah bukanlah jalan keluar dari permasalahan ini!
"Pelayan Pribadi, aku akan memanfaatkan posisi ini!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
PORREN46R
hhehehe😅
2024-11-08
0