Saat itu keluarga Rina mengalami ekonomi yang sulit karena itu ia dan suaminya menyewa rumah, rumah itu tidak jauh dari rumah mama mertuanya. Rumah sewa ini ada lima berdempet dan di depan juga ada rumah sewa sekitar lima juga, satu gg itu rumah sewa hanya dua rumah yang rumah asli, entah mengapa rumah sewa di situ ada penunggu semua. Ya, aku tau setiap rumah ada penunggu nya tapi GG disitu berbeda dari yang lainnya.
Saat itu suami Rina pergi kerja, kalian tau kalau kerja pabrik ada sif dan kadang juga lembur. Rina dan suami baru pindah dua hari, dan suaminya saat itu dapat sif malam terpaksa Rina tidur sendiri bersama anak pertamanya yang baru berusia dua tahun dan saat ini ia mengandung anak kedua.
Anak perempuan Rina sudah tidur ia pergi ke dapur meninggalkan anaknya sebentar di kamar, saat Rina mau masuk kamar ia melihat suaminya sudah berbaring di tempat tidur.
“Loh, abang sudah pulang?” tanya Rina kesuaminya.
“Sudah,” jawabannya singkat.
“Tapi katanya abang masuk sif malam?”
Rina melihat suaminya yang dari tadi membelakangi nya, bahkan saat bicara pun ia tidak melihat Rina.
“Sudah tidur ya?” tanya Rina sekali lagi
Karena tidak ada balasan Rina memilih tidur ia berpikir kalau suaminya kecapean. Keesokan paginya Rina bangun ia tidak melihat tidak ada suaminya di sebelah, ia pergi ke kamar mandi disana juga tidak ada suaminya, Rina berpikir kalau suaminya pergi keluar membeli serapan seperti biasa. Tiba-tiba suara ketukan pintu pun terdengar.
“Loh, mana serapannya?” tanya Rina, tidak mungkin sepagi ini tukang jualan serapan habis.
“Gak sempat abang dek belikan.”
“Loh? Jadi abang keluar tadi ngapain?” tanya Rina bingung.
“Keluar? Abang aja baru pulang dek,” katanya berjalan ke kamar.
“Bukanya abang sudah pulang tadi malam?” tanya Rina berjalan mengikuti suaminya.
“Abang ngantuk dek, nanti saja kita bahas. Kalau sudah masak bangunkan abang nanti.”
Rina bingung sampai ia melamun, dalam hati bertanya siapa pria tadi malam jika suaminya belum pulang. Saat makan, Rina menceritakan semua kepada suaminya tentang kejadian tadi malam, bahkan ia takut-takut masuk ke kamar membangun kan suaminya.
“Jika Abang nanti malam aku takut tidur sendirian bang, apa lagi aku lagi hamil.”
“Aku akan minta keponakan aku tidur dirumah biar adek ada kawan.”
“Tapi bang bagaimana kalau dia datang menyerupai mu lagi. Aku rasanya mau pindah dari rumah ini, di hari pertama aku dengar suara wanita menangis dan sekarang menyerupai mu.”
“Untuk saat ini kita belum bisa pindah, tahan saja dulu.”
Apa lagi mereka pindah baru dua hari tentu sayang juga. Tepatnya malam Kamis Rina menunggu keponakan suaminya yang belum datang padahal sudah jam sepuluh dan jarak rumah Rina tidak jauh sama keponakan beda di GG saja.
Rina saat berada depan, sengaja pintu depan ia buka lebar agar keponakannya langsung masuk.
“Loh, bu pintu gak ditutup? “
“Iya ibu nunggu kamu, tutup pintunya. Kita tidur di luar saja, ibu ke kamar dulu ambil bantal untuk mu ya.”
“Iya buk, tadi aku main-main.”
Saat masuk kamar Rina melihat sosok yang menyerupai suaminya lagi, membelakangi nya.
“Siapa kau!” Rina berkata saat sosok itu berbalik menghampiri-nya.
“Aku suami mu.”
“Bukan! Kau bukan suamiku,” tegas Rina
Sosok yang menyerupai suaminya tersenyum melihat Rina namun senyumnya lama-lama berubah dan bentuk nya pun berubah jadi sosok tegap berbulu. Rina berteriak memanggil keponakannya.
“Ambil sapu ijuk,” kata Rina.
Rina menyuruh keponakannya mengibas-ngibas tepat sosok itu berada, sedangkan keponakan nya hanya nurut ia juga tidak bisa melihat sosok itu.
“Pindah dia Nia sebelah kiri.”
Nia mengibas-ngibas sampai sosok itu pindah dan setelah itu ia membaca-baca dan menghidupkan lagu sholawat. Keesokannya Rina bercerita dengan tetangga nya yang di sebelah karena buk Miah tetangganya mendengar teriakkan Rina.
“Iya Rina memang genderuwo itu ada di rumahmu sama rumahku, satu keluarga, terkadang dia pindah-pindah makanya kakak tidur di depan aja gak tidur di kamar lagi, tapi dirumah mu itu yang banyak makanya gak ada yang betah.
Ini pertama kalinya Rina melihat makhluk seperti hantu depan matanya, semenjak kejadian itu Rina tidak pernah tidur dikamar dan setiap malam ia selalu diganggu bahkan saat ia keluar mau ke kedai. Rina melihat kuntilanak terbang ke pohon kelapa. Rina baru tau kalau kuntilanak itu terbang bukan seperti di dalam film tapi ini seperti layangan, seperti ia diikuti. Tak sampai sebulan Rina pindah karena posisi ia hamil suaminya takut terpengaruh juga sama anak di dalam perut.
by Ika Syahrani
Sekian cerita horor ini semoga kalian suka jangan lupa like komen dan vote ya agar author lebih semangat lagi nulisnya sampai jumpa
Terima kasih
Ingat kita berdampingan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments