Chapter 2: Dihukum Bersama
Happy reading:v
•••
Pada akhirnya Pak Yusuf pun menghukum Fahmi dan Nazwa untuk membersihkan toilet.
Kini mereka berdua tengah berperang dengan alat bersih bersih nya, Fahmi yang dari tadi lesu mengerjakan tugas nya, berbeda dengan Nazwa ia dari tadi terus bersemangat mengepel lantai.
Nazwa melirik Fahmi sekilas "Aku kangen sama Mamen, Mamen dimana?, apa mungkin ini Fahmi yang sama?, tapi kalo ini Mamen yang sama, kenapa dia gak kenal sama aku yah?, atau jangan jangan Mamen lupa lagi sama Awa"ucapnya di dalam hati
Nazwa bengong tanpa melihat arah, ia mengepel sambil mundur dan akhirnya.
Brukkk
Ember air empelan nya pun tumpah memenuhi lantai yang baru saja selesai Fahmi pel.
Fahmi menatap tajam ke arah Nazwa
"LO BISA KERJA GAK SIH, NYUSAHIN AJA JADI ORANG GW CAPEK NGEPEL LO MALAH TUMPAHIN AIR NYA!!"bentak Fahmi sontak membuat Nazwa terkejut, Nazwa tidak suka di bentak ia tidak pernah di bentak oleh ayah bunda atau pun Abang Abang nya, dan ini kali pertama nya ia di bentak.
"M-maaf"lirih nya sambil menunduk
"Dia yang jarang banget ngomong kalo sekali ngomong langsung ngena ke hati"batin Nazwa
"MAAF MAAF NYUSAHIN AJA HIDUP LO, GW GAK MAU NGERJAIN INI, LO YANG NGERJAIN INI SENDIRI SAMPAI BERSIH, GW GAK MAU TAU POKONYA INI HARUS BERSIH!!"Sentak Fahmi lagi lalu melempar Lap pel ke sembarang arah.
"Mamen di mana?, pasti kalo ada Mamen bakalan pukul orang yang udah bentak Awa, Awa kangen sama Mamen"lirih nya dengan air mata yang berlinang.
Flashback on
"Awa, Mamen mau nanya, Apa yang paling Awa gak suka?"tanya bocah laki laki itu
"Awa itu gak suka denger orang ngomong pake suara tinggi, Awa gak suka di bentak bentak, kalo ada yang bentak atau ngomong pake suara tinggi ke Awa, Awa suka nangis"balasnya.
"Mamen janji kalo ada orang yang bentak atau ngomong ke Awa, Mamen bakal pukul orang itu sampai wajah nya biru biru"ucap bocah laki-laki itu di balas anggukan oleh bocah perempuan itu.
Flashback off
Nazwa tersenyum tipis mengingat janji janji yang pernah ia buat bersama teman masa kecil nya.
Nazwa pun kembali mengepel dengan terpaksa mengerjakan pekerjaan itu sendiri sedang kan Fahmi ia sedang enak enakan sarapan di kantin
Beberapa menit kemudian Nazwa pun selesai mengepel lalu ia pun mencuci tangan nya di wastafel, Nazwa bercermin sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan, tak lama ia pun merasakan sakit pada perut nya.
"Awww kayak nya maag aku kambuh deh"gumam nya sangat pelan sambil memegang perut nya
Nazwa pun berjalan gontai menuju kantin, karena ini masih jam pelajaran koridor sangat sepi.
Perut nya belum di isi apa apa hanya ada air satu gelas tadi yang ia minum di rumah
Dari jauh Nazwa melihat Fahmi dan ketiga teman nya yang tengah berada di kantin dengan ditemani sepiring nasi goreng dan satu gelas es teh manis.
"Enak banget yah tu orang malah makan"batin Nazwa ia pun melanjutkan langkah nya menuju kantin.
Sesampainya di kantin ia berjalan menuju kasir untuk memilih menu tanpa memperdulikan Fahmi yang senang makan.
"Kenapa tu orang kayak gak asing banget bagi gw"batin Fahmi menatap tajam Nazwa.
"Lo kenapa Mi liatin tu cewek sampe segitunya?"tanya salah satu sahabatnya yang bernama Rayyan.
"Hah?"tanya Fahmi karena dari tadi melamun.
"Lo kenapa liatin Mulu tu cewek?"tanya Rayyan lagi.
"Ngak siapa juga yang liatin cewek itu"elak Fahmi.
"Eh itu cewek murid baru yah, kok gw baru liat"ucap Randi sahabat Fahmi.
"Iya cewek itu murid baru"balas Fahmi sambil memasukan satu suap nasi goreng ke mulut nya.
"Kalo di liat liat cantik juga yah dia,gw bakal incar dia jadi pacar ke 119 gw"sahut Dimas, Fahmi yang mendengar itu pun seketika kaget dan tersedak.
Uhukk uhukk
"Eh Lo kenapa Mi,nih minum"ucap Rayyan menyodorkan es teh manis pada Fahmi.
Lalu Fahmi pun meminum nya, setelah itu entah kenapa Fahmi malah melamun memikirkan sesuatu.
"Mi are you okay?"tanya Dimas.
"Hmm"balas nya Dingin.
"Keluar lagi dah jiwa es (sikap dingin) nya"cibir Randi.
Di kasir Nazwa tengah memesan sesuatu, namun tiba tiba-tiba ia merasakan pening di kepala nya.
"Sttttt"ringis Nazwa sambil memegang kepala nya.
"Kepala aku kenapa sakit banget yah"batin Nazwa dan pada akhirnya ia pun ambruk di tempat
Fahmi yang melihat itu pun langsung menghampiri Nazwa diikuti oleh ketiga sahabatnya.
Fahmi pun mengangkat kepala Nazwa ke pahanya yang di jadikan bantal"Heh Lo cewek bangun woi"ucap Fahmi sambil menepuk-nepuk pelan pipi Nazwa.
"Den pacar nya bawa ke UKS aja"ujar ibu kantinnya.
"Dia pacar Lo kenapa gak pernah bilang!!"heboh Dimas.
"Ckkk bisa diem gak!"ucap Fahmi kesal.
"Bawa ke UKS aja Mi"ujar Rayyan.
"Iya"balas Fahmi lalu Fahmi pun menggendong tubuh Nazwa ala binder style menuju UKS.
Sepanjang koridor kelihatan sekali wajah khawatir Fahmi, lalu ia pun sampai di UKS dan membaringkan tubuh Nazwa di Hospital bed yang berada di sana.
"Dok dokter tolong teman saya"ucap Fahmi memanggil dokter di UKS namun tidak ada sahutan.
"WOY DI SINI GAK ADA ORANG APA?"ucap Fahmi mulai emosi.
Rayyan Randi dan Dimas tercengang melihat Fahmi semarah ini, jujur mereka baru pertama kali melihat Fahmi marah.
"Gw gak pernah liat si Fahmi marah kayak gini"bisik Rayyan pada kedua sahabat nya
"Iya gw juga baru pertama kali liat si Fahmi marah, biasanya juga dingin dia si paling gak pedulian"sambung Randi
"Gw curiga kayak nya itu pacar nya si Fahmi deh"ucap Dimas lalu kedua temannya pun melihat ke arah nya dan mengangkat bahu nya
"SAYA HITUNG SAMPAI TIGA KALO KALIAN MASIH GAK ADA, SAYA AKAN PECAT KALIAN!!"tegas nya,
"SATU....DUA....TI-"Ucapannya terpotong oleh petugas UKS dan dokter yang datang.
"DARI MANA SAJA KALIAN GAK BECUS SEKALI KERJA, ADA PASIEN MALAH NGILANG KALO PASIEN KEΝΑΡΑ-ΚΕΝΑPA MAU KALIAN TANGGUNG JAWAB"Sentak Fahmi entah kenapa ia menjadi pemarah seperti ini.
Dokter dan penjaga UKS pun menunduk "Maaf tuan muda tadi kita habis dari toilet"ucap salah satu penjaga UKS.
"ALAH GAK USAH BANYAK ALESAN D-"ucapan Fahmi terpotong oleh Rayyan yang memegang pundak nya.
"Jangan dulu marah biarin dokter sama petugas nya meriksa cewek itu dulu"ujar Rayyan di angguki Fahmi.
"Periksa dia"ujar Fahmi pada petugas dan dokter nya.
"Baik tuan"balas mereka lalu memeriksa keadaan Nazwa.
Fahmi dan ketiga sahabatnya pun duduk di kursi yang tersedia di sana.
Fahmi tertunduk entah kenapa ada yang mengganjal di hati nya ketika melihat cewek itu pingsan.
Fahmi tidak menyadari kalo air mata nya keluar dari sudut mata nya.
"Cewek bangun dong gw gak mau liat Lo kayak gini"batin Fahmi entah sadar atau tidak ia mengucapkan hal itu.
"Mi udah dong Lo jangan nangis"ucap Rayyan.
"Hah siapa juga yang nangis"elak Fahmi sambil mengusap air mata nya.
"Siapa sih dia sampe Lo tangis tangisin?"tanya Dimas.
"Gak tau gw gak kenal"balas Fahmi dengan wajah datar nya.
"Terus kenapa Lo tadi marah kayak gitu, terus kenapa barusan Lo nangis?"tanya Dimas panjang lebar.
Tanpa memperdulikan ucapan Dimas Fahmi pun langsung menghampiri dokter yang memeriksa Nazwa.
"Gimana dok keadaan teman saya?"tanya Fahmi.
"Teman tuan tidak papa cuman kecapean, sama telat makan jadi maag nya kambuh"balas dokter di angguki Fahmi.
"Lain kali kalo mau ke toilet jangan semua harus ada yang jaga di sini"ujar Fahmi.
"Baik tuan, kalo begitu saya permisi dulu"ucap dokter itu si angguki Fahmi.
Ketiga sahabatnya pun menghampiri nya.
"Jawab ke orang ngomong malah pergi gitu aja"cibir Dimas.
"Hmm"balas Fahmi dingin.
Mata Nazwa mulai terbuka lalu ia pun duduk.
"Gw dimana?"lirih nya.
"Lo di UKS"sabut Fahmi dingin.
"Siapa yang bawa gw kesini?"tanya nya dengan nada yang sangat pelan karena masih sangat lemas.
"Tadi satpam yang bawa Lo kesini"balas Fahmi asal, ketiga sahabatnya pun melihat kearahnya.
"Oh mana satpam nya gw mau ngucapin terima kasih?"tanya Nazwa.
"Sama sama"balas Fahmi.
"Kok Lo yang jawab, satpam nya mana?"tanya nya lagi.
"Gw mewakili satpam aja, soal nya tadi dia buru buru terus pergi"ucap Fahmi dengan nada dingin.
"Oh, terus kalian ngapain di sini?"tanya Nazwa.
"Terserah gw lah"balas Fahmi dengan nada dingin lalu ia pun pergi begitu saja mereka ber empat begitu saja.
"Dih maen pergi pergi aja"Cibir Randi.
"Yaudah neng cantik kita duluan yah"ucap Dimas diangguki Nazwa .
Lalu mereka bertiga pun menyusul Fahmi pergi meninggalkan Nasya.
"Mamen dimana, kata bunda dia sekolah di sini kok gak ada, atau Fahmi yang
tadi itu Mamen yang dulu cuman dia lupa sama aku"gumam nya pelan.
•••
MAAF YA KALO ADA TYPO NYA KARNA AUTHOR MAU MALMING DLU HEHEHHE:V.JANGAN LUPA KASIH RATING GUYS.SEE YOU NEXT BAB( CHAPTER).:>>>>>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Purnama Servis Kamera Demak
apik thor. lanjut
2025-01-04
0
Kopi_susu
/Grin//Grin/
2024-08-31
0
Rita Riau
si Mamen,mau jadi satpam nya Najwa,🤔😬
2024-08-31
0