Sania saat ini masih terdiam dalam lamunannya. karena bingung harus bagaimana.kalau dia nggak mau nikah hari ini pasti seminggu lagi dia bakal jadi istri ke 3 nya pak herman tapi kalau dia nikah hari ini dia nggak tau.lelaki itu siapa dan berasal dari mana.
"*ya tuhan aku pasrahkan hidupku padamu, kasih aku kebahagiaan walau hanya sebentar. semoga keputusanku jadi berkah dalam hidupku.*" Do'a sania dari dalam hati
"Udah udah kelamaan mikir kamu sania.ayo kita keluar temui dia... Kalian kalau mau ikut melihat calon suaminya sania buruan ke ruang tamu sama ibu." Ucap bu retno pada semua orang yg ada di meja makan dan jawab dengan anggukan kepala sebagai jawaban iya.
dengan kepala menunduk sania berdiri di samping bu retno, ia ingin menangis tudak bisa, dia mau menolak tapi percuma, intinya Sania saat ini hanya pasrah dengan takdirnya.
"Ini sania yang akan menjadi istrimu malam ini. sania coba kamu lihat calon suamimu.!" Perintah bu retno
Dengan hati yang dag dig dug serrr sania mengangkat kepalanya dan melihat wajah calon suaminya.
"*Dia terlihat seperti pria baik meskipun penampilannya lusuh.. mungkin dia baru pulang kerja langsung mampir kesini.dia juga tidak jelek jelek amat.daripada pak herman mending aku sama dia saja, semoga dia memang orang baik.*" Ucap sania dalam hati
"Hei kak lihat deh suami sania kayak gembel ya kucel, dekil, lusuh gitu, dan kayaknya yg didepan itu motornya dehhh kak...butut banget." Ucap hani berbisik kepada rena..
"Iya ya han. ahh udahlah yang penting kan dia menikah han, biar kamu juga lancar nikahnya dan untungnya suami kamu pengusaha hihi." girang rena..
Dito yang mendengar hal itu hanya geleng kepala, dan pergi masuk ke kamar karena memang dia capek selesai pulang kerja. dan menurut dito semua itu juga tidak penting baginya..
Malam itu sania dan gilang resmi menikah, dengan canggung sania mulai bertanya kepada gilang. tentang pekerjaan dan yang lainnya tapi gilang hanya menjawab seadanya. Gilang bekerja sebagai kuli, berangkat pagi pulang sore seperti orang bekerja pada umumnya. untuk masalah keluarganya gilang menjawab kalau ia hidup sebatangkara. menurut sania semua jawaban itu belum cukup baginya tapi untuk menghormati gilang dia hanya bertanya itu saja toh bisa ditanyakan lain kali.
jarum jam menunjukan pukul 3 pagi.. seperti biasa sania bangun untuk mengerjakan pekerjaan rumah.. waktu membuka mata sania terkejut karena dia lupa kalau sekarang dia sudah mempunyai suami..
"Kamu mau kemana sania ini masih petang...?" Tanya gilang yang sadar akan pergerakan tubuh sania
"Eem iya mas gilang setiap hari aku bangun pagi untuk membersihkan rumah, sebelum semua orang bangun." Jawab sania dengan menunduk
"Ooh yaudah. kalau gitu aku bantuin kamu yaa biar cepat selesai pekerjaannya." Seru gilang
"Eehh nggak usah mas aku udah biasa kok nanti kamu capek."Tolak sania yang terkejut akan respon gilang. padahal difikiran sania dia akan dimarahi
"Udah ayo."Ucap gilang sambil bangun dari tempat tidur...
Sania merasa diperhatikan dan disayang sama gilang, dia merasa hatinya sangat nyaman saat ini. karena selain bapak yang perhatian sama sania meskipun hanya diam diam, sekarang juga ada gilang yang perhatian dan sayang sama sania.
Nggak terasa sania pun terharu melihat gilang membantunya mengepel lantai..
"Udah selesai mas gilang. Kamu bisa balik ke kamar untuk lanjut istirahat, aku mau masak dulu ya... nanti kalau waktunya sarapan aku panggil kamu." Tutur sania
"Oke sania. nanti aku berangkat jam setengah 8 ya.. kalau aku ketiduran tolong dibangunin." ucap gilang dengan tersenyum
Iya mas jawab sania sambil tersenyum lebar
🔥Hai teman teman aku langsung up 2 episode ya untuk hari ini sebagai bonus buat kalian yang sudah mampir ke karya aku.. Jangan lupa like,komen dan vote ya teman teman 🌹🌹🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Edana
Aku merasa terseret ke dalam cerita ini, tak bisa berhenti membaca.
2024-09-04
1