Seminggu setelah perdebatan tentang pelaminan hani.kini semua orang yang ada dirumah sedang sarapan kecuali sania.
Sania sedang menjemur pakaian di halaman belakang rumah. karena jika pekerjaan rumah belum tuntas semua, sania tidak akan mendapatkan jatah makan dari sang ibu..
"Akhirnya selesai juga pekerjaanku hari ini." ucap sania sambil mengusap peluh di keningnya
Dengan langkah santai sania masuk rumah. lalu menuju meja makan untuk sarapan. belum sampai dia mengambil nasi..
"SANIA....teriak bu retno..
jangan kau makan dulu. lebih baik kamu gantiin saya ngaduk adonan kue karena saya mau keluar sebentar. Kalau sudah baru kamu makan dan cuci piring." bentak bu retno
"Tapi kan aku laper bu, capek banget ini habis nyuci " keluh sania
"Berani ya kamu bantah saya, kalau gitu gak usah makan sekalian." sentak bu retno dengan tatapan tajam
Saniapun pasrah dan berjalan menuju adonan kue.daripada dia nggak dapat jatah sarapan mending menuruti perintah sang ibu.
Langit sudah mulai gelap tapi pekerjaan sania belum juga usai. Sania saat ini sedang masak untuk makan malam.tiba tiba saja bu retno datang dan duduk di kursi meja makan.
"Sania ibu sudah capek nyariin kamu jodoh. udah satu minggu nggak dapat-dapat. terpaksa seminggu lagi kamu harus nikah sama pak herman." Ucap ibu retno di kursi meja makan sambil mengupas buah.
Sania yang di ajak bicara pun hanya menundukkan kepala sambil berdo'a dalam hati untuk meminta pertolongan pada tuhan agar rencana itu tidak terjadi.
Disela obrolan bu retno dan sania yang sangat menyakiti hati sania itu. terdengar deru motor yang sangat berisik. selang beberapa detik deru motor itu hilang dan bergantikan ketukan pintu.
Pak wibowo yang memang berada di ruang tamu pun segera membukakan pintu. Dan seketika pak wibowo terpaku. Karena melihat pemuda yang menggunakan pakaian lusuh, dengan membawa motor butut yang terparkir di halaman rumahnya.
"selamat malam pak..?" sapa sang tamu
"selamat malam cari siapa ya..?" Tanya pak wibowo
"Apakah saya boleh masuk pak..?" seseorang itu menjawab dengan pertanyaan
"Oh iya silahkan masuk.!" Tutur pak wibowo ramah
"Ada siapa sih pak.." Ucap bu retno sambil berjalan ke ruang tamu, guna melihat siapa yang menjadi tamunya.
"Ini siapa pak.." Tuturnya sambil melirik ke arah tamu tersebut.
"Pak,bu, perkenalkan nama saya gilang, saya kesini mau melamar putri ibu yang bernama sania," ucap tamu tersebut dengan percaya diri.
Bu retno yang melihat penampilan gilang pun langsung bersemangat dan menjawab.
"Tidak usah lamar lamaran.. hari ini juga kalian harus nikah. apakah kamu punya keluarga yang akan mendampingi kamu menikah...?" tanya bu retno kepada gilang
"Saya tidak ada keluarga bu. saya hidup sebatang kara." jawab gilang
"Bagus kalau gitu, hari ini juga kalian akan menikah. Saya mau kasih tau sania dulu." ucap bu retno
Disitu pak wibowo hanya bisa menutup mulut melihat perilaku sang istri. karena jika dia menimpali atau menjawab ucapan sang istri bisa dipastikan urusannya akan panjang dan tidak akan ada habisnya.
"Hei sania kamu malam ini menikah dengan pemuda yang ada di ruang tamu itu. daripada kamu menikah dengan pak herman mending kamu menikah sama dia, udah mending ada yang mau sama kamu... yaaaa meskipun dia miskin tapi cocok lah sama kamu pantas menjadi babu." Tutur bu retno
Rena,Dito dan hani pun terkejut mendengar penuturan sang ibu, karena sangat mendadak sekali.. Akhirnya Mereka bertiga hanya saling pandang
"Tapi bu aku kan belum mengenalnya, apa bisa aku menikah tanpa mengenal orangnya." sela sania dengan perasaan yang tidak beraturan
"Udah gausah nolak sania, kapan lagi ada cowok yang datangi kamu hahahahaha." timpal rena
"Iya nih terima aja, lagian aku nggak mau ya nunggu kamu nikah lama lama." sahut hani
Kira kira gimana ya gaessss
sania jadi nikah sama gilang nggak yaaaa...?
bantu like.komen dan vote dong biar nambah semangat aku nulisnya...
Makasih para pembaca yang udah pada mampir semoga kalian suka yaaa maaf kalau ada salah ketik🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments