Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan

Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan

Dijodohin

Sania zahira seorang gadis yang hanya hidup di sekitar rumah, tidak punya teman maupun sahabat dekat. setiap harinya hanya membantu sang ibu untuk membikin pesanan kue dan menitipkan ke warung warung atau cafe. berbeda dengan kakak dan adiknya yang bisa sekolah sampai sarjana dan bekerja sesuai dengan kesenangan hatinya. dengan kebiasaan seperti itu sania tidak pernah mengeluh akan keadaannya sekarang, karena sudah terbiasa

"Nia cepat antar kue ini ke warung bu wiwin sekarang juga, karena sudah ditunggu." ucap bu retno ibu sania, dan sania hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban iya.

setelah mengantar kue dari warung, nia kembali membantu ibunya untuk mengemas kue kue yang sudah jadi buat di antar ke cafe.

jam menunjukan waktu sore. sania masih melakukan aktifitas rumah seperti hari hari biasa, ayah sania berbeda dengan ibunya, seperti sekarang pak wibowo, ayah sania berbisik dan mengatakan.

"ini ada uang buat kamu beli jajan" ucap pak wibowo

Ayah selalu diam diam perhatian kepadaku karena takut ibu akan mengetahui dan berujung dengan peperangan.

Sania pun mengucapkan terimah kasih dan tersenyum manis kepada sang ayah.

"Ibu suruh sania menikah secepatnya. aku nggak mau nikah kalau sania belum nikah" ucap hani adik sania

"iya nanti ibu carikan sania jodoh secepatnya kamu tenang saja sayang." jawab bu retno

"Aku malu bu kalau harus melangkahi sania. kan calon suamiku pengusaha apa kata orang nanti." ucap hani

"tenang sayang ibu yang atur semuanya." ucap bu retno.

Sania yg tidak sengaja mendengar hal itupun langsung tampak kebingungan pasalnya dia tak punya pacar ataupun teman lelaki.. Sania hanya bisa berdoa di dalam hati.

Hari berjalan dengan cepat. pagi petang sebelum penghuni rumah bangun, sania sudah membersihkan rumah seperti menyapu, mengepel lantai,cuci piring dan mencuci pakaian semua penghuni rumah.

"Sania kamu harus segera menikah, karna hani nggak mau kalau harus nglangkahi kamu." Ucap bu retno

"Tapi bu aku kan tidak punya pacar atau siapapun, gimana aku bisa menikah semendadak ini." tawar sania

"Sudah sudah biar ibu yang carikan kamu calon suami... Tapi kalau ibu nggak dapat juga terpaksa kamu harus jadi istri ke 3 pak herman. dan nggak ada tawaran lagii." sela bu retno

"Tidak bisa begitu dong bu. kasihan sania kalau harus nikah sama pak herman, pak herman seusia bapak loh bu." bela pak wibowo

"Bapak nggak usah ikut campur ya ini semua urusan ibu.. Tapi kalau sania punya calon sendiri itu lebih baik. jadi aku gak susah susah buat nawarin sania ke juragan herman buat jadi istri ke 3." tutur bu retno

Sania yang mendengar penuturan ibunya itu hanya bisa bedoa dalam hati dan mengikhlaskan garis takdirnya..

Sudah sudah. ini sania kamu antar kue yg dimeja itu ke cafe pertigaan, sekalian ambil uang kue kemarin cepetan.. Keburu siang." ucap bu retno

Sania berangkat dengan hati yang gamblang, dia nggak mau kalau nikah dengan pak herman, dia tau pak herman itu bagaimana. dengan melamun sania masuk ke cafe untuk mengantar kue,tanpa sengaja dia menabrak punggung bidang milik seseorang. dan seketika sania langsung menunduk minta maaf tanpa memandang wajah seseorang ituuu..

Maafkan saya tuan saya tidak sengaja, sambil melihat sepatu hitam mengkilat yang dipakai orang itu. Belum sampai di jawab sania sudah pergi dari sana karena rasa takutnya.

tanpa sania ketahui, orang itu memerhatikan gerak gerik sania..

Tolong dukung novel baruku ya semoga kalian sukaaa.🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!