Cukup lama mereka hanya saling diam sampai bu Tia membawa minuman untuk mereka.
"Silahkan diminum," ucap bu Tia.
"Makasih bu," ucap Fala.
Setelah bu Tia masuk, barulah Fala bersuara. "Ada perlu apa lo kesini?" tanya Fala.
"Gue mau minta maaf soal omongan Kila hari itu," ucap Regar.
"Haha lucu lo yah kak, lo minta maaf sama cewek gila ini? gak salah," sindir Fala.
Tangan Fala mulai bergetar menahan tangisannya. Jeon yang duduk di samping Fala menarik dan menggenggam tangan bergetar Fala.
Fala menoleh singkat namun Jeon terlihat menatap Regar tajam tanpa melirik Fala sedikitpun.
"Kila yang melebih-lebihkan! gue gak pernah bilang kalau lo cewek gila Fala!" tanpa sadar Regar meninggikan suaranya.
Mendengar itu Fala meremas kuat tangan Jeon. "Pelankan suara lo kalau mau keluar hidup-hidup," ucap Yogi dengan suara berat dan menatap tajam kearah Regar.
Melihat itu Regar gugup sendiri. ucapan Yogi terdengar tak bercanda. "Ma---maaf," ucap Regar.
"Ambil semua barang lo dan pergi dari sini!" bentak Fala.
"Fala dengerin gue dulu..."
"Keluar!" bentak Yogi.
Bentakan Yogi membuat semua terdiam, Regar menghembuskan napas panjang dan berdiri.
"Kalau begitu gue pamit pulang, sekali lagi maaf," ucap Regar sebelum keluar dari rumah Fala.
Jean mengantarnya sampai pintu utama dan memastikan semua barangnya diambil. jika tidak, sudah bisa dipastikan Yogi akan mengamuk.
"Jadi ketaman gak?" tanya Jeon yang melihat Fala hanya terdiam.
"Jadi lah! gue mau makan es krim!" seru Fala semangat.
Tangannya tak lagi bergetar, tatapannya tak lagi setakut tadi. mereka melihat Fala yang mereka kenal.
"Sudah sore banget yakin mau ke taman?" tanya Vino.
"Hmmm, gue harus menghirup udara segar! gue gak mau jadi cewek lemah yang nangisin cowok modelan Regar!" Fala begitu semangat mengucapkan itu.
"Makan malam dirumah," ucap Yogi.
"Pasti dong! masakan bu Tia paling enak jadi kita makan bareng! tungguin gue pulang yah," ucap Fala yang diangguki oleh Yogi dan Jean.
Merekapun pamit, sore ini mereka menggunakan mobil Fala atas paksaannya. Fala duduk di samping Jeon yang mengemudi, Jimy dan Vino duduk di kusri belakang.
Selama perjalanan menuju taman Fala memutar semua lagu happy untuk memberi sinyal pada dirinya agar happy.
"Eh, kalian mau somay gak? somay mang dudung enak banget loh," ucap Fala yang membayangkan betapa enaknya somay itu.
Para lelaki hanya meng iya kan semua ucapan Fala. mereka semua tau jika Fala tidak baik-baik saja.
Melihat usaha Fala untuk terlihat biasa saja membuat mereka menuruti semua keinginan Fala.
Jeon menepikan mobil tepat di belakang gerobak mang dudung. Fala keluar tanpa menoleh pada yang lain.
"Mang somaynya 4 yah."
"Gue gak tega," ucap Vino yang melihat Fala dari dalam mobil.
"Sama," ucap Jimy.
"Apa dia gengsi buat nangis dan luapin semuanya yah?" tanya Jeon.
"Bisa jadi karna dia cewek sendiri dirumah," ucap Jimy.
Mereka terdiam saat melihat Fala berjalan menuju mobil.
"Yeeeey dapat!!! silahkan di ambil abang-abang," ucap Fala membuka somaynya.
"Kenapa makan di mobil cil," ucap Vino sedikit terkejut.
Pasalnya Fala termasuk orang yang rapi dan bersih, sangat mustahil jika ia makan di dalam mobil. tapi hari ini justru pemilik mobil lah yang lebih dulu membuka somay yang aroma langsung menyebar di dalam mobil.
"Yah gak papa, gak ada larangan makan di mobil kan?" tanya Fala sambil makan somay.
"Mmmmmm enak banget!!! kalian wajib coba sih," ucap Fala.
Jimy dan Vino mencoba somay itu. ternyata benar ucapan Fala, somay itu sangat enak sampai Jimy dan Vino asik makan dalam diam.
Berbeda dengan Jeon yang fokus pada jalanan, ia sangat ingin mencoba somay itu juga tapi tak seorangpun menawarkan padanya.
"Khem," Jeon berdehem kecil.
Fala menoleh dan tersadar. "ASTAGA!!! sorry gue lupa nawarin lo hahahahha."
"Kalian semua jahat! asik makan sendiri padahal gue disini bawa nyawa kalian. kalau gue gak fokus karna kelaparan gimana," ucap Jeon dengan nada ngambeknya.
"Ututututu... Aaaaaaaa," Fala akan menyuapi Jeon.
"Gak mau!"
"Dih ngambek, gak cocok tau! kalau lo gak mau gue habisin yah punya lo!" ancam Fala.
"Kalau udah ngasih ke gue gak usah di ambil lagi dong!"
"Ya udah aaaaa buka mulut biar gue suap," ucap Fala mulai tak sabar.
"Heh kalian berdua! kenapa jadi ribut sih?" tanya Jimy serius.
"Nih si Jeon duluan," adu Fala.
"Lo duluan Fala!"
Karna merasa kesal Fala tiba-tiba saja menggigit lengan Jeon, itu membuat Jeon kaget dan menginjak rem mendadak. alhasil mereka semua terlempar kedepan.
Jeon masih sempat menahan kepala Fala agar tak terbentur. sedangkan jimy dan vino sudah memasang wajah marahnya karna saus somay yang mengenai mereka.
"JEON!!!" teriak Fala yang tersadar.
"Berisik Fala!"
"Lo kalau mau mati jangan ngajak-ngajak dong!" teriak Fala.
"Ini juga hasil dari kelakuan lo yang gigit gue. mana gak pakai seat belt! kalau gak ada tangan gue pala lo benjol tuh!" kesal Jeon.
"Gue gak gigit kalau lo gak mancing emosi gue Jeon!"
Suara klakson menyadarkan mereka. Jeon kembali menjalankan mobilnya mencari wc umum terdekat untuk membersihkan semua ke kacauan itu.
"Mobil gue jadi bau saus kacang!" kesal Fala.
"Gara-gara lo juga," balas Jeon.
"Stopin mobilnya," ucap Jimy.
Jeon hanya menurut dan menepikan mobilnya lalu mereka bertukar tempat. setelah Jeon duduk di belakang bersama Vino barulah mereka tak berdebat lagi.
"Di depan ada wc umum bang, kita bersih-bersih disana aja," ucap Fala yang mendapat anggukan dari Jimy.
...----------------...
Mereka tiba di taman sekitar pukul 5 sore, dimana taman sudah sangat ramai dengan anak-anak kecil yang bermain.
Fala mencari bangku kosong ditaman namun tak menemukannya. mata Fala tertuju pada pohon besar yang rindang.
"Gue mau duduk disana," ucap Fala menunjuk pohon besar itu.
"Karna gak ada bangku kosong boleh deh," ucap Vino jalan lebih dulu.
"Oiya, lo mau makan atau minum sesuatu gak? gue teraktir deh," ucap Vino.
Fala berpikir sejenak. "Gue mau es krim!" sahut Fala senang.
"Ada lagi?"
"Gue mau 5!"
Vino terhenti dengan wajah cengonya. "Coba ulangi lagi."
"Gue mau es krim coklat 5!"
"Gak! gak boleh 5. kalau lo batuk gimana? yang disalahin siapa? gak ada yah Fala!" tegas Vino.
Senyum yang tadinya melengkung keatas kini berbalik melengkung ke bawah dengan mata yang berkaca-kaca.
Jeon menutup mata Fala dengan tangannya. "Jangan nangis disini Fal, ntar kita dikira orang jahat," ucap Jeon.
"Tapi dia emang jahat Jeon... gue mau es krim 5!" Fala menghentak-hentakkan kakinya.
"Gak, gue gak mau kena omel yang lain," ucap Vino yang membuat Fala berjongkok dan menangis.
"Ehhhh, jangan nangis astaga!" Jeon ikut berjongkok didepan Fala.
"Gue maunya 5 hiks..."
"Ya udah iya 5 tapi jangan nangis disini Fala," ucap Jimy.
"Bang..." ucap Vino yang tak setuju dengan keputusan Jimy.
"Boleh 5?" tanya Fala mengangkat kepalanya.
"3 deh jangan 5. kalau lo batuk yang kena omel bukan lo aja tapi kita semua kena. lo mau liat bang Yogi marah kaya tadi," ucap Jimy.
"4 deh," tawar Fala.
"1 aja," ucap Vino yang mendapat tatapan tajam dari Fala.
"Gue cuma mau liat 5 es krim! gue makan 2 kalian satu-satu berarti 5 kan," ucap Fala.
"Janji lo cuma makan 2?" tanya Vino memastikan.
"Iya Janji!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments