Keesokan harinya Fala terlihat sudah kembali seperti semula, terbukti dengan Fala yang saat ini sedang meributkan ayam goreng yang tersisa satu di meja makan.
"Ayam gue!" teriak Fala.
"Gue duluan!" Jeon menatap tajam kearah Fala.
"Heh kalian berdua jangan mulai deh! masih pagi loh!" tegur Jean.
Fala berdiri, dengan cepat Yogi menarik lengan Fala agar duduk kembali. "Ck! gue mau bela diri bang," ucap Fala.
"Makan dengan tenang," ucap Yogi.
"Wleeeeek! ayam ini punya gue," ucap Jeon.
"Bang liat bang! Jeon ngambil ayan gue." Fala mulai bergeran tantrum.
"Fala..."
Mendengar itu Fala kembali duduk tenang sebelum tanduk Yogi keluar. ini demi keselamatan mereka semua.
"Jeon kembalikan ayamnya," ucap Yogi saat Jeon membuka mulut.
"YES!" Fala berdiri dan merampas ayam dari tangan Jeon.
Jeon berkedip berkali-kali mencoba untuk sadar. kejadiannya begitu cepat dan Jeon belum siap dengan segala serangan.
"Sabar yah bro," ucap Vino menepuk pundak Jeon.
"Ayam gue ilang," ucap Jeon seperti orang linglung.
"Hahahaha," tawa mereka semua.
"Sepertinya itu karma karna Jeon sering melakukan itu pada kita," ucap Jimy.
"Karma is real bro" ucap Fala tersenyum lebar.
"Tunggu aja karma lo lagi otw!" kesal Jeon.
Setelah sarapan mereka kembali ke aktifitas biasa mereka. yang tersisa hanya Fala, Yogi dan Jeon.
"Taman?" tanya Yogi.
"Hah?" bingung Fala.
"Gue mau ke taman ikut?" tanya Yogi.
"Masih panas bang, serius mau ketaman jam segini?" tanya Fala.
"Hm."
"Situ enak putih di jemur mah paling merah aja. lah gue harus perawatan buat putih lagi," keluh Fala.
"Sore." Yogi pergi begitu saja.
Tinggal lah Jeon dan Fala di ruang tengah. Jeon melirik sinis Fala begitupun sebaliknya.
"Apa lo!" sinis Fala.
"Lo yang apa!"
"Mulai," ucap Yogi yang duduk di antara mereka.
Suara ketukan pintu membuat mereka terdiam, Jeon melangkah membuka pintu, terlihat pak Rt disana.
"Ada yang bisa kami bantu?" tanya Jeon.
"Ada neng Fala gak?" tanya pak Rt.
Mendengar namanya di sebut, Fala keluar. "Ada apa wahai bapak Rt yang gak ganteng ganteng banget?" tanya Fala.
"Heh! sopan begitu!" tegur Jeon.
"Hahaha gak papa mas. saya sudah biasa," ucap pak Rt.
"Jadi kenapa nyari tuan putri ini?" tanya Fala lagi.
"Itu, si ibu pengen ketemu katanya kangen," ucap pak Rt.
"Gak mau! pasti si ibu mau nyuruh yang aneh-aneh. trauma saya pak gak mau!" ucap Fala.
"Ayolah neng, kasian si ibu ngidam."
"Nah justru karna itu saya makin yakin gak mau kesana pak," ucap Fala.
"Turutin aja Fal, kasian kalau gak dituruti," ucap Jeon.
"Pak ganti pakai Jeon aja yah. saya yakin si ibu pasti senang liat cowok cakep," ucap Fala mendorong Jeon.
Pak Rt mengangguk dan mengajak Jeon kerumahnya tentu saja Jeon juga menarik tangan Fala.
Sesampainya di rumah pak Rt, benar saja bu Rt memang menerima Jeon tapi hanya untuk duduk di sampingnya sedangkan Fala sudah berada diatas pohon mangga milik pak Rt.
"Bu, biar saya aja yah yang manjat. itu adek saya kasian," ucap Jeon.
"Gak! neng Fala teh udah biasa manjat pohon ibu," ucap bu Rt.
"Tapi adek saya kasian bu."
"Udah mas ganteng duduk tenang aja, ini perut ibu kayanya minta di elus deh."
Fala berhasil turun dari pohon dengan sekantong mangga di tangannya.
"Keren kan bakat gue," ucap Fala menyombongkan diri.
"Apa yang keren, kalau lo kenapa-kenapa gue yang kena," ucap Jeon.
"Nih bu mangganya. saya mau pulang bye!" Fala pergi begitu saja.
"Bu saya juga mau pulang," ucap Jeon.
"Gak boleh, mas nya disini aja temenin ibu makan mangga," ucap si Ibu.
"Fala tolong!" teriak Jeon.
Fala menepuk jidatnya dan berbalik kerumah pak Rt. Ia melupakan Jeon disana. tanpa bicara Fala menarik Jeon dari samping bu Rt.
"Heh! mas nya mau dibawa kemana!" teriak bu Rt.
"Abang saya bukan barang yang bisa dipinjam!"
Mendengar itu Jeon tersenyum singkat akhirnya Fala menyebutnya abang. Fala menolak memanggil Jeon dengan sebutan abang karna umur mereka yang tak terpaut jauh.
"Tumben akur," ucap Yogi melihat Fala dan Jeon bergandengan tangan.
Dengan cepat mereka melepas tautan mereka dan saling melempar tatapan sinis. melihat itu Yogi hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Dari mana?" tanya Yogi.
"Biasa bu Rt minta gue manjat pohon mangganya. padahal ada pak Rt dan Jeon tetap aja si ibu ngidam gue yang metik," keluh Fala.
"Itu karma karna lo tadi ngambil ayam gue," ucap Jeon.
"Ck! tau gitu gue gak nolongin lo dari bu Rt!"
"Debat terus," sindir Yogi.
"Dia duluan bang," adu Fala.
"Nyenyenye," olok Jeon.
"Sini lo Jeon!"
Mendengar itu Jeon berlari masuk di susul Fala. Fala tak akan berhenti mengejar Jeon sampai ia mendapatkannya. begitupun Jeon yang tak akan berhenti berlari sebelum Fala menyerah.
Jangan lupakan teriakan Fala dan ketawa Jeon yang memenuhi rumah siang itu. sedangkan Yogi memilih masuk kedalam kabar untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments