"Kalau mau nangis jangan di tahan," ucap Vino yang fokus pada ponselnya.
"Apa sih! siapa juga yang mau nangis dih!" kesal Fala.
"Gue gak ngomong sama lo cil gue lagi main game," ucap Vino berbohong.
"Lo kenal mereka?" tanya Jimy.
"Bisa diem gak? gue lagi fokus liat awan kalau kalian berisik gue gak bisa konsen jadinya," oceh Fala.
Mereka membiarkan Fala melakukan apapun yang dia mau. mereka tau saat ini Fala sedang menahan tangisannya dengan menatap awan.
Vino mengabarkan apa yang terjadi pada Fala Hari ini melalui grup. respon mereka semua tak terima Fala di perlakukan seperti itu.
Vino mengerutkan kening ketika memperhatikan di grup mereka Yogi hanya membaca tanpa membalas apapun tidak seperti biasanya.
Sesampainya mereka dirumah Fala berlari masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya. Jimy dan Vino bergabung dengan yang lain diruang tengah.
"Jadi gimana kronologinya?" tanya Rey.
"Sebelum ke Regar kalian sudah tau tentang user lala yang selalu komentar buruk di setiap postingan Fala gak?" tanya Vino.
"User itu juga beberapa kali koment di ig kita. bedanya di ig kita user itu komentarnya baik sedangkan di ig Fala semua komentarnya buruk," jelas Jeon.
"Ok, user itu nanti aja kita bahas Regar sekarang," ucap Jean.
"Jadi tadi Fala liat Regar sama pacarnya pelukan gitu, gak tau kenapa tiba-tiba aja dia nangis," jelas Vino.
"Tapi selama kita pantau Fala gak pernah dekat sama siapapun bukan? lalu kenapa tiba-tiba Regar?" tanya Jay.
"Mungkin ada yang kelewat sama kita," ucap Rey.
"Parahnya Regar dan pacarnya itu cap Fala sebagai cewek gila dan murahan!" ucap Jimy penuh penekanan.
Brak!!! Yogi menggebrak meja membuat semuanya terkejut.
"Gak bisa di biarin!"
...----------------...
Didalam kamar Fala kembali menangis dalam diam dan menghapus semua foto-foto Regar yang selama ini ia foto diam-diam.
Bahkan foto mereka berdua pun Fala hapus. rasa sakit yang Regar berikan begitu dalam untunya. 1 tahun bukan waktu yang singkat untuknya.
1 tahun Fala setia berada di sisi Regar mendengar semua keluh kesahnya, bahkan Fala rela menahan rasa sakitnya demi mendengar Regar curhat tentang pacarnya jika mereka bertengkar.
Fala merasa dirinya sangat bodoh menunggu orang buta melihat kearahnya yang selalu menuntun jalannya.
"Lo bego Fal! harusnya dari awal lo tau Regar itu buta dan selamanya akan buta! kalau aja dia gak buta udah lama lo sama dia jadian Fal!" teriak Fala.
Suara ketukan pintu membuat Fala tersadar dirinya tak lagi sendiri. Fala hanya diam memeluk lututnya tanpa ada niat untuk membuka pintu kamarnya.
"Bocil dipanggil bang Yogi diruang tengah!" teriak Jeon dari luar.
"Gak!" balas Fala.
"Kita mau jalan-jalan ikut gak?" tanya Jay dari luar.
"Gue capek bang, gue mau istirahat sekarang."
Setelah mendengar itu mereka tak lagi membujuk Kiara untuk keluar dari kamar, membiarkan Kiara membalut lukanya sendiri.
Tak berselang lama ponsel Kiara bergetar ada panggilan masuk dari Yogi. Fala menjawab panggilan itu tanpa berpikir panjang.
"Bang Yogiiiiii," tangis Fala kembali pecah.
"Bang, dia jahat hiks... dia welcome banget sama gue sampai gue ketipu tampang polosnya. dia juga tau kalau dia dicintai dengan sangat hebat sama manusia bodoh ini hiks... gue benci dia." Fala mencurahkan semua isi hatinya.
"Keluar," ucap Yogi.
"Gak mau bang, gue malu nanti mereka ngejek gue lagi gak mau." tangis Fala membayangkan dirinya menjadi bahan olokan.
"Ada gue. keluar sekarang!" ucap Yogi tak terbantah.
Tut...tut...tut...
Panggilan terputus, Fala beranjak dari kasurnya dan mencuci muka sebelum ia keluar.
Dengan pelan Fala membuka pintu, benar ada Yogi didepan kamar menunggunya sedangkan yang lain ada di ruang tengah.
"Jelek," ucap Yogi menatap Fala.
Fala kembali cemberut. "Kalau mau ngolok gue, gue masuk lagi!" ancam Fala.
"Coba aja kalau lo udah bosan pakai pintu," ucap Yogi meninggalkan Fala.
"Eh mau kemana, ngapain nyuruh gue keluar kalau di tinggal juga sih," kesal Fala mengikuti Yogi kedapur.
Yogi mengambil beberapa snack dan 2 kopi kaleng lalu berjalan menuju ruang tengah dan bergabung bersama yang lain.
Fala yang masih tak ingin bertemu orang berniat kembali masuk ke kamar namun teriakan Yogi menghentikan langkahnya.
"Mau sekarang juga bisa!"
"Ck! Iya iya gue kesana!" Fala menghentak-hentakkan kakinya menuju ruang tengah.
Semua mata tertuju padanya tentu saja mereka sedang menahan tawanya. Fala memilih duduk diujung sofa di disamping Yogi dengan tujuan berlindung dari pandangan yang lain.
"Minum," ucap Yogi memberikan kopi kaleng yang sudah ia buka.
"Dek, lo suka bakso atau mie ayam?" tanya Rey.
"Hah?" tanya Fala yang bingung.
"Lapar nih mau gofood aja," ucap Jay.
"Owwwh, gue gak lapar bang kalian aja yang beli," ucap Fala
Rey mengangguk dan mulai memesan semua yang pernah Fala makan. sambil menunggu mereka bermain ps. Fala hanya diam di samping Yogi.
Rasa kantuk mulai menghampirinya namun suara bel mengejutkannya dan hilanglah sudah rasa kantuk Fala.
Fala membelalakkan mata saat melihat pesanan mereka sangat banyak dan itu semua kesukaan Fala.
"Ini sesuai pesanan masing-masing yah," ucap Rey.
Jean mengambil sate, Yogi mengambil mie ayam, Jay mengambil burger, Rey mengambil bakso, Jimy mengambil pizza, Vino mengambil lava cake dan Jeon mengambil kentang goreng dan juga kebab.
Itu membuat Fala menelan liurnya. kini matanya benar-benar memancarkan keinginan untuk mengambil semua makanan mereka.
Yogi tersenyum kecil saat melihat Fala terpancing. "Mau?" tanya Yogi.
"Ng---ngak kalian makan aja, kan tadi gue gak pesan," ucap Fala.
"Yakin gak mau coba? ini kebabnya enak banget lo," ucap Jeon.
"Gak suka kebab," ucap Fala.
"Nih makan." Jimy memberikan sepotong pizza.
"Gak lapar."
"Gue gak nanya. makan atau gue cium," ancam Jimy.
Mendengar itu semua orang menatap tajam kearah Jimy membuat Jimy panik sendiri.
"Buruan makan Fala sebelum gue mati disin," ucap Jimy.
"Ini gue makan karna lo yang maksa yah," ucap Fala.
Semua dibuat melongo oleh Fala. berawal dari pizza hingga semua makanan yang lain ia habiskan dengan kalimat coba.
Kini mata Fala tertuju pada kentang goreng Jeon yang sengaja Jeon sembunyikan.
"Astaga apa lagi Fala? Makanan gue udah habis," ucap Jeon menahan kepala Fala yang terus mengendus bau kentang.
"Bohong! gue tau lo nyembunyiin kentang goreng! mana!" teriak Fala.
"Udah kasih aja," ucap Jean.
"Enak aja! tadi ni bocah ditawarin gak mau. giliran makanan sampai di habisin semua!" oceh Jeon.
Fala menghentak-hentakkan kakinya dan merengek ingin kentang goreng milik Jeon. semua menghembuskan napas panjang saat menghadapi Fala dengan mode bocil seperti ini.
Belum lagi Jeon yang tidak ingin berbagi itu membuat si bocil makin tantrum dan mulai menangis tak jelas.
Mereka membiarkan Fala menangis tantrum dan meraung-raung agar bisa merasakan lega setelah menahan semuanya sendiri.
Setelah mereka rasa cukup barulah Yogi mendekati Fala dan menenangkannya.
"Sudah jangan nangis lagi," ucap Yogi.
"Jeon hiks... pelit, dia gak mau bagi kentang goreng," adu Fala seperti anak kecil.
"Nanti kita beli," ucap Yogi.
"Gak mau! Fala maunya kentang Jeon! kenapa Fala gak boleh minta dikit aja? Fala gak ambil semua kok. cuma dikiiiiit aja," ucap Fala yang kembali menangis.
"Gak semua yang lo mau itu bisa lo dapetin! dan lo harus bisa terima kalau lo gak dapat apa yang lo mau!" tegas Jeon.
"Lo sama jahatnya sama Kila! dia ngambil Regar dari gue! gue jauh lebih dulu berdiri disamping Regar! tapi Kila gak mau berbagi sama gue!" teriak Fala kembali histeris.
Jeon berjalan mendekat dan meminta Yogi sedikit menjauh.
"Jangan samakan gue sama mereka! gue gak akan sebanding sama mereka!" tegas Jeon.
Melihat Jeon mendekat, Fala berdiri dan memukul dada Jeon melampiaskan semua rasa sakitnya. aksi dadakan Fala itu membuat semua terkejut terutama Yogi yang tak jauh dari mereka.
Jeon menggeleng pelan dan memberi tanda pada mereka agar membiarkan Fala memukulnya sampai puas.
Saat Jeon rasa tenaga Fala mulai terkuras barulah Jeon menahan tangan Fala dan menarik Fala dalam dekapannya. tentu saja itu membuat yang lain berteriak karna terkejut.
"JEON!!!" teriak mereka bersamaan.
"Lo gak salah, mereka yang jahat! lo gak pantes nangisin cowok kaya Regar," ucap Jeon menepuk pelan punggung Fala.
"Gue benci mereka Jeon!" teriak Fala dalam dekapan Jeon.
"Iya gue tau. mereka biar kita yang urus jadi lo gak usah mikirin mereka lagi ok! lo cantik, lo pinter, lo mandiri! Regar yang bodoh udah lepasin berlian kaya lo," ucap Jeon memegang kedua bahu Fala.
Fala menghapus air matanya dan mengangguk.
"Lo benar! gue cantik!" ucap Fala percaya diri.
"Cantik sih, tapi lap dulu ingus lo! jorok banget," sindir Vino.
Fala berjalan kearah Vino dan menarik baju Vino lalu ia melap ingusnya disana. itu membuat Vino berlari dan teriak jijik.
Sedangkan Fala dan yang lain tertawa melihat Vino yang membuka bajunya dan melemparnya kesembarang arah.
Kini Fala sadar bukan dia yang salah tapi Regar yang bodoh! Fala menatap satu persatu dari mereka yang tertawa karna aksinya tadi.
"Terimakasih karna kalian hidup gue berwarna." batin Fala.
"Yaaaaa yaaaaa! stop liatin kita!" teriak Jean yang sadar Fala menatap mereka dengan senyum.
"Fala stop bertingkah!" peringat Yogi.
"Apa sih! buruk aja pikiran kalian!"
Bukan pikiran mereka yang buruk. tapi kelakuan Fala yang membuat mereka was-was.
"FALA!!!" teriak Jeon saat Fala berhasil merampas kentang yang sedang ia nikmati.
"GAK SEMUA YANG LO MAU BISA LO DAPAT! IYA BENAR! TAPI ITU UNTUK ORANG LAIN! GUE FALA GERALDO! APAPUN YANG GUE MAU GUE BISA DAPETIN!" teriak Fala lalu menjulurkan lidahnya.
"Ck! lengah dikit bocil cosplay maling!" kesal Jeon.
Yang lain hanya tertawa melihat keduanya. mereka selalu saja bertengkar dan saling mengganggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments