Rumah Ibu Kost

Malam itu beberapa dari mereka datang untuk melihat langsung rumah Fala yang akan mereka tinggali sebagai kost.

Mereka sudah berdiri didepan pintu menunggu sang pemilik rumah keluar.

"Eh, bener yang ini kan rumahnya?" tanya Jay melihat foto rumah yang Fala posting tadi.

"Di grup sih bener yang ini rumahnya juga sama yang di ig tadi," jawab Rey.

Fala membuka pintu dan menyambut mereka dengan senyum manisnya. Fala begitu excited saat mendengar bel rumahnya berbunyi.

Selama ini bel rumah hanya berbunyi saat ada paket saja, tapi mulai hari ini dan seterusnya Fala mungkin akan sering mendengar bel berbunyi karna yang tinggal disini bukan dia sendiri lagi.

"Kalian yang mau ngekost?" tanya Fala sedikit bingung karna dari penampilan mereka sepertinya tidak mungkin.

"Ya." ucap salah satu dari mereka.

"Hah! serius? tapi kok... ah sudahlah, boleh saya liat ktp nya?"

"Muka lo kriminal semua yah gini," ucap orang yang memiliki kulit putih pucat.

"Sopan banget mulutnya astaga!"

"Udah kasih aja ktp nya. gak salah juga kan buat mastiin buruan!"

"Ini ktp gue dek, mereka semua emang muka penjahat kecuali gue," ucap pria yang paling tinggi diantara mereka.

"Dek dak dek, sopan kah begitu sama ibu kost!" Fala berkacak pinggang dan menatap mereka tak suka.

"Iya deh bocil."

Setelah melihat semua ktp mereka dan sesuai dengan perkenalan mereka di grup barulah Fala mempersilahkan mereka masuk.

"Ok sesuai, silahkan masuk abang-abang," ucap Fala tersenyum.

"Tau sopan santun ternyata," sindir Yogi.

Saat mereka masuk kedalam rumah Fala, mereka cukup terpukau dengan rumah Fala yang terlihat begitu terawat untuk anak yang hidup sendiri.

"Dirumah ini ada 8 kamar, di lantai 1 ini ada 4 kamar dan di lantai 2 ada 4 kamar juga. semua kamar ukurannya sama dan isinya pun sama. kalau yang depan itu kamar gue. jadi silahkan di liat dulu kamarnya."

"Jadi lo selama ini tinggal sendiri disini?" tanya Jean.

"Ya iyalah bang, gak sendiri juga sih," jawab Fala cengengesan

"Terus ada siapa lagi?" tanya Jay.

"Ada bayangan gue, dan hantu-hantu kali, gak tau juga gue gak liat soalnya ahahahah."

"Lah kocak juga nih bocah," ucap Jay.

"Ini kamar pertama, silahkan di liat aja," ucap Fala membuka pintu kamar yang berada tepat di depan kamarnya. "Gue mau buat minum, kalian mau minum apa?"

"Americano ada?" tanya Yogi.

"Wah, lo suka kopi juga?" tanya Fala excited

"Hm."

"Ada! gue punya banyak stok kopi! akhirnya gue punya teman minum kopi!" Fala tak bisa menyembunyikan bahagianya.

"Seneng banget kayanya dek," ucap Rey.

"Yaaa dong! bertahun-tahun gue ngelakuin apa-apa sendiri akhirnya gue punya temen! yeeeey!"

"Jiwa bocilnya mendarah daging," ucap Jean menggelengkan kepalanya.

"Buruan kalian mau minum apa?"

"Samain aja semua." putus Jean.

Fala menuju dapur membiarkan mereka semua melihat-lihat kamar itu.

"Ini serius opa nyuruh jagain bocil?" tanya Jay.

"Dia orangnya bukan?" tanya Rey.

Jean dan Yogi mengangguk bersamaan. "Gue liat kamar yang lain." Yogi pergi dari sana.

"Kalau diliat-liat dia bukan orang yang harus kita jaga gak sih," ucap Jay.

"Suka gak suka harus di jalanin. ingat jangan sampai ketahuan!" peringat Jean.

"Btw boleh juga kamarnya," ucap Jay.

"Hampir rugi gak sih kalau tadi 2,5 jt. setelah liat langsung gini 5 jt juga hampir kurang," ucap Rey.

"Dia udah bilang, dia buka kost bukan nyari duit tapi nyari temen," ucap Jean yang di angguki yang lain.

Fala datang dengan nampan di tangannya. "Kopi datang guys... eh kok kurang satu, manusia salju tadi mana?" tanya Fala mencari sekeliling.

"Kita gak bawa manusia salju," ucap Jay sedikit bingung.

"Yogi," ucap Jean.

"Yups! betul sekali. kalian gak liat abang itu putih banget kaya salju," ucap Fala.

"Oww, bang Yogi tuh orangnya." ucap Rey yang melihat Yogi berjalan kearah mereka.

"Gimana suka gak kamarnya? kalau ada yang kurang bilang aja, gue usahain biar kalian betah," ucap Fala.

"Hm."

"Besok gue pindah," ucap Jean.

"Gue juga besok, ucap Jay.

"Gue sore deh," ucap Rey.

"Sekarang," ucap Yogi yang membuat mereka semua melihat kearahnya.

"Hah! gimana tadi? lo mau pindah sekarang? emang lo udah bawa baju?" tanya Fala yang sedikit syok.

"Hm."

"Buset, gercep banget bang," ucap Jay dan tertawa.

"Terserah kalian aja deh kalau gitu, pilih kamar yang nyaman buat kalian."

"Gue kamar ini, Yogi di samping kamar lo, Jay di samping kamar gue. dan Rey di lantai 2," jelas Jean.

"Ok, kunci serepnya tolong di stor yah."

"Aman, btw bagasi lo luas kan?" tanya Jean.

"Mobil gue 1... hah lo bilang apa tadi?" tanya Fala tersadar ada yang salah.

"Garasi woy!!! bukan bagasi!!!" Jay sedikit emosi.

"Hahaha iya itu maksud gue," ucap Jean tertawa.

"Ini gue harus serumah sama orang aneh gini," ucap Rey melongo.

"Bang Rey tenang aja, gue masih normal dan waras kok," ucap Fala tersenyum.

"Gue bawa mobil," ucap Jean.

"Motor," ucap Yogi.

"Sepeda," ucap Rey.

"Mobil," ucap Jay.

"Garasi gue cuma muat 2 mobil heheh gimana dong," ucap Fala.

"Masa mobil gue di luar sih? gak mau!"

"Jual aja bang, lumayan buat bayar kost," ucap Jay yang membuat mereka tertawa.

"Gak gitu juga konsepnya ahahahha... halaman depan garasi luas kok, parkir disana aja gak papa. untuk sepeda dan motor masukin garasi. mobil gue diluar aja," jelas Fala.

Mereka mengangguk paham dan pamit untuk pulang.

Mereka akan kembali besok kecuali Yogi yang memilih untuk pindah saat itu juga.

"Jangan macam-macam lo yah," ucap Jean pada Yogi sebelum pulang,

"Eh... maksudnya apa," ucap Fala yang ikut gugup.

Setelah mereka pergi, Fala kembali ke kamarnya mengambil jaket dan juga dompetnya.

Fala melihat Yogi yang akan masuk ke dalam kamarnya.

"Gue mau cari makan ikut gak? gue belum masak apapun."

"Boleh," ucap Yogi menutup pintu kamarnya.

"Enaknya makan apa yah...terus kita mau pakai mobil apa motor?" tanya Fala.

"Motor, biar cepat."

Yogi berjalan lebih dulu di susul Fala yang akan menutup pintu rumah namun, suara Yogi menghentikan aktifitasnya.

"Helm!" teriak Yogi dari atas motornya.

"Oh iya! tunggu gue ambil helm dulu," ucap Fala berlari masuk ke dalam rumah.

Karna terburu-buru Fala hanya memasang helm itu di kepalanya dan berlari kearah Yogi.

Saat Fala akan naik ke motor, Yogi menahan lengannya dan membenarkan helm Fala.

Klik

"Gu---gue bisa sendiri," ucap Fala sedikit menjauh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!