"Maafkan Perkataan Liam ya." ucap Daniel. Keira mengerti pasti pria itu lelah sekali. Meskipun mereka tak saling kenal, tapi Keira tetaplah istri Daniel. Dan perannya sudah berubah saat ini dirinya juga berperan sebagai ibu sambung untuk mereka.
"Mas jangan menaikan nada bicara saat bicara dengan anak-anak." ucap Keira pelan.
"Maaf saya kelepasan. Saya lelah sekali." ucap Daniel dengan tatapan kosong.
"Kasian Leon. Dia masih terlalu kecil untuk mengerti tentang hal dewasa seperti itu. Karena kita sudah memulainya dari semalam maka ceritakan padaku apa yang tidak aku ketahui." ucap Keira pelan. Dirinya tak ingin ada kejutan-kejutan baru yang membuatnya tak nyaman.
"Saya harus mulai dari mana?"
"Dimana ibu anak-anak?" Daniel menghela nafasnya berat.
"Dia pergi bersama dengan prianya." hanya itu jawaban Daniel, tak lebih.
"Mas aku serius, Kita yang memulai perjalanan panjang ini. "
"Kei... Aku butuh waktu." ucap Daniel pelan. Keira diam, ia menghela nafasnya dan mengangguk.
...----------------...
Entah dari mana Keira harus memulainya. Dirinya juga bingung, rasanya begitu sedih tak bersama dengan pria yang ia cintai lagi. Terlebih tatapan kecewanya terus teringat dalam pikirannya. Ia begitu takut sekali, Pikirannya kalut akan hal itu. Ia berharap pernikahannya hanya sekali seumur hidup, Namun Tuhan memilih takdir yang lain. Hidupnya seperti dipermainkan, Namun ia tak berani bertanya kepada sang pencipta mengapa hidupnya seperti ini. Tuhan membuat nya memiliki pasangan hidup yang baru.
Pasangan Hidup adalah salah satu tanda kebesaran sang Maha Pencipta. Tuhan memuliakan Ia dengan menyandingkannya dengan pencipta langit dan bumi. Maka sudah sepatutnya kita juga memuliakan pasangan hidup kita. Menghargai betapa pentingnya keberadaan pasangan dalam hidup kita serta menjadikannya sebagai jalan menuju ridha-Nya.
Mengenai Pernikahan, Keira kembali mengingat betapa malunya saat banyak orang menatapnya aneh dan kecewa. Tatapan yang tak pernah ia dapatkan sebelumnya. Tubuhnya tersentak saat sebuah tangan memegang bahunya.
"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Daniel. Keira menggelengkan kepalanya. Apakah dirinya boleh mengakui? menikah adalah sebuah proses kehidupan yang sangat kompleks. Ribet, karena melibatkan banyak hal. Melibatkan banyak hal dalam diri kita seperti fisik, mental, kedewasaan, dan finansial.
Akankah dirinya bisa menjalani kehidupan yang baru ini. Ia tak bisa terus berlarut dalam kesedihannya. Ia harus berfikir bagaimana caranya agar dirinya bisa tegar menghadapi semuanya.
"Mas Daniel." panggilnya dengan ragu.
"Tolong bimbing aku menjadi istri yang baik ya mas." ucap Keira pelan. Daniel tersenyum samar, kepalanya mengangguk pelan.
"Ada hal yang harus kamu tahu Kei. Sebenarnya Juan sengaja merencanakan hal ini untuk menceraikan mu."
"Maksud mas apa?" Keira tak mengerti dengan apa yang Daniel katakan. Kini Daniel memperlihatkan rekaman CCTV pada Keira. Daniel juga menjelaskan semua sudut pandangnya. Keira tak percaya akan hal itu, Tapi sebelum pukul sore tadi. Daniel memperlihatkan rekaman CCTV dimana seorang gadis masuk kedalam kamar hotel itu. Tak lama Juan masuk kedalam kamar yang sama. Keira terkejut bukan main, ia sampai menutup mulutnya seolah tak percaya dengan apa yang dirinya lihat.
Kenapa Juan melakukan hal ini padanya? Dirinya salah apa? Keira merasa begitu bodoh akan hal itu. Beberapa hari terakhir ia selalu mencium aroma parfum dari wanita lain. Bahkan dirinya menemukan noda lipstik di kemeja kantor Juan. Meskipun sempat menaruh curiga tapi Keira tak berlarut-larut akan hal itu.
Daniel memberitahu Keira, karena dirinya merasa Keira berhak tahu tentang Kejadian yang sebenarnya. Apakah Juan tidak mencintai nya selama ini? Tapi untuk apa mereka menikah jika tidak saling mencintai bukan? Rasanya sesak sekali. Keira sampai menggelengkan kepalanya. Daniel menghela nafasnya berat.
"Istirahatlah Kei... wajahmu kelihatan lelah sekali." ucap Daniel dengan lembut. Suara ketukan pintu membuatnya menoleh. Daniel beranjak dari ranjang dan membuka pintu kamarnya. Ia melihat Leon berdiri didepan pintu.
"Boleh tidur sama Bunda nggak pa?" tanya Leon.
"Masuklah, tanya sendiri saja." ucap Daniel. Leon segera masuk dan menaiki ranjang king size itu.
"Bunda... Boleh tidur sama bunda dan papa malam ini?" tanya nya.
"Boleh dong. Sini Leon ditengah sini." ucap Keira. Ia mengusap airmata nya agar tak terlihat oleh Leon. Daniel kembali menutup pintu dan ikut duduk diatas ranjang.
"Papa.."
"Iya Leon."
"Papa jangan marahin Abang Liam lagi ya."
"Maafkan Papa ya Nak." ucapnya pelan. Leon sudah mengambil posisi dengan berbaring ditengah-tengah diantara mereka berdua. Ini pertama kalinya dalam hidup Keira tidur dengan Daniel saat sadar. Bahkan ada orang baru yang juga bersamanya yaitu Leon. Malam itu menjadi malam pertama bagi Keira dengan kehidupan barunya.
...----------------...
Mendengar suara adzan berkumandang membuat Keira bangun dari tidurnya. Ia sudah tak melihat Daniel ditempat tidur. Daniel baru saja keluar dari kamar mandi dan terkejut melihat Keira.
"Saya membangunkan mu ya?" tanya Daniel ragu.
"Enggak mas. Mau sholat mas?" tanya Keira. Daniel menganggukkan kepalanya.
"Tunggu, aku ikut ya. Kita sholat berjamaah." Daniel tersenyum dan mengangguk lagi.
"Nak... Sayang bangun yuk." ucap Keira menoel pipi Leon. Bocah itu menggeliat, dengan perlahan membuka matanya.
"Ini jam berapa bunda?" tanya Leon dengan suara serak.
"Bangun yuk, kita sholat berjamaah dulu ya. Nanti Leon tidur lagi." Bocah itu merentangkan tangannya minta digendong. Daniel Melihat apa yang Keira lakukan, dirinya hanya bisa termenung melihatnya. Keira berbeda jauh dengan sosok yang dirinya cintai. Daniel menggelengkan kepalanya, kenapa dirinya jadi membandingkan Keira dengan wanita yang ia cintai.
Setelah melaksanakan ibadahnya, Keira mencempol rambutnya asal. Daniel Memilih untuk jogging disekitar komplek, dan Leon kembali terlelap dikamar. Keira turun kelantai utama melihat Tika dan Nia yang sudah bersiap untuk memasak.
"Pagi." sapa Keira. Keduanya terkejut melihat Keira.
"Nyonya sudah bangun?" tanya Tika terkejut. Melihat Ekspresi Tika yang terkejut, begitu juga dengan Nia yang heran membuat Keira tertawa.
"Kenapa ekspresi kalian seperti itu. Biasa aja dong." ucap Keira.
"Tika tolong catat ya makanan kesukaan Leon,Liam, dan Mas Daniel. Lalu biasanya mereka sarapan apa saja, biar aku siapkan." ucap Keira.
"Nggak perlu Nya. Tika dan Nia aja yang siapin. Nyonya hanya perlu duduk manis dan menikmati semuanya." ucap Tika membuat Keira terkekeh.
"aku udah biasa kerjain apa-apa sendirian Tik, jadi tolong yaa..." Tika tak bisa menolak. Akhirnya Tika dan Nia memberitahu Keira Makanan kesukaan Daniel, Liam dan Leon. Saat Sarapan Daniel lebih suka sandwich atau hanya roti dengan selai kemudian teh hijau. Jika Liam saat sarapan lebih suka Nasi goreng atau Pasta karbonara, Jika Leon ayam goreng atau ikan goreng. Sesimple itu, makanan kesukaan Liam nasi goreng, Daniel lebih suka Sup buntut atau rendang, kemudian Leon lebih suka ayam goreng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Los Dol TV
mantabek
2024-09-26
0