02

Suara gemercik air dari kamar mandi membuat pria yang masih nyaman dengan tidurnya itu terganggu. Ia berdecak kesal saat suara pintu kamar mandi terbuka, Ia menatap sang istri dengan tatapan kesal bukan main.

"Mas Ayo sholat berjamaah.." ajaknya. Juan menatap Keira dengan malas.

"CK. Nanti saja Kamu bisa duluan." begitulah katanya. Juan tak ingin marah-marah pagi-pagi buta seperti ini. Ia tak ingin merusak moodnya, meskipun saat ini moodnya sedikit tak baik. Keira tak banyak bicara lagi, ia segera melakukan kewajiban nya sebagai umat muslim.

Setelah melakukan ibadah sholat nya, Keira mulai membuka jendela kamarnya. Menyiapkan pakaian kerja sang suami, lalu kebawah untuk memasak sarapan. Kali ini Keira membuat Nasi goreng dengan ayam goreng bawang putih. Ia juga menyiapkan roti jika Sinta atau suaminya ingin roti. Setelah selesai semua pekerjaan nya, keira segera menyapu lantai, mengepel dan mencuci pakaian yang kotor. Semua pekerjaan itu sudah biasa dirinya lakukan.

"Keiraaa!!!" suara teriakan itu membuatnya segera berlari menuju ruang makan. Di sana Sinta menatapnya dengan tatapan tajam. Juan juga baru saja duduk di kursi meja makan menatap sang ibu dengan malas. Apalagi pagi ini? Ucapnya dalam hati.

"Ibu kenapa teriak? Ada apa Bu?" tanya Keira bingung.

"ada apa, ada apa! Kamu mau meracuni saya dan Juan hah!!!"

"Mak-Maksud ibu apa? Keira nggak seperti itu Bu.."ucap Keira tak mengerti drama apa lagi yang akan Sinta buat.

"Kamu coba nasi goreng kamu..." Keira yang tak ingin ribut kembali pun segera mengambil sendok dan memasukan makanan itu pada mulutnya.

"Uhuk....." Rasanya asin dan begitu pedas sekali. Juan dan Sinta tak suka pedas, dan pedas yang ia rasakan sangat berlebihan sampai lidahnya terasa begitu panas.

"Nah kamu sudah tahu Juan dan saya nggak bisa makan pedas. Kamu buat nasi goreng gila kaya gini hah..."

"Mas.. Demi Allah mas aku nggak punya niatan kaya gitu. Aku udah cobain sebelumnya dan rasanya enak nggak pedas seperti yang aku buatin untuk kamu mas..." ucap Keira menatap Juan yang mana pria itu sudah jelas tak mood dengan makanan di hadapannya.

"Ibu Keira nggak gitu Bu..."

"Sudah cukup... Aku sarapan diluar saja. Aku berangkat kalau gitu." ucap Juan seraya berdiri mengambil tas kerjanya.

"Juan tungguin ibu, Antarkan ibu pulang sekalian. Zara pasti sudah nunggu ibu." ucapnya. Juan tak menolak, toh lagian saat Juan berangkat bekerja searah dengan rumah ibunya.

Lalu siapa Zara? Zara adalah adik Juan yang umurnya tak jauh beda dengan Keira hanya beda tiga tahun saja. Zara saat ini baru memasuki Sekolah menengah atas. Keira duduk lemas diatas kursi dengan menatap makanan yang lagi-lagi terbuang sia-sia.

"Astaghfirullah...." ucapnya dengan menangkap wajahnya.

Dalam perjalanan menuju kantor Sinta terus saja mengomel soal Keira pada Juan. Pria itu sampai menghela nafasnya berkali-kali dengan ucapan Sinta. Sebenarnya Ia muak saat ibunya kerap kali membuat Keira salah dimatanya. Namun kadang dirinya terpancing akan hal itu yang membuatnya memarahi bahkan tak segan berbuat kasar padanya.

"kapan kamu mau kasih ibu momongan Juan. Ibu juga mau kaya ibu-ibu yang lain bawa cucu mereka ketempat arisan." ucapnya dengan memelas pada Juan.

"Sabar lah Bu.."

"Mau sabar gimana, kamu itu udah menikah hampir satu tahun loh. Keira belum ada hamil juga, lagian kamu sih nikah sama wanita mandul kaya gitu... Jadinya ibu lama punya cucu nya." ucap Sinta dengan kesal.

"Keira nggak mandul Bu"

"Terus apa?" Juan diam sejenak tidak mungkinkan dirinya mengatakan pada ibunya bahwa selama ini Juan tak pernah berhubungan badan dengan Keira. Pasti sang ibu akan menyalahkannya.

"yaaa belum rezekinya kali Bu."

"Kamu kenapa nolak nikah sama Nela yang sudah jelas bibit bobot bebet nya. Dia cantik banget padahal, dia juga cinta sama kamu Juan." ucap Sinta lagi.

"Juan kan sudah menikah bu."

"Pasti Nela mau sama kamu, lagian kamu juga masih muda. Kalau kamu ceraikan Keira sekarang pasti Nela mau sama kamu percaya sama ibu."

"Ibu nih Anaknya malah didukung buat poligami."

"Demi keturunan Juan. Lagian itu bukan poligami, kamu harus ceraikan Keira dulu Juan. Cerai... Ibu nggak mau Keira jadi mantu ibu." ucapnya dengan kesal. Juan menghela nafasnya gusar.

"Sebentar ya ibu lihatin Nela sekarang." ucap Sinta dengan melacak ponselnya. Ia menunjukan foto Nela di Instagram. Juan terpesona akan kecantikan Nela, gadis itu dulunya kurus dan wajahnya pas Pasan. Kini begitu seksi dan berisi. Wajahnya cantik dengan kulit putih mulus. Hampir saja Juan oleng saat menyetir.

"Gimana? Cantikan... Kamu pasti nyesel."

"Kalau cerai Bu, Harus ada alasan yang kuat agar Hakim menyetujui nya Bu. Lagipula Keira tak salah apapun. Jika seperti ini pasti akan ada harta gono-gini nya." jelas Juan.

"Dih... Ibu nggak mau sepeserpun harta kamu dibagi sama dia. Harus cari ide dong buat cari kesalahan dia gimana." Juan membelokan setirnya dipekarangan rumah sang ibu.

"Kamu mau kan nikah sama Nela, Ibu pastikan dia cinta sama kamu Juan."

"Juan pikirin dulu ya Bu, Juan berangkat dulu." ucap Juan. Sinta hanya mengangguk saja seraya cemberut kesal. Ia tak habis pikir dengan ucapan sang ibu yang mengatakan tentang gadis pada masa lalu nya. Dirinya memang dahulu sempat menjalin kasih dengan Nela. Hanya saja hubungan mereka kandas saat Nela ketahuan selingkuh, Juan langsung memutuskan nya dan menikahi Keira. Beberapa hari setelah mereka putus Juan mendekati Keira. Dan sampai kabar pernikahan Juan dengan Keira didengar Nela, gadis itu pergi keluar kota. Dan kini mengetahui kembali ke kota yang sama karena sang ibu yang mengatakannya.

"Selamat Pagi pak." Suara lembut itu membuatnya menoleh. Matanya terpaku melihat Gadis yang tadinya ia lihat di ponsel ibunya kini berdiri di hadapannya. Badannya sangat indah sekali, berisi dan sangat menantang. pakaian yang dikenakan juga membuatnya semakin terlihat seksi.

"Maaf pak, saya ganggu?" tanya nya lagi. Juan yang pikiran nya melayang-layang pun terkejut saat Gadis itu sudah dekat sekali dengannya.

"Eh... Hai Nela. Lama tidak bertemu." ucap Juan canggung.

"Aku kangen kamu tau..." ucap Nela langsung memeluk Juan begitu saja. Jantung Juan berdegup kencang, cintanya yang dulu hilang kini kembali bangkit. Bahkan bagian lainpun ikut bangkit membuat Nela mendongak menatapnya.

"Juan.."

"Ah ya... aku juga kangen kamu." ucap Juan pelan. Ia seolah Blank saat berhadapan dengan Nela. Pikirannya kemana-mana, Baru kali ini dirinya merasa ditantang.

"Ibu bilang kamu mau cerai sama Keira. Kenapa?" tanya Nela. Juan bingung harus menjawab apa.

"Kamu duduk dulu deh, kamu pasti capek kan. Aku panggilin OB buat buatin kamu minum." ucap Juan dengan gugup.

Terpopuler

Comments

Nia Nara

Nia Nara

Kalau juan normal, kayaknya agak aneh deh nikah da setahun tapi gak disentuh

2025-01-23

0

Cindy Heni

Cindy Heni

terimakasih sudah berkunjung

2024-09-19

0

Los Dol TV

Los Dol TV

kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..

2024-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!