bab 9

Sesampainya di sekolah masih tertegun di kursi ruangan guru. Mengingat kejadian tadi pagi yang amat sangat merusak moodku pagi ini. Bekal makanku masih tetap ku makan sesuap untuk pengganjal kelaparanku ketika mengajar di kelas.

"ga ada kelas neng?" tanya bu Maryam mengagetkan lamunanku. Aku menoleh. "ngagetin aja bu, ga ada bu nanti aku jam 8.20 baru masuk."

"ngelamunin apa, ga usah dilamunin toh nanti juga ngalaman." bercandanya. "pasti masalah kamu dengan suami." sambung Bu Maryam.

 "hahaha, gak lah bu cuma cape aja kalau pagi pagi darderdor ini itu disiapin." jawabku tak lupa sambil senyum.

"ya itu dia tugas nya emak emak kayak kita ya. Untungnya Kang Uca walaupun sibuk selalu nyempetin bantu bantu aku Neng, nyiapin segala sarapannya Aldo dan lainnya. Jadi ngerasa ke bantu." imbuhnya

"alhamdulilah atuh bu." sambil ku teruskan makan.

Aku tak banyak bicara panjang lebar selain ngecas dulu energi untuk nanti di kelas sekalian juga sambil mengistirahatkan kepalaku yang berisik dan penuh sesak. Di SmK negeri ini, adalah rumah keduaku dimana hanya ke sekolah tempat refreshing ku. Hahahaa .. Terlepas dari segala kegiatan mengajar atau tugas lainnya yang pasti kalau di sekolah aku enjoy aja.

ting

satu notifikasi pesan singkat masuk. Bu neng, dagangan bu neng laku jajanan sama siswa besok agak banyakan ya bawa nya.

Alhamdulilah... Inshaallah besok ya bi, Balasku.

...****************...

Sesampainya di rumah ya Allah pekerjaan emak emak cantik sudah menunggu..uwoowwwe tau ga gaes. A Alam bukannya beres beres malah tidur dengan lelapnya. Ya Allah emosi merajalela, ingin sekali aku bawa ember isi air trus di siram tuh ke muka nya. Astagfirullaaaaahhhh ginih yaaa cobaannya princess, dumelku dalam hati. Tanpa pikir panjang kubereskan semuanya dan tak ketinggalan suara brang breng brong beuh drum band emak emak kalau kesel gimana tuh. Hahaha.

alhasil A Alam kebangun, dan tau apa yang dia bilang. "naon ini teh?!!!" bentaknya.

"aku cape A!!! Lihat tumah berantakan gini bantuin kek cuciin piring kek!" Bentakku juga.

"lu tuh kalau cape gak usah dikerjain daripada bikin aral ga akan jadi pahala!"

"trus kalau bukan gue, siapa yang akan ngerjain??gue lagi kan. Lu jadi suami ga ada perasaan amat!"

kutinggalkan dia lalu aku meleos ke kamar untuk berganti pakaian.

"bundaaaaaa jajaaaaaaan......" teteh cantik dan nak bungsuku menghampiri. Hati memang kesal dan amarah belum redam. Kupeluk mereka berdua, "bunda kangen nak..." sambil kucium bergantian pipi mereka. "tadi kan bekel dedek abis, jadi dedek belum jajan lagi.."

"teteh juga sama bun tadi ada infak di sekolah jajannya cuma dikit."

kubalas senyuman mereka. "iya iya iya, doain bunda sama ayah biar terus diluaskan rezekinya ya. "

"aamiin" kata mereka berdua. Seperti biasa dua lembar pecahan dua ribu rupiah mereka ambil lalu berlalu pergi main sepeda lagi. Mashaallah nak anak soleh dan solehahku.

"bun, makan ada lauknya ga?" tetiba sulungku menghampiriku di kamar sambil tiduran.

"bunda batu dateng nak belum masak lagi ini rebahan dulu, bunda cape."

"ada telor?biar aa goreng sendiri aja."

"ada tuh di kulkas cari aja."

bergegas si sulung pun menggoreng telor yang tersedia. walaupun begitu ia sudah terbiasa menyiapkan makannya sendiri. Manja itu ketika sedang sama neneknya beuh manjanya alamak, minta di jitak.

Nantikan di Bab 10 ya, aku masih ingin melanjutkan dengan Kang Ajid seorang perwira, abdi negara.

Terpopuler

Comments

Tadashi Hamada

Tadashi Hamada

Kenapa thor bikin pembaca penasaran banget sih? Cepat updatee! 😭

2024-09-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!