...~~~...
Setelah selesai rapat Medeia masih harus menyiapkan diri untuk acara keluarga Bintara yah walaupun begitu Medeia masih memiliki banyak waktu luang jika ia mau untuk bersantai.
Setelah selesai bersiap siap Medeia berangkat ke pesta yang berada di gedung Elentaria yang satu satunya gedung termewah di indonesia.
Kedatangan Medeia disambut dengan wartawan yang mengelilinginya untung saja ia membawa banyak penjaga untuk membukakannya jalan.
"Ceo muda apa anda benar benar membantu perusahaan P.E intertaimen? "
"Mengapa anda membantunya? "
"Apakah anda memiliki hubungan? "
"Semuanya mohon mundur anda menghalangi jalan ceo muda kami" tegas Eva yang menatap tajam kearah mereka.
"Nanti saja aku jelaskan, untuk saat ini aku harus melakukan bisnisku kalau kalian masih bersikeras jangan salahkan aku jika para pengawalku bersikap kasar" ujar Medeia memperingati.
Seketika seluruh wartawan bungkam mereka memberi jalan sambil mengambil foto Medeia berjalan masuk ke dalam gedung.
"Benar benar merepotkan, mereka ini mencari berita tanpa memikirkan perasaan yang bersangkutan" kesal Medeia.
"Maklumi saja nona" ujar Eva menenangkan.
Medeia duduk bersantai sambil menikmati winenya dengan tenang hingga tamu penting itupun datang.
"Maaf saya terlambat nona Medeia" ujar Gerry sopan selaku presedir perusahaan keluarga Anggara.
"Aku harap perusahaanmu bisa berkembang pesat dari biasanya melalui bantuan dari perusahaan kami" ujar Medeia.
"Kami akan berusaha untuk itu" ujar Gerry.
"Wah ternyata dia yah ceo perusahaan royal intertaiment? wah nona muda yang berkharismatik pantas saja ia begitu terkenal"
"Istri idaman sudah cantik, kaya, berkharisma, di tambah kecerdasannya dalam memimpin perusahaan itu sungguh luar biasa"
"Kebiasaannya cocok untuk dirinya yang sekarang menjadi ceo termuda di dalam dunia bisnis, sekarang ini saja aku memakai baju produknya benar benar memberikan tekstur lembut dan juga hangat"
Medeia tersenyum ia tidak menyangka mereka semua akan memujinya padahal sebelum itu dia hanya anak yang tidak bermaksud menjadi ceo jika bukan dari paksaan keluarganya.
Hanya dengan ide dan caranya ayahnya menyetujuinya menjadi ceo muda, haish soal perjuangan sama sekali tidak ada ia hanya duduk santai dan melempar semua tugasnya pada sekretarisnya terkecuali dokumen yang memang harus dirinya yang tangani.
"Kapan ceo utama akan datang memberi penyambutan? "tanya Medeia kebosanan.
"Itu saya sendiri kebetulan ayah saya sedang mengalami keterhalangan jadi saya yang akan mengambil alih" ujar Gerry menuangkan wine di gelasnya.
"Cepatlah mereka sepertinya sudah tidak sabaran" ujar Medeia mewakili dirinya sendiri.
"Hahahaha baik nona muda"
Gerry pun berjalan ke arah panggung lalu mengambil mic, semua tamu undangan sedang memperhatikan pidato dari Gerry sedangkan Medeia tidak menggubrisnya toh dia juga yang membantunya kalau keberatan tinggal batalkan saja kontrak kerja samanya itupun kalau dia berani.
"Orang yang telah membantu perusahaan kami dalam masa kritisnya adalah perusahaan royal intertaiment ceo muda nona Medeia Anggelia Calista" sambut Gerry yang di meriahi dengan tepuk tangan oleh para hadirin.
"Tidak perlu sungkan aku membantunya karena aku melihat perusahaannya sama sekali tidak merugikan melainkan menguntungkan untuk perusahaan "ujar Medeia terlihat mengantuk.
"Apa anda ingin mengatakan sebuah pesan?" ujar Gerry sopan dan ramah.
"Sama sekali tidak ada, untuk menghemat waktu kita mulai pestanya" ujar Medeia mengibaskan tangannya malas.
Pestapun di mulai dengan musik yang membuat mereka terhanyut ke dalam alunan musik terkecuali Medeia ia mulai merasa ada sesuatu yang aneh dengannya.
Eva yang menyadari perubahan ekspresi Medeia pun tersenyum.
"Nona saya ingin memeriksa jadwal anda"ujar Eva pamit.
"Cepatlah kembali" ujar Medeia masih kebingungan dengan dirinya sendiri.
"Baik nona muda" ujar Eva yang keluar.
Sesampainya di tempat yang sunyi ia segera menghubungi seseorang.
"Bagaimana? Apakah sudah mulai beraksi? "ujar suara di seberang sana.
"Ya tidak lama lagi, apa aku juga harus memberi tahunya soal diriku? "ujar Eva memastikan.
"Bagus lakukan apa pun yang kau bisa di sana setelah bulan purnama sempurna maka kami akan datang untuk menjemputnya"
"Baik, saya undur diri tuan" ujar Eva mematikan telfon secara sepihak.
Di sisi lain Medeia sudah berkeringat dingin ia mulai merasakan ke anehan yang membuatnya merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
"Nona sudah waktunya untuk beristirahat" ujar Eva memasang wajah khawatirnya.
"Tunggu pestanya masih belum sampai ke pembahasan inti" ujar Gerry menahan.
"Kami masih ada urusan mendesak anda sebaiknya mewakili kami saja" ujar Eva menghalangi.
"Baiklah semoga selamat sampai tujuan" ujar Gerry.
"Tentu" balas Eva yang membawa Medeia keluar dari gedung.
Setelah sampai di mobil ia membuat ilusi kepada pengawal dan sopir seperti mereka menjalankan tugas mereka lalu Eva pun mengambil alih tugas sopir.
"E-Eva apa yang terjadi? "ujar Medeia kebingungan.
"Bertahanlah nona muda, saya akan membawa anda ke suatu tempat yang jauh dari kawasan manusia ini" ujar Eva menaikkan kecepatan mobil.
Tidak lama akhirnya mereka sampai di hutang kawasan rubah ia memapah Medeia masuk untunglah mereka datang tepat waktu.
"Argh ada apa ini?"
"Roarrrrrrrrr"
Suara ini mengetarkan seluruh kawasan rubah, rubah lainnya pun setelah mendengarnya seketika datang ke area di mana Medeia berada.
Sinar bulan purnama pun menyinari Medeia yang membuatnya berubah ke wujud aslinya, Eva yang melihatnya ikut senang atas keberhasilan Medeia.
"Eh aku kok berubah menjadi rubah? Apa apaan ini aku punya ekor sembilan? bukan kah ini hanya mitos saja? sejak kapan rubah ada di indonesia? "ujar Medeia kesal dan juga bingung.
"Argh Eva, di mana Eva? "lanjut Medeia.
"Di sini nona" ujar Eva mengubah wujud manusianya ke wujud rubah.
"Kau? ya ampun lucunya hahahaha, tunggu sampai kapan kau akan begini dan juga jelaskan mengapa aku juga ikut ikutan? Pokoknya jelaskan semuanya sampai aku tidak memiliki pertanyaan lagi" ujar Medeia entah bersemangat atau terlalu kesenangan.
"Anda adalah ratu dari klan Toushan kami ratu gumiho kami yang mulia Toushan Kokoshin yang tertidur selama ribuan tahun sekarang anda terbangun sebagai seorang manusia bernama Medeia"
"Aku akan memulihkan ingatan anda yang mulia tunggu tetua datang untuk membantu jika aku seorang yang melakukannya jujur saja kekuatan anda terlalu kuat untuk saya" ujar Eva menundukkan kepalanya.
"Bisakah kau mengubahku menjadi manusia wujud ini terlalu besar, sekali melangkah rubah lainnya bisa bisa mati karena terinjak" ujar Medeia terus berdiri tidak berani bergerak barang seincipun.
"Tidak bisa anda terlalu kuat, kekuatan saya jika di bandingkan dengan anda sepersen kekuatan anda juga belum cukup untuk menyatakan kekuatan maksimal saya" ujar Eva.
"Haish apa mereka mengerti bahasaku? "ujar Medeia menunjuk para rubah dengan salah satu ekornya.
Whusssshhhh~~~~
"Baru sekali hempasan ekorku kalian sudah tidak bisa menahan anginnya?"ujar Medeia, matanya berkedut melihat para rubah yang berterbangan.
"Karena itulah saya mengatakannya tadi, di mata anda kami hanya seperti debu jika anda tiup musnahlah kami" ujar Eva merinding.
"Puft hahaha lucu sangat lucu, kau yang dingin ternyata hahaha bisa takut juga? hihihi" tawa Medeia.
"Begitulah ratu, soal yang tadi mereka semua mengerti apa yang anda katakan" ujar Eva memasang wajah dinginnya.
"Kalian mundurlah kakiku sudah pegal, aku mau duduk dan kalian jangan terus terusan menunduk sepeti itu" kesal Medeia.
"Baik ratu" ujar mereka serempak.
Setelah menunggu sejam lebih akhirnya tetua klan Taushan pun datang.
"M-maaf atas keterlambatan kami ratu kami akan segera mengembalikan ingatan anda" ujar tetua itu menunduk setelah melihat Medeia.
Semua yang mengikutinya tiba tiba meraum keras lalu berubah ke wujud manusia mereka. Mereka mengeluarkan kekuatan mereka untuk mengembalikan ingatan Medeia yang sudah lama terkubur.
"Huh.... jadi begitu yah Eva bagaimana kau akan menjelaskan sisanya? "dingin Medeia.
"Saya mengambil roh wanita remaja yang memiliki kecerdasan mendekati kecerdasan ratu saya menggunakan ilmu sihir saya agar dia bisa bertahan lama meski beribu ribu tahun pun akan awet sekarang dia telah siuman ia berusaha beradaptasi dengan lingkungan" ujar Eva.
"Mereka berani juga membohongiku setelah urusan di dunia manusia selesai maka akan aku urus klan serigala perak itu"ujar Medeia yang bernamakan asli Kokoshin.
"Seingatku sebelum tertidur aku melihat ketua serigala perak mencuri Yanshin sampai sekarang dia belum mengembalikannya kah? "ujar Medeia menyipitkan matanya.
"B-belum" ujar tetua klan bergetar.
"Sialan!!! "kesal Medeia ia mengertakan giginya mereka masih belum kapok ternyata.
"Tunanganku juga ternyata dia bukan dari klan kita? heh, sepertinya dia cukup kuat untuk menyembunyikan indentisnya padahal aku sudah mencintainnya begitu tulus. Ck, menarik"
"Untuk saat ini aku masih harus mengandalkan kalian soal klan kita di sana aku masih harus mengurus hal hal yang masih berantakan di dunia manusia ini"ujar Medeia berubah ke wujud manusianya.
"Baik yang mulia kembali lah secepat mungkin saya harap anda secepatnya memerintah Toushan dan yah selama ini manusia juga sudah menyakiti rubah yang ada di dunia manusia ini" lapor tetua.
"Tenanglah"
Medeia mengayunkan tangannya kepada seluruh rubah yang masih bersujud untuknya.
"Setelah ia terkena butiran tujuh warna mereka akan selalu dalam perlindunganku jadi tidak perlu khawatir lagi" ujar Medeia menenangkan.
"Ini adalah bayangan asliku semua pemikiran sama dia akan mengurus permasalahan di dunia manusia layaknya aku dan juga ini adalah bayangan wujudmu Eva kau tinggal menyentuhnya maka ia akan mengerti pemikiranmu"ujar Medeia.
"Baik yang mulia ratu" Eva menyentuh bagian jidatnya dan tiba tiba mencullah secerca cahaya.
Setelah selesai Medeia membuka kan portal dengan menggunakan pemikiran dari Eva agar mereka sampai di posisi yang tepat.
Tidak makan waktu lama setelah Medeia membuka matanya mereka sudah sampai di mana seharusnya ia berada.
"Selamat datang ratu "sambut para masyarakat Taushan.
"Senang kembali ke sini, kalian adalah keluargaku selama aku tidak ada di sini kalian menerima penindasan dari klan serigala perak itu bahkan mereka memporak porandakkan wilayah kekuasaanku"
Medeia mengangkat tangannya menyebarkan kekuatannya ke seluruh wilayah kekuasaannya matanya bersinar terang dalam sekejab semua luka pengikutnya sembuh, ia juga membangun kembali rumah untuk pengikutnya yang sudah hancur.
Mereka sangat senang, dengan adanya ratu mereka tidak akan di tindas lagi oleh klan serigala perak.
"Akhirnya, terima kasih ratu berkat anda kami kembali merasakan kehidupan"
"Semoga ratu selalu di beri kemenangan" ujar mereka serempak.
"Kalian istirahatlah esok hari kalian kembali lah ke aktivitas kalian masing masing" perintah Medeia.
Setelah memberi perintah Medeia kembali ke ruang kekuasaanya dengan singasananya, ia mengubahnya menjadi kursi yang berhawakan kendinginan yang tidak bisa mereka tahan.
"Ini baru singasanaku"senang Medeia.
"R-ratu brrrr i ini terlalu dingin u-untuk kami" ujar Eva menggigil kedinginan.
"Kalian bisa masuk ke sini jika kalian memiliki hati yang baik tanpa ada niat buruk untuk ku" ujar Medeia.
Mereka menyadarinya tapi anehnya Eva sama sekali berpengaruh pada suhunya.
"M-mengapa aku brrrr merasakan din- dingin? "ujar Eva kebingungan.
"Hehehe aku sengaja tidak mengaitkanmu dengan mereka bertahanlah sebisa mungkin Eva buktikan kalau kau rela berkorban untuk klan Taushan" ujar Medeia tersenyum.
Eva hanya terdiam sepertinya dia sudah melakukan kesalahan hingga membuat Medeia marah dan menghukumnya.
"Sudah mengerti? "Ujar Medeia.
"Saya mengerti yang muli, sa-saya yang salah" ujar Eva ketakutan.
"Heh, dalam peperangan itu kau seharusnya menjalankan tugas mu dengan baik bukannya menolongku"
Amarah Medeia meledak ia menatap tajam ke arah Eva dengan tekanan besar yang membuat Eva tidak dapat menahannya.
"Ugh"
"Yang mulia dia mengikuti anda selama bertahun tahun dan merelakan nyawanya untuk anda beri dia pengampunan yang mulia" ujar tetua klan memohon.
Medeia menatap kesak ke arah mereka semua ia sangat ingin menghancurkannya baik itu jiwa maupun tubuhnya, ingin ia hancurkan berberkeping keping.
"Kali ini kau selamat Evania jika kau masih berani melanggar tugas maka kepalamu akan terpisah dari tubuhmu itupun masih ada keringanan untukmu jika kau membangkitkan amarahku maka roh dan tubuhmu akan hancur dan tidak dapat bereinkarnasi lagi" ujar Medeia menghentikan hawa dingin dan tekanannya.
"Ugh uhuk uhuk t-terima kasih yang m-mulia" ujar Eva bersujud.
"Keluar jika tidak ada yang penting jagan masuk menemuiku" perintah Medeia.
Pikirannya kacau, ada rasa benci terhadap manusia dan juga para serigala di sisi lain serigala perak perunggu malah semakin merajalela untuk menyerang sekte klan Toushan.
Yang di mana ada masalah baru yaitu manusia yang memiliki keturunan darah biru murni memasuki kawasan yokai berniat membasmi seluruh yokai yang ada.
Saat ini Medeia hanya berfokus untuk memperluas wilayah kekuasaannya soal lainnya ia akan mengurusnya saat keterakhir untuk saa ini keberadaannya masih belum di ketahui oleh sekte lainnya.
"Yang mulia ratu ada seorang yokai dari klan berwujud ular yang memasuki wilayah kekuasaan kita dan mereka menyebarkan racun di seluruh sekte ini banyak rubah yang berjatuhan" lapor Eva.
"Daerah gunung ini hanya bisa kita masuki saja kenapa yokai berbentuk burung sialan itu melenceng dari tugasnya? "kesal Medeia.
"Dewa pegunungan sepertinya tidak ingin ikut campur dalam hal ini jadi jangan salah kan aku jika tindakan ku agak sadis" ujar Medeia berdiri dan berjalan keluar di ikut Eva di belakang.
Medeia mendeteksi keberadaan siluman ular menggunakan kekuatan yang sudah ia tanam di bagunan yang tadi ia buat tidak memakan waktu lama ia sudah menemukan lokasinya.
"Berani mengacau di daerah kekuasaanku pada malam hari begini agar kau lebih leluasa bertindak semaumu?"
"Memangnya kekuatan kalian sebesar apa heh jika kau menyakiti kami maka ratu kami akan menghancurkan sekte kalian dalam sekali tebasan ekornya sssst" ujar siluman ular itu.
"Oh tapi kau lupa ini adalah wilayah kekuasaanku aku ingin berbuat apa pun tidak akan ada yang mampu menghentikanku"
Medeia keluar dari kegelapan malam dengan sinar mata yang membuat ular itu terpaku melihat siapa yang datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Pembacaaaa_
lanjut
2020-08-26
0