Membunuh Miyu

"Pak tua sudah tewas ditangan Alin, Gudang senjata tidak bisa dibuka, sepertinya ini sudah direncanakan oleh wanita itu." kata seorang wanita pada atasannya.

Miyu emosi, membanting guci di dekatnya. "Wanita itu selalu mengacaukan hidupku. Padahal sebentar lagi aku bisa menguasai pak tua, ini belum sempat pak tua. menandatangi berkas sudah dia bunuh."

"Nona Miyu, nyawa kita dalam bahaya. Kita harus segara mengamankan diri dari sini." kata pelayan wanita itu ketakutan.

Belum sempat Miyu menjawab, pintu kamarnya sudah di tendang dari luar.

BRAKKK

"Akhirnya aku menemukan mu, Miyu. Lama tidak berjumpa." Alin wanita itu yang menendangnya.

"Alin, kau wanita jahat. Harusnya dulu aku meminta ayah membunuhmu." teriak Miyu marah.

"Kau yang jahat, Miyu. Menuduh Yugo memperkosa mu hingga hamil, padahal kau hamil anak Linux. Tapi karena dia tidak bersedia menikahimu, kau menuduh Yugo. Akhirnya Yugo mati ditangan ayahmu dan kau selamat dari amukan pak tua itu." ujar Alin mengingat kejadian beberapa yang lalu.

"Kau tahu darimana hah?" tanya Miyu ketakutan, dia tidak menyangka rahasia yang selama ini dia simpan rapat ketahuan juga.

"Aku tidak bodoh, percaya begitu saja pada ceritamu. Mengenal Yugo sangat lama dan itu membuat aku yakin jika Yugo tidak akan berbuat seperti itu. Aku menemukan rekaman CCTV saat kau dan Linux menghabiskan malam bersama." ungkap Alin dengan penuh kebencian.

Beberapa tahun yang lalu Tuan Maxim - pemimpinnya melakukan kerjasama dengan Pak Tua - ayah dari Miyu sehingga mereka sering bertemu.

Kerjasama terbilang lancar, namun suatu hari Miyu menangis dan mengadu pada pak tua jika dirinya sedang mengandung. Miyu mengaku diperk*s* oleh anak buah Tuan Maxim.

Yugo, pria itu yang tertuduh. Miyu menyerahkan bukti saat Yugo mendekatinya, mengajaknya jalan, hingga terjadilah hal itu menimpanya.

Karena gelap mata, pak tua langsung menembak Yugo hingga tewas. Kejadian ini membuat hubungan Tuan Maxim dan pak tua mulai menjauh.

Pak tua menganggap anak buah Tuan Maxim adalah pria bejat yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan Tuan Maxim menyayangkan pak tua bertindak gegabah.

Puncaknya pak tua mengkhianati Tuan Maxim. Pria itu berbelok memilih kerjasama dengan musuh Tuan Maxim. Menebarkan rumor buruk hingga pasar dikuasi musuh hingga membawa kabur uang milik Tuan Maxim.

Alin yang tidak percaya rekannya berani menggoda hingga menodai anak pak tua tentu langsung mencari bukti. Sayangnya ketika bukti di dapat, semua sudah berubah. Pengkhianatan juga dilakukan oleh rekan kerja mereka. Banyak hal yang harus diselesaikan oleh Alin.

Kini waktunya tiba, dia akan membuat Miyu membayar semuanya. Kematian Yugo harus dibayar dengan kematian juga.

"Ahhh... lepaskan saya nona." ucap pelayan Miyu ketakutan saat tangan Alin menarik tubuhnya.

"Aku berurusan dengan nona mu, awas."

Alin menarik rambut Miyu dengan kencang, mengabaikan teriak wanita itu minta tolong. Namun semua sia-sia karena seluruh anak buah ayahnya sudah mati. Alin tidak membiarkan mereka hidup.

"Kau dan Linux sangat cocok, sama-sama pembohong, pengkhianat. Selamat tinggal, Miyu." ujar Alin dengan lembut. Namun tangannya sudah menancapkan sebilah pisau di perut wanita itu.

Mata Miyu melotot, dia tidak menyangka sekejam ini Alin berani membunuhnya.

Selepas membunuh Miyu dan pelayannya Alin bergegas menyusul yang lain. Mereka masih menyisir seluruh bagian kapal. Karena menghindari tersisanya manusia-manusia yang bisa menjadi ancaman meraka di kemudian hari.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***